NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Teknisi

Jerat Cinta Sang Teknisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Jabar, Teknisi senior yang jatuh cinta lagi pada Operator di mesin yang ia pegang. Setelah beberapa tahun menduda, ini kali pertama dia jatuh cinta lagi. Operator baru itu namanya Clara masih muda dan cantik, tapi pemalu.

  Mungkin inilah jalan cinta Jabar yang mulus bak jalan tol. Ketika Jabar memberi tumpangan pada Clara untuk berteduh di rumahnya karena hujan yang lebat, beberapa orang tetangga sempat heran dan curiga. Namun, Jabar tidak kalah gertak, dia mengaku kalau Clara adalah istri barunya yang baru beberapa hari dinikahi.

  Apakah kebohongan Jabar akan terendus massa ataukah ini jalan cintanya untuk yang kedua kali naik pelaminan? Natikan kisah serunya di karya "Jerat Cinta Sang Teknisi".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Pertikaian Jabar dan Hardi

  "Gua hanya peringatkan elu, Di. Jangan seperti yang udah-udah. Elu selalu mematahkan harapan para cewek di pabrik ini. Jangan samakan Clara dengan perempuan-perempuan yang pernah elu mainin," peringat Jabar dengan sorot mata tajam tanpa takut.

  "Alah teori, elu juga sama brengsek kayak gua. Cuma di depan saja sok iye, padahal belakang banyak gila dan mainin cewek. Mana ada duda tahan syahwat, sekali lihat pantat bohay, iler elu keluar, pasti kagak nahan. Palingan elu bawa ke rumah elu dan main di sana."

  "Sialan lu, kagak pake rem kalau bacot. Woy, rumah gua itu di lingkungan yang penjagaannya ketat, bawa cewek sekali saja sudah heboh kena grebek. Jangan samakan gua sama elu. Gua jelas duda, nah elu status belum duda tapi celap-celup di mana-mana. Tobat woy, sebelum elu koit. Nyesel kalau elu sudah kena penyakit lalu koit saat itu juga, terus belum tobat. Rugi lu."

  Jabar balas mencibir Hardi yang omongannya dirasa semakin ngawur dan kurang ajar, seraya mengangkat kerah baju Teknisinya sampai tubuhnya terangkat. Kali ini emosi Jabar tidak terbendung, dia tidak terima dengan tudingan murahan Hardi yang bisa jadi sewaktu-waktu menjatuhkannya.

  Perselisihan antara Jabar dan Hardi diketahui Hakiki dan Teknisi lain. Mereka berhambur masuk ke dalam ruangan Teknisi dengan rasa penasaran yang tinggi.

  "Woy, ngapain kalian bertengkar? Bar, bukannya elu sudah waktunya pulang. Ngapain di mari?" tanya Hakiki heran seraya melerai Jabar dan Hardi supaya menjauh. Jabar tidak menjawab, wajahnya memerah sembari menatap Hardi dengan tajam. Baru kali ini emosinya memuncak pada Hardi, karena ucapan Hardi yang dirasa keterlaluan.

  Keributan antara Jabar dan Hardi tidak luput diketahui juga oleh beberapa Operator termasuk Clara.

  "Ada apa sih Mbak, seperti ada keributan di ruang Teknisi?" tanya Clara penasaran. Belum sampai Ira menjawab, Santi Operator mesin sembilan yang bersebelahan dengan mesin 10 menyahut.

  "Entahlah, aku dengar Bang duda sama Bang playboy sedang bertengkar. Tidak salah lagi, biasanya sih si Bang playboy yang selalu memulai. Kagak benar kalau dibiarin," timbrungnya seraya mendongakkan kepalanya ke arah ruang Teknisi memuaskan rasa ingin tahunya.

  Kini mesin sembilan yang Operatornya Santi dan Cori, menjadi pusat kerumunan para Operator lain, sebab berita Jabar dan Hardi bertikai, sudah sampai dari mulut ke mulut.

  "Sudah-sudah. Kalian apa-apaan sih, kagak biasanya begini? Kita di sini kerja bukan untuk bertikai. Kalau ketahuan Kepala Teknisi, mampus kalian. Mau kena SP dan berita kalian sampai ke HRD?" tukas Hakiki menengahi.

  "Dia tuh, bacotnya kagak pakai rem, blong, kagak ada saringan, sampai kebablasan. Bangusnya itu main mangap, bikin emosi saja," dumel Jabar masih tidak terima.

  "Dia duluan yang bikin gua emosi. Dia halangi gua saat gua menawarkan bantuan sama salah satu operator baru di departemen SMT ini yang belum balik, karena hari hujan dan dia baru lembur."

  "Lalu tadi sebelum dia balik, dia sengaja pengaruhi salah satu operator baru, katanya jaga hati dan cintamu. Dia pikir dia siapanya si Clara pakai jaga hati dan cintamu segala. Ujung-ujungnya malah kagak enak didengar omongannya, dia mencoba memprovokasi si Clara supaya jangan dekat-dekat gua karena gua playboy. Dasar rese, mulut comel dan lemes mirip bencong," umpatnya lagi geram.

  "Bangke, kalian ini persis anak kecil yang sedang memperebutkan mainan. Padahal umur sudah kepala tiga, kagak malu kalian sama umur? Sudah, jangan lanjut lagi. Bar, mending elu balik deh daripada tambah rusuh," usir Hakiki seraya menyeret tubuh Jabar ke muka pintu ruangan Teknisi, lalu mendorong keluar.

  Jabar mengalah, langkahnya membelah kerumunan para Operator yang menghalangi jalannya. Tanpa menoleh lagi pada Clara, Jabar terus berlalu seiring kerumunan itu bubar.

"Ihhh kayaknya nama kamu disebut sama Bang playboy tuh Cla," ujar Santi sebelum berlalu ke mesinnya. Clara tidak menyahut, lagipula dia tidak mau tahu urusan Teknisi yang menurutnya rese itu. Namun yang Clara pikirkan sekarang justru sikap Jabar barusan yang terlihat marah.

"Apakah Bang Jabar barusan marah atau memang pura-pura tidak peduli sama aku karena ada teman-teman aku?" Berbagai dugaan muncul dalam hati Clara, dia takut Jabar marah padanya.

Masih di ruang Teknisi, Hakiki yang menjadi penengah kini berusaha memberikan nasihat pada teman satu shift nya itu, Hakiki tahu seperti apa sifat Hardi yang memang terkenal dengan playboy nya di departemen SMT ini.

"Elu juga si, Di. Jangan bersikap arogan dan kayak anak kecil lagi kayak tadi, malu usia sudah tua. Bersikaplah dewasa sesuai umur lu. Tidak semua masalah harus diselesaikan dengan arogan," peringat Hakiki seraya membubarkan diri dari ruangan Teknisi sebelum Kepala Teknisi datang ke ruangan.

**

Jam tiga sore tiba, waktunya pulang untuk shift B alias shift-nya Clara. Mengingat sikap Jabar tadi yang tidak menolehnya, sesaat setelah keluar dari ruang Teknisi, membuat Clara bingung harus pulang.

Anehnya lagi sikap Carmen sejak kejadian tadi, berubah dingin terhadap Clara, Clara menjadi bingung lalu dia pulang sendiri tanpa mereka berdua. Tiba di pengkolan, tidak diduga sebuah tangan sudah meraih Clara.

"Ayo, naiklah," titahnya dingin tidak bisa dibantah. Terpaksa Clara naik dengan perasaan campur baur. Sialnya, ketika Clara menaiki motor Jabar, ternyata ada seseorang yang mengawasi mereka.

Tiba di dalam rumah, Jabar sengaja menahan Clara di lantai bawah. "Tunggu, jangan dulu ke atas, abang ingin menyampaikan sesuatu," tahannya. Clara terpaku dengan jantung yang berpacu.

"Kenapa, bang?"

"Kamu tahu kenapa tadi abang ribut dengan si Hardi? Ternyata dia benar-benar naksir kamu, karena dia terang-terangan mengakuinya pada abang. Abang hanya peringatkan sama kamu. Pandai-pandailah jaga hati dan diri terutama dari si Hardi, sebab dia pandai menaklukan cewek, tapi setelah takluk dan mencintai, cewek itu dihempas dan ditinggal. Abang mohon kamu jaga jarak dengan dia, karena kamu hanya milik abang," tandasnya dengan wajah yang hampir menyentuh wajah Clara.

Clara hanya mampu terpaku. Dalam hatinya berkata dia tidak mungkin lari dari Jabar karena dia sudah terikat dengannya dengan ikatan resmi baik secara agama maupun negara.

"Naiklah dan mandi, setelah itu kita makan," suruhnya masih tidak hilang perhatiannya membuat hati Clara berdebar. Clara melangkah menuju tangga dengan pikiran yang terus berputar tentang Jabar. Sementara Jabar hanya mampu mengawasi Clara dari bawah.

"*Lihat saja, satu minggu lebih lagi saat kita satu shift, kamu akan utuh jadi milikku, Cla. Dan setelah itu kamu tidak bisa lagi berpaling lagi pada lelaki lain, karena kamu sudah menjadi milikku*," batin Jabar penuh tekad.

1
Virgo Girl
Cerita nya sederhana, no Cinderella n CEO2an. Kukirim sekebon 🌹utk kakak author
Lina Zascia Amandia: Trmksh banyak bunganya. Semoga diganti dgn rezeki yg melimpah.
total 1 replies
Virgo Girl
Luar biasa
Virgo Girl
Lumayan
Noviyanti
Ceritanya menarik dan cukup menghibur, alurnya juga bagus. semangat terus authornya
Lina Zascia Amandia: Hehhe... mksh Kak Novi. Karya Kak Novi lebih bagus.
total 1 replies
Noviyanti
eh kok cepet amat udahannya, udah happy ending aja nih.
Lina Zascia Amandia: Iya Kak Nov. Soalnya udah kehilangan ide.
total 1 replies
Noviyanti
syukurlah hardi sadar diri
Teteh Lia
ikut senang untuk kebahagiaan semuanya.
Lina Zascia Amandia: Terimakasih Teh kehadirannya...
total 1 replies
Teteh Lia
ya kan bang... ada yang ngarep lho. ngapain jadi pebinor. ok
Teteh Lia
begitu donk bang Hardi. jangan bermusuhan
Nasir
Bagus, ceritanya pendek gak bertele2.
Teteh Lia
padahal Clara nya juga ga pernah ngerespon bang Hardi kan ya.
Lina Zascia Amandia: Nggak kayaknya Kak...
total 1 replies
Teteh Lia
lagian si Hardi. Maruk banget... udah punya cewe, malah ngincer cewe lain juga.
Noviyanti
hehe kasian si hardi itu
Noviyanti
ya dia udah nikah cuma belom pesta doang di
Noviyanti
wah apa orang itu si hardi ya?
Lina Zascia Amandia: Mungkin..
total 1 replies
Teteh Lia
malah kena skak balik. wkwk
Lina Zascia Amandia: Mksh Teh...
total 1 replies
Teteh Lia
malu ga tuh. udah ngata-ngatain. eh salah ...🤭
Teteh Lia
mereka udah nikah. kali. yang ada elu yang bakal malu.
Noviyanti
hore jeboll juga
Lina Zascia Amandia: Wkwkkwk
total 1 replies
Noviyanti
persiapannya sungguh sangat matang ya, baru pulang jabar maen hajar aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!