NovelToon NovelToon
AIR MATA ISTRIKU KARMAKU

AIR MATA ISTRIKU KARMAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:798.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: julieta

Sejak malam pertama pernikahan, hidup Azkia sudah seperti berada di dalam neraka. Sang suami, Ardan, tak pernah membiarkan dirinya hidup tenang tanpa adanya penyiksaan.
Bukan hanya menyakiti secara fisik, Ardan juga sering melontarkan kata - kata kasar, menghina, dan merendahkan hingga membuat mental Azkia pun mulai terguncang.
Ardan menikahi Azkia hanya karena ingin membalaskan dendam saudara kembarnya, Ardi, yang meninggal dunia satu tahun yang lalu.
Kebencian Ardan semakin dalam ketika di malam pertama, dia mengetahui jika Azkia sudah tak perawan lagi.
Azkia hanya bisa pasrah menerima nasibnya hingga kematian sang papa menyebabkan dirinya berubah. Perceraian kala itu menjadi pilihan satu-satunya.
Sanggupkah Ardan hidup jika suatu saat nanti seluruh kebenaran telah terungkap dan takdir mengubah segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

Amel, sekretaris Ronan menyambut gembira kedatangan anak bosnya itu di perusahaan untuk mengantikan posisi sang papa yang telah meninggal dunia.

“ Rapat intern akan diadakan sebentar lagi mis….”

“ Mari ikut saya keruangan meeting….”, ucap Amel sopan.

Keduanya segera berjalan untuk pergi keruangan meeting dimana para karyawan sudah berkumpul disana untuk menyambut pimpinan mereka yang baru.

Azkia yang dulu lumayan sering pergi kekantor dan membantu pekerjaan papanya sebelum menikah sudah tak asing dengan wajah - wajah karyawan AH Group yang berdiri dihadapannya saat ini.

Setelah perkenalan diri yang cukup singkat dilakukan, Azkiapun mulai meminta laporan dari masing – masing divisi yang ada untuk dia evaluasi.

Setidaknya, dia harus mengetahui progress terbaru pergerakan dari masing – masing divisi agar dia bisa menentukan kebijakan apa yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang ada saat ini.

Karena sudah diberitahukan melalui grup tadi malam, semua divisi langsung menyerahkan laporan mereka kepada Amel.

“ Saya rasa pertemuan hari ini cukup sampai disini….”

“ Saya akan mengadakan meeting kembali setelah mempelajari laporan yang kalian setorkan hari ini…”, ucap Azkia menutup pertemuan.

Semua orang pun bergegas kembali menuju ruangan mereka masing – masing dengan harapan tinggi jika Azkia mampu membawa AH Group keluar dari permasalahan yang ada saat ini.

Sebelum jam makan siang, Jacob datang kekantor Azkia untuk  membantu gadis tersebut mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaannya.

Azkia yang pada dasarnya sangat cerdas dapat dengan mudah menangkap semua penjelasan yang diberikan oleh Jacob dan langsung mengaplikasikannya.

Mereka berdua terlihat serius mempelajari setiap berkas yang ada dihadapan mereka dengan seksama agar permasalahan yang ada bisa cepat selesai sebelum mempengaruhi perusahaan cukup dalam.

Sementara itu dilain tempat Ardan terlihat tak fokus bekerja karena pikirannya melayang kepada sang istri yang saat ini sedang bersama rival abadinya, Jacob Wang.

Jika tak memiliki janji penting dengan klien mungkin Ardan saat ini akan langsung meluncur kekantor istrinya dan meminta penjelasan.

“ Tidak….”

“ Tidak mungkin aku merasa cemburu…”

“ Aku hanya tak ingin Jacob memanfaatkan gadis bodoh itu untuk menyerangku….”, guman Ardan sambil menggeleng – gelengkan kepalanya.

Ardan terus menyangkal perasaan yang mulai tumbuh dalam hatinya untuk Azkia sekuat tenaga dan terus mendoktrin dirinya jika semua kekhawatiran yang dia rasakan sekarang murni akibat kehadiran Jacob Wang yang dianggap sedang berusaha mencari celah untuk menghancurkannya.

Meski semua sudah diplanning serapi mungkin, tapi tetap saja Ardan harus pulang malam karena pekerjaan seakan tak pernah ada habisnya terus menghampiri hari ini.

Dirumah, Azkia sedang makan malam bersama ibu mertuanya yang dia pikir akan kembali kerumahnya setelah mengetahui jika dirinya telah bekerja.

Tampaknya Melati masih ingin memastikan jika kondisi Azkia sudah benar baik – baik saja karena tak ingin terjadi sesuatu yang buruk menimpah menantu kesayangannya tersebut.

“ Azkia mana bun ?....”, tanya Ardan begitu sampai dirumah.

“ Baru saja naik kekamarnya….”

“ Kamu mau makan dulu apa mandi dulu Ar ?....”, tanya Melati sambil berjalan menuju kedapur untuk menyiapkan makan malam buat anaknya.

Sejak berada di ruamhnya, Azkia sama sekali tak pernah menyiapkan makan untuk suaminya seperti yang dulu dia lakukan.

Melati cukup paham dan tak menegur menantunya itu dan lebih memilih untuk merawat anaknya sendiri karena menganggap jika Azkia masih terluka oleh semua hal yang telah terjadi pada dirinya.

Ardan langsung berjalan cepat sebelum pintu kamar istrinya tersebut ditutup agar dia bisa bicara empat mata dengan Azkia.

“ Tunggu….”

“ Aku ingin bicara denganmu….”, ucap Ardan sambil menahan daun pintu dengan kakinya.

“ Tak ada hal yang harus kita bicarakan….”

“ Pergilah….”, usir Azkia dengan nada datar dan dingin.

“ Ada hubungan apa kamu dengan Jacob….”

“ Jika ada masalah diperusahaan papamu, kenapa tidak minta bantuan aku atau ayah saja….”

“ Kami lebih bisa membantumu menyelesaikan permasalahan yang ada daripada temanmu itu….”, ucap Ardan penuh penekanan.

“ Bukan urusanmu….”

“ Pergilah sana..."

" Aku ingin istirahat….”, ucap Azkia sambil melenggang pergi menuju ranjangnya.

“ Ohhh aku tahu sekarang….”

“ Kamu tak mau berbicara denganku atau meminta bantuanku karena tak ingin aku menganggu aktivitasmu dengan selingkuhanmu itu….”

“ Katakan….”

“ Apa saja yang sudah kamu lakukan dengan Jacob ?....”

“ Pegangan tangan….”

“ Pelukan…..”

“ Ciuman…..”

" Atau sudah beraktivitas diatas ranjang.....", ucap Ardan dengan nada mengejek.

“ CUKUP !!!....”

PLAKKK !!!!.....

“ Tutup mulut busukmu itu….”

“ Jangan samakan aku dengan kelakuanmu yang bejad itu….”, ucap Azkia sambil berbalik dan

menatap tajam Ardan

Melihat Azkia menatapnya dengan nyalang, emosi Ardan pun mulai tersulut hingga kata - kata kasar kembali keluar dari mulutnya.

“ Aku bejad….”

“ Lalu kamu apa\, J****G…..”

“ Mana ada gadis baik – baik yang menyerahkan keperawanannya bukan kepada suaminya….”, ucap Ardan merendahkan.

“ Sebaiknya, tutup mulut busukmu jika kamu tak tahu fakta yang ada….”, ucap Azkia menghardik

Kali ini Azkia akan membalikkan keadaan. Jika sebelumnya, Ardan selalu menggunakan kematian kakak kembarnya sebagai alasan untuk melakukan penyiksaan terhadapnya maka kali ini Azkia juga akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh suaminya.

Azkia akan terus menerus membuat Ardan merasa bersalah karena bagaimanapun suaminya tersebut memiliki andil yang sangat besar atas kematian sang papa.

“ Jika kamu berpikir bahwa mas Ardi meninggal karenaku maka aku juga akan menuduhmu sebagai penyebab kematian papaku…..”

“ Perlu kamu ingat baik – baik….”

“ Papaku meninggal karena terkejut setelah mengetahui dan melihat langsung bukti kejahatanmu padaku…. ”

“ Bahkan papa juga melihat bagaimana bejatnya dirimu karena telah membawa selingkuhanmu untuk tinggal di rumah yang kita tempati dan melakukan aksi tidak bermoral disana…..”

“ Jadi, kita impas sekarang….”, ucap Azkia berapi – api.

Ardan terperangah mendengar semua kata yang istrinya ucapkan kepadanya, terasa begitu menohok dan tajam.

Dia sama sekali tak menyangka jika Azkia akan memutar balikkan fakta dan menyerangnya tanpa ampun seperti ini.

“ Apa sesakit ini rasanya dituduh sebagai penyebab kematian seseorang meski kita tak merasa membunuhnya secara langsung…..”

“ Apa ini yang selama ini Azkia rasakan setiap kali aku menuduhnya sebagai pembunuh kakak kembarku….”, batin Ardan nyeri.

Azkia yang melihat Ardan masih terpaku ditempatnya dengan wajah muram mulai hilang kesabaran dan kembali membentaknya.

“ Keluar dari kamarku sekarang juga !!!....”, teriak Azkia sambil menunjuk kearah pintu kamar.

“ Azkia….”

“ Biarkan aku bicara denganmu sebentar saja…..”, ucap Ardan mulai melunakkan suaranya dengan tatapan memohon.

“ Tidak ada hal yang perlu kita bicarakan lagi dan keluarlah sekarang juga !!!…..”, Azkia kembali berbicara dengan nada tinggi sambil mendorong tubuh Ardan agar keluar dari dalam kamarnya.

Brakkk !!!!....

Pintu kamar tertutup dengan kasar dan Ardan hanya bisa berdecak kesal karena dia merasa masih belum selesai bicara dengan istrinya tersebut.

Ardan yang masih berusaha untuk berbicara dengan Azkia pada akhirnya menyerah setelah istrinya tersebut sama sekali tak mau keluar dan membukakan pintu kamar untuknya.

“ Ck, dasar keras kepala….”, decaknya semakin kesal.

Dengan wajah ditekuk, Ardan melangkahkan kakinya menuju halaman belakang rumah untuk menenangkan pikirannya yang mulai kalut.

Diambilnya sebatang rokok dari balik saku celananya dan dihisapnya dalam – dalam, berusaha menangkan pikirannya yang terasa penuh oleh berbagai macam hal hingga membuat dadanya terasa sesak.

“ Kurasa aku harus mulai berhenti merokok sekarang…..” , gumannya sambil memegangi dadanya yang terasa sangat sakit.

Ucapan serta permintaan terakhir Ronan kembali terngiang ditelinganya, membuat rasa bersalah yang mulai tumbuh subur dalam hatinya terasa begitu menyiksa.

Untuk pertama kalinya Ardan merasa bersalah terhadap istrinya karena telah menyiksanya begitu kejam selama ini.

Ardan yang masih terus memegangi dadanya sambil berjongkok menahan rasa sakit yang mendera tanpa sadar mulai meneteskan air mata.

Masih memegangi dadanya, Ardan berusaha untuk mengambil nafas sedalam – dalamnya dan menghembuskannya secara berlahan dengan harapan rasa sesak ini akan segera menghilang.

Ardan mulai sadar jika selama ini dirinya telah menyakiti Azkia begitu dalam sehingga istrinya tersebut sulit untuk menerima kata maaf darinya.

Dan Ardan yang entah kenapa mudah sekali terssulut emosi jika berhadapan dengan Azkia hingga kata - kata kasar terus mengalir dengan mudahnya dihadapan sang istri.

Semakin dipikirkan rasa bersalah dalam hati Ardan semakin besar, seakan menghujaninya tanpa ampun membuat dia mulai kesulitan bernafas dan meringkuk ditanah berderai air mata.

Tanpa Ardan ketahui, dari balik kaca jendela kamar yang gelap sedari tadi Azkia terus mengamati semua tindak tanduk suaminya tersebut dengan tajam.

“ Ibarat nasi sudah menjadi bubur….”

“ Penyesalanmu tak akan bisa mengembalikan semua seperti semula…”

“ Seperti kaca yang telah retak, meski diperbaiki dia tetap akan meninggalkan bekas….”

“ Begitu juga luka hatiku, bekas yang ada begitu dalam hingga membuat jiwa asliku terpuruk…..”, batin Azkia tajam.

Sambil merapatkan sweater rajut yang dikenakannya, Azkia segera naik keatas ranjang, menarik selimut dan segera masuk ke alam mimpi membiarkan sang suami di luar terpuruk dengan penyesalannya.

1
Tiur Lina
sedikit kesal dengan tokoh Azkia.
seharusnya apa yang dialaminya harus diceritakan sama orang terdekatnya. kalau masalah Ayah nya
seandainya pun terjadi yang paling buruk sekalipun itu adalah takdir dari Tuhan.. akhirnya dia menderita sendiri semoga aja tidak gila.
Jade Meamoure
napa bukan si otong nya Ardhani yg d kerat biar gak bisa menyalurkan hasrat gila
Taty Hartaty
gimn dgn Jacob
Fetrinaelfita
lalu bagaimana dengan jascop
Fetrinaelfita
bagaimana tidak kesal
hanya ini lah anak satu satu nya harapan orang tua
Fetrinaelfita
moga yng terbaik untuk kia..
Fetrinaelfita
nahh...itu baru okee....
Fetrinaelfita
kandang macan tutul udah siap di buka
Fetrinaelfita
sungguh bau sampah yang sangat busuk
Fetrinaelfita
yang sabar kia...
sedingin apa balok es itu pasti akan meleleh...
mom SRA
Luar biasa
Tuti Wates
semua karyamu kereeen" thor....sehat dan makin sukses buat km thor❤️
Annie Soe..
Benar2 suami luckn*t kau ardian..
Annie Soe..
Sabar ya azkia, setelah hujan badai akan terbit pelangi..
Bikin ardan se bucin2nya thor..
Rizky Sandy
msh berhara SM suami jahatnya, laki2 cm dia di dunia ini
Cahaya yani
ya ellah dah di siksa sedemikian rupa msih ad rasa, ckckck idiot
Happy Family
aku skip sampai sini ... hampir 24 jam aku baca lambat sungguh penceraian mereka... haaa .. boleh laa lepas ni aku sambung baca yg aku skip tu.. kehkehkeh..
Cahaya yani
dah di siksa hbs" an ampe kritis msih aj cinta, bgoo
Cahaya yani: tpi yg q dngar byk di dunyat kak , bdoh krn cinta ampe hbs" an ngsih hrta eh ujung" ny di buang , byk yg di siksa brthn krn ank, tk tau pikirn ny gimn ,,,
Happy Family: apa boleh buat . masing² cinta mati,tp sama lain org... yg sorg diperdaya masih gak percaya .. yg sorang hampir mati diasak masih ada cinta .. Bodoh memang... tp memang adakah manusia seperti itu? Hanya Thor yg tahu ..
total 2 replies
Cahaya yani
py alter ego ya si azkia
Ida Widyawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!