Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Feng Yie perlahan mendekatkan wajahnya pada Xiao Zhang dan meniup wajah Xiao Zhang dan menusuk nusuk pipi Xiao Zhang dengan jari telunjuknya, ''bahkan ketampanan mu mengalahkan aktor di dunia ku sebelumnya.''
Xiao Zhang tak mengerti apa yang di bicarakan Feng Yie, tapi Xiao Zhang membiarkan Feng Yie melakukan apa pun pada wajahnya.
Posisi Xiao Zhang tiduran miring dengan tangan menopang kepalanya sambil memperhatikan Feng Yie.
''Bagai mana ada mahluk setampan mu?'' Feng Yie terus menyentuh dan memperhatikan wajah mulus dan putih Xiao Zhang, hembusan napas Xiao Zhang menerpa wajah Feng Yie seketika Feng Yie membeku.
Xiao Zhang tersenyum menggoda, ''ada apa bukankah Yie'er menyukai wajah ini?''
Feng Yie langsung duduk karna kaget, ''hehe aku pikir ini hanya perasaanku saja ternyata memang nyata. Tapi bagai mana kamu bisa masuk?''
Xiao Zhang melirik jendela tanpa bersuara, Feng Yie mengikuti mata Xiao Zhang.
''Hah, jadi kamu masuk ke kamar seorang gadis di malam hari, apa yang akan kau lakukan ?''
''Yie'er tenang saja aku tidak akan melakukan apa-apa, aku hanya merindukan mu saja.''
Seketika hati Feng Yie berbunga bunga mendengar jawaban Xiao Zhang, ''benarkah?''
''Tentu saja.''
Feng Yie tersenyum manis. Tapi tiba tiba wajahnya menjadi galak.
Xiao Zhang melihat nya merasa heran, '' Yie'er ada apa?''
''Aku baru ingat ternyata kamu calon Suami saudara tiriku, menurutmu aku harus memanggilmu apa Yang Mulia Kaisar atau Kakak Ipar?'' tanya Feng Yie dengan sinis.
Bibir Xiao Zhang berkedut, mendengar pertanyaan Feng Yie.
''Apa yang Yie'er pikirkan?''
''Lalu apa yang kamu lakukan? kamu laki laki berengsek pergi sana keluar! aku tidak mau bertemu dengan laki laki sepertimu,'' Feng Yie menatap Xiao Zhang dengan tajam.
Karna paviliun yang Feng Yie tempati sangat sederhana jadi jika Feng Yie menjerit pasti orang yang ada di kamar sebelah mendengarnya.
'Tuk tuk tuk,'' Yi'er ada apa?'' Feng Yun datang dengan wajah tegang karna ia mendengar Adiknya berteriak ia langsung mendorong pintu karena panik.
''Kamu siapa berani sekali masuk kedalam kamar Adik ku ?''
''Adik,'' Xiao Zhang membeo.
''Kakak, laki-laki ini kurang ajar dia seenaknya masuk ke kamar Yie'er.''
Feng Yun menatap tajam Xiao Zhang.'' tunggu sebentar Kakak Ipar ini salah paham Yie'er calon Istriku jadi bukan kah wajar aku ada di kamarnya? Yie'er Sedang salah paham padaku .''
Entah kenapa Feng Yun mempercayai Xiao Zhang, emosi yang tadi akan menghajar Xiao Zhang menguap sudah dan hilang entah kemana.
''Hei jangan asal bicara, Kakak Yun adalah Kakak ku bukan Kakak ipar mu.''
Wajah Feng Yie begitu galak Feng Yun tertegun,'' ternyata Yie'er yang cantik sangat menyeramkan jika sedang marah.''
Feng Yie menatap tajam kakaknya, ''Kakak.''
Feng Yun menggaruk kepalanya, ''Yie'er rapikan dulu pakaian mu.'' Feng Yun tak bisa melihat ke arah Feng Yie.
Feng Yie menunduk, ''sial ini semua gara gara laki laki berengsek ini, pasti kakak Yun berpikir yang bukan bukan.'' Feng Yie merapikan baju sebelah dadanya yang sedikit terbuka, lalu menatap tajam Xiao Zhang.
''Kakak ipar namaku Xiao Zhang, aku kekasih Yie'er .''
Feng Yie diam saja tak lagi membantah karna dia sangat marah pada Xiao Zhang, takut jika Kakaknya salah paham.
Feng Yun mengernyit ''tapi kau bukan orang yang sama dengan calon suami Putri gundik sialan itu kan?''
Bibir Xiao Zhang berkedut, ''kakak ipar aku kesini memang ingin menjelaskan ke salah pahaman. Tetua dari Istana tidak bermaksud untuk melamar putri dari seorang Selir. Tapi mereka salah paham dan tersebar di kota bahwa aku melamar gadis itu.''
Xiao Zhang menggenggam tangan Feng Yie ''Yie'er, tenang saja tetua di Istana akan memperbaiki kesalahannya, karna aku hanya akan menikah dengan mu saja.''
gak ada perlawanan gitu
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.