Untuk mendapatkan kekuatan, Yu Huang Pageran dari kerajaan Huang Tai Yi harus menyamar sebagai seorang perempuan dan berguru pada Dewi Xuanwu, putri dari Dewa Perang.
Kekuatan Yu Huang meningkat dan menguasai kekuatan pengendali Kipas Zonggua (kipas besi). Saat usianya sudah cukup, dia kemudian jatuh hati kepada Dewi Xuanwu dan saat itu Dewi Xuanwu sudah mengorbankan dirinya untuk menutup gerbang dunia Iblis yang terbuka.
Yu Huang sedih dan menghabiskan waktunya untuk berkelana hingga dia di jodohkan dengan Putri Langit Guan Yin, cucu Kaisar Langit yang akan menjadi penerusnya.
Yu Huang menolak pernikahan itu, begitupun dengan Putri Langit Guan Yi karena mereka berdua sudah mencintai seseorang dan menyimpannya nama mereka dalam hati.
Mereka adalah takdir yang harus bertemu dengan melewati banyak cobaan takdir. Untuk menambah Kultivasi mereka berdua hingga menduduki puncak tahta tetinggi langit dan akhirnya saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Esok hari, Xian Tian terbangun dengan pelayanan ekstra layaknya seorang raja dalam istananya sendiri. Dia di dampingi banyak pelayan wanita cantik sedang menunggu perintahnya. Kudapan pagi tersedia, dia terbangun dengan tersenyum. Dia merentangkan tangannya dengan angkuh dan meminta para pelayan mengganti apa yang sedang dikenakannya.
Xian Tian meminta pelayan lainnya membersihkan kamar tidurnya dan seluruh ruangan tersebut, setelah itu dia tertawa.
"Apakah menjadi seorang yang berkuasa rasanya seperti ini? Sangat menyenangkan," gumam Xian Tian.
Dia tanpa sengaja melihat salah satu pelayan yang menurutnya cantik dengan kulit yang halus. Xian Tian mendekati pelayan tersebut dan memintanya ikut memasuki permandian, dia meminta bantuan pelayan tersebut untuk menggosok punggungnya saat mandi.
"Baik pangeran..." ucap Pelayan.
Xian Tian memasuki air di dalam sebuah kolam dengan banyak bunga hitam dengan wangi yang khas di sana. Pelayan tersebut duduk di pinggir kolam dengan memijat dan menggosok punggung Xian Tian. Tidak berselang lama, Xian Tian menarik tangan wanita tersebut hingga dia tersebur masuk ke dalam air permandian Xian Tian.
Dengan penuh intimidasi, Xian Tian meminta pelayan tersebut melayaninya dengan baik. Pelayan itu hanya terdiam dan sudah paham apa yang dimaksud oleh Xian Tian. Satu persatu gaun yang dikenakannya, di buka begitu saja.
Xian Tian tersenyum dan segera menciumi tubuh wanita tersebut dan akhirnya mereka bercinta di sana.
Cahaya langit ini sudah menutupi awan sepenuhnya. Xian Tian tidak bertemu Chang Luo sehari. Dia penasaran dengan wanita tersebut, apa yang sedang dilakukannya. Apakah dia sedang merawat tubuhnya atau dia sedang menyiapkan untuk esok hari dalam acara pernikahannya.
Beberapa pelayan memasuki ruangan Xian Tian dengan membawa setelan pernikahan yang dikenakan Xian Tian esok hari. Dia tersenyum sinis karena baju yang akan dia kenakan, hampir sama persis dengan pakaian yang para pangeran kenakan.
Untuk pertama kalinya, Xian Tian merasa memiliki kekuasaan dan kedudukan. Karena di kerajaan Wei selama ini, dia tidak pernah merasakan hak istimewa tersebut, karena dia hanyalah anak dari seorang selir kasta rendah.
“Kekuasaanku, akan mulai dari sini,” gumam Xian Tian.
...----------------...
Di tempat lain, Chang Luo duduk di pinggir danau dengan membayangkan wajah Chang Luo, senyumnya dan juga semua keinginan dan impian mereka berdua saat itu. Chang Luo merasa sesak di dadanya, dia tidak menyangka jika esok hari dia akan menikah tapi dengan seorang pria yang tidak dia sukai.
Chang Luo hanya bisa meminta suatu hari nanti, Fengyi bisa memaafkannya.
Gendang bertabuh dan beberapa tarian khas suku Klan Iblis telah dimainkan. Para tetua Klan Iblis ikut hadir dalam acara pernikahan yang sangat megah. Sebelum Xian Tian melakukan pernikahan dia akan berucap sumpah untuk setia kepada Klan Iblis. Dan dia akhirnya bersedia.
Setelah itu dia akan minum arak yang terbuat dari mata air dan dedaunan yang berasal dari tumbuhan dengan akar pohon yang dipenuhi dengan jiwa yang bersemanyam di sana.
Semua rangkaian acara diikuti oleh Xian Tian dengan senyum bahagia. Dia berharap saat memasuki kamar pengantinnya, di sana Chang Luo telah menunggunya dengan penutup kepala berwarna merah. Hari itu dia akan menyiapkan diri untuk memberikan malam yang indah kepada Chang Luo.
Rangkaian acara selesai. Xian Tian sudah dinyatakan sebagai suami Chang Luo, putri mahkota kerajaan Klan Iblis. Dia sangat bahagia, hingga Raja Chow memberinya sebuah mahkota di kepalanya dan mendapat gelar sebagai seorang pangeran Klan Iblis.
Semua orang bersorak dengan mengelu-elukan nama Raja Chow. Begitupun dengan Xian Tian.
Kini dia berjalan menuju istana milik Chang Luo yang di kawal oleh beberapa prajurit untuk melindunginya.
“Seandainya saja Ibunda bisa melihat semua ini, dia pasti akan bahagia. Aku sudah memiliki pengawal pribadi, layaknya putra mahkota kerajaan,” gumam Xian Tian.
Xian Tian menaikkan tangannya meminta para pengawal berhenti beberapa langkah sebelum mendekati istana milik Chang Luo.
“Jangan pernah menerima siapapun untuk berkunjung malam ini, siapa pun dia,” perintah Xian Tian.
“Baik pangeran,” timpal mereka semua dengan kompak.
Xian Tian memasuki kamar dengan wajah yang bahagia, tapi setelah pintu ruangan tersebut terbuka, matanya membulat sempurna dengan melihat kamar tersebut berantakan dan juga gaun yang di kenakan Chang Luo biasa saja, itu bukanlah gaun pengantin yang telah disediakan.
Xian Tian berjalan mendekati Chang Luo yang duduk dengan menyenderkan tubuhnya.
“Luo, apa yang terjadi?” tanya Xian Tian dengan wajah penasaran.
Dengan langkah yang gontai Chang Loa berjalan dan kembali meraih kendi berisi arak yang berada di atas meja. Chang Luo ingin kembali meneguknya tapi Xian Tian segera meraih dari tangan Chang Luo.
“Apa yang kau lakukan? Cepat berikan,” ucap Chang Luo.
“Tidak akan! Apa yang terjadi, kenapa kau melakukan ini di malam pernikahan kita?” tanya Xian Tian dengan sedikit geram.
“Feng… harapan terbesarku adalah bisa menikah dengannya,” ucap Chang Luo.
“Tapi kau sudah menikah denganku, Luo!”
“Benar! Tapi kau bukan Feng… jika hari ini aku menikah dengannya, dia tidak akan menghianati klannya, dia akan mencari cara untuk itu, dia tidak akan memilih berperang, karena dia akan selalu mencari jalan yang terbaik, tidak akan menghianati,” ucap Chang Luo yang membuat amarah Xian Tian semakin bertambah.
Xian Tian kemudian melangkah dan memegang tangan Chang Luo erat dan menjelaskan jika dia melakukan semua itu demi Chang Luo, dia mencintainya dan dia tidak ingin Chang Luo terluka. Chang Luo kemudian menghempaskan genggaman Xian Tian. Dia menatap Xian Tian dengan tajam.
“Aku mengecewakan Feng demi dirimu. Dan lihat aku Xian Tian… aku bukanlah wanita yang bisa kau cintai karena di hatiku sudah dimiliki sepenuhnya oleh Feng!” jelas Chang Luo.
Chang Luo kemudian menangis tersedu-sedu dan kembali meneguk arak yang tidak jauh dari tempatnya, dia mulai merancau dan meminta maaf kepada Feng dan dirinya sendiri. Hatinya sakit, teriris karena impiannya menikah dengan lelaki yang dicintai sirna. Bahkan penyebab impian itu hilang karena ulahnya sendiri.
Chang Luo membenci dirinya sendiri.
“Tapi kita sudah menikah Luo, kau harus menerimanya,” ucap Xian Tian.
Bbbrraaaakkkkkk…
Kendi yang dipegang oleh Chang Luo dihempaskannya begitu saja.
“Menikah?!” ucap Chang Luo dengan sinis.
Dia kemudian melangkah ke arah pintu dan ingin meninggalkan kamar pengantin tersebut.
“Chang Luo, kau mau ke mana?” ucap Xian Tian.
Dia berlari dan menarik tangan Chang Luo, tapi dengan kekuatan yang besar, Chang Luo menghempaskan tubuh Xian Tian jauh.
“Maaf kan aku Xian Tian.”
“Kau jangan lupa berada di mana saat ini, aku bisa saja membunuhmu dengan mudah, kekuatanku sudah kembali,” gumam Chang Luo yang masih bisa di dengar jelas oleh Xian Tian.