Pagi itu memiliki embun yang menetes tanpa harus diminta. Kebahagiaan itu memiliki arti ketulusan tanpa di rencanakan. Sama halnya hati yang memiliki cinta tanpa harus diminta meskipun terkadang menyakitkan.
Menerima perjodohan dari keluarganya untuk menikah dengan gus Hilal, yang memang laki-laki pertama dalam hidupnya, membuat Khalifa merasa bahagia.
Walaupun gus Hilal seorang duda, akan tetapi bagi Khalifa yang memang mencintai karena Allah, ia bersedia dan yakin akan sanggup menerima semua konsekuensi nya.
Namun pada malam pernikahan mereka, suaminya mengatakan dia hanya menganggapnya sebagai adik perempuan...
Khalifa mengerti bahwa Hilal masih belum melupakan mantan istrinya yang telah meninggal, mencoba untuk paham, akan tetapi masalah selalu datang silih berganti.
Bagaimana Khalifa melewati pernikahannya dengan ditemani seorang suami yang masih belum bisa melepaskan masa lalunya?
Sanggupkah Khalifa dengan tekat awalnya untuk tetap bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
...~Happy Reading~...
Hilal yang mendapatkan serangan dadakan, tentu saja sangat terkejut. Tapi, ha itu tidak berlangsung lama, karena semakin lama laki laki itu sudah mulai bisa menikmati bahkan kini Hilal langsung melepaskan tangan Khalifa yang sejak tadi menangkup wajah nya. Laki laki itu membalas setiap perlakuan yang di berikan Khalifa berlipat lipat ganda, hingga membuat Khalifa kalah.
“Gusss ... “ Hilal langsung melepaskan pagutan nya ketika merasa pasokan udara keduanya mulai menipis, laki laki itu menyatukan kening keduanya sambil tangan nya merangkul erta pinggang Khalifa yang saat ini berada tepat di pangkuan nya.
“Kamu sudah membangunkan nya, Khalifa? Dan aku takut tidak bisa mengendalikan diriku,” Hilal bergumam begitu lirih d depan Khalifa dengan nafas yang masih terengah akibat pagutan panas keduanya.
Glek!
Khalifa menelan saliva nya dengan kasar, tak bisa ia pungkiri bahwa ia takut saat mendengar gumaman Hilal. Keberanian nya di awal beberapa saat yang lalu, kini seolah lenyap dalam sekejap saat ia mendapatkan balasan instan dari suami nya.
Awal nya, ia berfikir bahwa Hilal akan menolak nya. Namun ternyata ia salah, bahkan laki laki itu sangat mudah terpancing, dan bisa melakukan lebih dari yang ia bayangkan.
“Kenapa kamu melakukan ini Khalifa?” tanya Hilal untuk ke sekian kalinya.
“Apakah Khalifa melakukan kesalahan? Salahkah jika Khalifa menginginkan seperti itu? Apakah gus Hilal menikahi ku hanya untuk menjadikan ku ibu Aca? Bukan istri?” Mendengar suara Khalifa yang mulai serak, Hilal segera menjauhkan wajah nya.
Tangan nya kini terulur mengusap lembut wajah gadis manis di pangkuan nya, “Istri? Apakah kamu yakin?”
Helaan nafas terdengar begitu berat dari mulut Hilal, begitu pun dengan Khalifa yang langsung mengerutkan dahi nya, “A—aku tahu, mungkin aku tidak sesempurna Ning Kirana. Aku tidak sehebat dia, dan aku tidak bisa memberikan apa yang sudah dia berikan padamu. Tapi, salahkah jika aku ingin di perlakukan seperti dia?”
Tes !
Air mata nya kini luruh membasahi wajah nya. Khalifa sudah tidak bisa menahan air mata yang sejak tadi sudah ia tahan. Membuat Hilal semakin merasa bersalah.
“Iya, kamu memang benar. Kirana sangat hebat dan kamu tidak bisa memberikan apa yang sudah dia berikan.”
Deg!
Bagai tertusuk ribuan jarum, hati Khalifa kini benar benar terasa sangat hancur. Ia menggigit bibir bawah nya dengan sekuat tenaga untuk menahan isak tangis nya agar tidak pecah. Khalifa berniat untuk bangkit dan pergi, karena sudah tidak sanggup melihat Hilal dan mendengar hal yang jauh lebih menyakitkan lagi.
Tapi ...
Dengan cepat juga Hilal langsung menarik tubuh nya dan di peluk dengan begitu erat. Membuat tangisan Khalifa pecah saat itu juga.
“Kamu dan dia sangat berbeda Khalifa. Dan bagaimana kamu bisa memberikan apa yang sudah dia berikan, karena Nasha hanya ada satu di dunia ini. Jika pun kamu bisa memberikan anak dariku, sudah pasti itu tidak akan bisa semirip Nasha. Karena dia memiliki wajah yang hanya di miliki ibu nya.”
Khalifa mendongakkan kepala nya, terlihat Hilal menghela napas nya dengan berat sambil menangkup wajah Khalifa.
“Kalian hebat dalam hal yang berbeda. Sempurna? Kamu tahu bahwa kesempurnaan hanya milik Allah, Khalifa. Dan setiap makhluk di Bumi ini, memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing masing. Jangan pernah membandingkan diri kamu dengan yang lain, karena apa yang kamu miliki belum tentu bisa di miliki juga oleh mereka."
"Khalifa, apa kamu mau tahu, alasan selama ini menahan diri untuk tidak menyentuh mu, bukan karena aku tidak mau, tapi aku tidak bisa memaksa kamu. Aku cukup sadar diri dengan segala kekurangan ku, maafkan aku Khalifa. Bukan maksud hati ingin menjadi kan mu pengasuh untuk Nasha. Hanya saja, aku tidak mau egois.”
“Seperti yang kamu katakan, bahwa pernikahan kita di dasari karena kesalahpahaman. Maka dari itu, selama ini aku menahan diri untuk tidak menyentuh mu, karena aku tidak mau di anggap memanfaatkan keadaan.”
“Khalifa! Jadilah diri kamu sendiri, jangan pernah berusaha menjadi Kirana atau siapapun. Kalian sama sama wanita hebat, kamu juga sudah menjadi ibu yang hebat untuk Nasha selama ini.” jelas Hilal panjang lebar, membuat Khalifa semakin terisak.
“Hiks hiks hiks iya aku berusaha menjadi ibu yang baik dan hebat untuk Aca, tapi aku gak bisa jadi istri yang baik untuk kamu. Ah salah, maksud ku, kamu, aku emmmttt—“
Belum selesai Khalifa meracau dan menuntaskan perkataan nya yang sedikit berbelit lantaran bingung, tiba tiba saja ia sudah merasakan sebuah sentuhan hangat yang menyapu bibir tipis nya, membuat nya terkejut bukan main.
“Jika memang kamu sudah siap akan hal itu. Maka kita lakukan sekarang!”
...~To be continue......
terimakasih untuk tulisan indah mu thor