NovelToon NovelToon
Cinta Demi Tuhan

Cinta Demi Tuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Cinta Terlarang / Teen School/College
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

"Apakah cinta pernah salah memilih sasaran? Mengapa cinta tercipta diantara kita yang berbeda? Bolehkah aku marah pada Tuhan karena telah menumbuhkan cinta di hatiku untuk mu?"

Potongan sajak tulisan Renata menggambarkan luka hatinya karena kisah cintanya yang rumit. Perasaannya terhadap Gilang berkembang menjadi cinta yang tak pernah Renata sadari sejak kapan.

Kemunculan Renata yang tiba-tiba di kehidupan Gilang, membuat Ainun jadi sering memikirkan Gilang.

Kepada siapakah hati Gilang akan berlabuh? Kepada Renata yang berbeda keyakinan? Atau Ainun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

"Mie ayam sama es teh dua ya, Mas," pesan Gilang pada Mas Aryo sambil menepuk bahu Mas Aryo.

"Oke,"

"Dimakan sini," kata Gilang lagi.

"Eh? Tumben?" kata Mas Aryo sambil celingukan mencari seseorang.

"Sama temen, Mas," kata Gilang yang paham dengan gerik Mas Aryo.

"Ooo~ siap siap!" kata Mas Aryo sambil tersenyum penuh arti saat melihat Renata yang sudah duduk di salah satu meja di dalam kios sewaan Mas Aryo, maklum saat itu cuma Gilang dan Renata yang makan disitu.

Gilang hanya menggeleng-gelengkan kepala lalu duduk di hadapan Renata.

"Maaf ya, cuma ngajak makan di warung bakso," kata Gilang, yang langsung membuat Renata salah tingkah dan berbunga-bunga.

'Kenapa lagi minta maaf? Udah kek ngajak ngedate beneran,' batin Renata.

"Nggak apa-apa lagi. Biasa juga makan di warung. Lebih hemat," kata Renata mencoba menutupi rasa bahagianya yang meledak-ledak.

"Kirain sukanya makan di resto-resto wah," kata Gilang.

"Apaan? Gini-gini mama ngajarin buat jadi smart buyer. Nggak asal jajan. Selain diliat tempat jajannya, juga diliat harganya. Kalo ada tempat yang bersih dengan harga lebih murah dan rasa nggak kalah enak, kenapa harus lari ke yang mahal?" kata Renata percaya diri.

"Keren mama kamu," puji Gilang.

"Memang. Jadi udah biasa jajan di warung-warung kecil, tapi yang jaga kebersihan yaaa. Higienis tetep jadi penilaian utama mama," kata Renata.

"Disini dijamin bersih seratus persen, Mbak," kata Mas Aryo dengan membawa nampan berisi dua mangkok mie ayam dan dua gelas es teh manis.

"Eh? Iya, Mas. Udah keliatan," kata Renata sambil nyengir. Warung Mas Aryo memang bersih dan kekinian meski berada di kios pasar.

"Monggo, silakan," kata Mas Aryo lagi-lagi dengan senyuman penuh arti ke arah Gilang.

Renata mulai menambahkan satu sendok sambal dan mengaduk-aduk mie ayam yang masih terlihat panas.

"Jualan lancar?" tanya Gilang lalu menyendokkan mie ayam ke mulut.

"Lancar jaya," kata Renata sambil tersenyum dan masih mengaduk-aduk mie ayamnya.

"Udah ku duga," kata Gilang.

"Masa'?" tanya Renata kaget. Gilang mengangguk sambil mengunyah mie ayam.

"Jual lewat apa aja?" tanya Gilang.

"Cuma whatsapp story sama market place aja sih. Mau bikin toko online belum siap aku," kata Renata lalu menyendokkan mie ayam ke mulut.

"Kenapa?"

"Takut banyak order, terus skripsi ku terbengkalai," jawab Renata.

"Ini aja udah lumayan terbengkalai. Seru ternyata dapet uang sendiri," lanjut Renata sambil tertawa kecil.

"Bener kan? Seru. Tapi, jangan stop tengah jalan skripsi mu. Pendidikan tetep penting, meski nantinya ijazah nggak kepake, tetep kudu diselesaiin," kata Gilang.

Renata seketika berbunga-bunga, mendapat motivasi dari Gilang.

"Siap, Bos!" kata Renata sambil memberi sikap hormat kepada Gilang.

Gilang dan Renata lalu khusyuk memakan mie ayam pesanan mereka. Sesekali Renata mencuri pandang pada Gilang yang sedang asyik memakan mie ayamnya, lalu tersenyum sendiri.

'Kenapa makan mie ayam jadi rasa spaghetti?' batin Renata geli.

"Mas Aryo, bakso dua dibungkus ya," sebuah suara membuat Gilang otomatis menoleh ke arah suara itu terdengar.

Mata Gilang menangkap sosok Ainun yang berdiri di samping Mas Aryo yang sibuk membuatkan bakso pesanan Ainun. Ainun yang sadar tengah diawasi dari meja pembeli menoleh ke arah Gilang.

"Mas," sapa Ainun sambil mengangguk dan tersenyum. Lalu melirik ke arah Renata dan melakukan hal yang sama pada Renata.

"Nggak mampir ke kios Ibuk, Mbak?" tanya Gilang pada Ainun.

"Udah tadi, Mas. Abis ngambil pesenan sama retur barang," jawab Ainun.

"Eh, Mbak, tanggal dua puluh penuh nggak?" tanya Gilang yang membuat Renata terkejut.

'Hah? Mau ngapain Gilang sama Mbak Ainun?' tanya Renata dalam hati, gundah.

"Wah, nanti saya liat agenda dulu ya, Mas. Nanti saya kabari," kata Ainun.

"Oke, sip," kata Gilang lalu kembali khusyuk memakan mie ayam tanpa mempedulikan Renata yang hatinya tengah dipenuhi banyak pertanyaan.

'Mbak Ainun punya nomernya Gilang? Atau menghubungi lewat Bu Siti? Mereka mau ngapain sih?'

"Udah kenyang? Kok nggak dihabisin?" tanya Gilang yang sadar Renata menghentikan acara melahap mie ayamnya.

"Eh? Oh, jeda dulu," kata Renata lalu kembali menyendokkan mie ayam ke mulut.

"Mari, Mas Gilang, Mbak," pamit Ainun ketika pesanan baksonya sudah selesai.

"Oh, ya, Mbak," kata Gilang. Renata hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Ainun.

"Cantik ya, Mbak Ainun," entah mengapa Renata jadi ingin membicarakan Ainun bersama Gilang. Mungkin karena cemburu? Entah.

"Relatif lah," jawab Gilang sambil lalu.

"Kamu... nggak tertarik sama Mbak Ainun?" tanya Renata akhirnya, karena digelayuti rasa penasaran yang luar biasa besar tentang percakapan Gilang dan Ainun yang sebentar tapi penuh teka-teki bagi hatinya.

"Eh? Gimana? Tertarik yang seperti apa nih?" tanya Gilang, sedikit bingung dengan arah pembicaraan Renata. Renata menelan ludah dengan susah. Tak tahu bagaimana harus menjelaskan detail dari pertanyaannya.

"Mmm... Tertarik sih pasti. Mana ada cowok yang nggak tertarik ngeliat Mbak Ainun. Udah cantik, anggun, kalo udah kenal, dia orangnya baik, supel, pinter, mandiri..."

"Calon isteri idaman tuh," celetuk Renata yang merasa hatinya semakin panas mendengar pujian Gilang untuk Ainun.

"Bisa jadi," kata Gilang, lagi-lagi dengan nada santai.

'Ih! Nggak peka!'

"Cuma..." kata Gilang sengaja memberi jeda kalimatnya atau membuat Renata penasaran, entah.

"Cuma apa?"

"Keknya susah diraih," kata Gilang.

"Masa'?" tanya Renata yang hatinya sedikit merasa dingin mendengar kata-kata Gilang.

"Kenapa gitu?" tanya Renata lagi.

"Dia anak orang kaya, cewek mandiri, sholehah lagi. Sedang aku? Cuma anak penjual di kios pasar. Pengetahuan agama juga nggak tinggi-tinggi amat. Keknya bukan aku yang jadi imam di keluarga nantinya, malah dia," kata Gilang sambil terkekeh.

"Imam?" tanya Renata bingung.

"Pemimpin keluarga. Nggak cuma mimpin sih, gimana ya ngejelasinnya. Tuh, kan. Ngejelasin gini aja aku bingung," lagi-lagi Gilang terkekeh.

"Imam tuh bukan yang di solat itu?" tanya Renata polos.

"Eh? Ahahaha... Tau ternyata. Iya, yang di solat itu jadi pemimpin kan, biar ditiru atau diikuti sama makmum, yang barisan di belakang imam itu namanya makmum," jelas Gilang.

"Nah, kalo dalam rumah tangga itu, suami sebagai imam. Technically, mirip kek solat gitu, tapi kalo dalam berumah tangga mungkin dalam segala hal kali ya, bisa sebagai contoh, kontrol untuk tingkah laku isteri, ya gitu lah. Bingung juga aku," kata Gilang, lagi-lagi sambil tertawa geli.

Renata tersenyum lega. Sepertinya Gilang tidak memiliki perasaan khusus terhadap Ainun. Renata kembali menghabiskan mie ayam yang tinggal sedikit. Lalu meminum es teh manis yang pas dengan cuaca yang lumayan panas, ketika Renata teringat sesuatu.

'Trus, tanggal dua puluh, Gilang sama Mbak Ainun mau ngapain?'

***

1
dwi ka
Haduh ainun napa ngasi saran gtu sih..
Klo aku jd renata mah bkl jwb gini "coba mbak ainun duluan yg ungkapin, aku tar stelah mba ainun" 🤣 Plingan ainun jg gabakal mau ungkapin tuh 🤣 Nyuruh org lain emang pling gampang deh 😂
Emg dikira segampang itu nembak cwo apa 😏
dwi ka
Dah gilang pacarin aja dua2nya 🤣🤣
Sebutannya poligami sebelum nikah 🤣

Gregetan bgt deh sama tipe cwo kyk gilang ckck 😏😮‍💨
Sriza Juniarti
jangan menjauh 🥰💕💕
Ai-chan
terjebak perangkap bang reza ya lang? huhuhu
dwi ka
Nah bener nih yg dicaption joy..
Tipe cwo kyk gilang itu mang paling sukses bkin cwe2 kebaperan 😂

Klo tar punya pasangan yg sensian, gampang cemburuan, posesif,, Gak akan kuat deh..
Pasti bakal makan ati mulu tiap hari 🤣🤣
Ai-chan: iya ini bener... temen ku dulu pernah ada yang kek gini... masih jomblo juga sampe sekarang /Sweat//Sweat/
total 1 replies
dwi ka
Awalnya setuju renata sama gilang, tp makin kesini kyk banting setir deh..
Gilang keknya tipe cowo friendly gtu 🤣 jd kesannya suka tebar pesona ke cwe2, tipe gtu biasanya bkin mkn ati, bkin srg cembokur 😂

Yodahlah mending gilang sama ainun aja..
tuh nun ambil sono gilang 🤣🤣
Ai-chan
mulutnya udah ga bisa dikontrol ya, Nun? 😅😅
Ai-chan
Gilang keknya lebih santai kalo ngobrol sama Renata
Ai-chan
Ainun mulai sadar akan kehadiran Gilang gegara ada Renata
dwi ka
Klo tar endingnya gilang & ainun,
aku jd keinget film Ayat Ayat Cinta, kisahnya Maria, Fahri & Aisyah..
Agak mirip 😅
Nabila hasir
mau baca tapi takut endingnya.soalnya yg beda pasti sad ending.
tapi dak baca kepo ma penasaran ma critanya kk author
Purnamanisa: terimakasih sudah mampir😊😊
total 1 replies
Ai-chan
eh, bang reza, coba deh tuh tebar pesona ke renata, kan bang reza spesialis beda server 😅😅
dwi ka
Klo dari judulnya sih, hrsnya pemeran utama cewenya itu renata ya..
Aku sbnrnya lebih suka gilang sama renata.. Klo sama ainun kyknya gimana gtu susah jelasin..
Tp terserah author lah endingnya tar gmn 😁
Purnamanisa: terimakasih sudah setia menyimak Cinta Demi Tuhan 🙏🙏 semoga reader nggak bosen dengan alur ceritanya 😊😊
total 1 replies
Ai-chan
duh... ga kebayang gimana jadi renata
Ai-chan
keren ceritanya
Ai-chan
duh lang, jangan ngasih-ngasih harapan ke renata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!