Arrabella terbangun dan statusnya sudah menjadi istri seorang pria. Yang Ella tahu, dia menghadiri acara pernikahan sahabatnya, tapi dia tidak mengingat kejadian selanjutnya sama sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author Yura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
"Baiklah, Saya akan memperkenalkan diriku. Sebelumnya saya sungguh minta maaf kepada kalian semua karena tidak ingin ada orang yang tahu mengenai diriku. Sejujurnya, bukan karena sombong. Saya hanya ingin orang-orang di sekitar Saya memandang Saya sama seperti orang-orang bisa lainnya. Tapi Saya tidak tahu jika di dunia ini ada berbagai macam topeng yang terpasang di wajah manusia. Di depan terlihat begitu baik, tapi di belakang ternyata berhati kotor. Sungguh Saya menyayangkan hal itu terjadi pada hidup Saya. Sekarang saya baru sadar ternyata bersikap sombong sedikit ternyata memang di butuhkan untuk membungkam orang-orang berhati kotor dan menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain." Ella melirik ke arah Alexa dengan memasang senyum manisnya.
Entah mengapa ia sangat suka melihat wajah Alexa yang terkejut dan terlihat pias.
"Oh iya. Karena sebelumnya Saya hidup di lingkungan luar, mulai sekarang Saya ingin pulang dan kembali menjadi Putri keluarga besar Chavez. Saya baru sadar ternyata peran marga begitu mempengaruhi status sosial. Saya tidak ingin di pandang rendah lagi, karena itu sangat menyakitkan untukku." Ella menatap ke arah Jason yang terpaku di tempatnya.
"Saya tidak ingin selamanya selalu di tindas oleh seseorang lagi," lanjut Ella. Dia masih menatap ke arah Jason.
Steve yang tahu kemana arah pandang putrinya pun segera mendekati Ella dan merangkul pundak putrinya itu sembari tersenyum.
Sementara itu, Alexa benar-benar merasa begitu syok dengan pernyataan barusan. Tiba-tiba rasa takut menjalarinya. Dia telah salah menantang orang yang salah.
'bagaimana ini...? Jika kak Arion tahu, habislah Aku!' batin Alexa ketakutan. Dia tahu jika perusahaan milik Steve adalah pemberian dana terbesar untuk perusahaan-perusahaan kakaknya. Jika sampai Steve menghentikan pendanaannya, maka sudah di pastikan jika perusahaan kakaknya akan gulung tikar.
Steve menoleh ke belakang dan menatap Alexa yang terlihat pucat. Dia tahu pasti gadis itu merasa ketakutan.
Steve pun meninggalkan Ella untuk menghampiri Alexa.
"Sekarang kau lihat, apakah putriku begitu rendah di matamu, Nona Alexa? Apa kau masih berani melawan putriku?" Steve tertawa namun terlihat begitu dingin.
Steve tidak akan pernah membiarkan siapapun menghina bagian keluarga Chavez apapun yang terjadi. Apalagi jika itu menyangkut putrinya.
"Maafkan saya, Tuan Steve. Saya... Saya sungguh tidak tahu jika Nona Ella sebenarnya adalah Nona Arabella. Saya menyesal, Tuan." Alexa membungkuk di hadapan Steve dengan penuh penyesalan.
"Walaupun kau terlahir dari keluarga berada, seharusnya kau lebih menghargai orang lain. Lihatlah dirimu, kau bahkan terlihat jauh lebih buruk dari seorang pelayan sekalipun. Aku menjadi ragu menjadi investor untuk perusahaan kakakmu. Sebaiknya perbaiki dulu attitude mu, Nona!"
Steve langsung pergi menghampiri Ella yang masih di sorot banyak kamera dan segera mengajaknya pulang.
"Sebaiknya kita pulang sekarang, Ara. Kau masih hutang penjelasan pada Daddy," bisik Steve pelan.
'oh tidak! Aku yakin Daddy pasti tidak akan berhenti bicara nanti. Berapa lama Aku akan mendengar ceramah nya?' Ella sudah membayangkan bagaimana sikap Daddy-nya nanti.
"B-baik, Daddy," ucap Ella menelan ludahnya susah.
Keduanya lantas keluar meninggalkan acara tersebut. Jason yang masih syok dengan apa yang di dengar dan dilihatnya barusan pun mulai menyadari jika Ella sudah tidak terlihat dari pandangannya.
Pria itu langsung berlari keluar gedung untuk menyusul Ella dan Steve. Terlihat tak jauh Steve dan Ella yang hendak memasuki mobil. Jason langsung berjalan cepat menghampiri mereka. Dia tidak ingin Ella pergi.
"Tunggu!" seru Jason, membuat Steve dan Ella pun menghentikan aktivitasnya. Keduanya melihat kearah Jason yang datang.
Jason langsung memegang pergelangan tangan Ella dan ingin mencegahnya untuk masuk ke mobil. Namun Steve juga memegang sebelah tangan Ella dan menatap tajam Jason.
"Lepaskan istri Saya!" ucap Jason sengit.
"Kau yang seharusnya melepaskan tangan putriku!" balas Steve tak kalah sengitnya.