Spin of novel TOUCH ME, UNCLE DOM!
The Prisoner of mafia menceritakan tentang seorang gadis yang di tawan oleh Bos Mafia yang paling di takuti di Negara Italia.
Arracelia nama gadis itu. Dia adalah gadis riang dan bar-bar yang mampu menjungkir balikkan hidup Carlos sang Bos Mafia.
Follow IG me @thalindalena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gejala Flu
Dokter spesialis THT sudah berada di mansion mewah Carlos untuk memeriksa Arra.
“Bagaimana Dok? Apakah ada yang salah dengan hidungnya?” tanya Carlos pada dokter yang sudah selesai memeriksa istrinya.
“Gejala flu, Anda tenang saja ini tidak parah. Aku akan memberikan obat,” ucap dokter tersebut sembari membereskan peralatan medisnya.
“Apakah gejala flu ini berpengaruh pada indra penciumanku? Karena aku sangat sensitif dengan aroma tertentu,” ucap Arra kepada dokter wanita yang masih muda itu.
“Hal itu bisa saja terjadi,” jawab dokter sembari mengambil obat dari dalam tasnya. “Seperti biasa di minum tiga kali sehari,” ucapnya seraya menyerahkan obat kepada Arra.
“Oke, terima kasih, dokter,” ucap Arra.
“Aku sudah mentransfer bayaranmu!” ucap Carlos dengan datar.
“Terima kasih, Tuan. Saya permisi.” Dokter tersebut sejak tadi sudah tidak tahan berada di sana. Tatapan tajam Carlos membuatnya ketakutan, di tambah lagi ia di awasi oleh beberapa pria berbadan besar dan kekar.
“Akhirnya aku bisa keluar dari mansion ini. Rasanya seperti berada di dalam kandang singa! Bagaimana bisa gadis itu mampu bertahan dengan orang-orang yang menyeramkan itu!” batin dokter tersebut ketika sudah keluar dari kamar mewah itu menuju halaman mansion.
“Kalian bisa keluar dari sini! Dan perintahkan pada pelayan dapur untuk membuatkan sup khusus untuk istriku!” ucap Carlos pada dua anak buahnya yang berada di dalam kamar.
“Baik, Tuan.” Kedua pria berbadan besar itu segera keluar dari kamar tersebut, menuju dapur untuk menyampaikan pesan Carlos.
“Ingat! Nyonya muda sedang sensitif dengan aroma tertentu, jadi jangan sampai masakan kalian membuat Nyonya mual! Jika hal itu terjadi, maka nyawa kalian yang menjadi taruhannya!” ucap salah satu pria berbadan besar kepada para pelayan dapur.
“Baik, kami akan membuat sup untuk terbaik untuk Nyonya,” jawab pelayan dapur yang berjumlah 4 orang dengan kompak dan menahan rasa ketakutan.
*
*
“Carl! Aku hanya gejala flu, bukan lumpuh!!!” teriak Arra kepada suaminya yang berlebihan.
“Gejala flu termasuk penyakit serius, jika tidak di tangani dengan baik, akan menyebabkan komplikasi seperti sakit kepala, radang tenggorokan, dan batuk,” jawab Carlos seraya mengangkat tubuh istrinya dari sofa menuju ranjang mereka. Kemudian merebahkan istrinya dengan hati-hati, seolah takut jika menyakiti istrinya.
Arra memutar kedua matanya dengan malas saat mendengar jawaban suaminya yang berlebihan.
“Sekarang kau istirahat!” Carlos menyelimuti tubuh istrinya sampai sebatas leher.
“Carl, kau berlebihan!” kesal Arra, sembari menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya,
“Sayang, kau harus mendengarkan perkataanku, karena semua ini demi kebaikanmu. Kau saat ini pasti kedinginan, lihat wajahmu tampak pucat.” Carlos segera merapikan selimut ke tubuh istrinya, lalu mengambil remote penghangat ruangan.
Arra menggeram di dalam hati, padahal saat ini dirinya sedang merasa kepanasan.
“Carl--”
“Sttt! Diam dan istirahatlah.” Carlos menempelkan jari telunjuk tepat di depan bibirnya.
“Kenapa dia menjadi sangat berlebihan seperti itu?!” kesal Arra di dalam hati.
Tidak berselang lama, pintu kamar tersebut di ketuk dari luar. Carlos segera membuka pintu tersebut. Dua pelayan mengantarkan sup hangat untuk Arra.
“Masuk dan letakkan di atas meja!” ucap Carlos dengan datar.
“Baik, Tuan.” Kedua pelayan itu terlihat bergetar ketakutan, akan tetapi dengan cepat mereka mengendalikan diri agar tidak membuat masalah. Setelah selesai meletakkan sup hangat di atas meja, dua pelayan tersebut segera pamit undur diri, keluar dari kamar tersebut yang auranya sangat mencekam.
“Sayang, makan sup hangatnya dulu,” ucap Carlos kepada istrinya.
“Aku tidak mau! Baunya tidak enak!!” Arra segera menutup hidungnya, rasanya perutnya sangat mual karena mencium aroma sup tersebut.
“Kau masih merasa mual? Dua pelayan tersebut harus di berikan pelajaran karena tidak becus memasak!!” geram Carlos.
“Apa yang akan dia lakukan? Jangan bilang kalau dia akan memotong tangan mereka! Ah, mengerikan!” Arra segera mencegah suaminya yang akan keluar dari kamar.
“Aku hanya bercanda, aku tidak mual dan aku akan memakan sup itu!” Arra segera beranjak dari tempat tidur, tapi di cegah oleh suaminya.
“Tetap di tempatmu!” Carlos segera berjalan untuk mengambil sup tersebut dan memberikanya kepada istrinya.
“Cepat habiskan!” titah Carlos tidak ingin di bantah.
“Oke!” Arra menahan rasa mual itu, dan segera memakan sup tersebut.
***
Ya ampun, gemas sama mereka berdua, masa nggak ada yang sadar kalau Arra meteng😄
/Facepalm/
bisa bikin bos mafia kocar kacir