Florentina Queensha (16 tahun) seorang gadis yang di tinggal di panti asuhan sejak kecil,tanpa dirinya tau jika dia satu satunya keturunan perempuan di keluarga Pratama dan memiliki 5 kakak cowok yang sangat possesive ,baik kakak kandung maupun kakak sepupunya.
(minim konflik) karena saya tidak menyukai konflik apalagi di dunia nyata penuh dengan konflik jadi cerita di buat seringan mungkin.
(Disclaimer ini hanya sebuah cerita novel penuh halu jangan terlalu di bawa ke real ya. Karena cerita ini hanya bersifat menghibur🙏🙏)
selamat membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ottechan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
"wah ada apa nih peluk-pelukan adik sama Abang?papi gak di ajak nih"ujar papi Aryan.
Queen yang masih bergelayut manja pada lengan William pun menengok terus menatap William seakan berkata jika jangan memberitahukan tentang masalah dirinya turun menggunakan tangga kepada keluarga yang lain.
"Nggak ada apa-apa Pi cuma adek lagi manja aja pagi ini."
"Heumm abisan Abang sibuk terus tiap hari sampai nggak ada waktu quality time sama Queen."protes Queen kepada William yang sibuk beberapa hari kemarin.
"Abang kamu itu lagi banyak proyek sayang. Wah Papi lihat ini sudah ada yang pakai seragam nih, hari ini mulai sekolah ya princess??."
Queen menyengir "iya dong setelah hampir satu tahun loh Pi, Queen homeschooling kan Queen juga kangen untuk sekolah biasa lagi."
"Iya saking semangatnya belum ada jam 06.00 kamu udah siap gini di ruang makan, padahal abang-abang kamu yang lain belum pada bangun pasti."kata Papa Mahendra mengagetkan mereka semua yang ada di ruang makan.
"Papa!!"seru bahagia Queen sambil memeluk Papa Hendra yang baru saja pulang dari luar kota karena beberapa hari kemarin papa Hendra melakukan perjalanan bisnis ke berbagai kota untuk mengecek cabang-cabang perusahaannya.
Papa Hendra tertawa bahagia karena pagi itu dirinya disambut antusias oleh Putri kesayangannya yang sudah beberapa hari tidak ditemuinya.
Papa Hendra mengelus kepala Queen yang berada dalam pelukannya"Putri Papa pagi ini bahagia sekali. Ada berita apa nih yang membuat Putri papa bahagia?"
Queen mendongak menatap sang papa "iya dong bahagia kan hari ini Queen udah mulai sekolah lagi."
Papa Hendra baru menyadari jika putri kesayangannya tersebut sudah mengenakan seragam sekolahnya.
"Kamu yakin sayang sudah siap untuk sekolah hari ini. tidak mau ditunda masuk minggu depan saja."
"Ih nggak ada ya. Queen maunya minggu ini masuk sekolahnya. Lagi pula kan Queen masuk sekolah itu bareng abang-abang yang lain, Kania serta kak Marvin juga Pa. Pokoknya Queen sekolah hari ini titik No debat-debat."Queen bersikukuh sambil bersedekap.
Papa Mahendra tidak bisa melarang Queen yang sudah memiliki keinginan kuat untuk bersekolah lagi.
"Oke Papa ijinkan kamu sekolah hari ini tapi ada syarat dari Papa yang harus kamu penuhi. Bagaimana princess?"
"Loh kok pakai syarat segala sih Pa! "protes Queen.
"Iya dong, kalau masih mau tetap masuk hari ini ya harus mengikuti syaratnya dari papa."
"Iya deh Queen terima syarat dari papa tapi janji ya Queen hari ini tetap masuk sekolah lagi."
"Iya kalau Princess papa ini mau nurut dengan syarat yang Papa berikan. Emang Papa pernah ingkar janji sama Putri kesayangan Papa ini?"
Queen menggelengkan kepala.
"Jadi mau dengar syarat dari papa?"
Queen mengangguk.
"Kalau begitu sekarang Putri Papa ini sarapan dulu baru nanti setelah sarapan Papa akan memberitahukan syarat apa aja yang harus Queen patuhi untuk dapat masuk sekolah lagi. Oke sayang."
Queen hanya bisa menurut dengan apa yang diperintahkan oleh sang Papa karena dirinya takut jika dilarang kembali untuk masuk ke sekolah biasa lagi bersama dengan saudara-saudaranya yang lain termasuk dengan orang yang disukainya yaitu Marvin.
Queen duduk tenang di meja makan sambil menunggu abang-abangnya turun.
Satu persatu keluarga Pratama sudah berkumpul di ruang makan.Ken, Al dan si kembar menyapa para tertua, Abang sulung mereka William, dan yang paling terakhir adalah putri bungsu di keluarga Pratama. Diciumnya pipi Queen oleh Ken, Al dan si kembar bergantian.
Kenzie dan Kennard yang melihat Queen mengenakan seragam baru pun segera menggoda adik bungsunya tersebut
"Widih ada yang seragamnya baru nih."
"Wah ada yang mulai sekolah hari ini nih."
"Iya dong Queen sekolah hari ini bagus kan seragamnya Queen pakai."
"Cie! Memangnya sudah dapat izin dari Papa untuk sekolah hari ini dek??"goda Kenzie kembali.
"Eungg"Queen terdiam karena papanya belum memberitahukan kepadanya syarat apa yang harus dirinya patuhi untuk dapat kembali bersekolah.
Queen melihat kepada sang papa.
"Sudah kita sarapan dulu baru nanti papa beritahu syaratnya."
Al mengelus kepala Queen seolah menenangkan kembarannya tersebut.
Keluarga Pratama pun memulai sarapannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu diMansion Alberto di mana Marvin dan Kania tinggal.
Marvin dan Kania baru saja menyelesaikan sarapan mereka. Saat ini mereka berdua Tengah bersiap menuju Mansion seberang di mana tempat tinggal Pratama sibling.
Marvin ingin berangkat sekolah bersama dengan gadis pujaannya untuk pertama kalinya.
Sedangkan untuk Kania sendiri sudah pasti akan berangkat bersama sang tunangan.
Pagi itu Marvin menggunakan mobil kesayangannya menuju Mansion tempat di mana gadis pujaannya tinggal bersama dengan Kania yang ikut serta.
Tak memerlukan waktu lama untuk Marvin dan Kania sampai di mansion Pratama karena jarak antara Mansion Alberto dengan Pratama hanya berjarak sekitar 50 meter saja.
Mobil yang ditumpangi oleh Marvin dan Kania berhenti di depan teras Mansion Pratama di mana seluruh keluarga Pratama sudah berada di luar ,yang akan memulai aktivitas mereka masing-masing.
Pratama sibling yang melihat mobil Marvin hanya bisa mendengus kasar karena sudah dapat dipastikan jika bungsu mereka yaitu Queen akan dimonopoli oleh Marvin pagi hari itu.
Marvin dan Queen memang semakin dekat selama 1 tahun ini. Kedekatan mereka berdua tentu saja membuat dua keluarga bahagia karena tujuan para tetua mendekatkan mereka berhasil. Tujuan Para tetua mendekatkan mereka berdua dikarenakan para tetua ingin menjodohkan Marvin dan Queen tanpa sebuah paksaan. Para tetua ingin Marvin dan Queen menjalani sebuah hubungan dengan tulus dan saling menyayangi satu dengan yang lainnya.
Marvin dan Kania turun dari mobil, menyapa semua orang yang berada di teras pagi itu.
"Selamat pagi semua"sapa Kania dan Marvin bersamaan.
"Pagi Vin, pagi Nia."balas keluarga Pratama.
"Kalian berdua sudah sarapan kan?"tanya Mama Zailine.
"Sudah kok Ma."jawab Kania yang sedang berdiri di samping Al.
"Baguslah kalau gitu Mama tenang jadinya. Kalian berdua kan sudah tidak tinggal di sini lagi jadinya Mama sering kepikiran makan kalian bagaimana kalau kalian ada di Mansion. Apalagi Daddy kalian belum kembali juga kan dari Itali."
"Iya Ma kata Daddy kepulangan Daddy diundur bulan depan karena banyak masalah di perusahaan Daddy yang di Itali itu tapi Mama tenang aja kan kak Marvin jago masak dari dulu."
"Ya sudah kalau begitu tapi kalau kalian kangen masakan mama kedatangan kalian selalu diterima di Mansion ini."
"Siap Mama"Kania memberi hormat kepada Mama Zailine.
Mama Zailine tertawa melihat tingkah tunangan anaknya tersebut.
"Sudah siang ini kalian sudah waktunya berangkat. Oh ya Princess masih ingat kan syarat yang Papa beritahukan tadi?"
Queen mengangguk "ingat kok Pa. Queen tidak boleh jauh-jauh dari abang-abang, Kania dan kak Marvin. Kalau mau ke kamar mandi Queen harus ditemani oleh Kania tidak boleh sendirian. Selalu bawa HP ke mana pun Queen pergi. Itu aja kan Pa syaratnya?"
"belum semua itu sayang. satu lagi yang paling penting, kemanapun kamu pergi bakal ada bodyguard papa yang akan mengikuti kamu ,baik di sekolah maupun di luar sekolah syarat ini mutlak tidak bisa diganggu gugat"ujar Papa Hendra saat melihat Queen hendak memprotes.
Queen memanyunkan bibir. Hal tersebut membuat Marvin menjadi gemas.
"Sudah nggak usah manyun begitu dek terima aja syarat yang dikasih papa daripada kamu tidak jadi sekolah hari ini hayo."Ken membujuk adiknya.
"Iya deh Queen terima."