*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 29 — Organisasi Arcana Aurora
"Mengingat kalian telah menyelamatkan ras kalian sendiri dari markas perampok, bukankah nama organisasi kalian sudah terkenal?" Tanya Liu Yuwen, merasa ada yang terlewatkan.
Luna mengangguk, tidak berusaha menutupi fakta tersebut. "Benar Tuan, nama organisasi kami yang disebut Arcana Aurora sudah terdengar oleh orang lain terutama di kalangan para perampok."
Karena sudah tidak terhitung markas perampok yang asosiasi hancurkan membuat para perampok itu menjadi ketakutan, sebagian besar dari mereka memilih bersembunyi sementara sisanya berhenti beroperasi sementara waktu.
Luna kemudian menyingkapkan pakaian yang dipakainya, memperlihatkan ada seragam hitam-hitam ketat dibaliknya. Mengikuti Luna, anggota-anggota asosiasi dibelakangnya juga melakukan hal serupa.
Luna lalu menutup kepalanya dengan tudung hingga tidak terlihat rambut peraknya lagi, tidak hanya sampai di sana, ia juga memakai topeng yang berwarna hitam.
"Ini adalah seragam dari Organisasi Arcana Aurora yang aku maksud Tuan, agar tidak ada pihak yang menyadari organisasi dan Asosiasi Terang Bulan saling terhubung, kami harus menutupi identitas kami serapih mungkin."
Liu Yuwen akui dengan seragam hitam-hitam itu dirinya tidak mengetahui mereka berasal dari ras elf. Tudung yang menutupi kepala mereka telah menyembunyikan rambut perak serta telinga runcing mereka dengan sempurna.
Liu Yuwen terdiam sejenak, matanya perlahan menyipit sambil meraba kekuatan Luna dan yang lain.
Setelah Liu Yuwen menerobos ke Alam Kaisar, Luna yang memiliki 80% dari kekuatannya kini berada di puncak Alam Nirvana sementara sisanya berada di ranah yang sama namun di bawah kekuatan Luna.
Luna adalah salah satu dari beberapa ras elf yang diberi kekuatan oleh Liu Yuwen secara langsung, berbeda dengan lainnya yang diberi kekuatan dari Aruna sehingga kekuatan mereka 60% dari kekuatan asli Liu Yuwen.
Liu Yuwen memejamkan mata sesaat lalu memandang Luna. "Aku tidak mencegah kalian berbuat sesuatu tapi aku ingatkan satu hal, meski para perempok kebanyakan bukan bagian dari dunia persilatan, namun beberapa kecil dari mereka ada yang beraliansi dengan sekte aliran hitam. Aku ingin kalian berhati-hati."
"Baik Tuan, saran anda akan kami ingat selalu."
Liu Yuwen kemudian bangkit dan berpamitan pada mereka, ia keluar dari ruangan tersebut namun tak lama, Luna langsung menyusul dan berjalan disampingnya.
"Kalau aku boleh tahu, Tuan akan pergi ke mana bersama gadis bergaun hitam itu?"
"Klan Long, aku harus mengantarkan Nona Ji ke sana."
Luna mengangguk pelan, ia tidak bertanya lebih jauh apalagi Liu Yuwen juga tidak berniat menjelaskannya secara detil. Setidaknya Luna bisa memberi laporan ini pada Aruna yang berada di markas asosiasi pusat.
"Aku akan pergi melihat-lihat kota ini sebentar, bisakah kau menjaga Nona Ji." Tambah Liu Yuwen.
"Tuan, ijinkan aku ikut bersamamu, aku sudah beberapa bulan tinggal disini jadi mengetahui seluk beluk kota. Masalah Nona Ji biar bawahanku yang menjaganya."
Ji Yuanyin saat ini berada di salah satu kamar penginapan yang dimiliki Asosiasi Terang Bulan, gadis itu sedang berisitirahat, perjalanan yang jauh membuatnya tertidur dengan lelap setelah makan di Restoran Angsa Langit.
"Baiklah, kalau begitu maaf merepotkanmu selama beberapa waktu."
"Tuan tidak perlu berkata seperti itu, sudah sepatutnya aku melayani Tuan..." Luna tersenyum dengan senang.
Ketika keduanya keluar, Luna langsung mengajak Liu Yuwen menaiki perahu. Di Kota Avion, sungai merupakan jalanannya, berkeliling kota akan lebih mudah lewat jalur air daripada darat.
Gadis elf lain sudah menunggu di perahu, ia memberi hormat pada Liu Yuwen dan Luna sebelum mendayung perahunya ketika keduanya sudah naik.
"Bagaimana situasi kalian disini, apa ada penindasan atau sejenisnya?" Liu Yuwen duduk di sisi perahu, tangannya sengaja terulur agar mengenai air sungai di bawahnya.
"Di bulan-bulan awal memang demikian Tuan, tapi itu tidak berlangsung lama, kami juga sudah terbiasa dengan situasi ini."
Luna paham kemana arah pembicaraan Liu Yuwen, yang tak lain menyinggung soal ras mereka yang selalu dianggap rendah oleh kalangan manusia.
Luna memberitahu memang terkadang di sesekali waktu ada seseorang yang mengganggu mereka karena berasal dari ras elf, namun setelah menunjukkan sedikit kekuatan mereka, orang-orang itu langsung ketakutan dan tidak berani mengganggu lagi.
Meski hal ini terkadang menjadi buah bibir, bagaimana seorang ras elf bisa memiliki kekuatan seorang kultivator? Tapi untungnya mereka tidak mempermasalahkan hal tersebut lebih jauh sampai ke tahap ras elf dianggap sebagai ancaman.
"Syukurlah jika situasinya begitu, perlahan tapi pasti ras elf tidak lagi dipandang remeh oleh manusia." Liu Yuwen tersenyum.
"Semua ini berkat Tuan, jika tanpa ada kekuatan dari anda maka keadaan ini tidak akan pernah terjadi."
Liu Yuwen mengangguk, perhatiannya teralihkan oleh perahu lain yang berlalu-lalang di sekitarnya. Di Kota Avion, perahu adalah transportasi yang paling banyak digunakan warganya dibandingkan kereta karena banyak aliran sungai di kota tersebut.
Sungai yang dibangun di Kota Avion merupakan sungai buatan, sehingga tidak ada arus kencang atau sebaliknya yang dapat membuat kapal bertabrakan atau terbalik.
"Mereka juga berjualan di atas perahu?" Pandangan Liu Yuwen tertuju pada salah satu perahu yang dipakai warga, dimana ada buah-buahan di atasnya serta ada konsumen yang membeli dagangan tersebut.
Luna tertawa kecil, ia bisa melihat Tuannya itu begitu tertarik melihat pemandangan di depannya.
"Tidak hanya berjualan, di kota ini bahkan ada pasar yang berada di atas air."
"Pasar?"
"Ya, tapi biasanya mereka buka di hari tertentu, tidak setiap hari."
Liu Yuwen semakin takjub dan penasaran, sudah sejak lama ia tidak merasakan sensasi ini semenjak terlahir kembali. Liu Yuwen termasuk orang yang haus pengetahuan dan memiliki rasa penasaran tinggi, terkadang dia bisa berpergian dari tempat ke tempat yang lain hanya untuk memuaskan rasa penasarannya.
Perahu yang ditumpangi Liu Yuwen terus bergerak, menelusuri Kota Avion lebih dalam. Tidak terasa matahari sudah berada disisi barat, Liu Yuwen yang terus-menerus terpana oleh keunikan kota tersebut tidak menyadari waktu berjalan demikian singkatnya.
"Tuan, sebentar lagi malam akan tiba, di Kota Avion ada aturan tidak tertulis bahwa perahu atau transportasi sejenisnya tidak boleh beroperasi ketika malam hari."
"Hm? Bukankah kota ini tidak memiliki pemerintahan?" Liu Yuwen menaikan alisnya.
"Benar Tuan, tapi Kota Avion juga tetap memiliki penguasanya, mereka adalah para keluarga kaya yang mempunyai pengaruh besar di kota ini."
Luna menjelaskan bahwa kota Avion memang tidak mempunyai walikota, sebagai gantinya ada keluarga kaya yang mengendalikan Kota Avion secara tidak langsung.
Terdapat tiga keluarga kaya yang terkenal, mereka mempunyai bisnis yang berpengaruh besar bagi ekonomi kota, satu keluarga berbisnis di bidang perdagangan, bisnis jasa, dan terakhir bisnis trasnportasi.
Sebagian besar perahu yang berada di Kota Avion adalah milik dari salah satu keluarga kaya tersebut termasuk perahu yang sedang ditumpangi Liu Yuwen saat ini. Perahu itu tidak dibeli, lebih tepatnya disewakan oleh keluarga kaya tersebut pada masyarakat.
Keluar kaya itu memberi aturan untuk tidak menggunakan perahu di kala malam hari karena memang situasi sungai yang sangat gelap, tabrakan antar perahu bisa terjadi.