Kelahiran Kembali Queen Mafia

"saya mendapat kabar dari pak Lan di mansion,nona kecil Aurora mulai masuk sekolah paud"ucap Marko yg sukses membuat gerakan tangan Rey berhenti.

"bukannya kalau tak salah dia belum cukup umur"ucap Rey.

"tuan benar sekali,namun nona kecil memaksa ingin masuk sekolah,bahkan yg lebih mengejutkan lagi nona kecil ingin masuk langsung ke sekolah dasar"ucap Marko

"namun tuan muda irrvin dan tuan muda vino tidak menyetujui permintaan nona kecil,jadi tuan irrvin mengajukan syarat yaitu nona kecil harus mencapai nilai terbaik dalam 3 hari"ucap Marko menjelaskannya.

"hm....berikan beberapa anggota untuk mengawasi nya"ucap Rey.

"baik tuan"ucap Marko.

*****

di kelas Aurora dikerumuni anak-anak yang lain yg ingin berteman dengannya.

"Hay...maukah kamu berteman dengan ku??"

"dengan ku saja"

"kau pasti orang kaya,berteman lah dengan ku"

begitu lah yg mereka katakan kepada Aurora,sedangkan Aurora menahan amarahnya agar tidak memukul semua anak-anak itu.

ia sangat malas mendengar kata 'teman' dan 'sahabat' yg mereka ajukan,karena itu semua mengingatkannya pada Keyla si sahabat penghianat.

"bisa kah kalian peygi dari tempat ku"ucap Aurora.

guru paud yg mendengar itu pun menghampiri mereka.

"anak-anak nak Aurora masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan sekolah barunya,duduk lah ke tempat kalian masing-masing yah"ucap guru itu.

"baik Bu"ucap mereka.

guru paud itu duduk di samping Aurora.

"nak Aurora maafkan mereka tadi karena membuat nak Aurora tidak nyaman"ucap guru itu.

"endak apa-apa Bu.."ucap Aurora.

"nama ibu,ibu tita"ucap guru paud itu.

"endak apa-apa Bu tita,Yaya hanya tak ingin berteman dengan mereka"ucap Aurora.

"kenapa nak Aurora tak ingin berteman dengan mereka "ucap Bu tita.

"ukkh.....guru ini banyak tanya sih" batin Aurora.

"Yaya belum teybiasa"ucap Aurora.

"baik lah, perlahan-lahan yah sayang"ucap Bu tita.

kemudian ia berdiri dan memulai pelajaran.

"anak-anak sekarang waktunya menggambar,jadi silakan keluarkan buku gambar dan krayon kalian"ucap ibu tita.

"horee menggambar "ucap mereka senang kecuali Aurora yg hanya memutar bola matanya malas.

-

-

"silakan kumpulkan gambaran kalian anak-anak"mereka pun mengumpulkannya.

namun saat giliran Aurora mengumpulkan gambarannya ibu tita sangat terkejut karena karya gambaran Aurora sangat indah.

Aurora menggambar langit malam di pinggir pantai dengan taburan galaksi yg terpantul di permukaan air pantai.

"ini sangat nyata"gumam ibu tita sambil menggelengkan kepalanya tak percaya dengan kemampuan muridnya itu.

"silakan kalian istirahat terlebih dahulu,karena nanti ada tugas menghitung"ucap ibu tita.

semua anak-anak berhamburan bermain di tempat permainan.sedangkan Aurora hanya bergidik ngeri melihat permainan yg sudah ia bayangkan.

"pengalaman yg paling mengerikan"gumam Aurora lirih.

kemudian Aurora berjalan menuju taman belakang sekolah yg sepi.

Aurora merasa ia di ikuti oleh beberapa orang.

"siapa yg berani-beraninya mengawasi ku??" batin Aurora.

ia berhenti lalu berpura-pura duduk di kursi taman .

"sepertinya dia ingin menyendiri, kasihan sekali nona kecil"ucap si pria A.

"tak apa-apa,asalkan dia tidak terluka.jika dia terluka maka habis lah riwayat kita bertiga"ucap pria C.

"kalian ini bicara Mulu kerjaannya"ucap pria B.

tanpa mereka sadari Aurora sudah menghilang dari bangku taman itu.

"hey lihat kemana perginya nona kecil"ucap pria B.

"ehh..."ucap keduanya terkejut dengan apa yg di katakan tekan mereka.

"siapa Kalian yang beyani-beyaninya mengawasi Yaya??apa kalian bosan hidup"ucap Aurora yg berada di belakang mereka dengan aura mengerikan.

TBC