NovelToon NovelToon
Satu Kali Kesempatan Kedua

Satu Kali Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Salsa bila imuets

Rumah tangga bahagia yang semua orang inginkan, tapi tidak untuk rumah tangga Safira dan Rayan suaminya..sekian tahun mengarungi bahtera rumah tangga tak membuat hati Rayan mencintainya hingga Safira memberikan kesempatan kedua untuk suaminya, tapi lagi-lagi ia di patahkan oleh kenyataan yang membuat Safira sakit hati dan juga kenyataan masa lalu suaminya yang belum usai, apakah Safira akan terus bertahan, atau melepaskan. ikuti kisah mereka...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa bila imuets, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Bibi yang bingung dengan keanehan adennya itu bagaimana tidak aneh, ia menginginkan makanan. yang berkuah dan juga pedas, bibi juga bingung makanan apa yang di mau adennya itu.

"Den makanan apa yang Aden mau, cari saja di ponsel nanti jika ketemu bibi yang buatkan, apa aden mau."

"Oh ya bi, baiklah..." Rayan mencari makanan yang ia inginkan setelah ketemu ia langsung menyuruh bibi untuk memasak makanan yang ia mau,

Sambil menunggu Rayan duduk di ruang makan dengan memandangi foto Safira. Ia juga sangat kangen dengan Safira hanya melihat fotonya saja membuat kangen ya terobati.

"Aden makanan sudah siap." Bibi yang menyajikan.

"Makasih Bi" Rayan langsung memakan makanan yang ia inginkan itu,

Rayan makan dengan lahap, ia juga langsung menghabiskannya. Bibi yang melihat hanya geleng-geleng kepala padahal jika ia sangat hapal kalo adennya gak suka makanan pedas, bibi sangat ngilu melihatnya, bagaimanapun ia juga takut di marahi oleh nyonya besar.

,"Aden gak papa. makan makanan pedas, " bibi yang melihatnya ngilu.

"Gak papa bi, lagian ini enak bi aku suka besok masakan lagi ya." Rayan langsung kembali ke atas kamar dan ingin tidur,

Entah kenapa Akhir-akhir ini Rayan jika ia kenyang selalu ia tertidur.

Di kota lain Safira melakukan aktifitasnya seperti biasa, terkadang ia juga rindu akan masakan mama mertua tapi ia tahan, karena apa ia sangat jauh dari sana, dan juga tak mungkin ia akan meminta apa yang ia inginkan karena mereka sudah tak mempunyai hubungan apa-apa.

"Dedek ingin makan makanan apa. jangan minta yang aneh-aneh ya nak, mama gak bisa penuhi." Safira mengelus perutnya yang terlihat menonjol sedikit itu,

Safira merebahkan badanya dan ingin sekali makan makanan mertuanya, sehingga dengan air mata yang berlinang, ia mencari makanan yang biasa di bikin oleh mama mertuanya itu, Hingga ia menemukan makanan itu walau rasanya tak sama tapi mampu mengobati keinginan.

"Hemb... Kenyangnya dek, jangan m minta yang aneh-aneh ya mama gak bisa penuhi." ucapnya setelah makan ia pun langsung pulang.

di perjalanan Safira menerawang jauh ia membayangkan jika mempunyai keluarga yang lengkap, dan juga anaknya tak akan kekurangan kasih sayang, ia juga bersukur masih di izinkan untuk bekerja agar saat lahiran ia mempunyai biaya,

Ceklek Safira masuk kedalam kamarnya ia langsung tidur,

sedangkan Zain hari ini akan kembali ke luar jawa,

"Ma Zain hari ini berangkat ya, karena banyak pekerjaan di perusaan di luar pulau." Zain yang menemui mamanya di bawah.

"Apa kamu akan kembali kesana sekarang nak." tanya mama Lita.

"Iya ma, disana banyak pekerjaan. belum Zain kerjakan lagian juga Zain tuan bulan akan selalu pulang." jawabnya dengan santai.

"Umur kamu sudah tua lo nak, kapan kamu akan memberikan mama mantu." ucap mama lita yang kesepian.

"Doakan saja ma," Zain sangat tahu akan hal itu, bahkan mamanya sering melamun akibat kehilangan memantu kesayangannya itu,

"Baiklah kamu hati-hati nak, mama hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu."

"Papa kemana ma,"

"Papa kami sekarang masih di luar kota nak ,besok juga pulang ada apa." mama Lita yang bertanya.

"Gak bilangin papa kalo aku kembali ke luar pulau ya,"

"Ya..."

Zain pamit kepada mamanya dan langsung pergi menuju bandara, ia juga mengajak sahabatnya. Ia juga akan berusaha mencari Safira, bagaimana pun mamanya bergantung kepada Safira, karena aking sayangnya. apalagi melihat mamanya yang terluka Zain tidak akan mengabaikan itu,

"Semoga aku dapat menemukan Safira ma, aku tak tega melihat mama seperti itu " monolog Zain.

Mama Lita duduk di ruang tamu sambil sesekali melamun, ia memikirkan menantunya yang entah dimana, ia menyadari bahwa anaknya tak pandai menjaga amanat dari mendiang kakeknya.

"Jujur jika aku tahu akan terjadi pergi ini mungkin aku akan menyuruh Zain saja yang menikah dengan Safira, bukan Rayan, sekarang nasi sudah menjadi bubur dimana kamu nak, pulanglah mama begitu merindukanmu." mama Lita yang merenung.

Rayan yang melihat dari atas tangga begitu sakit akan mamanya, niat hati ini mengambil minum Rayan disuguhkan dengan sosok mamanya yang merenung di ruang tamu sendiri an..

"Maafkan Rayan ma, Rayan salah, jujur Rayan hanya ingin memahami arti cinta Rayan kepada Safira sekarang Rayan hanya bisa diam Tampa tahu dimana dia berada.maafkan rayan yang menjadi laki-laki pengecut mama." batin Rayan yang memperhatikan mamanya itu.

Rayan turun dan menghampiri mamanya itu,

"Ma lagi ngapain..." tanya Rayan.

"Duduk saja nak, kamu tumben turun apa kamu sudah mendingan." tanya mama Lita.

"Sudah ma." Rayan duduk di samping mamanya dan meletakan kepalanya diatas pangkuan mamanya.

"Maafin Rayan ya ma, yang sudah buat mama seperti ini, jujur Rayan juga sakit melihat mama seperti ini, Rayan akan berusaha untuk mencari Safira di mana ia berada ma, Rayan janji." mama Lita mengelus kepala putranya.

Marah pun yak akan membuat Safira kembali, bahkan sekaligus ia marah apa yang terjadi dengan putranya.

"Mama hanya ingin satu nak, bawalah memantu mama pulang itu saja, mama yakin Safira ada hubungannya dengan sakitmu." mama Lita yang mengaitkan sakitnya rayan.

"Baik ma akan aku usahakan, untuk mencari Safira dimana dia berada, doain aku ya ma, semoga aku segera menemukannya."

Mama Rayan juga gak menyalahkan anaknya sepenuhnya, hanya saja dia kurang dekat dengan Safira, walaupun ia sangat menyayangi Safira, tapi mama Lita tak pernah mau ikut campur akan rumah tangga anaknya, ia hanya melihat aja dari jauh, ia bukan mertua yang suka ikut campur bahkan ia sering memberi kebebasan dengan mereka berdua agar selalu terlihat akur dan harmonis, tapi setelah mama Lita lengah, Rayan dan Safira tak bersama lagi, membuat mama Rayan bersalah karena ia belum bisa menasehati anaknya.

"Mama berharap kamu bisa mengendalikan emosimu lagi nak, apapun kesalahan yang kamu lakukan mintalah ampun kepada Safira, karena disini ia yang tersakiti."

"Akan Rayan usahakan ma, bagaimanapun Rayan di sini yang bersalah."

Mama Rayan juga memahami akan akan kelabilan anaknya, bagaimanapun Rayan tetap putranya

1
Nora♡~
Andoooiii... kasihan Zain... di persalahkan oleh adiknya... walaupun bukan salah Zain sepenuhnya... tidak di nafikan Zain punya rasa pada.. Safira namun dia sedar itu salah jadi Zain menguburkan rasa cintanya.., dan akhirnya... Zain menyukai seseorang yaa.. itu Dewi... yang kini menjaga Safira... yang tengah hamil besar... kalau cam tuu.... nasihati dan tegur perangai adik mu katakan jer kalau Rayyan dah menyesal perjuangkan dan tambat hatinya kembali agar anak2 nya Rayyan punya sosok Ayah dan juga ibu gitu... lanjut..
Queen AL
typo bertebaran dimana2
Endang Oke
masa sholat minum!!!!!!
Diana Rina
lanjut Thor ceritanya semakin menarik
Sondang Sartika Lumbanraja
buat hidup mu sukses dan bahagia safira jgn lagi m ngingat ingat mantan suami mu yg jahat itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!