"Jatuhkan mobilnya ke jurang sekarang juga!" Dalian mendorong pundak Ayah.
Jalanan licin membuat mobil tergelincir.
"Kyaaa!!!"
Semua orang menjerit saat mobil melaju liar menuju tepi jurang hingga ke dalam.
"Jedderr!! Jedderr!!" Petir menyambar.
Seakan meramalkan malapetaka yang akan datang.
Dan dalam kekacauan itu, terdengar suara di tengah hujan dan petir, suara yang hanya Dalian yang bisa dengar.
"Selamat datang, gadis berambut hitam."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuju Dunia bukan Manusia
"Kita berada di atas awaaannn!" teriak Chelsey dengan penuh kegembiraan.
Di depan mereka terbentang hamparan awan yang menggumpal seperti bulu domba. Langit biru membentang luas, seolah tak ada batasnya, memisahkan dunia di bawah dengan dunia angkasa.
Cahaya matahari terbenam memperlihatkan semburat warna oranye dan kuning keemasan, memancarkan sinar yang mempesona. Cakrawala itu seperti kanvas hidup, menari di antara cahaya dan angin. Sejenak menghipnotis dan membuat mata mereka berbinar-binar tanpa henti.
Dalian, berdiri terpesona, merasa janggal. "Apa kita nggak akan jatuh?" tanyanya, masih sulit percaya pada apa yang ia lihat.
Kaya tersenyum. "Perhatikanlah awan-awan itu, Dalian. Mereka tidak seperti yang kamu bayangkan."
Awan-awan menggumpal itu perlahan bergerak mengikuti aliran angin, tapi terlihat kokoh. Tak ada celah sedikit pun di antara mereka.
"Cobalah berjalan di atasnya," ajak Kaya dengan suara lembut, seolah memberi izin pada Dalian untuk bermimpi.
Dengan ragu, Dalian melangkah perlahan. Telapak kakinya terasa menembus lembutnya awan, seperti berjalan di atas kapas yang hangat.
"Wow wow wow wow~
Sensasi itu aneh, tapi juga menenangkan. Setiap langkah membuat kaki Dalian sedikit terbenam dalam awan, bergoyang seperti jelly. Kakinya seakan-akan dipeluk oleh gumpalan-gumpalan halus tersebut.
"Apa yang harus kita lakukan di sini, ayah?" tanya ibu, kebingungan meski terpukau oleh pemandangan indah ini.
Sementara itu, Kio berlari keluar dari mobil, tak mau kalah dengan kakaknya. "Aku juga ingin ikut!" serunya riang.
Kakinya yang berlari cepat membuat awan di bawahnya sedikit goyah, terperosok sesekali, tapi kemudian menyatu kembali seperti gelombang yang menyambutnya.
"Woah, kakak! Tolongin!" teriaknya saat terjatuh sedikit, tapi tak bisa menahan tawa.
"Tenang saja," sahut Kaya. "Awan-awan ini memang tidak sekuat tanah, tapi mereka akan menjaga kalian tetap aman."
Dalian melihat ke arah Kaya. "Mereka? Siapa maksud lo, Kaya?"
Kaya merebahkan diri di atas awan, tampak nyaman seperti di atas kasur empuk. "Aku tidak menyangka, ternyata melewati ruang gelap flying ghost itu semudah ini kalo bersama gadis itu," batinnya merasa senang.
"Cobalah ambil segumpal awan itu dengan kedua tanganmu," kata Kaya.
Dalian mengikuti instruksi. Saat ia menyentuh awan, tiba-tiba dari gumpalan itu muncul makhluk-makhluk kecil, seukuran telapak tangan, bermahkota awan dan berbentuk setetes air.
Wajah mungil mereka tersenyum manis, memancarkan aura damai namun aneh.
"Ma-makhluk apa ini?!" seru Dalian terkejut, melepaskan mereka dengan cepat.
"Peri awan," jawab Kaya tanpa membuka matanya. "Mereka adalah penjaga dunia langit ini. Lucu bukan?"
Dalian terdiam, masih mencoba mencerna apa yang dilihatnya. Sementara itu, Kio tak bisa menahan rasa ingin tahunya, ikut merebahkan diri seperti Kaya.
"Ini sangat nyaman, Kaya!" serunya sambil tertawa. "lucu banget!" Kio malah bersorak senang, berusaha menangkap salah satu peri kecil itu, tapi peri-peri itu menghindar sambil terkikik. "Aku mau bawa pulang satu!"
Namun, Chelsey yang masih di dekat mobil terlihat khawatir. "Gimana kita bisa keluar dari sini? Mau kemana kita sebenarnya?"
Seolah menjawab kegelisahan Chelsey, awan di bawah mereka perlahan membuka, memperlihatkan daratan jauh di bawah.
"Kalian kembalilah!" seru ibu Dalian. "Ada jalan daratan di sini!"
Mendengar itu, Kio kebingungan. "Apa yang mereka bilang, kak?"
Dalian yang masih sibuk dengan peri-peri awan, mulai merasa tidak nyaman. "Kaya, apa yang mereka lakukan?"
"Chii chi chi chi," suara peri awan terdengar, semakin keras. Gumpalan awan mulai mengitari kaki Dalian, menariknya perlahan.
"Apa yang kalian lakukan?!" teriak Dalian panik, tubuhnya mulai terombang-ambing di udara.
"Tolong! Lepasin gue!!"
Dalian terjebak di antara awan dan para peri kecil yang usil. Setiap kali ia mencoba berjalan, peri-peri itu mulai menarik-narik kakinya. "Hei! Jangan main-main sama gue! Lepasin!"
"Chi chi chi chi!" peri-peri itu terus saja tertawa riang dan mulai menarik-narik lebih kuat hingga Dalian terhuyung-huyung, seperti dipermainkan layangan.
"Kaya! Bantuin gue! Gue lagi diculik peri-peri kecil nih!" Dalian mulai panik sambil melambai-lambaikan tangan ke arah Kaya yang masih santai rebahan.
Kaya hanya tersenyum tipis. "Kamu menarik perhatian mereka, Dalian. Mereka hanya ingin bermain. Kamu terlalu serius. Cobalah nikmati."
"Nikmati gimana? Gue lagi diputar-putar kayak gulali!" teriak Dalian semakin kalut.
Sementara itu, Kio masih berusaha mengejar peri-peri kecil yang melayang-layang. "Kakak, biar aku juga ikut diombang-ambing kayak kakak!" serunya bersemangat, melompat-lompat di atas awan.
"Ya ampun, bocah satu ini," gumam Dalian, berusaha keras untuk tidak jatuh.
Tiba-tiba, peri-peri awan itu mulai menutupi tubuh Dalian dengan gumpalan awan. "Woi! Apa-apaan ini?!"
Dalian mulai terbungkus awan, hingga tampak seperti bola besar yang menggumpal. "Gue berubah jadi awan?!"
Kio tertawa terbahak-bahak melihat kakaknya. "Kakak jadi kayak manusia awan sekarang!"
"Sialan! Kaya! Lakukan sesuatu!" Dalian berusaha keluar dari awan-awan itu, tapi sia-sia.
Kaya hanya tersenyum tipis dan berkata santai, "Sudahlah, Dalian. Mereka hanya ingin menyucikan hatimu. Terimalah saja gadis hitam."
"SUCIKAN APA?!"
Peri-peri itu semakin intens mengelilingi Dalian, menariknya lebih kuat. Tubuh Dalian terangkat dari awan, berputar-putar tanpa kendali.
"Kyyaaaa! Tolong gueee!!" teriaknya, ketakutan dan bingung dengan apa yang terjadi.
Sementara itu, Kio hanya menonton dengan penuh rasa takjub, tampak tidak sadar akan bahaya yang menimpa kakaknya. "Aku juga mau ikut!"
Kaya dengan tenangnya mulai berjalan menjauh, tak peduli pada jeritan Dalian. "Mereka hanya ingin mengajakmu bermain," ujarnya pelan.
"Terserah kalian mau apakan gadis hitam itu. Tapi, buatlah dia tampak berbeda," sahut Kaya terhadap peri-peri awan itu.
Dalian terus berteriak minta tolong, tapi peri-peri itu tampaknya hanya menertawakannya. Gumpalan awan mulai menutup tubuhnya, membentuk kepompong halus yang membungkus seluruh tubuh Dalian.
"Gue-- gue nggak bisa bergerak!" suaranya teredam, kepanikannya memuncak.
Makhluk-makhluk mungil itu mengubah rambut dan pakaian Dalian, membungkusnya dengan lapisan awan hingga dia tampak seperti peri awan sendiri. Pakaian dan rambutnya kini terbuat dari kabut halus, membuatnya tampak aneh tapi juga menggemaskan.
Akhirnya, mereka meletakkan Dalian di daratan di mana keluarganya menunggu. Dalian yang terbungkus awan itu terlihat konyol, tapi peri-peri itu tersenyum puas sebelum kembali ke langit.
"Chi chi chi!" Peri-peri itu tertawa, lalu terbang kembali ke langit, meninggalkan Dalian yang berdiri kikuk dengan tampilan barunya.
"Uh, ya ampun... Gue beneran kayak jadi model busana awan," keluh Dalian sambil memandang sekeliling, merasa konyol.
"Dalian, elo tampak... berbeda," ejek Chelsey, mencoba menahan tawa.
Chelsey menghampiri, menatap Dalian sambil menahan tawa, "Hahaha, gue kira elo berubah jadi lebih elegan, ternyata cuma kayak gelembung sabun yang jalan!"
"Elo jangan ngetawain!" sahut Dalian kesal, sementara Kio terus melompat-lompat riang di sekelilingnya.
"Eh, Dalian sekarang kayak superhero awan!" seru Kio, sambil meniru gaya terbang Superman. "Super Dalian, siap menyelamatkan dunia!"
Dalian hanya bisa menggerutu, merasa malu dan bingung. "Kaya! Kembalikan gue seperti semula!"
Kaya hanya tertawa kecil. "Bicaralah dengan sopan, maka peri-peri itu mungkin akan mengembalikanmu."
"Tidakkk!!"
Lanjut besok ya,, batere we low 😪
Lanjoet Thorrr 🔥🔥
Duh~ gini lebih keren Thorr 🔥🔥
like seiklan2nya !!!
Bakal galau nih ketemu cogan gini 😍😍
Kaya ini apa, sih? Makhluk apa dia sebenarnya?
Tapi aku tau kok niatnya, emang ya 😤😤