NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Terbuang

Pembalasan Istri Terbuang

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:229k
Nilai: 4.9
Nama Author: Naya_handa

Cantik dan kaya, dua hal yang tidak dimiliki oleh Anjani. Hal ini membuatnya diperlakukan secara tidak adil oleh suami dan keluarganya. Dihina, diselingkuhi dan diperlakukan dengan kasar, membuat Anjani akhirnya menyerah.

Keputusan bercerai pun di ambil. Sayangnya, sesuatu hal buruk terjadi pada wanita itu dan membawanya bertemu dengan seorang Kelvin Stewart yang merubah hidupnya.

Keinginannya saat ini hanya satu, yaitu membalaskan dendamnya pada Andrew Johanson Sanjaya, mantan suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gelisah

Suasana di ruang tamu kembali tegang saat Jharna dan Kelvin di tatap lekat oleh dua orang yang duduk di hadapan mereka sambil bersidekap. Seperti banyak hal yang ingin mereka bicarakan, tetapi ragu harus memulainya dari mana. Mereka adalah Amilny dan Bobby yang melihat kejanggalan dari dua orang dihadapan mereka. Mereka merasa kalau ada sesuatu dalam hubungan Jharna dan Kelvin. Tetapi satu sama lain masih menahan diri.

Seperti semalam, Kelvin menelepon Bobby sepanjang malam hanya untuk menceritakan kebingungannya menghadapi sikap Jharna yang ia rasa tidak seperti biasanya.

"Gue gak paham, kenapa Jharna terus ngehindari gue? Cara dia ngomong juga kaku banget. Gue sungkan anjir mau ngobrol sama dia, padahal biasanya gue sama dia bisa ngobrol masalah apapun, termasuk masalah tiket parkir yang lecek dan bikin gue sama dia mikir beberapa pohon yang di tebang. Serandom itu. Tapi sekarang, gue bahkan gak tau harus mulai ngobrol apa sama dia?" Begitu keluhan Kelvin semalam dengan penuh ekspresi sambil memegangi kepalanya yang berdenyut pusing.

Tidak hanya Kelvin yang pusing, Bobby pun sama. Di sela rencananya untuk memproduksi anak kedua, ia malah harus mendengarkan ocehan sahabatnya yang mirip Abege ini. Sampai Bobby bertanya, “Lo pernah berhadapan sama cewek gak sih?” tanya pria itu dengan tidak mengerti.

“Ya pernah lah. Nyokap sama adek gue kan cewek, tapi gak kayak Jharna.” Begitu timpalan Kelvin yang membuat Bobby hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak mengerti.

"Yang, kita tunda dulu ya bikin anaknya. Kepala aku pusing mikirin si Kelvin," keluh Bobby pada sang istri. Malam itu Amilny hanya terkekeh mendengarkan keluhan suaminya selama beberapa hari ini.

Lalu, kedatangan Amilny saat ini adalah untuk menemani Jharna memenuhi undangan salah satu brand parfum yang tempo hari mengundangnya. Kelvin yang mendesaknya, karena ia tidak bisa menemani Jharna.

“Kenapa?” tanya Jharna dan Kelvin bersamaan, saat sadar mereka dipandangi oleh pasutri muda itu.

“Nggak. Kita cuma pengen tau aja, kalian udah siap belum ngehadirin undangan itu?” Amilny yang kemudian bertanya. Menatap dua orang itu dengan penasaran.

“Gue nunggu di apartemen aja. Lo tolong temenin Jharna ya,” Kelvin yang menyahuti dengan cepat dan tetap dengan pendiriannya.

“Kenapa?” tanya Amilny, penasaran. Padahal semalam laki-laki ini sudah sibuk mempersiapkan banyak hal untuk Jharna saat menghadiri acara tersebut.

Bobby kemudian menyentuh tangan sang istri, sepertinya ia paham alasan Kelvin untuk tidak datang. Laki-laki ini pasti tidak memiliki cukup keberanian untuk menghadapi orang-orang itu. Satu dua orang di pesta itu pasti mengenali seorang dokter Kelvin yang pernah menjadi buah bibir di kalangan mereka.

“Yakin Vin, gak ikut?” Jharna berusaha meyakinkan.

“Ya, aku gak mau ngerusak pesta itu dengan perasaan yang gak nyaman.” Kelvin berujar dengan sungguh, membuat Jharna tersenyum kelu pada laki-laki yang kini menatap nanar cahaya matahari sore yang memantul di pagar balkon.

“Kamu berkenalan lah dengan orang banyak, aku yakin ini jalan kamu untuk menunjukkan siapa Jharna,” imbuh laki-laki itu yang sekilas tersenyum pada Jharna.

"Iya Jharna, pasti banyak pengusaha muda dan sukses di sana. Siapa tau ada yang bisa dijadiin gebetan. Iya kan?" Amilny terlihat begitu bersemangat. Jharna hanya tersenyum kecil, berbeda dengan Kelvin yang tampak gelisah.

"Yakin Vin, gak mau ikut?" otor.

Membiarkan dua orang wanita untuk bersiap-siap, Kelvin dan Bobby memilih berbincang di balkon. Mereka menikmati secangkir kopi yang disajikan oleh Jharna. Sementara ia dan Amilny berada di dalam kamar. Mereka sedang bersiap-siap karena malam ini Amilny akan menemani Jharna pergi.

“Kak, ini bajunya mahal-mahal ya. Bagus banget gini,” tanya Jharna sambil mengusap gaun pesta berwarna hitam elegan yang terasa lembut saat menyentuh kulitnya.

“Ini Kelvin yang milihin. Aku nanya dia baju mana yang cocok buat kamu pake dan dia milih yang ini.” Amilny mengingat perbincangannya dengan Kelvin semalam. Ia masih ingat bagaimana hebohnya Kelvin semalam menyiapkan semuanya padahal Jharna yang akan menghadiri pesta. Walau sebenarnya Bobby pun tetap memilihkan satu stel baju untuk sahabatnya. Siapa tahu Kelvin berubah pikiran.

“Aku yakin ini mahal banget harganya. Kelvin baik banget sama aku, padahal aku ini siapa?” Jharna masih merenungi baju yang saat ini membungkus tubuhnya. Terlihat cantik saat ia kenakan. Pantulan dirinya di cermin, terlihat berkilauan. Lebih dari itu ia menyadari kalau Kelvin terlalu royal padanya.

Amilny tersenyum kecil memandangi sosok Jharna di cermin sana, ia memegangi pundak wanita berambut ikal itu, membuat keduanya bertatapan di cermin. “Kelvin udah gak memikirkan soal harga, buat kamu. Dan kamu tau apa artinya?" tanya Amilny, sekali mecondongkan tubuhnya pada Jharna dengan senyum terkembang.

Jharna menggeleng.

"Harus kamu tau, kalau seseorang bersedia membelanjakanmu atau memberimu uang untuk kamu gunakan tanpa peduli seperti apa hubungan kalian, itu bukan karena dia terlalu banyak uang atau bodoh, tetapi karena dia berpikir kalau kamu lebih penting dari pada uangnya,” terang Amilny sambil menatap lekat wajah Jharna di cermin.

Terlihat jelas perubahan ekspresi Jharna yang tampak kaget dan tersentuh di waktu bersamaan, hingga tidak bisa mengatakan apa pun, seperti sedang berusaha mencerna ucapan Amilny. Namun, meskipun ia diam, ada yang tidak diam saja di dalam tubuhnya. Darahnya berdesir cepat dengan jantung yang berdegub kencang hanya karena mendengar ucapan Amilny yang dia rasa terlalu terang-terangan. Benarkah seperti itu? Mengapa rasanya jantung Jharna berdebar tidak menentu?

“Kamu bisa mulai memikirkan perkataanku karena aku pikir, perhatian Kelvin bukan hal yang main-main.” Lagi wanita itu menambahkan kalimatnya seraya menyisir lembut rambut Jharna yang membuat bulu kuduk wanita itu meremang.

Jharna benar-benar terdiam. Ia menelan salivanya kasar-kasar. Ia bukan perempuan bodoh yang tidak memahami perkataan Amilny. Tetapi pengalaman buruk yang pernah dialaminya membuat Jharna tidak ingin lagi menjadi orang bodoh yang dibodohi.

“Hey, kok diem?” pertanyaan Amilny membuyarkan lamunan Jharna tentang masa lalunya. Di saat ia memikirkan tentang sebuah perasaan, maka bayangan-bayangan menakutkan itu memang selalu hadir dalam benaknya. Membuat tubuhnya tegang dan wajahnya pucat dengan rasa takut yang sulit untuk ia kendalikan.

“Mau aku rias sekarang mukanya?” lagi Amilny bertanya dan Jharna hanya mengangguk pelan. Ia berusaha memberanikan diri untuk melangkah. Tangannya mengepal kuat, menguatkan tekad dalam dirinya. Bukakah ia tidak bisa terus terpuruk oleh masa lalunya yang gelap?

Sekitar jam setengah tujuh malam Amilny dan Jharna sudah selesai bersiap. Mereka tampil menawan menggunakan dress berwarna hitam. Berdiri di atas high heels setinggi lima senti meter membuat Jharna terlihat layaknya model professional. Lekuk tubuhnya indah dengan wajah yang sempurna tanpa cela. Sudut mana pun yang terlihat, membuat mata Kelvin tidak bisa berpaling. Laki-laki itu jelas menunjukkan ketertarikannya pada sosok Jharna, meski ia berpura-pura bersikap biasa saja.

Laki-laki itu tidak berkomentar sama sekali. Alih-alih memuji, ia malah mengusap wajahnya kasar, seperti berusaha menyadarkan dirinya sendiri.

“Okey, beautiful lady, mau berangkat sekarang?” tanya Bobby seraya menunjukkan kunci mobilnya. Laki-laki ini yang akan mengantar dua wanita itu ke pesta.

“Ya,” sahut Amilny dengan semangat.

“Okey, let’s go! Berangkat dulu bro!” seru laki-laki itu seraya mengangkat tangannya, pamit.

Amilny segera melingkarkan tangannya di lengan Bobby yang mengecup gemas sang istri, samar terdengar laki-laki itu berkata, “Kamu yang tercantik sayang,” rayunya. Amilny dibuat tersipu malu mendengar ujaran suaminya, lantas mengecup bibir Bobby yang semanis gula.

Sementara itu, Jharna masih memandangi Kelvin yang berdiri dengan canggung tanpa mengatakan apapun. “Aku berangkat dulu,” pamitnya pada laki-laki itu.

“Iya, have fun.” Hanya itu sahutan Kelvin seraya melambaikan tangannya dengan kaku.

Jharna hanya tersenyum kecil dan segera menyusul Amilny, meninggalkan Kelvin yang hanya bisa memandangi langit malam yang terlihat jelas dari jendela. Satu menit, dua menit, tiga menit dan di menit ke delapan perasaan Kelvin semakin gelisah. Ia memikirkan kepergian Jharna yang membuat perasaannya tidak karuan. Entah dorongan apa yang membuat pria itu memutuskan untuk mengambil kunci mobilnya. Ada tempat yang harus ia tuju. Ada yang tahu?

***

1
Ida Idato
Luar biasa
Ida Idato
Lumayan
Wayan RaNa
anjani masih plinpan, kebanyakan perempuan kyk gitu, takut menjanda
Helen Nirawan
ngomong sono ma ember , gk sadar diri , prett , siluman kecoa sinting
Helen Nirawan
bikin jd penghuni rsj tuh laki bini kampret , biar rasain , emosi
Helen Nirawan
kasian anak ny , py ortu gk beres 😓
Helen Nirawan
kasi obat impotent aj tuh playboy cap semut 😈😈
Helen Nirawan
najis cowo gratisan gk py malu , lu klo mo obral sana sini , sono noh di lampu merah x aj ada tua tua keladi yg nawar 😈😈
Helen Nirawan
klo mo operasi wajah , jgn pake wajah yg asli ny donk , cari yg laen aj , biar gampang and gk mudah dikenalin ama duo siluman rayap tuh yg gila
Helen Nirawan
dasar bego ( maaf kasar )🙏 , emosi , blg mo cerai , skr di rayu dikit lgs mau , oon jgn dipiara ,
Helen Nirawan
ini laki mau ny apa seh , lu benci ma.bini lu ampe lu py pacar gelap tuh cacing bau , trus bini minta cerai lu marah mau lu apa ? takut di minta harta lu , itu mah DL , sukurin
Helen Nirawan
harta ? tuntut aj semua ny , biar jd gembel.tuh laki
Helen Nirawan
gk.usah cengeng , laki murah gk usah ditangisin , di pasar byk , prett buang aj tuh laki ke kandang singa 😈
Helen Nirawan
br baca dah emosi , pengen gw rebus tuh orgil ,isshh
Elok Pratiwi
sampe bab ini cerita nya datar ga menarik
Agnes Theresia Tuto linang
terima jhanra
Agnes Theresia Tuto linang
uuuh... Andrew cowok playboy sangat murahan 😡
Agnes Theresia Tuto linang
Kisah perjalanan percintaan seseorang penuh Lika liku terkadang diawali dengan niat baik tetapi di hancurkan dengan niat jahat ada juga sebaliknya ♥️
Shaa Erahh
Luar biasa
Agnes Theresia Tuto linang
tetap kuat jharna kamu bisa melalui beratnya persoalan hidup mu.
ingat di ujung cambuk kehidupan ada emas berlian intan menanti mu✌️
Helen Nirawan: yg kuat donk , jgn lemah ntar ketahuan tuh ,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!