Terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang, anak bontot yang seharusnya selalu mendapat kasih sayang, namun itu tidak berlaku bagi Rangga Guitama.
Rangga Anak bungsu dari tiga bersaudara, namun tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya, karena Rangga tidak jenius seperti kakak kakaknya, dia tak mampu menyamai akademis sang kakak, dia anggap bodoh oleh keluarganya, menurut keluarga nya Rangga hanya anak pembawa sial.
Mau tau ceritanya yukkk ikuti...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Gimana? apa bisa membawa dia masuk ke perusahaan ku?" tanya Radit kepada dosen pembimbing Rania tadi.
Dosen hanya bisa menggeleng lesu.
"Sial, kenapa susah banget mendapatkan gadis itu" gerutunya.
"Lagian loe aneh bro, masih banyak gadis yang tengil gila sama loe, malah loe suka sama orang yang sudah menikah, bodoh di pelihara, sudah lupain dia" ujar Dosen Rania.
Radit hanya mendengus kesal, klau bisa hatinya berpaling, sudah dari dulu dia tinggalkan Rania, namun sayang seribu sayang, Rania sangat sulit untuk di geser dari hatinya, melihat ke sederhanaan Rania, tidak matre, setia dan tidak mengenal laki laki itu kaya atau miskin, bahkan dia menerima kekurangan sang adik, tidak seperti keluarganya yang mencampakan Rangga dari hidup mereka yang serba kemewahan, kini sang adik mlah di rajakan oleh pujaan hatinya itu.
"Kau tidak tau bagaimana hati ku ini, sudah tidak bisa lepas dari pesonanya, dia bisa menerima kekurangan adik gue yang bodoh itu, namun dia menolak gue yang sempurna ini, aku ngak terima" ujar Radit yang keceplosan tentang Rangga.
"Haaa... apa maksud kamu? apa suami Rania itu adik kamu yang kami buang dan tidak kalian aku! kurang ajar, klau gue tau, gue ngak akan membantu loe sialan, sudah kalian hnacurkan hidup anak tak berdosa itu, dan sekarang loe juga ingin mengambil miliknya yang paling berharga yang dia punya,mungkin hanya Rania satu satunya membuat dia bertahan hidup, klau gue tau tentang ini dari awal, gue ngak mau bantu loe" makin disen pembimbing rania itu, yang baru tau suatu kenyataan.
Dia tau rasa tidak di inginkan, dia tau rasa di benci oleh seorang ayah, dia tau rasa sakit hati Rangga, karena hidup sang dosen tidak jauh beda dengan Rangga, walau dia sedikit lebih beruntung dari Rangga, dia masih punya ibu yang menyayanginya dan keluarga sang ibu selalu ada di sisinya, tidak dengan Rangga yang bertahan hidup di atas kakinya sendiri, kini ada Ranian yang selalu ada di sisinya, bahkan ingin di rebut oleh sang kakak, Dosen Rania itu tidak akan membiarkan itu terjadi, dia kini malah merasa berdosa, telah mengintimidasi Rania tadi.
"Pergilah, jangan temui gue lagi, klau loe hanya ingin memisahkan Rania dengan suaminya, jangan pernah temui gue!" tegas dosen Rania itu.
"Haiii... kenapa kau jadi marah sama aku?" ujar Radit.
"Loe ngak tau Dit, rasanya di benci keluarga, loe ngak tau sakit yang di rasakan oleh adik loe itu dit, untung dia punya istri yang setia dan tidak mudah baper sama cowok lain dan tidak silau harta dan tahta, dia mau bersedia mendampingi adik lu dari nol tanpa dukungan siapa pun. Tapi, loe dengan tega ingin merampas apa yang adik loe punya, gue benci loe Dit, gue salah seorang yang merasa hal yang sama seperti Rangga, Dit. Gue ngak di akui sama ayah gue saja sakit luar biasa, apa lagi Rangga seluruh anggota keluarganya ngak menerimanya, itu sakit Dit, sakit, loe ngak merasakan apa yang di rasakan adik loe Dit, jujur gue kecewa sama loe, mohon maaf jangan minta bantuan sama gue lagi, oh... ua. sebelum loe mau hancutin adik loe untuk ke sekian kalia, coba loe cari bagaimana selama ini adik loe hidup di luar sana tanpa bantuan finansial dari kalian tapi bisa hidup baik baik aja, dan kerjaan apa yang sudah dia lakukan cari tau tentang adik loe itu, sebelum loe menyesal di kemudian hari" ujar Dosen Rania meninggalkan ruangannya sendiri, untuk menjauh dari sahabatnya itu, di berjalan ke arah ruangan Tian.
Radit jadi tercenung sendiri mendengar kata kata sahabatnya itu, apa benar yang dia lakukan atau kah salah, lagian apa salahnya dia mengejar cintanya, dan ada satu yang menggelitik hatinya, apa yang di katakan temanya ada benarnya, apa yang di lakukan sama sang adik di luar sana, sampai sampai dia bisa punya motor yang harganya lumayan mahal, dan dia hidup baik baik saja selama ini, dengan pakaian yang lumayan, walau tidak mahal, sepertinya Radit akan mencari tau semua itu.
Bersambung...