🍀TAMAT! 🍀
✅Follow IG: Lee_Yuta9
Niatnya hanya ingin menolong sahabatnya yang ingin kabur dari pernikahan karena perjodohan. Namun, malah membawa Yumna untuk menjadi pengantin pengganti sahabatnya itu.
Karena keluarga sahabatnya yang telah menerima dirinya, disaat Yumna dalam keadaan terpuruk. Yumna hanya menurut, ia ingin membalas kebaikan keluarga itu.
"Mungkin, hanya dengan ini aku bisa membalas kebaikan kalian. Mudah-mudahan suamiku nanti juga akan bersikap baik kepadaku. Dan untuk Gio, maafkan aku. Aku akan mengakhiri hubungan kita yang sudah lama terjalin. Meski aku masih mencintaimu," ucap Yumna dalam hati.
"Apapun akan aku lakukan, asal bisa lepas dari Jesselyn. Meski harus menikah dengan gadis lain, aku tidak peduli. Asal dia tidak mengganggu kehidupan pribadiku." tegas Langit Bagaskara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Malu
Karena di rasa terlalu lama Ayumna menunggu Langit di parkiran rumah sakit Mahardika. Ia memutuskan untuk pulang ke apartemen Langit dan menunggunya di sana. Sebelumnya Ayumna telah mengirim pesan terlebih dahulu.
Setelah sampai di apartemen, Ayumna langsung membersihkan diri dan berendam di bak mandi yang sudah di isi cairan aroma bunga Lili. Membuat Ayumna betah berlama-lama di dalam kamar mandi.
Langit sampai di apartemen tepat pukul lima sore. Ia mencari keberadaan Ayumna namun, tak kunjung ketemu. Lalu Langit pergi ke kamar Ayumna dan mengetuk pintu kamar tersebut. Akan tetapi, juga tidak ada sahutan dari dalam.
"Ay, apa kamu di dalam?" panggil Langit dengan suara agak keras. Karena ia sudah mengetuk beberapa kali tapi tidak ada respon dari dalam.
Masih tidak ada jawaban, Langit memutar knop pintu lalu mencoba masuk kamar Ayumna. Ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan istrinya itu. Namun, juga tidak ada.
Ada rasa khawatir saat ia tidak menemukan istrinya. Langit mencoba menghubungi ponsel Ayumna, dan terdengar nada dering dari ponsel istrinya itu. Ternyata, ponsel Ayumna tergeletak di atas meja kecil di samping ranjang tidur Ayumna.
"Aarrghh! Jangan membuatku gelisah, Ayumna!" geram Langit.
Kini pikirannya sudah merambat ke mana-mana. Ia takut bila sampai terjadi sesuatu yang akan membuatnya menyesal. Kemungkinan terburuk adalah harus kehilangan istrinya.
Langit teringat ada satu ruangan yang belum ia periksa. Dengan penuh harap dan hati yang gelisah, Langit melangkahkan kakinya mendekat ke arah kamar mandi yang terdapat di kamar Ayumna.
Perlahan namun pasti, Langit kini sudah berada di depan pintu kamar mandi Ayumna. Dengan cepat ia memutar knop pintu itu dan melangkah masuk. Matanya langsung mencari keberadaan istrinya yang berhasil membuat hati seorang pemimpin Black Leon khawatir dan gelisah tidak karuan.
"Ayumnaaa!!" teriak Langit saat mendapati Ayumna yang tengah bersandar di pinggiran bak mandi dengan mata yang terpejam. Hatinya langsung mencelos tidak karuan.
Ayumna yang niatnya hanya berendam dan menikmati aroma harumnya bunga lili, tanpa terasa membuatnya tertidur cukup lama di dalam bak mandi tersebut. Ia mengerjapkan matanya saat mendengar teriakan dari suara Langit. Lalu Ayumna menatap ke arah suara berasal. Ia melihat Langit yang berlari ke arahnya, dengan wajah yang tidak bisa ia artikan.
Tanpa berpikir panjang, Langit berlari dan langsung meraih tubuh Ayumna yang tanpa tertutup sehelai benang pun. Ia dekap dengan erat tubuh istrinya itu, saat mengetahui keadaan Ayumna ternyata baik-baik saja.
"Kamu jangan membuatku khawatir, Ay!" Langit merenggangkan dekapannya, ingin menatap wajah istrinya yang berhasil memporak porandakan hatinya dalam sekejap.
Namun, reaksi yang di tunjukkan Ayumna tidak pernah Langit bayangkan selama ini. Ia malah mempererat dekapannya pada Langit. Membuat hati Langit senang dan juga tenang seketika. Langit tersenyum lalu menatap wajah Ayumna yang mendongakkan kepalanya ke atas.
"Kenapa? Hmm?" tanya Langit dengan nada yang sangat lembut.
"Mmm ... Ka-kalo Mas lepasin pelukan, Mas. A-aku malu, Mas," ucap Ayumna dengan suara yang lirih seraya menundukkan kepalanya kembali.
"Kenapa bisa ma...," Langit tidak melanjutkan ucapannya.
Langit baru sadar, saat tangannya hendak ia tarik ingin menyentuh dagu Ayumna. Namun, dengan segera Ayumna menahan tangan Langit. Dan pada saat itu, Langit bisa merasakan tangannya yang menyentuh kulit pinggang Ayumna.
Kemudian Langit tersenyum, mengerti akan apa yang di maksud Ayumna barusan. Ia tersenyum menyeringai seraya menatap lekat wajah Ayumna dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kamu malu karena ini?" Langit menundukkan kepalanya dan berucap tepat di sebelah telinga Ayumna. Tangannya seraya mengusap punggung istrinya yang polos tersebut. Membuat Ayumna menatap Langit dengan tatapan memohon.
Hayoooo siapa yang bertrapeling? 😂
Jangan lupa, like nya ya😁