NovelToon NovelToon
Deritamu Bukan Deritaku

Deritamu Bukan Deritaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Saudara palsu
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Osmanthus

Perjalanan hidup sebuah nyawa yang awalnya tidak diinginkan, tapi akhirnya ada yang merawatnya. Sayang, nyawa ini bahkan tidak berterimakasih, malah semakin menjadi-jadi. NPD biang kerok nya, tapi kelabilan jiwa juga mempengaruhinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Osmanthus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keraguan menggelitik

"Aku sebenarnya juga sempat terpikir begitu. Tapi semua ku tepis karena melihat keluarganya." jawab bu Tere jujur.

"Tapi anak ini kan bisa kita ajarkan bagaimana menjadi anak baik, kita didik dengan benar. Aku yakin kalau kita didik dia dengan benar, pasti dia akan menjadi anak baik" lanjut bu Tere lagi.

"Tidak ada yang tahu masa depan, asal kita mempersiapkannya dengan baik, pasti kita bisa mengarahkan anak ini." ujar bu Tere sembari menunduk menahan air mata.

"Aku juga bukannya tidak sayang anak ini, dia hanya bayi yang tidak tahu apa-apa. Tapi kalau sampai anak kita juga jadi korban karena kekurangan biaya demi mencukupi biaya Nita, bukankah kita sudah berdosa sebagai orangtua?" tanya pak Guntur.

"Karena yang benar-benar dititipkan kepada kita ya anak kita ini, sedangkan Nita adalah keinginan manusiawi kita untuk membesarkannya. Seharusnya ini akan menjadi pertanggungjawaban Ema dan pacar nya itu." jelas pak Guntur lagi.

"Tapi sekali lagi aku tekankan, aku tidak mau kamu jadi salah sangka. Karena aku hanya ingin yang terbaik bagi kita semua. Jika kamu masih mau merawat Nita, ya tentu dengan keterbatasan yang kita miliki juga " jelas pak Guntur menekankan perkataannya agar bu Tere paham.

"Intinya aku tidak mau Nita dipulangkan. Aku juga akan berusaha tetap adil kepada semua, jadi tidak ada yang dirugikan di keluarga kita." jawab bu Tere tegas.

"Ya sudah, kita jalani saja. Sebentar lagi kita sampai di rumah, jangan bawa rasa amarah ke depan anak-anak" pak Guntur mengingatkan bu Tere.

"Ya, aku juga tidak bisa marah lama-lama." bu Tere turun dari sepeda dan langsung masuk ke dalam rumah.

...----------------...

5 bulan berlalu sejak kebakaran. Ada isi yang mengatakan bahwa yang membakar adalah oknum berduit. Jadi tidak pernah diusut lagi siapa pelakunya.

Korban juga tidak mendapatkan kejelasan, akhirnya mereka membangun lagi rumah sederhana dari kayu tipis. Ada yang beruntung secara ekonomi, bisa menyicil rumah sendiri. Tapi kebanyakan membangun lagi rumah di tempat bekas kebakaran.

Pak Guntur juga membangun lagi rumah mereka dengan kayu tipis bekas pakcingan untuk pengiriman barang. Setiap hari sabtu dan minggu dia mendapatkan libur dari bos nya dan dia bekerja membangun rumah.

Tidak gampang, karena semua dikerjakan sendiri. Alhasil ya rumah mirip kandang ayam jadinya. Tapi minimal mereka punya tempat berteduh. Benar-benar hanya berbentuk kubus saja.

Setelah dirasa rumah itu layak huni, barulah pak Guntur membawa keluarganya masuk ke rumah sederhana itu.

Bu Tere sangat bersyukur karena meskipun rumah itu ala kadarnya, tapi mereka sendiri yang tinggal di rumah itu.

Meskipun ipar nya baik dan mertua baik, tapi bu Tere kurang kerasan. Karena mereka selalu memandang kasihan kepada kedua anak nya dan kurang begitu peduli dengan Nita.

Seakan mereka menganggap Nita lah penyebab kesialan yang mereka alami.

Bahkan kadang bu Tere juga pernah mendengar ketika ibu Yuli berbicara dengan tetangga.

"Si Nita itu memang ngga jodoh sama Tere dan Guntur. Makanya berat sekali cobaan mereka. Padahal aku sudah memperingati waktu mereka pindah ke sini, tapi mereka ngga mau dengar" ujar bu Yuli ke tetangga dekat rumah mereka di suatu sore.

"Iya ya bu, padahal mereka sudah punya anak laki-laki 2 loh. Sudah ada pelanjut marga juga. Ngapain sih repot-repot ambil anak? Apalagi katanya ibu si Nita ini hamil di luar nikah kan?" jawab bu tetangga.

"Iya, sudah pasti ngga bagus kelakuannya. Kalau sumber bibitnya saja sudah tidak bagu, mau jadi apa itu anak nanti?" jawab bu Yuli lagi

"Nah itulah. Tapi anak zaman sekarang ini susah dibilangin. Apalagi mereka ngga percaya itu tahayul begitu, dianggapnya kita kolot. Padahal ngambil anak itu harus diliat juga waktu lahirnya, apa cocok dengan bapak dan ibu angkatnya. Ditambah ibu kandungnya sendiri juga sepertinya ngga butuh anak itu" timpal ibu tetangga lagi.

"Hah, sudah lah. Aku juga ngga mau terlalu ikut campur. Toh mereka juga yang akan menghadapi kelakuan si Nita itu nanti kalau memang dia juga jadi anak yang seperti ibunya." dengus bu Yuli.

Ya, dia sedikit iba dengan Guntur. Karena ibu mana sih yang tega melihat anaknya membesarkan anak orang lain dengan susah payah?

Apalagi anak ini kasus nya karena hamil diluar nikah dengan dasar suka sama suka, jadi memang bukan karena kasus yang tidak diharapkan. Sedangkan ibu kandungnya saja nda peduli, mau bagaimana jadinya anak itu?

Kalau semua kejadian yang sama ditolong begitu, akhirnya akan muncul Ema-Ema lain dan kejadian begini akan dianggap biasa saja oleh generasi mereka. Tidak akan ada lagi rasa malu karena hamil di luar nikah, akan bagaimana norma kehidupan? Semua akan rusak.

Bu Yuli hanya geleng-geleng kepala memikirkannya.

Dia juga tidak bisa terlalu banyak mencampuri urusan rumah tangga anaknya, karena setiap keputusan yang mereka pilih, ya mereka akan hadapi sendiri konsekuensinya.

Meskipun insting nya sebagai seorang ibu dan nenek, merasakan bahwa akan banyak masalah ke depannya kelak. Tapi dia juga ngga bisa terlalu banyak mengatur.

"Ah, kasihan Guntur. Semoga dia semakin bijaksana kelak dan semakin dikuatkan ketika nanti ada masalah yang menghadang mereka" guman bu Yuli

...----------------...

"Akhirnya, kita tinggal di rumah kita lagi" senyum bu Tere sumringah sekali.

"Maaf, aku cuma bisa membuat seperti ini dulu. Biaya kita terbatas, minimal kita bebas dari hujan dan panas." pak Guntur agak merasa sedih melihat kondisi rumah itu.

"Rumah kita keren ayah, karena kita bisa mengintip ke luar" ujar Doni senang.

Ya, karena potongan kayu nya yang tidak rata, jadi banyak lubang di dinding. Tapi bagi anak-anak itu adalah sebuah permainan baru. Seluruh rumah bisa jadi benteng pertahanan untuk mengintai musuh.

"Nanti kamar kita dilapisi saja sama kain dindingnya" bu Tere menghibur pak Guntur.

"Lumayan adem loh, karena ada sirkulasi udara yang masuk" tawa bu Tere lagi.

Akhirnya pak Guntur tertawa juga.

"Ya sudah, kalian segera bereskan barang-barang. Untuk sementara kita tidur di lantai papan dulu. Ayah sudah kas bon ke bos, besok kita beli kasur ya " ujar pak Guntur sembari mengusap kepala kedua anak lelaki nya dan mereka membalas dengan anggukan bersemangat.

Anak-anak sudah menata sehelai kain seprei dan menaruh bantal di atasnya. Mereka lalu merebahkan diri dan menikmati rumah baru mereka dengan takjub.

"Ayah keren ya, bisa membangun rumah sendiri.", puji Doni.

"Kasihan ayah, semua dikerjakan sendiri. Sayang kami tidak bisa membantu" ujar Joni

"Nanti kalau kalian sudah lebih besar, boleh kok bantu ayah. Nah sekarang bantu ayah dengan tidur, supaya besok bisa bangun pagi dan ke sekolah." pak Guntur mengusap kepala anak-anaknya dan mereka menutup mata.

1
gaby
Badai besar apakah itu??? Apakah konfliknya berat ka??? Karena bny kejadian perselingkuhan ayah tiri & anak perempuannya. Atau anak tiri di perkosa ayah tirinya.
gaby
Aq baru gabung ka, kayanya sih bagus. Mudah2an selalu bagus sampe ending. Upnya yg rajin ka & yg paling penting jgn hiatus d tengah jalan. Mau rating atau jumlah like ga memenuhi ekspektasi, yg namanya sudah memulai, maka harus di akhiri pula. Jgn putus d tengah jalan, ksian kami para reader setia yg kecewa
OSM: Terimakasih. Akan diusahakan tetap jalan terus karyanya. karena saya sendiri suka membaca juga.
total 1 replies
Renji Abarai
Ceritanya seru banget sampai aku lembur nge-baca, hehehe. 👍
OSM: Terimakasih kak🙏🏻😊
total 1 replies
Shoot2Kill
Keren banget nih cerita, authornya jago banget!
OSM: Terimakasih atas komennya yang pertama. Baru kali ini saya coba2 buat novel
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!