Clarissa tidak menyangka jika dirinya diberi kesempatan untuk kembali ke waktu.
Dis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu dengan Revan
" Hai... Boleh gabung kan?" sapa Rendi yang langsung duduk di depan Clarissa.
" Nggak boleh pun, kamu sudah duduk," cibir Clarissa yang memulai makan makanannya.
" Ha ha ha ha."
Rendi langsung tertawa mendengar cibiran Clarissa. Membuat Clarissa sebal.
" Nggak usah tertawa, nggak ada yang lucu!"
" Siapa bilang, kamu lucu tahu. "
" Kayaknya otak lo perlu di periksa deh Ren."
" Boleh... Asal dokternya kamu."
Gladys yang melihat kedekatan mereka langsung mematung ditempat. Dia tidak menyangka jika lelaki pujaanya bisa dekat dengan gadis yang menjadi teman barunya.
" Gimana perasaan lo... Panas?" bisik Aileen yang entah sejak kapan sudah berada di sisi Gladys.
Di tangan Gladys sudah ada nampan yang berisi makanan yang ia beli serta minuman yang Clarissa pesan.
Gladys mengacuhkan Aileen dan kembali melanjutkan langkahnya. Dia berdoa semoga apa yang ia takutkan tidak terjadi.
Sedangkan Aileen menatap kepergiannya dengan berbagai rencana yang tiba-tiba ada dalam benaknya.
" Ehm..." deheman Gladys membuat Rendi maupun Clarissa menoleh kearahnya.
" Eh Gladys mau duduk disini?" tanya Rendi yang melihat teman sekelasnya.
" Ya iya lah... Kan dia kekantin bersama gua."
Deg!
Bukan Gladys yang menjawab, namun Clarissa. Hal itu membuat hati Gladys berdenyut.
" Kok lo bengong sih dys, duduk dong," ucap Clarissa yang melihat tidak ada pergerakan dari teman barunya.
Tanpa menjawab Gladys duduk disamping Clarissa. Clarissa langsung heran dengan sikap Gladys yang mendadak diam.
" Lo kenapa? Ada yang macam-macam sama lo? " tanya Clarissa yang merasa khawatir dengan keadaannya.
" Nggak papa kok," jawab Gladys sambil berusaha untuk tersenyum.
" Gitu dong... Kalau tersenyum gitu kan cantik."
" Emang biasanya gua nggak cantik, gitu? " tanya Gladys yang pura pura merajuk.
" Nggak!"
" Ish... Lo ma nggak asyik. Ngomong-ngomong kayaknya kalian akrab banget?"
" Ya iya lah... Kita kan sahabat," jawab Clarissa dengan santai. Rendi hanya tersenyum mendengarnya.
" Sejak kapan? " tanya Gladys dengan penasaran. Sebab selama ini ia belum pernah melihat mereka bersama.
" Mau tahu aja apa mau tau banget? " tanya Clarissa sambil menarik turunkan alisnya.
" Nggak dijawab nggak masalah. Mending makan bikin kenyang."
" Marah nih ye! "
Gladys tidak menanggapi godaan dari Clarissa. Dia menyuapkan satu sendok nasi goreng yang ia beli.
Clarissa tersenyum sambil melanjutkan makan. Rendi pun memakan bakso miliknya.
Mereka menikmati makanan masing-masing. Namun belum juga makanan mereka habis bel berbunyi.
" Ya... Masuk deh!"
Mereka dengan cepat melahap makanan yang tinggal sedikit itu. Rendi yang sudah menghabiskan makanannya langsung berpamitan.
Gladys mengikutinya dari belakang. Padahal. Makanannya masih tinggal separuh.
Begitu melihat teman-temannya sudah berjalan ke kelasnya, Clarissa menutup kotak makan miliknya. Setelah itu menyusul kedua temannya kembali ke kelas.
Sepulang sekolah Calvin sudah menunggu di depan gerbang. Kehadirannya membuat para siswi terpesona.
" Kak Calvin kok malah tebar pesona sih?" Clarissa menegur sang kakak yang asyik bersandar di badan mobil.
" Ye... Siapa juga yang lagi tebar pesona. Kakak tuh sudah nungguin dari tadi. Tapi kamunya nggak nongol-nongol," elak Calvin tak terima di bilang tebar pesona.
" Beneran nih?" tanya Clarissa sambil memicingkan matanya.
" Terserah deh dek . Sekarang lebih baik masuk kedalam mobil . Kakak sudah terlambat nih, mau ketemuan sama klien. "
Tanpa membantah Clarissa langsung masuk kedalam mobil kakaknya. Kemudian Calvin juga masuk kedalam kursi kemudi.
Bella yang hendak menghampiri mereka langsung menghentikan langkahnya. Mobil itu sudah melaju makin jauh.
" Lihatlah... Kami satu sekolah, namun kak Calvin hanya menjemput Clarissa doang," ucap Bella dengan cemberut.
Disampingnya Steven mendengar segala keluh kesahnya tanpa berniat untuk menjawab. Bella makin geram.
" Bukankah itu sopir yang biasa antar jemput lo? " tanya Steven saat melihat mobil yang biasa antar jemput Bella sudah datang.
"..."
" Nggak usah cemberut. Apa mau gua antar?"
" Nggak usah deh. Kasihan sama pak yanto yang sudah capek-capek jemput."
Bella langsung meninggalkan steven sendiri. Dia menghampiri mobil jemputannya dengan cemberut. Steven menatapnya hingga ia masuk kedalam mobil.
" Ngapain ngelamun disini? " tanya Rangga saat sudah berdiri di samping Steven. Hal itu membuat Steven kaget.
" Bikin kaget saja,"
" Sorry... Habisnya gua lihat dari tadi lo bengong. Memangnya ada apa sih?"
" Nggak ada apa-apa kok. Gua pulang dulu ya," ucap steven yang langsung meninggalkan Rangga begitu saja.
" Gini amat nasib gua. Niatnya pengen nebeng kok malah ditinggal," gerutu Rangga begitu Steven sudah jauh.
Rangga berangkat menggunakan motor biasanya. Namun ternyata motornya mogok. Itulah alasan dia menghampiri Steven. Belum juga mengutarakan keinginannya namun sudah ditinggal.
Calvin membawa Clarissa menemui kliennya. Bisa saja dia mengantarkan Clarissa ke apartemen terlebih dahulu, namun waktunya sudah mepet .
Pertemuan itu dilakukan di restoran yang cukup terkenal. Clarissa duduk terpisah dengan meja yang ditempati Calvin.
Sambil menunggu Calvin selesai meeting, Clarissa menyantap makan siang yang ia pesan.
" Hai... Clarissa kan?" sapa seseorang dengan mata berbinar. Akhirnya ia bisa bertemu kembali dengan gadis pujaanya.
" Siapa?" tanya Clarissa bingung. Sebab dia merasa tidak mengenal dengan pemuda dihadapannya.
"Lo sudah lupa sama gua?"
Clarissa menghendikkan bahunya. Dia memang sudah lupa dengan pemuda dihadapannya.
" Gua buleh duduk disini kan?"
Clarissa melihat sekitarnya. Banyak bangku yang masih kosong. Ngapain juga harus duduk bersamanya.
Seolah mengerti dengan yang dilakukan oleh Clarissa, Revan langsung mengutarakan maksudnya.
" Gua tahu... Masih banyak kursi yang kosong. Tapi gua pengen banget makan bareng lo."
" Terserah," jawab Clarissa akhirnya.
" Yes... Terimakasih."
semoga apa yang di rencanakan bela berbalik ke dia biar tau rasa
up up uup
crazy uup dong thor 😷