NovelToon NovelToon
Sea Lovers

Sea Lovers

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:547
Nilai: 5
Nama Author: Humairah_bidadarisurga

Sea adalah gadis yang selalu menemukan kedamaian di laut. Ombak yang bergulung, aroma asin yang menyegarkan, dan angin yang berbisik selalu menjadi tempatnya berlabuh saat dunia terasa menyesakkan. Namun, hidupnya berubah drastis ketika orang tuanya bangkrut setelah usaha mereka dirampok. Impiannya untuk melanjutkan kuliah harus ia kubur dalam-dalam.

Di sisi lain, Aldo adalah seorang CEO muda yang hidupnya dikendalikan oleh keluarga besarnya. Dalam tiga hari, ia harus menemukan pasangan sendiri atau menerima perjodohan yang telah diatur orang tuanya. Sebagai pria yang keras kepala dan tak ingin terjebak dalam pernikahan tanpa cinta, ia berusaha mencari jalan keluar.

Takdir mempertemukan Sea dan Aldo dalam satu peristiwa yang tak terduga. Laut yang selama ini menjadi tempat pelarian Sea, kini mempertemukannya dengan pria yang bisa mengubah hidupnya. Aldo melihat sesuatu dalam diri Sea—sebuah ketulusan yang selama ini sulit ia temukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humairah_bidadarisurga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Sea menatap pantulan dirinya di cermin. Gaun berwarna merah marun itu membalut tubuhnya dengan sempurna, membuatnya tampak lebih dewasa dari usianya yang sebenarnya. Namun, matanya tidak bisa berbohong. Di sana, ia melihat kebingungan yang tak bisa ia sembunyikan.

Apa yang terjadi tadi di balkon masih menghantuinya. Tatapan tajam Aldo, caranya menarik pinggang Sea seakan menandai bahwa dirinya adalah miliknya. Lalu ada Riko, dengan wajah penuh kepedulian dan kekhawatiran.

Sea menyandarkan diri di meja rias. “Apa yang sebenarnya aku lakukan?” gumamnya pelan.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka tanpa aba-aba.

Sea menoleh dan mendapati Aldo berdiri di sana, jasnya sudah dilepas, menyisakan kemeja putih yang digulung sampai siku.

“Kamu tidak mengetuk,” kata Sea pelan, mencoba menjaga jarak.

Aldo berjalan mendekat, langkahnya tenang, tetapi ada sesuatu dalam caranya menatap Sea yang membuat gadis itu sedikit tegang.

“Aku tidak perlu mengetuk untuk masuk ke kamar istriku.”

Sea menelan ludah. Lagi-lagi, Aldo mengingatkannya pada status mereka.

Aldo berhenti tepat di depannya. Ia mengangkat tangannya, menyentuh dagu Sea dengan lembut, membuat gadis itu terpaksa menatap matanya.

“Kamu masih memikirkan pria itu?”

Sea tahu ia sedang membicarakan Riko.

“Aku hanya terkejut bertemu dengannya,” jawab Sea jujur. “Aku tidak menyangka dia akan ada di sana.”

Aldo menatapnya lebih dalam. “Dan dia bukan siapa-siapa untukmu?”

Sea terdiam. Ia tidak ingin berbohong, tetapi ia juga tidak ingin membuat situasi semakin buruk.

Aldo menghela napas panjang, lalu menarik tangannya kembali.

“Aku tidak suka melihat istriku bersama pria lain,” katanya santai, tetapi ada ketegasan dalam nada suaranya.

Sea tersenyum tipis. “Kamu bilang sendiri pernikahan kita hanya di atas kertas.”

Aldo mengangguk. “Benar. Tapi bukan berarti aku ingin berbagi.”

Sea terpaku mendengar kata-kata itu. Ia tahu Aldo adalah pria yang posesif, tetapi mendengarnya langsung membuat sesuatu dalam dirinya bergetar.

Aldo berbalik, berjalan menuju jendela besar apartemen mereka yang menghadap kota.

“Sea,” panggilnya tanpa menoleh.

Sea menegakkan tubuhnya. “Ya?”

Aldo menatap keluar jendela, lalu berkata dengan suara pelan, “Aku akan membuktikan sesuatu kepadamu.”

Sea mengernyit. “Maksudmu?”

Aldo akhirnya berbalik, dan dalam sorot matanya, Sea melihat sesuatu yang belum pernah ia lihat sebelumnya—tekad yang dalam.

“Aku akan membuatmu sadar bahwa menikah denganku bukan sebuah kesalahan.”

Sea terdiam. Ia tidak tahu apakah itu sebuah janji atau ancaman.

Tapi satu hal yang pasti—hati kecilnya mulai merasakan sesuatu yang berbeda.

Dan ia tidak tahu apakah itu adalah perasaan yang seharusnya ia rasakan.

***

Sea terbangun pagi itu dengan kepala yang penuh. Kata-kata Aldo semalam terus terngiang dalam pikirannya.

"Aku akan membuatmu sadar bahwa menikah denganku bukan sebuah kesalahan."

Apa maksudnya? Apa Aldo benar-benar ingin menjadikan pernikahan mereka sebagai sesuatu yang nyata? Atau ini hanya cara lain bagi Aldo untuk menunjukkan dominasinya?

Sea menghela napas panjang, mencoba mengusir pikirannya. Ia turun dari tempat tidur, melangkah ke luar kamar dan mendapati apartemen terasa sunyi. Aldo pasti sudah berangkat ke kantor.

Matanya tertuju pada meja makan yang sudah diisi dengan sarapan. Setiap hari, semuanya sudah tersedia tanpa ia perlu melakukan apa pun. Seharusnya ini nyaman, tetapi justru membuatnya merasa kosong.

Tiba-tiba, ponselnya berbunyi. Ia mengambilnya dan melihat nama yang muncul di layar—Riko.

Sea ragu sejenak sebelum akhirnya mengangkatnya. “Halo?”

“Kita bisa bertemu?” suara Riko terdengar sedikit ragu.

Sea menggigit bibirnya. Ia tahu bertemu Riko adalah ide yang buruk, terutama setelah peringatan Aldo semalam. Tetapi ada bagian dalam dirinya yang ingin mendengar apa yang ingin dikatakan pria itu.

“Aku tidak tahu apakah itu ide yang bagus,” jawabnya jujur.

“Sea, aku hanya ingin bicara. Aku janji tidak akan lama.”

Sea terdiam. Pada akhirnya, ia mengiyakan.

***

Mereka bertemu di taman kota. Tempat itu tidak terlalu ramai, cukup tenang untuk berbicara. Riko sudah menunggu di bangku kayu di bawah pohon besar, wajahnya terlihat serius.

“Kamu terlihat berbeda,” katanya ketika Sea duduk di sampingnya.

Sea tersenyum tipis. “Maksudmu?”

“Kamu tidak lagi seperti gadis yang dulu kukenal.”

Sea menunduk. “Banyak yang berubah, Riko.”

Riko menghela napas. “Aku tahu kamu tidak bisa memberitahuku semuanya, tapi aku hanya ingin memastikan satu hal—kamu bahagia?”

Pertanyaan itu membuat Sea terdiam. Bahagia? Apa ia bahagia?

“Aku… baik-baik saja,” jawabnya akhirnya.

Riko menatapnya, seolah mencoba membaca isi hatinya. “Aku hanya ingin kamu tahu, jika suatu hari kamu butuh seseorang… aku masih di sini.”

Sea merasa dadanya sesak mendengar kata-kata itu.

Sebelum ia bisa membalas, tiba-tiba seseorang berdiri di hadapan mereka.

Aldo.

Sea tersentak. Ia tidak tahu sejak kapan Aldo ada di sana, tetapi tatapan pria itu begitu dingin dan tajam.

“Jadi ini yang kamu lakukan saat aku tidak ada?” suara Aldo rendah, tetapi penuh ketegasan.

Riko ikut berdiri, menatap Aldo tanpa rasa takut. “Kami hanya berbicara.”

Aldo menyeringai. “Berbicara? Dengan istri orang?”

Sea berdiri cepat. “Aldo, tolong—”

“Tutup mulutmu, Sea.” Suara Aldo membuat Sea langsung terdiam.

Riko mengepalkan tangan. “Sea bukan tahananmu, Aldo.”

Aldo menatapnya dingin. “Tapi dia istriku.”

Suasana semakin tegang. Sea bisa merasakan kemarahan Aldo yang sudah di ambang batas.

“Ayo pulang,” perintah Aldo, menatap Sea.

Sea menoleh ke Riko. Pria itu terlihat tidak rela, tetapi ia tahu bahwa Sea tidak punya pilihan.

Dengan berat hati, Sea mengangguk dan mengikuti Aldo pergi.

Sepanjang perjalanan, tidak ada yang berbicara. Sea bisa merasakan amarah Aldo meskipun pria itu tidak mengatakannya secara langsung.

Sesampainya di apartemen, Aldo menarik tangan Sea, membuat gadis itu menatapnya langsung.

“Aku sudah memperingatkanmu,” suaranya rendah tetapi berbahaya.

Sea menatapnya dengan mata bergetar. “Kami hanya bertemu sebentar.”

Aldo tersenyum sinis. “Sekali lagi kamu bertemu dengannya, aku akan memastikan dia menyesal.”

Jantung Sea berdebar. “Aldo, jangan lakukan apa pun padanya.”

Aldo menatapnya lama, lalu berbisik pelan, “Maka jangan buat aku marah.”

Sea merasa seluruh tubuhnya membeku. Ia tidak tahu apakah ia harus takut atau… mulai memahami bahwa mungkin perasaannya kepada Aldo mulai berubah.

Dan itu lebih menakutkan daripada kemarahan Aldo.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!