NovelToon NovelToon
Regulus

Regulus

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Barat
Popularitas:587
Nilai: 5
Nama Author: Sugito Koganei

Rojak adalah pemuda culun yang selalu menjadi bulan-bulanan akibat dirinya yang begitu lemah, miskin, dan tidak menarik untuk dipandang. Rojak selalu dipermalukan banyak orang.

Suatu hari, ia menemukan sebuah berlian yang menelan diri ke dalam tubuh Rojak. Karena itu, dirinya menjadi manusia berkepala singa berwarna putih karena sebuah penglihatan di masa lalu. Apa hubungannya dengan Rojak? Saksikan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sugito Koganei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14 - Berpindah dimensi

Malam itu, di sebuah gubuk tua yang tersembunyi di tengah hutan lebat, Mbah Rukmini duduk bersila di depan sebuah lingkaran ritual. Cahaya bulan samar menerobos celah atap jerami yang sudah lapuk. Tangan keriputnya bergerak dengan anggun, merapalkan mantra kuno dalam bahasa yang hampir punah. Suara serak penuh kekuatan menggema di dalam gubuk, menggetarkan udara di sekelilingnya.

"Wahai penguasa alam Iblis, aku sudah memenuhi persyaratan untuk memanggilmu! DATANGLAH! DATANGLAH! DATANGLAH!”

Nenek sihir itu terus merapalkan mantranya berulang-ulang kali untuk memanggil Iblis. Tiba-tiba, lingkaran ritual itu menyala dengan api biru yang menjilat-jilat, menebarkan hawa panas yang menusuk tulang. Dari dalam api, dua sosok tinggi menjulang muncul. Mereka berkepala anjing dengan tubuh kekar, mata merah membara menatap Mbah Rukmini dengan penuh ketundukan. Iblis-iblis itu telah datang dari dunia lain, sesuai dengan panggilan sang nenek sihir.

Tak lama kemudian, suara langkah kaki terdengar mendekat. Rizal muncul dari kegelapan, membawa dua buah gawai berbentuk sabuk di tangannya. Di dalam genggamannya juga terdapat dua miniatur berbentuk planet Jupiter dan Saturnus, dua kunci yang dapat memunculkan zirah yang selama ini ia cari. Rizal mengamati iblis-iblis itu dengan tatapan puas.

“Bagus, Mbah. Kau benar-benar menjalankan tugasmu dengan baik.”

Mbah Rukmini menyeringai, menyembunyikan niat tersembunyinya. Tanpa sepengetahuan Rizal, ia telah merancang sihir jahat untuk menyantet Vina. Ia tahu, Rizal hanya peduli pada rencananya sendiri, tapi ia memiliki agendanya sendiri.

Tanpa membuang waktu, Rizal memerintahkan dua iblis berkepala anjing itu.

“Bunuh singa brengsek itu.”perintahnya.

Kedua iblis anjing itu, bergegas meninggalkan gubuk. Tujuan mereka sudah jelas, SMA Sinar Pintar.

Pada siang harinya di SMA Sinar Pintar, di dalam ruang kelas, Rojak merasakan kantuk luar biasa. Kepalanya terasa berat, dan sebelum ia menyadari apa yang terjadi, kesadarannya mulai memudar. Ia tertidur lelap di atas mejanya.

Namun, yang terjadi selanjutnya membuatnya terkejut. Ia tidak berada di ruang kelas lagi. Sebaliknya, ia berdiri di dalam gedung tua di Batavia, tempat pertama kali ia bertemu dengan Regulus. Suasana mencekam menyelimuti ruangan yang penuh dengan bayangan samar.

Dari kegelapan, Regulus muncul dengan wajah serius.

“Rojak, kau dalam bahaya. Vina juga. Bangunlah sekarang.”

Rojak mengerutkan kening.

“Apa maksudmu? Aku sedang belajar, dan...”

“TIDAK ADA WAKTU!”suara Regulus menggelegar.

“Bangun sekarang, atau semuanya akan terlambat!”

Tiba-tiba, Rojak terbangun dengan napas tersengal. Namun, ada sesuatu yang aneh. Sekolahnya kini tampak berbeda. Ruang kelas kosong. Tidak ada suara. Tidak ada teman-temannya. Ia benar-benar sendirian.

Saat ia melangkah keluar, ia mendengar jeritan dari kelas sebelah.

Di dalam kelas, Angie melihat pemandangan yang mengerikan. Teman-teman sekelasnya duduk membisu, wajah mereka pucat seperti mayat hidup. Guru yang berdiri di depan kelas menulis sesuatu di papan, tapi suaranya tak terdengar.

“Pak? Ada apa ini?”tanya Angie.

Saat itu juga, semua kepala menoleh ke arahnya secara bersamaan. Mata mereka hitam pekat, kosong tanpa emosi. Tanpa peringatan, mereka bangkit dan berjalan ke arahnya dengan langkah menyeramkan.

Angie mencoba mundur, tapi mereka semakin dekat. Tiba-tiba, salah satu dari mereka meraih lehernya dan mencekiknya.

“AAAHHH!”Angie menjerit, berusaha melepaskan diri, tapi cengkeraman itu terlalu kuat.

Di luar, Rojak yang mendengar jeritan Angie langsung berlari ke kelasnya. Saat ia masuk, ia melihat Angie yang hampir kehabisan napas dikelilingi oleh sosok-sosok mengerikan.

“ROJAK! ROJAK TOLONGIN GUE! AKKKHHH!”

Tanpa ragu, Rojak menghunus pedang Regulus yang tiba-tiba muncul di tangannya. Iblis-iblis itu langsung mengalihkan perhatian kepada Rojak dan menyerangnya. Dengan ayunan cepat, Rojak menebas mereka satu per satu, darah hitam muncrat ke segala arah. Setelah menghancurkan mereka, ia menarik tangan Angie dan berlari keluar.

“Angie ayo cabut dari sini!”ajak Rojak.

Sementara itu, di lantai atas, Poppy juga dalam bahaya. Ia dikepung oleh teman-teman sekelasnya yang kini membawa senjata tajam. Dengan keberanian, Poppy melawan mereka, menggunakan kelincahannya untuk menghindari serangan dan menjatuhkan mereka dari lantai atas.

Saat tubuh mereka menghantam tanah, Poppy tersentak. Mereka kembali ke wujud asli mereka, yang tak lain adalah iblis yang menyamar sebagai teman-temannya.

Kini, Rojak, Angie, dan Poppy harus menemukan jalan keluar dari dimensi aneh ini sebelum terlambat.

Di dalam sekolah yang tampak sama namun berada di dimensi lain, Rojak dan Angie berlari melewati lorong-lorong kosong yang dipenuhi cahaya redup. Nafas mereka tersengal, namun mereka tidak punya waktu untuk berhenti. Saat mereka mencapai lantai tiga, mereka bertemu dengan Poppy yang berdiri di tengah koridor dengan ekspresi bingung.

"Poppy?" Angie memanggil dengan suara setengah berbisik.

Poppy menoleh dan matanya berbinar melihat mereka.

"Kalian juga di sini? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Rojak menatap sekeliling, mencoba memahami situasi mereka.

"Entahlah... tapi kita harus segera keluar dari sini."

Tiba-tiba, suara dari toa sekolah bergema di seluruh ruangan, menggetarkan dinding dan langit-langit.

"Jika ingin mengetahui dalangnya, datanglah ke auditorium sekolah."

Ketiganya saling berpandangan. Tak ada pilihan lain, mereka harus menuju auditorium. Namun, perjalanan ke sana tidaklah mudah. Ketika mereka mencapai tangga menuju lantai empat, puluhan zombie berdiri berjajar, menghalangi jalan mereka.

"Sial! Kita harus melewati mereka!" seru Rojak.

Dengan kerja sama yang solid, mereka bertarung melawan zombie-zombie itu. Rojak menggunakan kekuatannya untuk menebas mereka satu per satu, sementara Poppy dan Angie saling bahu-membahu untuk membuka jalan. Setelah pertarungan yang sengit, mereka akhirnya mencapai auditorium.

Di dalam ruangan besar itu, mereka melihat Vina melayang di udara, matanya melotot dan mulutnya menganga seolah ingin berteriak. Aura gelap mengelilinginya.

"Vina!" Angie berlari ke arahnya, tetapi sebelum ia bisa mendekat, sesuatu menyerang mereka dengan kecepatan tinggi.

Rojak dan Poppy menghindar tepat waktu, dan di hadapan mereka kini berdiri dua sosok iblis berkepala anjing dengan tubuh kekar.

"Siapa kalian?!" Rojak bertanya dengan suara lantang.

Kedua iblis itu menyeringai.

“Kazan!”

“Magm!”

“Kami adalah, Red Hot Orthrus!”teriak Kazan dan Magm.

Tanpa basa-basi, Rojak langsung meneriakkan mantra transformasinya untuk berubah menjadi Regulus.

"Wusna sangkalus ing wisa!" teriak Rojak.

Seketika, tubuhnya berubah, dan sosok Regulus muncul, seekor singa putih perkasa dengan zirah perak yang bersinar.

"Pendekar singa putih yang luar biasa, Regulus!" teriaknya lantang.

Kazan dan Magm langsung menyerang Regulus, dan pertempuran sengit pun dimulai. Sementara itu, Poppy yang menyadari bahwa ini adalah pertarungan antara saudara kembar, ikut turun tangan untuk melawan Magm agar pertarungan lebih seimbang.

Di sisi lain, Angie berusaha membebaskan Vina. Namun, begitu ia menyentuh tubuh Vina, sebuah arus listrik menyetrumnya.

"Argh! Ada sesuatu yang menghalangi!"

Tak menyerah, Angie terus memanggil Vina berulang kali. Usahanya mulai membuahkan hasil. Kesadaran Vina perlahan kembali, dan ia mulai berusaha melawan kekuatan yang menahannya.

Regulus dan Poppy menyadari hal ini, begitu pula Kazan dan Magm. Kedua iblis itu mengalihkan perhatian mereka dan berusaha membunuh Vina sebelum ia benar-benar sadar. Namun, tepat sebelum mereka bisa menyerang, Vina melepaskan kekuatan telekinesisnya, membuat keduanya terpental jauh.

Melihat kesempatan ini, Regulus segera mengeluarkan serangan pamungkasnya.

"Regulium Beam!"

Sebuah sinar putih meluncur cepat dan menghantam Kazan serta Magm dengan kekuatan dahsyat.

Namun, alih-alih menghilang, Magm malah tertawa.

"Hahaha! Pertarungan ini belum selesai!"

Kazan menyeringai.

"Kami bukan satu-satunya lawan kalian. Ada tiga monster lagi yang akan menghadapi kalian."

Saat itu juga, dari sisi auditorium, seorang monster besar muncul. Tubuhnya hitam seperti lava yang mengeras, dengan mata merah yang menyala. Ia mengangkat tangannya dan berteriak.

"Fenrir Eruption!"

Seketika, semburan magma keluar dari tanah, menghantam Regulus, Poppy, Angie, dan Vina. Mereka terpental jauh hingga jatuh ke lapangan bola di luar sekolah.

Regulus yang lebih dulu mendarat segera menggunakan tubuhnya untuk menahan mereka agar tidak mengalami luka fatal. Saat mereka mencoba bangkit, tiga sosok mendekat dari kejauhan.

“Berani sekali kau menyakiti adik-adikku. Karena itu, akan ku habisi kau dan kalian juga!”teriak Funka.

“Kak Funka, lama banget! Tadi kita hampir mati loh!”

“Diam bodoh. Kalian juga meninggalkan aku tadi.”Kesal Funka kepada adik-adiknya.

Regulus menatap tajam.

"Siapa kau?"

Monster itu tersenyum sinis.

“Funka!”

“Kazan!”

“Magm!”

“Kami adalah, Volcanic Cerberus!”teriak Funka, Kazan, dan Magm yang memperkenalkan diri mereka sebagai trio iblis anjing kakak beradik, Volcanic Cerberus.

Kini, pertarungan baru akan dimulai, dan Regulus serta teman-temannya harus menghadapi kekuatan yang lebih besar.

Apa yang akan terjadi?

Mampukah Regulus, dan ketiga temannya selamat?

Bersambung

1
Rizky Muhammad
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
PsychoJuno
Bikin baper. 😢❤️
kath_30
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!