NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Pria Lumpuh

Tawanan Cinta Pria Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:154.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Susilawati_2393

Kecelakaan menjadikan tertulisnya takdir baru untuk seorang Annasya Atthallah. Berselang dua bulan setelah kecelakaan, gadis yang biasa dipanggil Nasya itu dipinang oleh orang tua lelaki yang merupakan korban kecelakaan.

Airil Ezaz Pradipta, terpaksa menyetujui perjodohan yang diam-diam dilakukan oleh kedua orang tuanya. Tidak ada yang kurang dari seorang Nasya. Namun dirinya yang divonis lumpuh seumur hidup menjadikan Airil merasa tidak pantas bersanding dengan perempuan yang begitu sempurna.

Lelaki yang dulunya hangat itu berubah dingin ketika bersama Nasya. Mampukah Nasya meruntuhkan tembok es itu dan melelehkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susilawati_2393, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 28

Di sebuah ruangan besar Nasya duduk berhadapan langsung dengan Abi Adnan. Ayah kandungnya itu merupakan pria yang hangat dan lemah lembut terhadap keluarga, namun tegas dalam masalah pekerjaan.

“Aku memang tidak bisa menghentikan perusahaan untuk bekerja sama dengan Franky. Tapi aku tidak ingin berurusan dengannya. Silahkan utus orang lain untuk berkomunikasi dengannya.” Nasya menolak tegas berhubungan dengan Franky dihadapan pimpinan tertinggi perusahaan yang merupakan abinya sendiri.

“Kita bicara soal kepentingan perusahaan, bukan masalah pribadi. Pak Darma telah menyetujui program smart home yang Vanguard tawarkan. Jadi Abi harap kamu bisa mengesampingkan masalah pribadi.”

Nasya menghela napas pelan, terpaksa menganggukkan kepala sebagai persetujuan.

Key tidak ikut banyak berkomentar masalah Franky. Setelah pembicaraan mereka selesai, pria itu meninggalkan ruangan sang paman.

“Abi jangan interogasi Nasya apapun,” Nasya mengangkat kedua telapak tangan. Mengisyaratkan sang abi untuk diam setelah Key meninggalkan mereka berdua.

“Abi tidak akan ikut campur, tapi sangat jelas kalau kamu sedang menyembunyikan sesuatu.” Pria yang memiliki umur setengah abad itu tersenyum kecil pada putri semata wayangnya.

“Nasya bisa mengatasinya sendiri, Abi.”

“Ya, Abi tidak akan menghalangimu.”

Nasya mengucapkan terima kasih dari sudut bibirnya yang terangkat. Perempuan itu kembali fokus bekerja setelah kembali ke ruangannya.

Ia memang tidak bisa memaafkan orang yang sudah membuat suaminya lumpuh. Dengan kata lain, orang yang sudah membuat takdir hidupnya menjadi lebih sulit.

“Apapun yang kamu pikirkan, Abi hanya bisa mengingatkan. Balas dendam tidak akan membuatmu menang. Malah sebaliknya, bisa menghancurkan dirimu secara perlahan.”

Nasya memejamkan mata, menarik napas panjang mengingat apa yang Abi Adnan ucapkan. Seakan ayah kandungnya itu mengetahui apa yang ada dalam pikirannya.

...🍀🍀🍀...

“Mas, kamu sudah bicara sama Nefa soal Opa yang ingin bertemu dengannya.” Nasya mengajak suaminya bicara usai makan malam. Sambil menemani Airil yang tengah sibuk dengan pekerjaannya.

“Sudah, tapi dia tetap tidak mau menemui Opa untuk saat ini.” Jawab Airil tanpa mengalihkan pandangannya dari tablet yang berada di tangannya.

Nasya mengangguk mengerti, “bagaimana hubungan mereka?”

“Hubungan yang mana?” Airil menoleh pada istrinya yang terlihat banyak pikiran.

“Arraz dan Nefa?”

“Mereka profesional, walaupun Nefa terlihat sering merajuk seperti itu. Tapi dia tidak pernah mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Sementara Arraz seperti biasa, seolah tidak terjadi apa-apa.”

Nasya menopangkan tangan di pipi kanannya sambil mendengarkan sang suami bicara. “Apa memang tidak ada harapan untuk mereka bersatu?”

Airil mengangkat bahu sebagai jawaban, “takdir semesta ini tidak berada di tangan kita Sya. Siapa yang bisa menerka-nerka dengan jawaban yang pasti tepat. Kalau memang jalannya seperti itu mau bagaimana lagi. Kelihatannya memang tidak adil, namun tentunya hanya Allah yang paling mengerti tentang keadilan di muka bumi ini.”

Istri Airil itu membenarkan dengan memainkan bibir tipisnya yang ranum.

“Emang awalnya kamu mau menikah sama aku?” Tanya Airil, istrinya itu menjawab dengan gelengan kepala.

“Sama, aku juga berpikir sepertimu. Tapi apa yang Allah takdirkan setelahnya, aku tidak pernah memikirkannya.”

“Tugas kita memang menjalani takdir yang Allah pilihkan dengan hati yang lapang. Aku cuma kepikiran bagaimana Nefa melewati hari-harinya,” Nasya menegakkan kepalanya kembali dengan helaan napas berat.

“Opa sangat menyayangi Nefa, rasa sayang itu yang membuat perselisihan di antara keduanya. Opa tetap teguh dengan pendiriannya, sementara Nefa terlahir dengan jiwa pemberontaknya. Jadi dia tidak akan diam ketika di larang.”

“Rasanya nggak adil kalau hanya Nefa yang berjuang, Mas.”

“Biarkan doa mereka yang bertarung di langit untuk meluluhkan hati Opa. Kamu tidak perlu memikirkan masalah mereka, Sya.” Airil terkekeh mengelus pucuk kepala istrinya.

“Tetap aja aku kepikiran Mas. Selama ini dia yang selalu merawatmu, menurut dengan semua perintahmu. Apa kamu nggak kasihan melihatnya seperti ini.”

“Rasa kasihanku tidak bisa merubah apa-apa, Sya.”

“Benar juga, rumit.” Gumam Nasya sambil memejamkan mata. Berpikir keras bagaimana caranya membantu Nefa. “Menurutmu apa ada kemungkinan Opa berubah pikiran, Mas?”

Airil menggeleng tidak tahu.

“Kamu memang nggak sayang sama adikmu sendiri, Mas.” Gerutu Nasya kesal ketika Airil menanggapi malas ocehannya.

“Kalau aku nggak sayang sudah kubiarkan dia jadi gembel, Nasya.”

“Abang yang jahat.”

“Bisa tidak berhenti mengatai suamimu ini,” geram Airil dengan suara tawa tertahan.

“Nggak bisa, kamu bikin mulutku gatal mau mengumpatimu terus, Mas.” Jujur Nasya sambil menggerutu.

“Sya,” gemas Airil memeluk istrinya yang ternyata sangat nakal.

“Mas,” Nasya merengek-rengek ketika sang suami tidak berhenti menciuminya.

“Pekerjaanmu lancar?” Airil meletakkan tablet ke atas nakas, bersiap mendengarkan segala keluh kesah yang akan istrinya ucapkan.

“Lancar. Cuma aku harus berurusan dengan Franky, Mas.” Jawab Nasya dengan tarikan napas berat, menyandarkan kepalanya di bahu Airil.

“Kamu bisa berhenti bekerja kapanpun mau, Sya. Aku tidak ingin kamu terbebani karena masalah pekerjaan, apalagi sampai membahayakan diri sendiri.”

“Aku masih mau bekerja Mas,” Nasya menatap suaminya dengan tatapan memohon.

“Aku tidak bisa melarang kalau kamu inginnya begitu. Aku hanya bisa mengingatkan untuk selalu berhati-hati dan segera beritahu aku kalau ada masalah. Aku mau kamu terbuka dan tidak menyimpan masalahmu sendirian. Apapun yang terjadi akan ada aku yang selalu melindungimu.”

Nasya mengangguk mengerti dengan wejangan yang diberikan suaminya. “Kamu akan menjadi orang pertama yang aku beritahu kalau aku kenapa-kenapa, Mas.”

“Bagus, sekarang tidur. Aku mau menyelesaikan pekerjaanku dulu.”

“Kamu nggak capek siang malam kerja, Mas.” Gerutu Nasya dengan bibir mencebik, membaringkan tubuhnya lalu menarik selimut.

“Tidak akan capek selama masih bisa bernapas,” jawab Airil.

“Robot!” Komentar perempuan yang sudah memejamkan mata itu.

“Kalau aku miskin, lalu apa yang bisa dibanggakan dari kakiku yang lumpuh ini Sya.”

“Kamu banyak uang juga nggak ada gunanya kalau nggak mau berobat, Mas.” Meskipun matanya terpejam, namun Nasya masih menanggapi ucapan suaminya.

“Jangan bawel, tidur!” Titah Airil dengan memberikan tepukan di puncak kepala Nasya.

“Duh, punya suami tapi tidur masih nggak ada yang meluk.” Sindir Nasya pedas, memeluk guling dengan bibir yang mengerucut tajam.

“Emm, punya istri bawelnya minta ampun.” Airil akhirnya ikut berbaring, menyingkiran guling yang berada di pelukan istrinya.

Nasya tersenyum penuh kemenangan, semakin beringsut dalam pelukan suaminya. “Senang nggak punya istri bawel kayak aku, atau mau tukar tambah aja?”

“Besok mau aku tukar sama rumah pintar aja, biar nggak perlu istri lagi buat mengerjakan pekerjaan rumah.”

“Mas, kamu jahat.” Sahut Nasya dengan rengekan, “aku setidak berharga itukah sampai bisa ditukar dengan rumah.”

“Tadi siapa yang nawarin tukar tambah, hah!” Airil terkekeh geli menatap wajah merajuk Nasya. Tangannya bergerak mengelus-elus perut sang istri.

“Istri aku nggak bisa ditukar dengan apapun. Entah sejak kapan aku terpikir kalau tidak bisa kehilangan kamu. Dan penyesalan terbesar dalam hidupku adalah memperlakukanmu dengan kasar.”

“Terima kasih sudah membuka hatimu buatku, Mas.” Ucap Nasya dengan senyuman yang teramat tulus dari bibirnya.

“Aku tidak butuh ucapan terima kasih. Aku butuhnya tindakan nyata.”

Nasya mendengus, kemudian memberikan kecupan singkat di pipi.

“Cuma ini hadiahnya?”

Perempuan itu mengangguk dengan senyuman smirk. “Kalau mau lebih bilang cinta dulu,” bisiknya menggoda.

“Kamu mau menjebakku, heh!” Airil menggelitiki perut Nasya sampai istrinya itu berteriak kegelian.

"Mas, ampun!!" Pekik Nasya dengan napas ngos-ngosan.

"Tidak ada ampunan untukmu!" Airil semakin gencar menggelitiki istrinya.

"Mas, kecebong mu nanti kelelahan gak bisa lari cepat." Perempuan itu mengubah strategi untuk menghentikan suaminya.

Benar saja, Airil langsung berhenti menggelitiki Nasya ketika teringat calon anak-anaknya yang sedang berjuang di dalam sana.

"Kalian harus lari yang cepat ya jagoan-jagoan Papa, kasih Mama empat anak." Bisik Airil di perut Nasya.

"Nggak lima sekalian Mas, biar dikasih nama AIUEO. Atau tujuh, nanti namanya mejikuhibiniu." Seloroh Nasya dengan gelak tawa.

"Ide bagus Sya, kamu kuatkan kalau keluarin tujuh." Airil ikut tertawa memeluk istrinya.

1
Rumini Parto Sentono
Luar biasa
e fr
seruu.. romantis..lucu.. konflik tdk terlalu berat.. jd gak cape mikir😂
Kiki
Lumayan
Rswt Slv
Biasa
Nani Suryani
ah ga oernah sijawab
Linda Wati
next
Tiwik
Luar biasa
Nani Suryani
ceritaa ttg keluarhaa ofion ga ada?
Nani Suryani
novel ttg hubungan nefa dan Arazz apa judulnya?
Nani Suryani
cerita tentang keluarga Orion di bab berapa ya?
Adinda Bramantio
Luar biasa
Nur Solihat
baru mampir setelah baca novel sebelah 🤭
Nani Suryani
kameknya Airiil daro pihak ibjnya siapa namanya.
Nani Suryani: mira, kskeknya erwan
total 1 replies
Arindaa
wkkwkw
sabar ya sa
Arindaa
aduhh abiii
Arindaa
wkwkkw
key diamm
Arindaa
waduhh waduhhh
Arindaa
hohoo
Arindaa
saya
sblm.terkmabat
Arindaa
akankah Nasya dalam bahaya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!