NovelToon NovelToon
Selepas Cinta Pertama Pergi

Selepas Cinta Pertama Pergi

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:647.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunaya

Baru satu minggu Khalisa kehilangan pria yang menjadi cinta pertamanya, 'AYAH'. Kini dia harus menyaksikan Devan, sang tunangan selingkuh dengan Viola, kakak kandung Khalisa.

Belum juga selesai masalahnya dengan Devan dan Viola. Khalisa dibuat pusing dengan permintaan Sonia, kakak sepupu yang selalu ada untuk Khalisa, setiap gadis itu membutuhkannya. Sonia meminta Khalisa menggantikannya menikah dengan Narendra, pria yang sudah selama tiga tahun ini menjadi kekasih kakak sepupunya itu.

Sedangkan hati Khalisa mulai jatuh pada sosok Abian, dosen pembimbingnya yang sering memberikan perhatian lebih.

Bagaimana Khalisa menghadapi kerumitan hidupnya setelah di tinggal pergi sang ayah?

Apakah Khalisa menyetujui permintaan Sonia?

Yuk simak ceritanya di 'Selepas Cinta Pertama Pergi'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Memberi Izin

Devan baru saja selesai mengerjakan tugasnya sebagai fotografer. Dia memilih untuk duduk di cafe, tempat dimana para model Karlina Agency melakukan pemotretan. Hidupnya sepi setelah Khalisa memutuskan pertunangan mereka dan juga menghilang. Devan tidak tahu Khalisa berada dimana. Dia memantau kediaman ayah Arsyad dan kediaman paman Kamal, tapi Khalisa tidak menampakkan keberadaannya di kedua tempat itu. Khalisa juga sudah memblokir nomornya.

Menyesal. Itulah yang Devan rasakan saat ini. Bukankah memang seperti itu, menyesal selalu ada di akhir cerita. Lihatlah, meskipun banyak para model yang mencoba mendekatinya, namun bagi Devan tidak ada satupun yang menarik seperti Khalisa. Pandangan pertama saja, dia langsung jatuh cinta pada gadis itu. Perjuangannya tidak mudah untuk mendapatkan Khalisa. Namun sayang, berakhir cuma-cuma, hanya karena dia tidak mampu melawan godaan seorang Viola.

"Devan, Lo enggak langsung balik? Tumben? Biasanya langsung kabur." tanya Vito, rekan satu profesinya.

Suara Vito menarik lamunan Devan yang sedang memikirkan Khalisa. Dia tidak menjawab, hanya melihat Vito lalu kembali fokus menatap jalanan lewat jendela kaca tempat dia duduk saat ini. Tidak ada niatan untuk menjelaskan apapun pada Vito. Rekannya itu tidak akan tahu bagaimana rasanya kehilangan seperti yang dia rasakan saat ini. Karena Vito tidak pernah menjalin hubungan yang serius dengan lawan jenis.

"Lo ada masalah apa? Cerita ke Gue." ucap Vito lagi yang merasa diabaikan.

"Lo kalau mau balik, balik aja. Gue masih mau disini." jawab Devan.

"Anak-anak ngajak party. Lo enggak mau ikutan?" balas Vito.

"Enggak." jawab Devan cepat.

"Si Aya model baru ikutan. Lo enggak pengen dapat yang masih segel." ucap Vito lagi.

Devan menatap tajam Vito, "Jangan ganggu Gue, Vit." ucap Devan kesal. Diminumnya es capucino yang baru diantar pelayan hingga tandas, lalu Devan meninggalkan Vito yang menatapnya heran.

"Diajak bersenang-senang malah marah." gumam Vito sambil menatap Devan yang menjauh.

Jika dulu, mungkin Devan tidak akan menolak ajakan Vito. Tapi saat ini, tepatnya setelah tante Karlina marah besar atas kelakuan Devan. Pria itu memahami satu hal. Dia telah menyakiti hati wanita yang paling berjasa dan dia sayangi dalam hidupnya. Dia sang mama.

Tiba di parkiran, Devan melihat mobil Khalisa baru saja masuk ke dalam halaman cafe. Niatnya untuk meninggalkan cafe tersebut dia urungkan. Segera Devan menghampiri mobil Khalisa yang sekarang sudah parkir di halaman cafe. Sayang Devan harus kecewa, yang keluar dari mobil tersebut bukan Khalisa, melainkan Darel.

"Bang Devan pasti kirain kak Ica yang bawa mobil ini ya?" ucap Darel begitu melihat keberadaan Devan yang langsung mejawab dengan anggukkan.

"Kakak kamu dimana?" tanya Devan.

"Kak Ica ada di rumah papa." jawab Darel yang belum tahu jika Khalisa sudah memutuskan pertunangannya dengan Devan.

Devan kembali masuk ke dalam mobil setelah mendapat jawaban dari Darel. Kali ini dia harus berani datang kerumah paman Kamal, menemui pria paruh baya itu dan Khalisa. Devan ingin bicara dan meminta maaf pada Khalisa. Berharap gadis itu mau menerimanya kembali dan melanjutkan rencana pernikahan mereka.

Dengan percaya diri Devan masuk kedalam rumah paman Kamal. Tentu saja setelah asisten rumah tangga kediaman itu mempersilakan dia masuk. Sayang Devan datang diwaktu yang tidak tepat sehingga dia disambut bogem mentah milik paman Kamal.

"Papa!" panggil bibi Amanda, Sonia dan Khalisa bersamaan begitu melihat amarah pria yang paling mereka hormati.

"Cukup Pa." ucap bibi Amanda menghentikan tinju paman Kamal yang kembali akan melayang pada Devan.

Khalisa menarik Devan untuk menjauh. Bukan masih punya rasa. Tapi Khalisa tidak ingin pamannya bermasalah dengan hukum bila terjadi sesuatu dengan Devan.

"Terima kasih sayang. Abang tidak apa-apa." ucap Devan senang Khalisa melindunginya.

Khalisa tidak membalas ucapan Devan. Dia kembali menjauh dan mencoba untuk menenangkan paman Kamal yang saat ini dipeluk bibi Amanda.

Paman Kamal terbawa emosi. Amarahnya saat ini sebenarnya tertuju pada Sultan dan Sonia. Sayang Devan yang datang, sehingga pria itu mendapatkan kemarahan paman Kamal yang butuh pelampiasan. Walau tidak ada salahnya dia melayangkan tinju pada Devan. Bukankah, pria itu juga pantas mendapatkannya?

Sonia yang tahu bagaimana perasaan papanya saat ini hanya bisa menangis. Semua ini kesalahan yang dia lakukan. Membuat Papanya semarah ini.

Devan yang mengira paman Kamal marah akibat perbuatannya yang menyakiti Khalisa, menatap heran dengan apa yang terjadi. Tapi dia tetap akan minta maaf. Bukankah itu tujuannya datang ke kediaman ini?

Setelah paman kembali tenang. Devan menghadap laki-laki itu dan bersimpuh meminta maaf atas kesalahan yang dia lakukan.

"Maafkan saya. Saya tergoda dengan bujuk rayu Viola, Om." ucap Devan menyalahkan Viola.

Devan kesal, Viola ikut menghilang setelah hari terakhir mereka bermain, yang ternyata disaksikan oleh Khalisa. Pria itu tidak sadar, kalau dia juga ikut andil. Jika Devan benar-benar tobat. Tentu dia tidak akan menanggapi bujukan Viola. tidak mungkin juga perjuangannya mendapatkan Khalisa akan berakhir sia-sia seperti ini.

"Saya tidak tahu dan tidak mau tahu siapa yang tergoda dan menggoda. Yang jelas, satu hal yang harus kamu ketahui, kamu memang bukan pria yang pantas untuk mendampingi Ica." balas paman Kamal.

"Saya mohon Om. Beri saya kesempatan." ucap Devan lagi.

"Bukan saya yang harus menjawab, tapi Ica." ucap paman Kamal lalu melihat Khalisa yang juga melihat ke arahnya.

"Kamu masih mau meneruskan pertunangan kamu dengan Devan, Nak?" tanya paman Kamal. Khalisa menggeleng.

Devan melihat gelengan kepala Khalisa. Detik itu juga, tidak ada harapan lagi untuknya bisa bersama gadis itu.

"Bagus Ca, jangan mau kembali lagi. Pria yang tulus sayang sama kamu itu hanya mas Rendra." ucap Sonia.

"Nia!" tegur paman Kamal. Dia tidak suka Sonia terus memaksa Khalisa untuk menikah dengan Narendra, walau dalam hatinya dia juga ingin Khalisa mendapatkan pria sebaik Narendra. Sonia saja yang bodoh berpaling pada pria lain dan melepaskan Narendra yang sempurna.

***

Pagi ini Narendra menggunakan sopir untuk mengantarnya ke kantor. Semalam dia pulang dari luar kota sudah sangat larut. Selain sudah merindukan Khalisa, Narendra juga mendapat pesan dari paman Kamal yang ingin bertemu dan bicara dengannya. Jadilah, pagi-pagi sekali Narendra meluncur ke kediaman paman Kamal sebelum dia ke Wiranata Group.

"Om tidak tahu apakah kamu sudah tahu apa yang terjadi pada Sonia atau belum. Tapi sebagai orang tua Nia, Om minta maaf. Sonia memang sudah sangat keterlaluan. Meskipun dia katakan semua terjadi karena dia dijebak salah satu temanya sesama model." ucap paman Kamal begitu Narendra menemuinya di ruang kerja sambil menyerahkan foto-foto Sonia.

Seperti yang sudah Narendra duga, calon mertuanya ini akan membicarakan masalah Sonia. Narendra mengambil foto yang paman Kamal perlihatkan padanya. Foto yang sama yang dia terima dari seseorang. Narendra tidak tahu siapa yang mengirimkan foto-foto Sonia bersama Sultan pada paman Kamal dan juga padanya. Tapi Narendra sangat berterima kasih pada orang tersebut. Sehingga dia tahu alasan Sonia membatalkan pernikahan mereka dan meminta Khalisa sebagai penggantinya.

"Jujur saya berterima kasih dengan masalah ini, Om. Sudah cukup lama saya meraba-raba perasaan saya terhadap Sonia. Cinta atau hanya kekaguman sesaat." jawab Narendra.

"Apa yang kamu rasakan?" tanya paman Kamal ingin tahu.

"Entahlah, semakin hari saya merasa hambar. Mungkin karena semakin hari saya dan Sonia semakin berjarak. Dan itu karena Sonia sudah memilih pria lain untuk bersamanya." jawab Narendra.

"Kamu kecewa? Maafkan putri saya." balas paman Kamal.

"Awalnya iya. Tapi pada akhirnya saya berterima kasih pada Nia. Karena sekarang saya tahu, siapa yang sebenarnya saya cintai." jawab Narendra dengan wajah yang tersenyum lebar sambil membayangkan wajah Khalisa yang menggemaskan.

"Khalisa?" ucap paman Kamal menebak. Narendra mengagguk.

"Jadi kamu tidak masalah dengan keinginan Sonia yang mengganti Khalisa menjadi pengantin wanita kamu nanti?" tanya paman Kamal untuk memastikan.

"Saya tidak masalah. Tapi saya tidak tahu bagaimana dengan Ica." jawab Narendra. Dia belum bisa membaca perasan Khalisa terhadapnya sampai detik ini. Dan Narendra berjanji akan membuat Khalisa jatuh cinta sebelum mereka menikah.

"Om yakin, kamu pasti bisa meluluhkan hati keponakan Om." ucap paman Kamal menaggapi. Narendra tersenyum. Itu tandanya paman Kamal memberi izin Narendra untuk bisa bersama Khalisa.

"Terima kasih Om. Saya akan berusaha." jawab Narendra yakin.

...◇◇◇...

1
Rusmini Rusmini
pusing banget dgn org di sini /Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
apakah ada hubungannya dgn Narend,Diana,Khalisa..../Hammer//Hammer/
asiah puteri mulyana
ya ampuun viola bener2 syg bgt ayah sm Ica smpe berkorban segala-galanya...ternyata pemeran utamanya sebenarnya adalah viola aku pikir..
Rusmini Rusmini
hmm/Proud//Proud/
Rusmini Rusmini
nikah siri itu om Dion
Rusmini Rusmini
apa emang gak suka atau iri dgn kehidupan Narend dan Icha
Rusmini Rusmini
ilang yo biarin aja /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
kalo sifat spt william menurun pd Devan apa nggak kasihan menurun kok celap celup /Panic//Panic/
Rusmini Rusmini
/Hammer//Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
/Grievance//Grievance//Grievance/
Rusmini Rusmini
sungguh puyeng pala barbie
asiah puteri mulyana
curiga ulah Sonia😔
Rusmini Rusmini
lanjooottty
asiah puteri mulyana
OMG ...😱😱😱
Sapna Anah
bukanya d siram Mala pergi
Rusmini Rusmini
kayaknya Diana emang "sakit" beneran
Rusmini Rusmini
aneh maknya Viola dan Khakisa... sakit hati dgn pak ARsyad lampiasannya od anak-anaknya
Rusmini Rusmini
apa mo berantem dgn Diana...
Rusmini Rusmini
demi harta di halalkan sgala cara tp kamu tau hukum tabur tuaikan /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
pak Dosen dah punya anak rupanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!