Ling mei, seorang Mutan yang berkekuatan tipe kayu dan tipe air. Namum Ling mei di perbudak oleh organisasi Hitam untuk melakukan kejahatan, dan memperluas Organisasi tersebut. Suatu hari Ling mei di beri tugas untuk menculik anak kecil untuk di jadikan mutan yang lebih kuat dari dirinya, tetapi Ling mei menentang tugas itu, Karna Ling mei tidak tega melihat anak kecil itu di teliti atau di siksa dengan obat-obatan yang menyakitkan. Ling mei disiksa karena menentang keras perkataan ketua organisasi, tidak di beri makan beberapa hari, di siksa dengan ramuan yang menyakitkan. Mungkin? Kalian berpikir kenapa Ling mei tidak melarikan diri! Karna Ling mei sudah terbiasa merasakan hal seperti ini . Ling mei sudah lelah menjalani kehidupan seperti ini, Ling mei hanya pasrah dan menunggu kematian.
Ling mei berpikir, Jika dia di beri kesempatan hidup lagi, Ling mei hanya ingin hidup dengan damai..
Apakah keinginan Ling mei Terkabul...???
Nyatanya tidak ada hidup yang damai di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HWM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3. Ruang penyimpanan
Ling mei sangat tertekan. Dia pasti sangat tidak beruntung sehingga dia harus menjadi ibu tiri dari dua penjahat ini. Meskipun dia senang di beri kehidupan lagi, tidak harus menjadi ibu tiri penjahat di masa depan. Dia sungguh sial, Apakah? Dia melarikan diri saja?
"Tapi melihat dua anak kecil yang lucu didepannya ,dia tidak tega."
Ditulis dalam buku, kedua anak tersebut disiksa dengan kejam oleh pemilik aslinya, dan kemudian mereka berubah menjadi penjahat yang kejam.
Pemilik aslinya meninggal dengan menyedihkan di tangan kedua anak ini. Dan tubuhnya dibuang tanpa pemakaman, sungguh tragis!.
Ling mei merasa senang, dia datang kesini terlalu dini, dan pemilik aslinya belum sempat menganiaya kedua anak ini. Jika dia mengajari kedua anaknya dengan baik di masa depan, merawat dengan baik, memasak masakan enak , dia mungkin mampu merayu anak-anak ke jalan yang benar. Dia mungkin akan selamat di Masa depan.
Ling mei berpikir seperti ini dan merasa sedikit senang. Begitu dia lega, perutnya mulai terasa lapar.
Baru kemudian dia ingat bahwa dia belum makan apa pun selama beberapa hari.
Pemilik aslinya juga tidak dicintai oleh keluarganya. Dia sering dianiaya dan tidak diberi makan.
Ling mei segera masuk kerumah, mengabaikan kedua anak itu. Chao waspada, Chia yang paling pemalu menangis dengan kebingungan. Dia terlihat sangat lucu dengan penampilannya yang kecil.
Tapi ketika Saya masuk kedapur, saya melihat tidak ada makanan kecuali garam.
Alangkah baiknya jika saya bisa memasak makanan yang enak .
Saat Ling mei memikirkan hal itu, sebuah ruangan muncul di depannya, ini seperti gudang penyimpanan di organisasinya. Ling mei mengucek matanya, memastikan "apakah yang di depannya itu benar!"
Detik berikutnya, banyak makanan yang terlihat di ruangan tersebut. Ruang di Organisasinya sangat luas ada dua lantai, lantai pertama tempat penyimpanan makanan, sayuran, buah-buahan, daging beku, dan makanan lainnya, dan Lantai kedua tempat penyimpanan senjata dan obat-obatan.
Astaga! Mungkinkah ruang ini mengikutinya? "Apakah kekuatannya mengikutinya juga?"
Ling mei tahun ini bukan mimpi, dan dengan penuh semangat dia mengelilingi ruangan sambil melihat-lihat makanan yang tertata rapi.
Ruang ini dapat terhubung dengan pikirannya, dengan memikirkan apa yang dia mau, barang akan muncul di depannya.
"Luar biasa pikirannya."
Dia langsung merasa bahagia dan tidak perlu memikirkan makanan apa yang dia makan di masa depan. Dengan ruang ini,dia bisa menghasilkan uang dan hidup dengan sejahtera.
Ling mei mengambil beras, tepung dan bumbu lainnya. Dia sengaja tidak mengambil banyak agar anak-anak tidak curiga, dan segera memasak.
Saat masakan di hidangkan ke meja, kedua anak itu terlihat keserakahan di wajahnya. Choa memasang wajah cemberut dan menunjuk ke arah Ling mei sambil mengutuk: "kamu wanita yang sangat jahat, kamu sengaja menggoda kami dengan makanan yang kamu masak."
"Aku akan memberi tahu ayah tentang ini dan kamu tinggal menunggu untuk di usir". Chia menangis, mungkin karna dia lapar atau tergoda dengan masakan Ling mei. Choa memasang wajah lembut dan membujuk Chia agar tidak menangis , sambil mengutuk: " Chia meskipun kita kelaparan sampai mati, kita tidak boleh memakan masakan wanita jahat itu ".
Wajah Ling mei terlihat jelek, sepertinya dia jadi serba salah. Sungguh sial gumamnya dalam hati.
biarpun AQ jarang komen tapi tetap baca .... nanti tak kasih kopi.....😁😁😁
tetap semangat Thor d tunggu up selanjutnya 🥳🥳🥳🥳🥳🎂🎂🎂🎂🎂🍰🍰🍰🍰🍰🎇🎇🎇🎇
*Barakallahu fii umrik*
_(Umur yg panjang)_
*Barakallahu fii afiat*
_(Selalu diberi kesehatan)_
*Barakallahu fii rizki*
_(Rizky yg berlimpah)_
*Barakallahu fiddunya wal akhirah*
_(Selamat di Dunnia & Akhirat)_
Aamiin yaa Robbal alamiin
semangat,,,