NovelToon NovelToon
ISTRI ADIPATI

ISTRI ADIPATI

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Transmigrasi
Popularitas:482.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rani

Jatuh ke danau setelah tahu pacarnya berkhianat, Juwita malah dibawa melintasi waktu ke abad sebelumnya. Abad di mana kerajaan masih kokoh berdiri. Peradaban dunia kuno yang masih kental, yang tentunya tidak terjamah oleh teknologi modern sedikitpun.

Di dunia kuno ini, Juwita malah memasuki tubuh seorang putri cantik yang sangat dicintai oleh seorang adipati. Sayangnya, sang putri malah mencintai pria lain. Tidak sedikitpun menganggap indah keberadaan Adipati yang sangat tulus memberikan semua kasih sayang terhadapnya.

Bagaimana kisah hidup Juwita di samping Adipati dunia kuno ini? Akankah Juwita mengikuti apa yang putri kuno ini lakukan? Atau, malah sebaliknya. Berbalik, lalu mencintai Adipati? Atau, adakah hubungannya dunia kuno ini dengan kehidupan Juwita sebelumnya? Ikuti kisah seru Juwi di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode #28

Satya datang ke istana raja dengan wajah yang masih saja dipenuhi dengan ketenangan. Dia menghadap baginda raja tanpa sedikitpun rasa gugup.

"Ampun, Yang mulia raja. Hamba datang memberi hormat. Memenuhi titah baginda sekarang."

"Satya. Adipati agung dari kadipaten terbesar dari wilayah kekuasaan yang aku pegang. Kamu datang menghadap, apa kamu sudah tahu kenapa aku memanggil kamu datang?"

Tentu saja Satya mengatakan tidak tahu apa-apa. Meski sebenarnya, dia tahu dengan sangat baik apa alasan raja yang tak lain adalah ayahnda kandungnya itu memanggil dia untuk datang menghadap.

"Ampun, yang mulia. Hamba tidak tahu. Mohon maafkan hamba."

Raja yang awalnya duduk langsung bangun dari duduknya. Dia berjalan pelan mendekat ke arah Satya. Lalu, sebuah gulungan lontar ia serahkan pada Satya.

"Baca lontar ini, Satya. Setelah itu, berikan aku keputusan mu."

Raja yang bijaksana. Secara tidak langsung, dia memberikan Satya hak untuk memilih. Sang raja tidak secara langsung memberikan perintah pada Satya untuk menerima permintaan ayah Wulan untuk menikahkan Wulan dengan Satya atas dalih untuk memulihkan nama baik Wulan karena tidak di sambut dengan baik saat bertamu.

Aneh memang. Tapi tidak ada yang aneh menurut zaman ini. Karena di zaman ini, mereka yang punya kuasa, walau hanya sedikit bebas memilih. Dan, harga diri menurut mereka adalah hal yang lebih penting. Walau terkadang, mereka sendiri sudah mengorbankan harga diri mereka hanya karena ingin mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Ampun kan hamba, Baginda raja. Hamba menolak usulan ini dengan tegas. Karena saat ini, hamba sudah punya istri. Dan hamba tidak berniat untuk menikah lagi. Apapun alasannya, hamba tetap tidak ingin menambah selir di sisi hamba."

Raja terdiam. Bagaimanapun, raja sudah menebak jawaban itu sebelumnya. Karenanya, raja tidak terlalu kesal saat Satya mengutarakan isi hati yang menolak secara tegas permintaan ayah Wulan untuk menikahi Wulan.

Sang raja kembali duduk di singgasananya.

"Apakah jawaban itu sudah anada pikirkan dengan baik?"

"Maaf, ayahnda. Hamba sudah memikirkannya. Bahkan, tidak sekarang saja. Hamba sudah memikirkannya sejak lama. Sejak hamba menikah dengan istri hamba, maka tekat hamba untuk tidak menikah lagi sudah bulat. Untuk itu, yang mulia. Hamba bersedia menerima hukuman sebagai ganti dari penolakan hamba yang tidak mematuhi perintah raja."

Aturan, tetaplah aturan. Meskipun sedikit berat hati Raja untuk menjatuhi hukuman atas penolakan Satya, tapi tetap saja, ia terpaksa melakukan hal yang tidak ingin ia lakukan. Satya dijatuhi hukuman cambuk sebanyak dua puluh kali.

Sementara itu, Juwi yang tidak tahu apa-apa soal urusan Satya, kini sedang sibuk mengurus Ayu. Perlahan tapi pasti, rencana yang ia susun untuk memberikan hukuman pada Ayu sudah ia jalankan.

Juwi berniat akan memindahkan Ayu ke istana raja sebagai dayang. Ya. Dayang istana raja. Tapi bukan untuk melayani raja di istana. Melainkan, untuk melayani ibunda Bagaskara.

Sebelum Juwi kembali ke kediaman orang tuanya, dia mendengar para dayang istana adipati berbicara, kalau selir raja alias ibunda Bagaskara berniat untuk mengambil dayang istana adipati untuk mengantikan dayang-dayang nya yang sudah dia asing kan karena tidak memuaskan hatinya. Tentu saja para dayang istana adipati merasa takut semuanya. Karena melayani ibunda Bagas adalah hal yang tidak menyenangkan.

Wanita paruh baya itu sangat sulit untuk menghargai kinerja orang lain. Apalagi dayang yang ia anggap adalah manusia ren"dahan yang tidak berhak menerima pujian sedikitpun. Dia juga suka menghukum dayang yang ia rasa pekerjaannya tidak memuaskan hatinya.

Karena itulah, Juwi berniat menyerahkan Ayu pada ibunda Bagaskara. Juwi akan membiarkan Ayu tersiksa di sana. Merasa sangat terpuruk meski Bagaskara ada di dekatnya.

"Bagaimana, Ayu? Apa kamu bersedia pergi ke istana raja?"

Wajah terkejut Ayu masih terlihat dengan sangat jelas. Sepertinya, dia sungguh tidak menyangka kalau Juwita akan mengirimnya ke istana raja sebagai dayang.

"Ayu, aku tidak bermaksud merendahkan kamu. Hanya saja, aku pikir ini adalah kesempatan bagus buat kamu, Ayu. Dengan bekerja di samping bunda selir, maka kamu akan berada di istana. Bukannya tidak mungkin kalau sahabatku akan mendapatkan jodoh yang baik di istana raja, kan?"

Juwita sengaja memberikan pancingan pada Ayu supaya ia mengingat tentang Bagas. Tentu saja pancingan itu berhasil. Wajah terkejut Ayu perlahan menghilang sekarang.

"Tapi, Sari .... "

"Sudah. Percaya padaku, kamu pasti akan mendapatkan hasil yang besar dan nasib yang baim setelah berada di sisi ibunda selir."

Nyatanya, rayuan itu berhasil dengan sangat baik. Ayu langsung setuju dengan permintaan Juwi yang meminta ia menjadi dayang bunda selir.

'Meskipun aku harus menjadi dayang sekarang. Tapi itu bukanlah hal yang buruk. Karena dengan menjadi dayang ibunda selir, maka aku akan bisa dekat dengan pangeran ke tiga. Karena ibunda selir adalah ibunya pangeran ketiga.' Ayu berkata dalam hati dengan senyum lebar di bibir.

Juwi yang melihat hal tersebut hanya bisa menggeleng pelan. 'Ternyata, angan-angannya langsung melayang. Baru juga aku berikan umpan sedikit saja, ikan sudah memakan pancingan. Sungguh ikan yang sangat kelaparan,' kata Juwi dalam hati sambil terus memperhatikan Ayu.

'Tapi, kamu wajib berbahagia dengan angan-angan mu itu. Aku merelakan kamu bahagia sekarang. Karena nanti, kenyataan sudah pasti tidak akan sama dengan apa yang akan kamu alami secara langsung. Aku yakin akan hal itu. Huh ... semoga saja keyakinan ini tidak akan meleset.'

Sudah ditetapkan pula hari keberangkatan Ayu ke istana raja. Itu adalah dua hari lagi setelah hari pembicaraan mereka barusan.

Sebenarnya, Ayu yang bahagia selalu mengirimkan surat pada Bagaskara. Sejak mereka ingin berangkat ke istana adipati, Ayu terus saja melakukan komunikasi dengan Bagas. Hanya saja, surat yang Ayu kirimkan tidak ada satupun yang sampai ke tangan Bagas.

Itu semua karena Juwita. Juwi sudah mengatur semuanya. Ia memblokir kiriman itu supaya tidak sampai ke tangan Bagas. Lalu, semua dayang di istana dia atur dengan sebaik mungkin supaya tidak ada yang membicarakan keburukan ibunda selir. Sebaliknya, para dayang harus membicarakan kebaikan selir raja agar Ayu merasa semakin tertarik untuk pergi menjadi dayang si selir tua.

....

Setelah pembicaraan Juwi dengan Ayu, Juwi dengan bahagia menunggu kepulangan Satya. Namun, ia dibuat agak cemas karena Satya belum juga kembali setelah berjam-jam melewati waktu pulang biasanya.

Juwi semakin resah ketika hari menginjak malam, tapi Satya masih belum juga pulang.

Ia munda-mandir di depan pintu kamar. Berulang kali pula ia menugaskan dayang untuk melihat Satya ke istana adipati.

"Ampun Gusti putri. Gusti adipati masih belum ada kabar. Kata penjaga, dia akan mengabari ke sini setelah gusti adipati kembali."

Helaan napas berat langsung Juwi perdengarkan. "Heh ... baiklah. Itu akan lebih baik dari pada kamu terus-terusan kembali ke istana adipati, bukan?"

"Maaf, Gusti putri. Hamba tidak keberatan munda-mandir ke istana adipati untuk mencari tahu kabar kepulangan gusti adipati agung."

"Ah, tidak. Tidak usah. Jika pengawal sudah berkata begitu, maka aku hanya perlu menunggu kabar saja di sini. Tidak perlu mengutus orang untuk melihatnya lagi. Sebaliknya, kamu bisa temani aku di sini dengan tenang."

"Baik, Gusti putri."

1
nia kurniawati
Luar biasa
Rani: makasih buanyak😍🥰
total 1 replies
MYZW KEEW
soky enda apa sis
Rani: mmm🤔🤔🤔🤔
total 1 replies
nia kurniawati
Luar biasa
Rani: makasih🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Alirosidin
Lumayan
Rani: thanks 💖💖
total 1 replies
Alirosidin
Biasa
Rani: iya,,,,,,
total 1 replies
Bulan Bintang
bikin nangis cerita ny Thor 😭
Rani: huhuhu .... jangan ih, jangan.
total 1 replies
Supiah Susilawati
Luar biasa
Rani: makasih pake banyak. wek🥰💖
total 1 replies
eka wati
bab ini terlalu uwu.. 🥰🥰
Rani: yuhu💖💖💖💖
total 1 replies
eka wati
langsung keinget drakor moon lovers.. semoga endingnya ga kayak moon lovers 😁
Rani: endingnya gimana tuh
total 1 replies
🍃EllyA🍃
Luar biasa
Rani: makasih buanyak💖💖💖💖
total 1 replies
inayah machmud
mampir
Rani: yuhu, moga betah
total 1 replies
Aldiza azahra
makasih thor seru...
Rani: makasih kembali udah mau mampir
total 1 replies
Ayu Ayu
Luar biasa
Rani: makasih banyak yah
total 1 replies
Jarmini Wijayanti
sangat bagus ceritanya suka sikap adipati tegas dan bucin💖🤭
Rani: yuhu .... makasih huanyakkkkkk💖💖💖💖💖
total 1 replies
Jarmini Wijayanti
kutunggu cerita selanjutnya 💖💖💖💖💖
Rani: yuhu.... di sini aku yg gak kuat untuk pergi. aku banyak pemberi semangat setiap aku up karya. walau nt sedikit pilih kasih, eh ... tapi pembaca bikin semnagat buat lanjut.
total 1 replies
Jarmini Wijayanti
ih romantisnya bikin iri
Agung Ika Dewi
Luar biasa
Jarmini Wijayanti
tegang bacanya thor
Jarmini Wijayanti
semoga bahagia menyertaimu
Jarmini Wijayanti
sadarlah bagas juwi bukan jodohmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!