menjadi janda di usia yang tak lagi muda memang bukan pilihan yang bijak menurut orang lain.
tapi bagi Wulansari itu pilihan yang terbaik, bagaimana tidak, pernikahan yang begitu dia jaga di rusak oleh suaminya sendiri.
pria itu menghianati dirinya, dengan berselingkuh dengan seorang wanita yang memang lebih muda tapi sayangnya tak lebih cantik darinya.
apa status itu menganggunya?
apa dia akan bisa bertahan hidup dengan status yang sering di pandang sebelah mata itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hujan deras
malam itu tiba-tiba hujan deras di kota itu dan tak bisa pulang jadinya, Wulan terpaksa menghubungi ibunya untuk bilang jika dia tak bisa pulang.
Sedang di sisi lain, juragan Baron memrluk calon istrinya itu dari belakang dan mulai menyentuhnya.
"kamu melakukannya lagi, itu ad Ryan di dalam kamar," kata Wulan berbisik-bisik.
"tidak apa-apa dia sudah nyenyak tidurnya, karena kelelahan main,"
"baiklah sayang tapi nanti kalau aku hamil duluan kamu jangan lari ya,"
"tenang saja sayang aku akan bertanggung jawab untuk mu," kata juragan Baron.
mereka berdua pun menikmati malam bersama, setelah itu keduanya tidur di ranjang yang sama.
Dan saat Wulan bangun, dia melihat dua pria kesayangannya itu masih terlelap, sedang di luar sudah terang dan hujan masih turun meski hanya gerimis
Wulan memilih mandi dan setelah itu ke dapur, dia mengenakan kaos oblong dan rok pendek.
"ah masak apa ya, sepertinya enak kalau dingin-dingin begini masak mie kuah dan ayam bakar madu deh sepertinya," gumam Wulan.
Dia pun masak dan saat selesai ternyata juragan Baron dan Ryan sudah duduk di meja dapur.
"baiklah silahkan di nikmati," kata Wulan.
"wah sepertinya enak ini, ayo makan,"kata juragan Baron
setelah selesai makan, mereka bertiga bersiap untuk pulang, tapi tak lupa mereka mencari oleh-oleh khas kota itu.
dan tak lupa untuk membeli beberapa kebutuhan rumah untuk di tempat juragan Baron.
tentu saja nanti pria itu yang akan merapikan semuanya sendiri, dan sekarang juragan Baron sedang berada di rumah Wulan.
"kalian ini belum nikah, jadi jangan kebanyakan berduaan terus ya, aduh gemes aku pada ku juragan,"
"maaf ya Bu,habis hujan deras semalam, lagi pula Ryan juga sudah tertidur pulas juga,"
"ya sudah mau makan siang dulu, yuk kebetulan ibu tadi sudah masak,"
"iya Bu, kebetulan kami memang belum makan, apa tokonya ramai Bu?"
"lumayan lah,tapi tadi ada pamong desa tetangga, siapa itu anak cantik temannya Ryan yang datang dengan om-nya, tapi saat belanja malah tanya Wulan kemana kok gak kelihatan," kata Bu pawoh membuat juragan Baron kaget.
"sepertinya aku harus membuat cap di sini, punya Juragan Baron," kata pria itu menyentuh dahi Wulan dan kemudian menyentilnya.
"ya itu bukan salah ku dong mas, jadi jangan salahkan aku dong," kata wanita itu tertawa.
Di rumah Farid, pria itu memang penasaran dengan Wulan yang tiba-tiba viral karena lamaran, tapi dia tak menyerah karena belum ada janur kuning melengkung masih bisa di tikung.
sedang di rumah Ajeng, wanita itu sudah terkapar tak berdaya karena semalam dia harus melayani juragan Sukoco.
ternyata pria gila itu punya fantasi yang menyimpang, bahkan Ajeng hasis minum jamu tradisional.
"ah sial ternyata pria tua itu sangat menyebalkan, dia ternyata sangat gila, sekarang aku tau kenapa istrinya lari semua, untungnya aku punya jamu dan obat tradisional yang membuat ku tetap terasa perawan dan rapet," gumam Ajeng.
Tapi dia tersenyum saat melihat tasnya yang ada tiga gepok uang pecahan seratus ribu.
Tak hanya itu, bahkan dia juga dapat transferan di awal sebelum berangkat ke acara sialan itu.
Sedang juragan Sukoco terpaksa menutup mulut Ajeng, karena bisa bahaya jika wanita itu buka mulut.
terlebih acara semalam gagal total karena juragan Baron dan Wulan yang tak ikut main dan malah melukainya.
"tekno!! kemarilah!!" panggil juragan Sukoco pada anak buahnya.
"sial juragan, ada apa?"
"tolong buat juragan Baron di benci warga spa kamu bisa," juragan Sukoco.
"tentu saja sulit juragan, karena menjebak juragan Baron itu seperti menjebak belut yang ada di air," jawab pria itu.
"aku ingin sekali membuat pria itu di benci dan di tinggalkan, karena aku ingin memiliki Wulan untuk menjadi istriku yang baru, karena aku yakin jika wanita itu sangat nikmat saat di ranjang sepertinya," kata pria mesum tua.
"tapi juragan, bukankah lebih baik dengan ajeng dari pada harus berurusan dengan juragan Baron ang menyebalkan itu,"
"tapi aku ingin memiliki istri yang putih dan cantik,bukan seperti Ajeng yang punya kulit coklat, ah... Aku tak suka itu," kesal pria itu terlebih setelah melakukannya dengan Ajeng pria itu tak menyukai karena ketek wanita itu berbulu.
🌺🌺🌺🌺🌺
Tak terasa hari pernikahan semakin dekat,mereka memang tak akan membuat pesta sebelum sah.
jadi sore hari,di rumah juragan Baron dan Wulan sudah melakukan selamatan untuk acara pernikahannya besok pagi.
bahkan Wulan memasak sendiri untuk semua berkat yang di bagikan dan juga ada sembako juga.
begitu pula di rumah juragan Baron, pria itu juga melakukan hal yang sama.
Malam ini keduanya tak bisa tidur karena tak sabar untuk besok pagi karena mereka menikah jam delapan pagi di KUA.
Pukul enam pagi, Wulan sudah di make-up oleh temannya yang menjadi seorang perias manten.
Ryan mengenakan jas yang akan di gunakan oleh suaminya agar samaan.
Sedang Wulan sendiri akan mengenakan kebaya yang dia jahit khusus untuk acara kali ini yaitu kebaya modern yang begitu indah.
bahkan dia tampak begitu anggun saat ini, juragan Baron datang untuk menjemput calon istrinya.
Pria itu terkejut bukan main saat melihat sosok Wulan yang begitu cantik dan sempurna.
"ya Tuhan cantiknya calon istriku ini," kata juragan Baron.
"baiklah kita ambil video dulu dan foto," kata fotografer yang di sewa oleh juragan Baron.
Setelah selesai, kini mereka semua berangkat dan calon saksi juga ada tapi di mobil lain, saat turun para anak buah juragan Baron sigap membawa semua ke kantor KUA.
Akhirnya mereka pun masuk dan bersiap melakukan ijab kabul, beberapa menit lagi juragan Baron akan melepas status dudanya.
Tapi pak penghulu malah mengajak kedua calon mempelai bercanda, "jadi kenapa kok buru-buru sekali sih juragan,toh ini mbaknya juga baru bercerai,"
"iya pak takut di ambil orang, apalagi dia ini incaran banyak orang, dan lagi dia adalah cinta pertama saya," jawab juragan Baron.
"baiklah aku mengerti, tak ku sangka ya, kalian harus melalui perjalanan seperti itu, kok sabar ya," kata penghulu lagi.
"saya sih sabar, tapi saat tau dia jadi janda, langsung Pepet karena Imron yang gak sabar,"
"owalah, ya sudah kita mulai saja ijab Kabul, Monggo wali dari mbak mayat, silahkan," kata pak penghulu.
Dalam satu tarikan nafas, akhirnya keduanya sah menikah di saksikan oleh keluarga inti saja.
Setelah sah, Wulan membagikan foto pernikahannya di semua sosial medianya.
bahkan dia memberikan keterangan yang begitu romantis, begitupun dengan juragan Baron yang melakukan hal yang sama.
Otomatis para pria dan gadis desa yang menyukai keduanya sudah patah hati berjamaah.
Keduanya mengambil foto setelah pernikahan di beberapa tempat umum yang terkenal di kota itu.
bahkan setiap foto ada Ryan juga sebagai penyatu kedua orang tuanya.
"pak bos, gak mau mengadakan pesta, ya setidaknya ada orkes Melayu gitu loh juragan, ya kali menikah tanpa pesta, jangan gitu lah,"
"ya nanti di pikirkan lagi, karena aku dan istri memang tak berpikiran untuk pesta begitu."
"udah deh, tumbu untuk tutup,cocok kalau mau hemat tapi ya kebacut," saut Sardi.
"ngomel terus, kan sudah bilang, nanti di pikirkan lagi," kesalnya.
"Ita deh iya, kami mah gak akan pernah benar," kata Wawan tertawa sambil melakukan tos dengan pak Sardi.
sedang Wulan tak menyangka jika suaminya itu tak bisa menolak sebab kedua orang itu benar-benar orang kepercayaannya.
"semuanya sudah ya jangan bertengkar, sekarang ayo pulang ibu sudah menunggu dengan sedikit syukuran kecil-kecilan,"
"baiklah dek, ayo," kata juragan Baron mengandeng putranya itu.
Ryan begitu bahagia karena dia memiliki ayah sambung yang begitu baik.
dia dulu di buang oleh keluarga ayahnya dan juga begitu tidak bahagia, sedang juragan Baron malah begitu memanjakan dirinya.
Dia merasakan kebahagiaan dengan cara semua permintaannya selalu di turuti.
Bahkan saat Ryan sakit, pria itu tak segan datang meski tengah malam saat bocah itu sakit dan merindukannya.
Sesampainya di rumah wulan ternyata sudah banyak orang yang menunggu.
Hampir semua orang di desa datang untuk mengucapkan selamat atas pernikahan keduanya.
Sedang di rumah Farid, pria itu tak menyangka sekarang wanita yang dia inginkan sudah menjadi istri orang.
Bahkan Farid sampai mengabaikan kekasihnya itu karena kesedihan harinya yang tiada Tara.
setelah mendapatkan ucapan selamat, keduanya duduk dan mulai acara pengajian dan tak lupa Wulan juga membantu membaca Al-Qur'an.
pukul sebelas siang, akhirnya mereka pamit pulang, dan Wulan sekeluarga memberikan bingkisan sembako untuk ibu-ibu ini.
Sedang di rumah juragan Sukoco tak percaya dengan apa yang dia dengar, karena pernikahan kedua orang itu kenapa begitu cepat.
tapi dia tak akan menyerah, karena dia tetap akan berusaha memiliki Wulan dan menjadikannya miliknya.
Ya dia hanya perlu menyingkirkan juragan Baron itu saja, semuanya pasti lebih mudah.
"jadi kalian mau pergi langsung?" tanya Bu pawoh.
"Iya Bu, kami akan pulang lebih dulu ya,"
"baiklah hati-hati di jalan, dan Wulan terus kunjungi ibu ya,"
"iya bu"
apa mereka selingkuh atau othor yang salah tulis?