A True Knight

Leorin, Elsa, dan Ifano serta kuda peliharaannya menelusuri jalan menuju tempat yang dimaksud dengan Ifano sebagai penunjuk jalan. Dalam perjalanan ini Leorin merasa janggal melihat Ifano itu seperti menyembunyikan sesuatu. Tapi meski begitu Leorin berupaya diam saja menghilangkan kecurigaannya. Hingga Leorin tak tahan lagi ia mengambil pedangnya lalu menodongkannya kearah Ifano.

"Saya tahu anda pasti penyamar?"Leorin memprovokasinya sangat yakin dia adalah seorang penyihir itu sendiri.

"Apa yang dilakukan Leorin?"Elsa yang berada dibelakangnya hanya bingung tidak mengerti perkataan Leorin itu.

"Hahaha!" Wuuush!"Ifano berubah wujud menjadi seekor tupai terbang dan kuda peliharaannya menjadi tongkat sihirnya.

"Penyamaranku kurang bagus ternyata!"Kesal tupai terbang itu dengan Leorin karena identitasnya diketahui olehnya.

"Pantas saja desa tadi terlihat aneh rupanya itu adalah sihir!"Leorin jengkel dengan tupai itu dia seperti ditipu olehnya.

"Bagaimana mungkin tupai itu bisa terbang?"Elsa kaget menatap tupai itu terbang diudara dan lebih anehnya lagi dia memakai pakaian seperti manusia ditubuhnya.

"Biar kuberitahu aku adalah Ula ajudan dari tuan penyihir agung!"Tupai itu atau Ifano yang menyamar menjadi Dwarf ternyata bernama Ula dan dia adalah ajudan dari penyihir jahat yang dia maksud sekaligus tuan baginya.

"Sring!"Leorin langsung saja menebaskan pedangnya kearahnya.

"Druuush!"Tapi Ula dengan mudah menghilang dan muncul kembali layaknya bisa berpindah pindah tempat sesuka hatinya.

"Terima ini!"Leorin tak menyerah ia mencoba mengimbangi kecepatannya dan menebaskan ratusan pedang kearahnya.

"Wuuush!"

"Slash!"

"Slash!"Gelombang udara berhembus dari kedua pertarungan mereka yang sangatlah sengit.

"Cepat sekali!"Elsa tidak bisa melihat jelas pertarungan mereka saking cepatnya dia hanya merasakan angin yang berhembus saja.

"Tidak mungkin hewan seperti dia mempunyai sihir begitu besar?"Gumam Leorin dalam hati sambil terus menyerangnya dari berbagai arah.

"Percuma saja kamu tidak akan bisa menyentuhku apalagi mengalahkan tuanku!"Ula tertawa melihatnya yang menandakan tuannya sangatlah kuat sekali.

"Bahkan pedang perak tak mampu melukai apalagi menyentuhnya?"Leorin bergerak cepat menyerangnya tapi tetap saja Ula menghindar dengan gerakan yang sangat cepat.

"Kalau terus begini yang ada saya hanya membuang energi sihir saja!"Leorin sadar energi sihir atau mana sihirnya semakin berkurang akibat menggunakannya terlalu lama.

"Pedang monocrome!"Leorin menggunakan sihir pedangnya walaupun menguras energi sihirnya.

"Teknik sihir yang unik!"Ula mengakui teknik sihir Leorin sangatlah unik karena secara langsung melihat dia seperti berada didimensi lain.

"Hiyaaat!"Leorin menggerakkan ratusan pedang perak kearahnya bagaikan ratusan burung yang turun kebawah.

"Wuush!"

"Wuuush!"Tapi sayang sekali Ula bergerak cepat menghindar dari ratusan pedang yang menghujaninya bahkan masih sempat bersantai sejenak.

"Uhuk!"Leorin batuk batuk tenaganya semakin berkurang dan lebih sialnya lagi semua serangannya tak ada gunanya.

"Tidak bisa bergerak lagi!"Leorin merasakan tubuhnya bergetar tidak dapat bergerak sama sekali.

"Sihir waktu!"Ula menunjukkan perbedaan kelas sihir diantara mereka dimana sihirnya mampu memasuki ruang waktu dan bisa memperlambat waktu dan mempercepatnya, hal itulah mengapa Leorin tidak akan bisa menyentuhnya karena perbedaan kekuatan yang jauh.

"Huh!"Leorin terbangun dari tidurnya dan mendapati ia berada didalam goa bersama Elsa bersembunyi dari para monster tepat sebelum bertemu dengan Ula.

"Ada apa denganmu?"Elsa yang tak jauh dari sana menunggu dirinya bangun dengan berada didepan api unggun untuk menghangatkan tubuh.

"Sialan!"Kutuk Leorin kesal ia juga tahu pasti Elsa tidak tahu menahu soal dirinya kembali beberapa waktu lalu dan bertemu dengan Ula.

"Tuan putri sebaiknya kita pergi dari sini sebelum ada bahaya mendekat!"Leorin yang takut bertemu dengan Ula lagi sebab ia pasti kembali lagi kewaktu sebelumnya mengajak Elsa beranjak dari sini.

"Tapi diluar tempat ini banyak monster!"Elsa mencoba menolaknya lagipula diluar goa ini pasti terdapat berbagai monster menakutkan.

"Tidak perlu takut selama masih ada saya tidak akan ada yang bisa menyentuhmu!"Leorin yang tak mau Elsa bertemu dengan Ula bisa saja dia mengirimnya kemasa lampau dan ia tidak akan bisa menemuinya lagi.

"Baiklah Leo!"Elsa akhirnya setuju saja dengan saran Leorin.

"Akan saya habisi anda dilain waktu!"Ucap Leorin dalam hati sambil menuntun Elsa agar berhati hati melewati tempat yang berbahaya sekaligus menghajar berbagai monster yang menghalangi jalannya.

*******

"Kuharap aku bertemu denganmu lagi!"Ula berkata sendiri dengan dirinya sengaja mengulang waktu Leorin sebelum bertemu dengannya.

"Manusia dilarang ikut campur soal perperangan yang akan terjadi!"Ula rupanya tak mau ada manusia ikut mencampuri urusannya dan dia pura pura menjadi Dwarf hanya mengintai ras lain untuk diserang oleh rasnya.

Dari arah belakangnya muncul sekelompok manusia setengah hewan dengan atribut seperti macan. Mereka adalah para bawahan dari Ula untuk menyerang desa manusia setengah hewan yang tak jauh dari sini.

"Dengar, hancurkan desa itu lalu jadikan penduduk desa sebagai budak dari tuan penyihir!"

"Mengerti?"

"Kami mengerti tuan!"Jawab mereka serempak diiringi suara senjata yang mereka hentakkan ketanah sebagai hormatnya.

"Tunggu apalagi hancurkan desa penentang itu!"Desak Ula dengan suara tegasnya.

"Baik kami segera menjalankan perintah anda!"Lalu semua bawahannya bergegas menuju desa manusia setengah hewan untuk dihancurkan.

********

"Maaf tuan penyihir sepertinya aku hanya menyampaikan satu keanehan yang aku lihat!"Ula menggunakan sihirnya memasuki waktu dan langsung tiba disebuah istana bawah tanah dan menemui tuannya.

"Miaw, apa itu?"Ternyata tuannya hanya seekor kucing dengan penampilan seperti penyihir pada umumnya dan tentu sihirnya tak bisa dianggap remeh.

"Ada manusia yang berada dihutan peri agung!"Jawab Ula memberitahunya dia sudah memantau manusia yang bisa berada ditempat yang jauh ini.

"Miaw, tenang saja itu aku yang memanggilnya!"Kucing penyihir bernama Walter itu rupanya dialah yang memanggil mereka ketempat ini.

"Apa maksudnya?"Ula tak mengerti tentang pikiran tuannya itu.

"Miaw, aku ingin mengambil sihir es dari seorang putri kerajaan tapi sialnya malah terbawa mereka semua!"Jelas Walter.

"Kalau boleh tahu apa ada yang istimewa dengan sihir es itu?"Tanya Ula penasaran.

"Miaw, Tentu saja!" Sihir es itu berasal dari seorang peri ratusan tahun lalu yang sangatlah kuat dan entah dari mana asalnya sihir itu berada didalam tubuhnya!"Jawab Walter menceritakan asal usul sihir es pada Ula akan kekuatannya yang dahsyat.

"Dan aku akan mengambil sihir itu lalu menguasai dunia dimana tidak ada seorang penyihir satupun yang melampauiku!"Walter berambisi menguasai dunia dengan sihir es Elsa sebab sihir miliknya sangatlah berbahaya jika dia menggunakan sihir maka umur nyawanya semakin berkurang dan lebih efisien mengambil sihirnya saja.

"Taklukkan semua ras penghuni hutan peri agung dan tangkap putri itu bawa dia kemari!"Perintah Walter pada Ula.

"Baik tuan!"Ula paham dan dia pergi dari sini mencari keberadaannya sesuai perintah Walter untuk menangkapnya hidup ataupun mati.