NovelToon NovelToon
Namanya Rajendra

Namanya Rajendra

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Keluarga
Popularitas:52k
Nilai: 4.9
Nama Author: Penulis_Baru15

Tulisan ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Kaluna Seretha Ardianto atau yang akrab disapa Luna, seorang wanita berstatus dokter spesialis bedah syaraf di usianya yang sudah menginjak angka 34 tahun. Memiliki masa lalu dengan seorang laki-laki bernama Rajendra Prabu Wicaksono atau yang akrab disapa Rendra, putra sulung dari pemiliki sekaligus ketua dari Future Corporation. Wanita yang semula merasa tidak akan bisa dekat dengan laki-laki seperti Rendra suatu ketika pemikirannya berubah yang menjadikan hubungan mereka semakin berkembang hingga pada di tahap Kaluna meminta berpisah tanpa alasan yang jelas. Apa sebenarnya alasan Kaluna meminta pisah dari Rendra setelah hubungan yang sudah mereka jalani cukup lama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis_Baru15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Terkadang, manusia yang memiliki ikatan rasa juga memiliki ikatan emosional. Paling tidak itu yang sering dikatakan oleh beberapa orang.

Entah ikatan apa yang sebenarnya dimiliki Rendra dan Kaluna. Nyatanya, di saat wanita itu mengeluh lelah dengan semua yang terjadi, di saat yang bersamaan juga ponselnya berbunyi, sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya.

[Hai sayang, lagi sibuk gak? Aku baru pulang kerja. Boleh telfon?]

Kaluna mengusap air mata yang menetes ke pipinya menggunakan punggung tangan. Satu hal yang membuatnya selalu merasa istimewa di hadapan Rendra adalah lelaki itu akan selalu meminta izin saat akan melakukan sesuatu yang ada hubungannya dengan Kaluna, termasuk hanya untuk urusan melakukan panggilan telepon.

[Video call aja ya mas. Aku lagi nunggu soto buat sarapan.]

Tidak sampai 1 menit, sebuah panggilan video call dari laki-laki yang kontaknya Kaluna simpan dengan tulisan "Mine ❤️" masuk.

"Hai sayang." Ujar Rendra dengan mata berbinar saat melihat Kaluna.

"Hai mas. Sudah makan malam?" Kaluna coba berbasa-basi karena jujur saja dia terkadang tidak tahu harus membahas apa saat sedang telepon ataupun melakukan panggilan video.

Rendra mengangguk. "Tadi makan malam di kantor sebelum pulang." Ucapnya seraya melepas coat warna dark gray dan juga syal yang berwarna senada.

"Mas, semua coat kamu warnanya gitu ya? Kayanya waktu packing aku bawain beberapa warna deh." Protes Kaluna saat melihat coat yang dipakai Rendra masih sama seperti saat terakhir Rendra mengirimkan foto dirinya beberapa hari yang lalu.

"Aku mau orang-orang tau kalau calon istriku yang beliin coat itu." Teriaknya dari arah ruang ganti.

Kaluna tersenyum. Tipis. Hatinya terasa hangat saat mendengar kalimat "calon istri". Tapi di sisi lain, hatinya seperti belum siap untuk memberikan jawaban atas pernyataan keseriusan seorang Rendra kepada dirinya.

"Yank? Kok diam?" Kepala Rendra terlihat dari dalam ruang ganti, membuat Kaluna tertawa kecil melihat ulah manis kekasihnya.

"Masih nerima soto dari Ajeng mas." Elaknya lembut walaupun sebenarnya bukan itu alasan Kaluna terdiam.

"Sayang..."

Kaluna seketika menyemburkan makannya saat mengarahkan pandangannya ke arah ponsel. Wanita itu terkejut saat melihat Rendra keluar dari ruang ganti dengan posisi tidak mengenakan kaos.

"Mas! Pakai baju!" Ucapnya kesal seraya menyeka mulutnya menggunakan tissue.

Rendra tertawa saat melihat kekasihnya itu terkejut hingga menyemburkan makannya.

"Kenapa sih Yank? Kan udah pernah lihat mas gak pakai baju?"

"Mas stop!" Ucapnya tegas. Tangannya masih berusaha membersihkan celana bahannya yang terkena semburan kuah soto.

"Kalau ada yang dengar dikiranya kita sudah ngapa-ngapain!" Hardiknya tegas yang berhasil membuat Rendra tertawa lepas.

Ya, itulah Kaluna. Wanita yang selalu memikirkan pandangan orang lain tentang dirinya, wanita yang selalu lebih mementingkan kebahagiaan orang lain daripada dirinya sendiri. Bahkan, dia rela melepas semua mimpinya di bangku SMA untuk membuktikan bahwa anak bungsu yang selalu mendapat predikat buruk di mata kedua kakak laki-lakinya itu bisa menjadi orang yang membanggakan.

Dan di titik ini, lagi-lagi Rendra adalah orang pertama yang selalu memuji apapun yang Kaluna lakukan. Walaupun sebagian orang merasa itu bukan pencapaian besar, tetapi bagi Rendra semua hal tentang Kaluna adalah sebuah pencapaian besar yang harus dia rayakan.

"Nanti honeymoon mau kemana?"

Kaluna membelalak kaget. Pertanyaan tiba-tiba dari Rendra seolah-olah menjadi pengingat baginya untuk menjawab pertanyaan Rendra sebelum lelaki itu pergi ke New York.

Kaluna diam. Wanita itu terlihat masih sibuk menikmati semangkok soto ayam yang membuat Rendra menghela napas. Punggungnya dia sandarkan di sandaran kursi kerja yang ada di kamarnya sembari menunggu jawaban kekasihnya.

"Jerman." Celetuk Kaluna singkat.

Rendra kembali mencondongkan tubuhnya ke arah laptop miliknya. Kedua alisnya beradu di bagian tengah keningnya.

"Kenapa gak New York?"

Kaluna mengangkat bahu. "Ya tadi kan mas tanya, ya aku jawab." Ucapnya asal.

Rendra menatap Kaluna dengan tatapan tidak percaya. Lelaki itu yakin benar ada alasan dibalik Kaluna menghindari New York walaupun dia tidak tahu benar apa alasannya.

Rendra melipat kedua tangannya di atas meja, matanya menatap lekat wanita yang sedang makan soto di layar laptop miliknya. "Jujur deh, kenapa gak mau ke New York?" Desak Rendra.

Kaluna menatap lekat Rendra yang sedang menunggu jawabannya dengan ekspresi penuh antusias.

"Jangan bilang kamu curiga aku punya kenangan di New York?" Rendra bertanya dengan ekspresi penasaran dan kerlingan mata seolah-olah menggoda Kaluna.

Kaluna tersenyum. Kepalanya menggeleng dengan sorot mata yang tiba-tiba berubah menjadi sendu. "Ayah pernah janji bawa aku New York kalau aku ulang tahun. Tapi mas tahu sendiri kan? Aku bahkan gak pernah mau merayakan ulang tahun setelah kepergian ayah."

Sorot mata jahil dari Rendra tiba-tiba berubah menjadi sorot mata sendu. Laki-laki itu sekarang justru merasa bersalah karena tidak peka dengan alasan Kaluna yang selalu menghindari New York.

"I'm sorry."

Kaluna tersenyum. Tipis. "Its okay mas." Jawabnya lembut dengan beberapa helaan napas yang mengiringinya.

"So, minggu depan aku pulang. Habis itu aku ada libur sekitar satu minggu. Mau jalan-jalan gak?" Rendra coba mengalihkan pembicaraan mereka.

"Kamu sengaja cuti?"

"Ha?" Rendra tidak mengerti kemana arah pertanyaan Kaluna sebenarnya.

Kaluna tidak segera merespon kebingungan Rendra. Matanya menatap lurus ke arah ponselnya, terbesit rasa ragu dengan sesuatu yang akan dia ucapkan, tapi Rendra sudah terlanjur menunggu Kaluna menjelaskan pertanyaannya. "Minggu depan ulang tahunku. Kamu tahu kan aku gak suka perayaan?"

Ekspresi tegang Rendra seketika berubah melembut. Senyuman tipis bahkan terlihat saat kedua ujung bibirnya dia tarik ke atas.

"Mulai tahun ini, kamu mau gak rayain ulang tahun kamu bareng aku? Aku mau buat setiap ulang tahun kamu menjadi kenangan indah. Tolong izinin aku mengambil alih janji ayah ke kamu, janji tentang bawa kamu ke New York."

Kaluna diam. Manik matanya bergetar menggambarkan sedikit keterkejutan dalam dirinya.

"Mas, nanti aku hubungi lagi ya. Itu Ajeng sama Arya udah selesai sarapan. Aku juga masih harus cek semua kesiapan untuk nanti sore. Gak papa kan?"

Rendra mengangguk. Lelaki itu hampir tidak pernah menolak semua permintaan kekasihnya, kecuali permintaan Kaluna saat dulu meminta berpisah darinya. Baginya, kalau dia bisa memberikan seisi dunia dengan isinya untuk Kaluna, dia akan memberikan itu semua untuk satu wanita yang amat sangat dia cintai itu.

"Nanti kasih kabar ya gimana jadinya. Jangan capek-capek juga soalnya besok masih ada hari kedua."

Kaluna tersenyum. Kaluna menaikkan tangam kanannya ke pelipis seperti sedang melakukan pose hormat.

"Siap komandan." Ucapnya tegas.

Rendra tertawa kecil melihat sikap manis Kaluna.

"Minggu depan aku pulang."

"I know."

"I love you."

Kaluna tersenyum manis lalu memberikan ciuman jarak jauh yang membuat Rendra menyentuh bagian jantungnya setelah mendapatkan ciuman jarak jauh dari Kaluna.

"Jantungku gak baik-baik saja tiap ketemu kamu."

Kaluna seketika tertawa, wanita berstatus dokter itu tidak menyangka kalau kekasihnya bisa mengucapkan rayuan yang sebenarnya cukup menggelikan tetapi anehnya Kaluna menyukainya.

1
Lucya Handayani
lohlohloh..terkejut..tw² muncul up and end 😲😲 sampai ketemu di cerita selanjutnya ya mas ren..semoga saat qt bertemu qm sudah punya anak .llooh ehh 😆😆
Wida Nengsih
knp udh End aja ka ,blm selesai kan ceritanya /Sob/
Penulis Baru: Udah kak.. pointnya kan emang Kaluna gak mau lunasin hutang kakaknya
total 1 replies
Santy_
Yoookkk extra part yoookkk,.
Mau tauuu donkkkzzz Rendra - Kaluna Junior seperti apaaa??
Penulis Baru: Mereka masih nunda momongan
total 1 replies
Fitri Isdarwanti
kok end?sedih ikhh😭
Penulis Baru: ya emang sudah end kak
total 1 replies
Irani Ira
setiba tiba end. ok
Penulis Baru: lhah emang udah beres, di prolog awal kan udah dijelasin ini tentang perjalanan Kaluna dan Rendra, bukan perjalanan keluarga Kaluna
total 1 replies
Ayangnya Junmyeon❤
Masrennnddkuu😭❤
Penulis Baru: kenapa? 😂😂
Sarina Astriani: gemeeessss pasuntrii baruuuu
total 2 replies
Santy_
Selaluuu syukaaakkk sama jalan cerita yg di buat,.
Mita Sari
omaygat,,, Rendra junior
Penulis Baru: belum heh /Scream/
total 1 replies
Cici Pramita
demii apaa sepagii ini udah upp .. /Drool//Drool//Drool/sehatt selalu author kuuu
Penulis Baru: itu sebenarnya nulisnya semalam cuma emang di uploadnya pagi
total 1 replies
Lucya Handayani
duh mas reen nanggung..ayo kaaak lanjutkaan🤣🤣
Penulis Baru: nggak... udah sampai situ aja
total 1 replies
Ayangnya Junmyeon❤
Masrennndkuuuu YaAllah😭 Engapp dkit bcanyaa😭😭😭
Penulis Baru: maaf ya /Grin//Grin/
total 1 replies
Lucya Handayani
wah kan jdi rame mas ren kalo babnya kyak gini ..mas ren sih mancing /Facepalm/
Mita Sari
kan nanggung bgt ih 😭
Penulis Baru: udah segitu aja.. butuh effort banget nulisnya yg itu soalnya bahasanya harus diperhalus 😁
total 1 replies
Sarina Astriani
lanjjuuuuut mas ren jangan kasih ampun hahaaaaaaa
Irani Ira
woooo isuk2
Santy_
Naaahhh ini niiihhhhh,. Walopun seperti biasaaa,, berakhir penasaraaannn dg lanjutannyaaa /Shy//Shy//Shy/
Penulis Baru: Nggak, author nggak tau, author belum nikah kak, mana tau /Facepalm/
Santy_: Author kaaannn tauuu,, kentanggg tuhh rasanya gaenaaakkk hloooo /Drool//Drool/
total 3 replies
Sarina Astriani
selaluuu kerrrn
Penulis Baru
Giliran begini aja rame yang comment /Smirk/ Udah ya, gak usah ada adegan ++nya, udah biasa juga kan baca di novel lain /Slight/
Santy_: Haiiissshhhhh,, cuma di novel ini ga ada adegan ++ nya hloooo iniiihhh
total 1 replies
Sarina Astriani
pokonya sabar nya masren mah udah 11 12 sama mas dika
eeh ko jadi ke mas dika hahaaa
Sarina Astriani: nah sama athar jadi 13 heheeee
Penulis Baru: Kalau ada nominasi manusia paling sabar di dunia, kayanya Athar, Dika sama Rendra pasti masuk ⭐
total 2 replies
Santy_
Kapan Mas Rend sama Mba Luna bikin ReLun Junior niii??
Penulis Baru: Kaluna be like : ah elah, pinggang aja masih berasa mau patah habis resepsi, udah langsung di tagih aja
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!