NovelToon NovelToon
Brondong Gila,Bulan

Brondong Gila,Bulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Playboy / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:93.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Realrf

Sang Dewi Nemesis Hukum Nolite, yang jutek harus berkelahi dengan berondong teknik yang Playboy itu. Iyuuuuh .. nggak banget!!!!!


Tapi bagaimana kalau takdir berkata lain, pertemuan dan kebersamaan keduanya yag seolah sengaja di atur oleh semesta.

"Mau lo sebenernya apa sih? Gue ini bukan pacar lo Cakra, kita udah nggak ada hubungan apa-apa!" Teriak Aluna tertahan karena mereka ada di perpustakaan.

Pria itu hanya tersenyum, menatap wajah cantik Aluna dengan lamat. Seolah mengabadikan tiap lekuk wajah, tapi helai rambut dan tarikan nafas Aluna yang terlihat sangat indah dan sayang untuk dilewatkan.

"Gue bukan pacar lo dan nggak akan pernah jadi pacar lo. Cakra!" Pekik Aluna sambil menghentakkan kakinya di lantai.

"Tapi kan waktu itu Kakak setuju mau jadi pacar aku," pria itu memasang ajah polos dengn mata berkedip imut.

"Kalau lo nggak nekat manjat tiang bendera dan nggak mau turun sebelum gue nuritin keinginan gila lo itu!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakak cantikku

"Tapi kan waktu itu Kakak setuju mau jadi pacar aku," pria itu memang ajah polos dengan mata berkedip imut.

"Kalau lo nggak nekat manjat tiang bendera dan ga mau turun sebelum gue nuritin keinginan gila lo itu, gue nggak bakal mau tau nggak!"

Cakra mengusap tengkuknya canggung, dengan senyum lebar yang tak pernah turun dari bibirnya.

"Namanya juga usaha, yang penting berhasil. Jangankan tiang bendera, tugu monas juga bisa aku panjat, kalau endingnya dapetin hati Kak Luna," sahut Cakra dengan percaya diri.

"Oh, Astaga, ya Tuhan! Kamu ngerti bahasa manusia kan. Gue bilang, gue nggak mau sama lo dan nggak akan pernah jadi pacar lo. PAHAM!" sentak Aluna dengan wajah merah padam menahan amarah.

"Seharusnya lo lupain kejadian itu!"

"Sampai mati aku nggak akan pernah lupain itu Kak," sahut Cakra dengan teguh.

Aluna berdecak kesal, dengan langkah yang dihentak dan tangan yang mengepal kuat. Kenapa harinya bia di mulai dengan begitu sial, bahkan kesialan itu menghampirinya dan sekarang malah mengikuti. Agh!

Aluna menghentikan langkah lalu menoleh kebelakang, tatapannya tajam dengan wajah memberengut marah. Bisa-bisanya si kuman kecil itu mengikutinya. Cakra dengan wajah polos tanpa dosa dan senyum lebarnya, melambai kecil pada sang pacar, eh calon maksudnya.

"Lo ngapain ngikutin gue?!"

"Aku juga mau ke kelas kak, kan jalan keluar dari parkiran ke area kampus cuma ini," elak Cakra santai.

Mendengar alasan Cakra yang memang benar adanya, membuat Aluna terdiam dan tidak bia lagi mengomel. Gadis yang mengenakan kemeja denim dan knift vest hitam dengan rok berwarna cream diatas lutut itu hanya bisa mendengus kesal lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Cakra tersenyum puas, dengan langkah pelan pemuda berusia 17 tahun itu berjalan santai mengikuti tiap ayun kaki kecil Aluna. Gadis yang mengisi hatinya sejak lama, bahkan lebih lama dari yang Aluna tahu.

Dua tahun sudah Cakra terpisah dari Aluna, dan sekarang semesta sudah mempertemukan meraka lagi. Tentu saja Cakra tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Sekeras apapun Aluna mendorongnya menjauh maka cakra akan dua kali lebih keras mendekat lagi. Ibarat kata kalau Aluna melempar 1 buah kelapa pada Cakra, maka Cakra akan melempar 1 pohon kelapa. Umpama aja ya kawan, Cakra nggak akan tega lempar pohon kelapa sama kakak cantik.

Aluna berusaha acuh dan semakin mempercepat langkahnya agar bisa lepas dari kuman bakteri menyebalkan ini. Cakra terkekeh kecil melihat Aluna yang berlari kecil seperti di kejar hantu.

"Segitunya mau lepas dari aku ya Kakak sayang jangan khawatir Kak ALuna cantik. Aku akan buat kamu berlari, berlari ke pelukan Cakra," gumam Cakra sambil menggeleng pelan, merasa gemas dengan tingkah Aluna.

Seringai kecil tersungging di bibir Cakra. Dia tidak perlu berlari untuk mengejar langkah Aluna, Cakra hanya perlu sedikit melangkah lebih lebar dan itu lebih dari cukup.

"Duh, ribet banget sih lari pake heels gini," gumam Aluna kesal pada dirinya sendiri.

Seharusnya dia mengunakan sepatu flat saja tadi pagi, agar bisa berlari lebih cepat. Tapi sepatu flatnya tidak ada yang cocok dengan outfit Aluna hari ini. Tentu saja Aluna tidak mau. Gadis bermayang panjang itu menghela nafas lega, saat pintu kelasnya sudah terlihat. Namun kelegaan yang Aluna rasakan hanya bertahan beberapa detik.

Senyum Aluna seketika turun saat Cakra mendahului langkahnya dan berhenti di samping pintu. Aluna berdecak tapi dia tidak bisa berhenti dan tidak masuk kekelasnya.

Dan tepat saat Aluna akan berjalan melewati Cakra, pemuda itu merunduk dengan satu tangan di belakang pinggang dan satunya lagi terulur kearah dalam,selayaknya seorang yang mempersilahkan putri raja.

"SEMANGAT BELAJAR KAKAK CANTIKKU!" seru Cakra dengan lantang.

"Wuuuuu!!! ...."

"Ciiee ... cie ....!"

Riuh semua yang ada di sana menyoraki Aluna. Aluna mengigit bibirnya, segera duduk lalu menenggelamkan wajahnya diatas tas, menutupi wajanya yang sudah merah padam. Rasanya Aluna ingin menghilang dari bumi sekarang juga, sementara si pelaku malah berjalan santai meninggalkan kelas Aluna tanpa rasa bersalah.

.

.

.

.

Siang yang terik tapi terasa sejuk di dalam perpustakaan Nolite yang nyaman. Rak-rak tinggi penuh dengan ilmu pengetahuan, berjajar rapi sesuai dengan abjad dan kriteria yang sudah di sesuaikan agar mempermudah pengunjung perpustakaan menemukan buku yang mereka mau.

Namun, selain membaca ada juga yang datangnya untuk memperoleh ketenangan. Seperti Aluna misalnya. Gadis itu sengaja tidak ke kantin dan menyelinap ke perpustakaan dan mengambil meja baca paling pojok yang sepi dan jarang ditempati.

Ia sengaja bersembunyi dari si kuman alias Cakra. Apalagi setelah apa yang anak itu lakukan pagi tadi, Aluna masih merasakan malu sampai sekarang. Dan parahnya lagi ada yang sengaja menunggah video dia dan cakra di menffess Nolite, menyebalkan sekali.

Aluna menghela nafas pelan, lalu mulai membuka buku "HUKUM dan HAM oleh Serlika Aprita" buku yang ia ambil untuk menemani istirahat siangnya hening. Perlahan Aluna mulai tenggelam dalam tiap kata yang dia baca. Namun, tak lama telinganya terusik saat tiba-tiba ada suara kursi bergeser di hadapannya. Mata Aluna membulat, jantungnya seperti berhenti berdetak sesaat. Perlahan, ia mendongak, dan di sana, dengan senyum semringah, duduklah si kuman bakteri yang paling ia hindari.

Cakra.

Aluna langsung mencengkeram bukunya erat-erat, berusaha menekan keinginan untuk melemparkan benda itu ke wajah pria di depannya. Bagaimana bocah ini bisa tahu dimana dia berada, cakra benar-benar seperti bakteri yang menyebar dan ada dimana-mana.

"Halo Kakak cantik, duh nggak nyangka banget kita ketemu di sini. Susah ya kalau sudah jodoh gini, mau sejauh apapun juga pasti bakal dipertemukan sama semesta, kayaknya kita emang sudah jodoh banget sih," celoteh Cakra berbisik dengan suaranya rendah namun penuh semangat dan jangan lupa senyum tengilnya yang super menyebalkan

Aluna mengepalkan tangannya, berusaha keras menahan diri agar tidak membuat keributan di perpustakaan. Tidak mungkin ia bisa meledak di sini, bisa-bisa dia di blaklist sama pustakawan kalau ngamuk di perpus. Aluna hanya bisa mendesis pelan, nyaris seperti suara ular yang siap mematuk.

"Ngapain lo di sini?" tanya Aluna lirih dengan rahang mengeras menahan emosi.

"Ya belajar lah kak." Cakra mengangkat tangan memperlihatkan buku yang dia ambil dengan asal dari salah satu rak.

"Tuhan memang baik ya, aku mau belajar malah dapat bonus bisa duduk sama bidadari, hem senangnya. Kakak cantik pasti juga senangkan dengan pertemuan kita ini, aku tahu itu," cerocos Cakra.

Aluna ingin menjerit tapi tidak bisa, jadi ia hanya bisa menggertakkan giginya, berusaha tidak menarik perhatian mahasiswa lain. Sebagai gantinya Aluna meraih buku tebal yang tadi ia baca, mengangkatnya tinggi-tinggi. Cakra segera mengangkat tangan, menyerah.

"Ampun Kakak cantik, oke aku diem. Tapi aku nggak pergi, Masa Kakak cantik udah susah-susah cari tempat sepi buat kita mojok, tapi aku nggak nemenin, rugi dong?" ujar Cakra dengan alis yang naik turun.

Aluna menghela napas berat. Percuma. Makhluk ini bebal satu ini. Gadis itu hanya menggerutu dalam hati, merasa sudah berada di titik pasrah dan tidak punya energi untuk berdebat, jujur saja ia cukup lelah dengan materi dan tugas tadi pagi.

Cakra tersenyum penuh kemenangan, lalu bersandar santai di kursinya dan

"Lanjut baca aja, Kakak cantik. Aku cuma nemenin aja kok."

Aluna menatapnya tajam. "Kalau lo sampai berisik, gue timpuk beneran."

"Siap, Kakak cantik. Tapi kalau Kak Luna butuh bahu buat sandaran, bahu aku tersedia," ujar Cakra sambil menepuk kedua lebarnya dengan bangga.

Aluna mendelik tajam tapi itu sama sekali tidak membuat Cakra takut, malah terlihat menggemaskan. Cakra lalu mengambil sekotak susu rasa caramel dingin dari tasnya lalu menyodorkannya pada Aluna. Alis Aluna menukik melihat sekotak susu yang tiba-tiba ada di depannya.

"Di minum ya kakak cantik," lirih Cakra dengan senyum hangat sebelum pemuda itu membuka buku yang ia bawa.

Aluna terdiam sejenak, lalu berkata. "Makasih"

Cakra hanya mengangguk kecil, menyembunyikan wajah meronanya di balik buku.

1
Jihan Khanaya
ngakak banget liat para bujang ini 🤣🤣🤣. om hail kamu harus liat kelakuan anak buah mu ini
N.M.Q
masih penasaran itu miranda hamil anak siapa
Sweet Mango
Anak sendiri di katain anak setan, berati setannya dirinya sendiri 🤣
Novi Manggala Qirani
Lestari udah ga ada dan keturunan nya bakalan di basmi sama lestari, ada yaaa orang stresss kaya gitu 😭😂
Aishiteru❤‍🔥
apa. pun alasan perbuatan kamu itu udah termasuk kriminalisasi sapiraa..
mau si lestari memilih hail, itu hak lestari dan keluarga Hendrawan.
Novi Manggala Qirani
Iya kamu bener kok bi, itu bentuk tanggung jawab nya Cakra, hamil nya Miranda dia alihin di tanggung sendiri, makin sengklek kan 🤣🤣
Aishiteru❤‍🔥
astaghfirullah..
bisa2 nya para bujang flashline heboh sendiri. mungkin efek dari kelamaan jomblo 🤣🤣🤣🤣
Sweet Mango
Hamil Gundul mu Bi!!
Dasar sekilo kurang se ons
Parah banget 🤣🤣
N.M.Q
Gimana cerita nya abis di tuduh ngehamilin, sekarang terduga hamil 🤣🤣
Aishiteru❤‍🔥
nahhh kan nyesel gak tuh si indra, Ishak dan damar pas tau kebenarannya seperti apa.
Novi Manggala Qirani
Ayoo speak up lagi om hail
Sweet Mango
Ujung ujung nya si wira pengen menguasai harta Hendrawan 😭
N.M.Q
Weh Cakra bukan anak kandung nya Wira
Fitri HY
.yeu Safira ko gk terima nasib,gk kepilih mah gk kepilih aja knpa hrus jdi org jahat sih
N.M.Q
Ealah cakra cakra udah teriak² malah semaput 😆
Novi Manggala Qirani
Pak Wira anak loe di pukul om nya depan mata loe dan loe diem aja pak 😭😭
Sweet Mango
Yaaa allah kok pegel aku pengen melintir tangan Ishak rasanya
Fitri Herra
.jangan lemes om Hail,ini bukan salahmu pokonya ttp salah Safira yg ekspektasi dan mimpinya ketinggian,kan jatuh,sakitnya tiada tara smpe timbul luka hati dan otaknya
liska Supriatna
Klo si Miranda anak s3t4n,,, berati elu ibunya s3t4n dong,,,, eh tp emng bner kan ya Klian itu sama² s3t4n,,,, dasar s3t4n triak s3t4n setres km Safira... ternyata Hail dn Safira ini teman masa kecil saat di panti dulu,,, tapi kehidupan mreka tak sama om Hail mendapatkan kluarga yg kaya raya dn hidup mewah dgn Serba berkecukupan... sementara di Safira dia di adopsi hnya untuk di jadikan pembantu,,, emang cocok sih itu buat km Safira 🤣
SusiVikers
jadi Safira ini mau balas dendam sama hail dan juga lestari? paham sih tapi ya namanya juga panti asuhan ya kan, siapapun yg di pilih dan gak di pilih ya harus menerima gak bisa lah egois
jadinya Safira terobsesi nya buat balas dendam ya
tapi itu anak yg di kandung sama Miranda anak siapa dong? masa iya anak si Wira sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!