Perjalanan Pulang Menuju Ajal

Pagi harinya warga yang akan ikut mengantar ketua rt sudah datang,

"assalamualaikum..."ucapnya memberi salam.

"walaikumsalam, sini masuk dulu jo"jawab pak rt pada warga yang bernama paijo.

Sebelum berangkat aku, pak rt, paijo, dan ari mengobrol terlebih dahulu, sambil ditemani secangkir kopi dan gorengan.

"gimana jo, rencana kamu hari ini? "tanya pak rt.

"kalau menurut saya, kita langsung ke tempat tujuan terlebih dahulu"jawab paijo memberi saran.

"sampai sana kan masih pagi, jadi kita bisa langsung kerumah saudara saya"lanjut paijo menjelaskan.

"boleh juga saranmu"balas ketua rt menyetujui.

"ya sudah di minum dulu kopinya"tawar ketua rt itu.

Setelah semua apa yang direncanakan kami berempat berangkat menuju kampung duri, kami membawa sepeda motor berboncengan dua orang.

Sepanjang jalan paijo yang mengawal di depan karena dia tahu jalan menuju kampung duri, sedangkan aku di boncengi oleh ari membuntuti dari belakang.

Kami melajukan kendaraan sepeda motor dengan kecepatan sedang, karena kami juga memperhatikan kanan dan kiri jalan apakah ada tempat pemakaman umum di sekitar jalan yang kami lalui.

Sekitar satu jam setengah kami diperjalanan, akhirnya sampai di tempat tujuan. Kami memasuki gapura yang bertuliskan "Selamat Datang Di Kampung Duri", kami terus melajukan sepeda motor masuk ke dalam kampung itu.

Paijo menghentikan sepeda motornya di depan halaman rumah seseorang, lalu dia turun dari sepeda motornya berjalan mendekat ke pagar rumah itu.

"assalamualaikum"ucap paijo memberi salam.

Lama tak ada jawaban paijo berbalik, mendekati kami yang sedang berdiri dipinggir jalan.

"pak rt ini rumah saudara saya"ucap paijo memberitahu.

"tapi kok kayak sepi ya? "lanjut paijo bertanya.

"coba sekali lagi jo, tapi agak kerasan dikit manggilnya"jawab ketua rt memberi saran.

Paijo berbalik lagi mendekati pagar rumah itu, dia ketuk-ketuk pagar besi dengan kunci sepeda motor.

"assalamualaikum"ucap paijo yang sekarang sediky teriak.

"walaikumsalam"jawab seseorang dari dalam rumah.

"eh..kamu jo, sini masuk ke dalam"ajak orang itu pada paijo.

"saya kesini tidak sendirian bang"ucap paijo memberitahu.

"ya sudah ajak masuk sekalian tamunya"timpal orang itu.

"ayo pak rt, semuanya masuk"ajak paijo pada kami.

Setelah kami berempat duduk di bangku teras depan rumah, orang itu masuk ke dalam rumah seperti memanggil seseorang yang ada di dalam.

"maaf ga kedengaran, saya lagi di kamar mandi"ucap orang itu.

"tidak apa bang, santai aja"jawab paijo mewakili kami semua.

"ada perlu apa nih jo, kok tumben ga kasih kabar dahulu"balas orang itu pada paijo.

"gini bang..."ucap paijo terpotong setelah ada seorang wanita muncul membawa nampan berisi teko dan cangkir teh.

"silahkan diminum dulu, maaf cuma air teh saja"ucap wanita itu.

"iya terima kasih mba"ucap kami sedikit bersamaan.

Ucapan paijo yang tadi sempat terpotong, ia pun lupa akan mulai dari mana lagi. Mereka hanya diam tak ada yang berbicara, saling lirik pandang saja yang mereka lakukan.

"gimana jo, kok ga dilanjut lagi? "ucap orang itu membuyar lamunan semua orang.

"saya jadi lupa bang harus mulai dari mana"jawab paijo sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

"waduh..kok bisa gitu jo, ya udah diminum dulu aja biar santai"balas orang itu menawari minuman.

Kami semua mengambil cangkir berisi teh dan meminumnya, lalu meletakkannya kembali.

Wajah kami terlihat lebih tenang setelah minum sedikit air, dari pada tadi tidak seperti kami yang baru sampai dengan wajah yang tegang selepas perjalanan.

"jadi begini bang, kami datang kemari mau menanyakan tentang pemakaman disekitar sini"ucap paijo membuka pembicaraan.

"pemakaman...maksudnya gimana jo saya ga ngerti? "jawab orang itu mempertanyakan.

"apa disekitar sini beberapa waktu lalu, ada kabar tentang makam yang rusak bang? "balas paijo menanyakan masalahnya.

"maksud dari rusak itu karena makamnya sudah lama tidak dirawat gitu jo?"jawab orang itu bertanya.

"bukan bang, tapi seperti habis digali dan jenazahnya ga ada"lanjut paijo menjelaskan.

Orang itu tidak langsung menjawab hanya diam, matanya terus menatap paijo seperti meminta penjelasan.

Dia sedang mengingat-ingat kejadian masa lampau, tapi memang di tempat pemakaman umum itu tidak pernah ada kasus pencurian jenazah.

"saya tinggal di sini sudah berpuluh-puluh tahun, tapi tidak pernah mendengar kasus pencurian jenazah jo"ucap orang itu menjelaskan.

Paijo dan yang lain saling pandang, seperti sedang meminta penjelasan dari tatapan mata mereka.

Jawaban yang sedang mereka cari tidak membuahkan hasil, mereka sudah mencari info apa pun kepada orang tersebut namun memang tidak ada kejadian apa pun di kampung itu.

"bagaimana pak rt? "tanya paijo kepada ketua rt.

"saya juga bingung jo"jawab ketua rt.

Mereka semua terdiam tidak ada yang melakukan apa pun, meraka bingung harus melakukan apa lagi.

Di waktu kejadian.

Pagi hari seorang tukang gali kuburan datang untuk melakukan pekerjaannya, namun alangkah terkejutnya dia saat melihat makamku yang sudah rusak seperti ada yang membongkar makamnya.

"tolong..tolong.."dia berteriak sambil berlari.

Para warga yang mendengar teriak meminta tolong, semua berbondong-bondong menghampiri sumber suara itu.

"ada apa bang, kok teriak-teriak begitu? "tanya salah satu warga yang sudah bertemu dengan tukang gali.

"itu makamnya ridwan ada yang gali"jawab orang itu sambil menunjuk ke arah makam.

"hah.."mereka sangat terkejut.

"ayo kita lihat, yang lain panggil ketua rt"pinta warga lainnya sambil melangkah mendekat ke makamku.

Setelah ketua rt dan pihak berwajib datang, semua warga yang ada di sana menyaksikan proses penggalian ulang. Mereka ingin memastikan ini murni karena tanah longsor apa memang ada tindakkan kriminal, beberapa tukang gali dikerahkan agar proses bisa lebih cepat.

Para warga menyaksikan proses evakuasi makam di luar garis polisi, banyak para warga yang merasa kasihan terhadapku sudah hidup seorang diri sekarang jenazahku ada yang ambil.

Penggalian makam sudah selesai, mereka terkejut saat melihatnya karena di sana hanya ada beberapa papan yang memang dipasang dan tidak ditemukan jenazahku di sana.

Polisi melakukan olah tkp, tidak ditemukan apa pun.

Hujan yang lebat semalam mungkin sudah menutup jejak mereka, namun para polisi itu tidak menghentikan penyelidikan jejak-jejak yang mungkin saja masih bisa di temukan.