NovelToon NovelToon
Convallaria

Convallaria

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:944
Nilai: 5
Nama Author: MellaMar

Lily merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di rumahnya. Kehidupannya berjalan lancar sebelum adiknya dilahirkan. Namun, setelah kehadiran adiknya, Lily terasa menjadi orang asing di rumahnya sendiri. Semakin lama, Lily semakin merasa dirinya tak terlihat seperti makhluk gaib yang berkeliaran.


Diam-diam Lily merencanakan untuk kabur dari rumahnya. Ia memutuskan mengasingkan diri pergi negeri orang tanpa ada yang tahu rencananya bahkan sahabatnya sendiri.


Bagaimana kelanjutannya? Apakah Lily akan menemukan rumah lain di sana? Ataukah ia akan kembali pulang? mari kita simak lanjutan ceritanya >>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MellaMar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Papa

"Zack, maafkan aku. Sepertinya aku tidak bisa datang malam ini". Lily mengirim pesan pada Zack.

Setelah menunggu beberapa menit, Zack membalas pesan Lily. "Tak masalah. Kita coba dilain waktu".

"Terimakasih,Zack. Maafkan aku".

"Kita masih bisa bertemu, kan?".

"Nanti kukabari lagi". Lily tak enak hati.

...

Satu tahun kemudian.

Satu tahun setengah yang lalu, Ju-Anh masih bayi mungil yang baru saja dilahirkan ke dunia. Kini, setelah satu tahun setengah berlalu, Ju-Anh telah tumbuh menjadi seorang balita yang ceria dan penuh energi.

Dengan senyum cerah dan mata yang berbinar-binar, Ju-Anh selalu membuat orang-orang di sekitarnya tersenyum. Ia menjadi pusat perhatian di rumah dan membuat semua orang jatuh cinta dengan kepolosan dan kesederhanaannya.

Ju-Anh mulai belajar untuk melakukan hal-hal sederhana sendiri, seperti berjalan, berbicara, dan bahkan mengucapkan kata-kata sederhana. Ia juga menunjukkan minat pada mainan dan benda-benda di sekitarnya, seperti balok, boneka, dan mobil-mobilan.

Dengan setiap langkah yang diambilnya, Ju-Anh semakin dekat dengan masa depan yang cerah dan penuh harapan. Dan bagi orang tuanya, melihat Ju-Anh tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia adalah hadiah yang paling berharga.

Satu tahun setengah adalah usia yang sangat penting bagi Ju-Anh. Ia sedang dalam proses belajar dan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berkarakter. Dan bagi orang tuanya, melihat Ju-Anh tumbuh menjadi anak yang sukses dan bahagia adalah impian yang paling indah.

Dari satu tahun setengah yang lalu, Lily masih menjadi pengasuh yang setia dan penuh kasih sayang. Ia membantu merawat Ju-Anh dan membuat hubungan mereka semakin erat.

Lily juga semakin dekat dengan Zack, idola yang ia kagumi tanpa Lily tahu bahwa Zack sudah lama menyukainya. Mereka berbagi cerita dan tawa, membuat hubungan mereka semakin kuat.

Sementara itu, Yu-Seok, ayah Ju-Anh, semakin sulit mengungkapkan perasaannya pada Lily. Ia merasa takut kehilangan hubungan baik mereka jika mengungkapkan perasaannya. Namun, ia tidak bisa menyembunyikan perasaannya lagi.

Setiap kali Lily dan Zack bertemu, Yu-Seok merasa cemburu. Ia ingin mengungkapkan perasaannya pada Lily, tapi takut akan reaksi yang tidak terduga.

Sementara itu, Lily tidak menyadari perasaan Yu-Seok. Ia hanya tahu bahwa Yu-Seok selalu ada di sampingnya, mendukungnya dalam segala hal.

Hubungan antara Lily, Ju-Anh, Zack, dan Yu-Seok semakin kompleks. Namun, satu hal yang pasti, Lily akan selalu menjadi pengasuh yang setia bagi Ju-Anh, dan Yu-Seok akan selalu menjadi ayah yang penuh kasih sayang bagi Ju-Anh.

Suatu hari, untuk yang kesekian kalinya, Lily kembali mengajak Ju-Anh untuk menemui makam mendiang ibunya. Ju-Anh bertanya banyak hal mengenai hubungan dirinya dengan mendiang. Kali ini, Yu-Seok ikut menemani.

Entah mengapa untuk hari ini Yu-Seok mengistirahatkan Pak Yul, sehingga Ia mengendara sendiri. Diperjalanan pulang, Yu-Seok duduk dibelakang kemudi. Ia memandang Lily dari kaca spion.

"Apa kamu berfikir bahwa saya adalah supir pribadimu?". Ujar Yu-Seok.

Lily terkesiap. "Maaf,Tuan. Saya harus duduk dimana?". Lily kebingungan.

"Pindah kedepan!". Titahnya masih ketus.

Dengan cepat Lily membawa Ju-Anh duduk di depan.

"Mama, perut Ju-Anh sakit". Keluh Ju-Anh

"Sakit kenapa,sayang? Sini, mama liat". Ujar Lily.

Semua orang,bahkan termasuk mertua dan orang tua Yu-Seok menerima panggilan sayang dari Ju-Anh pada Lily. Tidak ada yang bisa melarang untuk Ju-Anh melakukan itu.

"Ada bunyinya". Rengek Ju-Anh.

"Ju-Anh lapar ya?". Pertanyaan Lily direspon dengan anggukan. "mau makan siang apa?".

"Ju-Anh mau makan siang sama...". Ju-Anh nampak berfikir.

"sama...".

"mie kuah". Ucapnya sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Coba minta yang baik sama papa". Ucap Lily.

"Pa..paa.. Ju-Anh makanjbdu...jw.. Kuah mie". Ucapnya tak karuan.

Yu-Seok melirik sekilas. "Mau apa Ju-Anh?".

"mie kuah". Ucap Ju-Anh cepat.

"Ju-Anh mau makan mie kuah?".

"iya papa".

"On the way, Ju-Anh". Seru Yu-Seok.

Yu-Seok membawa Ju-Anh dan Lily kesebuah restoran menengah yang memiliki banyak menu mie. Ju-Anh sangat senang dan terlihat santai.

"Ju-Anh," panggil Yu-Seok "sepulang dari sini, papa mau pergi ke kantor. Ada dokumen penting yang harus papa tanda tangan. Ju-Anh mau ikut atau langsung pulang?". Tanya Yu-Seok.

"Ikut ma..maa..".

"Oh! Jadi mau pulang saja?". Tebak Yu-Seok.

"Sama papa".

"Jadi maunya kemana?". Ucap Yu-Seok.

"Ju-Ah mau ikut papa ke kantor?". Lily membantu.

"Sama mama".

"oke". Ucap Lily.

Sesampainya dikantor Satria, Ju-Anh berhenti di area taman yang luas dan sejuk. "Ju-Anh, Ayo". Ajak Yu-Seok.

Ju-Anh acuh tak acuh. "Kalau begitu papa duluan ya, nanti kalau mau nyusul papa bilang". Ucap Yu-Seok.

"Coba bilang, Iya papa". Ucap Lily.

"Iya papa". Ju-Anh menirukan.

Yu-Seok pergi lebih dahulu masuk ke gedung kantornya. Ia disambut hormat oleh para karyawan dari mulai pintu masuk sampai ke ruangan pribadinya. Semua tatapan tertuju padanya yang baru kali ini mereka melihat Yu-Seok tidak memakai pakaian kantor.

"Maaf,Tuan". Ucap sekertaris Yu-Seok. "Di dalam, ada tamu yang mencari Tuan. Saya sudah mengatakan bahwa Tuan tidak masuk kantor hari ini, tapi beliau memaksa". Jelasnya.

Yu-Seok mengerutkan keningnya. "Baik, Terimakasih".

...

Di taman, Ju-Anh bermain dengan asik bersama Lily. Setengah jam kemudian, Ju-Anh mulai bosan dengan permainannya. "Papa..". Panggil Ju-Anh.

Lily menunjuk ke lantai gedung paling tinggi. "Papa ada diatas sana,Ju-Anh". Jawabnya.

"Ju-Anh mau nyusul papa?". Sambung Lily

Ju-Anh mengangguk. Lily menggandeng Ju-Anh masuk kegedung. Dipintu masuk, Lily dicegat satpam. "Maaf nona, yang tidak berkepentingan dilarang masuk". Ucapnya

"Ini anaknya Tuan Yu-Seok pak. Saya mau mengantarnya bertemu dengan Tuan Yu-Seok". Ucap Lily.

Namun satpam terlihat tak percaya, meskipun melihat dari garis wajah Ju-Anh ada kemiripan dengan Yu-Seok. Ia menerapkan SOP-nya dengan baik. Lily mengeluarkan ponselnya, memperlihatkan sebuah foto yang baru diambil tadi pagi.

"Tuan Yu-Seok dan anaknya". Ucap Lily. "Ini foto yang diambil tadi pagi,dengan pakaian yang sama".

Satpam tengah mengingat warna baju yang dipake oleh Tuannya tadi. Lalu mengangguk tersenyum lalu meminta maaf. "Maafkan saya, nona, tuan. Saya tidak mengenali kalian". Ucapnya.

"Tidak masalah. Kamu melakukan yang terbaik". Jawab Lily lalu masuk ke dalam kantor.

Semua tatapan para karyawan sama bingungnya seperti saat mereka menatap Yu-Seok. Mereka semua tahu kalau Tuan mereka sudah berkeluarga, namun Yu-Seok tidak pernah memperlihatkan keluarganya. Semua saling melempar pandangan dengan ribuan pertanyaan dikepala mereka.

Lily meminta diantar ke ruangan Yu-Seok karena tidak tahu letak dan posisi gedung perusahaan. Sesampainya didepan diruangan, Asisten Yu-Seok memberitahu bahwa Yu-Seok masih ada tamu.

Lily mengangguk faham, namun Ju-Anh menerobos masuk ruangan karena pintunya yang tidak tertutup rapat.

"Papa". Panggil Ju-Anh setengah berteriak.

Lily gelagapan, dengan terpaksa harus masuk untuk menyusul Ju-Anh. Saat Lily masuk, ada pemandangan yang tak seharusnya ia lihat. Lily segera menutup mata Ju-Anh.

Disana, terdapat seorang wanita yang sedang duduk dipangkuan Yu-Seok dengan erotisnya menggoda Yu-Seok. Namun jika dilihat dengan baik, wajah Yu-Seok terlihat malas dengan tingkah wanita itu. Dan raut wajahnya berubah seketika saat Ju-Anh dan Lily masuk.

Lily masih merasa tidak nyaman dan terkejut dengan situasi yang ia lihat di ruangan Yu-Seok. Ia tidak menyangka bahwa Yu-Seok memiliki hubungan dengan seorang wanita, apalagi dalam konteks yang sangat intim seperti itu.

Lily juga menyadari bahwa Ju-Anh masih memanggil Yu-Seok dengan suara yang keras, "Papa!" Suara itu membuat Yu-Seok segera sadar dan mengubah raut wajahnya menjadi lebih serius.

"Maaf kami telah mengganggu". Ucap Lily tak enak hati.

"Ayo, Ju-Anh, kita keluar dari sini," kata Lily masih menutup mata Ju-Anh. sambil menarik Ju-Anh keluar dari ruangan itu.

"Ju-Anh, papa lagi sibuk. Kita pulang duluan aja ya, kita tunggu dirumah sambil masak untuk makan malam". Ajak Lily yang langsung diangguki Ju-Anh.

Lily menggendong Ju-Anh agar berjalan lebih cepat. Bahkan Lily berjalan setengah berlari "Aku tidak mau dipecat kedua kalinya. Ini lebih fatal". Batin Lily

Saat mereka keluar dari ruangan, Lily tidak bisa tidak bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi antara Yu-Seok dan wanita itu. Apakah Yu-Seok benar-benar menyukai wanita itu, atau apakah ia hanya bermain-main?

1
Sinta Derefa
Thor maaf saya koreksi ya🙏
kisah cerita nya bagus banget,dan jalan ceritanya juga bagus.tapi penyusunan peristiwa nya tidak terlalu jelas🙏
tapi saya suka kok🥰
MellaMar: Teriamakasih atas kritiknya, thor thor akan berusaha lebih baik😍🙏
total 1 replies
Sinta Derefa
saya kasih bintang lima buat Lily dan Ju Anh.
buat Yu Seok belum ya😁
karna saya TKW sama dgn Lily..
Sinta Derefa
kayak nya yu Seok sudah ada sedikit simpati sama Lily..ntar lama2 ada rasa,trus perhatian dan akhirnya cinta pun tumbuh🥰🥰
Sinta Derefa
jackpots kah Lily..maaf saya tak kenal sama group band smash 😁😁
Sinta Derefa
emmm kayak nya ada kesempatan untk mu jadi penggoda Lily,pelan2 kamu sayangi anak nya dgn ikhlas dan sabar lama2 bapak nya yg mnta di perhatiin🫢😅😅
Sinta Derefa
semangat Lily..sayangi anak majikan mu seperti kamu menyayangi anak mu sendiri kelak.
innsyaa Allah lama2 kita akan menjalin ikatan emosional dan jalinan kasih dgn Sang anak.
Sinta Derefa
salam kenal..
saya mampir nih..
cerita TKW.sama Lily saya pun TKW.
MellaMar: Terimakasih sudah mampir kak, semoga bisa menghibur🫂🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!