Pernikahan nya dengan seorang duda beranak dua,menyisakan luka yang setiap hari nya di rasakan oleh Fifian,,sang mantan istri yang selalu membayangi rumah tangga nya membuat sang suami tidak perhatian pada nya..Di tambah lagi pekerjaan yang selalu menyibukan diri nya..
Ketikan Fifian meminta cerai barulah Alexander sang suami menyadari akan kesalahan nya..
Akankah Fifian memaafkan Alexander..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dada_1407, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertama Kali
"Bukan nya aku gak mau tanggung jawab mas, Kamu sendiri yang nggak mau keluar dari kamar mandi dan aku mau obati."
"Aku mau nya berendam. Dasar istri durhaka. Sudah menjahati suami, nggak mau bertanggung jawab lagi."
"Ya udah oke, fine. Berendam. Nggak usah nuduh-nuduh sembarangan lagi." gerutu Fifian
"Ya udah," Alex melengos, lalu mengulum senyum. Nggak sia-sia juga kepala nya kebentur,akhir nya istrinya luluh juga.
Fifian pun duduk di pinggiran bath up dan mengisi bath up dengan air. Sementara Alex masih duduk di lantai kamar mandi, bersandar di tembok dan memperhatikan istri nya. Kemeja putih Fifian sudah basah sehingga bra nya yang berwarna merah terjiplak jelas. Rambut nya pun setengah basah, sia-sia air menetes dileher putihnya.
Fifian benar-benar terlihat seksi.Dan kembali Alex merutuk dirinya sendiri yang baru menyadari semua fakta ini.
Alex lalu berdehem.
"Dimana kamu membeli kemeja murahan itu. Kena air aja langsung transparan." ledek Alex
Fifian menunduk dan menatap dadanya. Seketika kaget melihat bra nya terlihat jelas. Pantas saja sejak tadi suaminya terus menatap ke arahnya sambil menjilati bibirnya.
"Aku beli di toko lah," jawab Fifian berusaha biasa saja. Dia tidak ingin terlihat salah tingkah di depan suaminya.,walau sebenarnya Fifian sangat malu pada suami nya
"Buang. Beli yang baru yang lebih tebal. Jangan kayak orang miskin begitu."
"Aku emang orang miskin. Kamu yang kaya." ucap fifian
Fifian mematikan shower karena air sudah penuh. Lalu menambahkan sabun bubuk ke dalam air dan aliran air yang mengalir menimbulkan banyak busa.
"Memang nya kalau aku kerja aku cari uang buat siapa. Ya buat kamu sama anak-anak. Ada yang ngomong sama kamu kalau kamu ngabisin uang aku? Ya udah biarin aja. habisin uang aku sesuka kamu. Aku kan suami kamu."
Fifian melirik suaminya yang menatap tajam padanya. Alex agak menakutkan jika mode serius seperti ini.
Sebenar nya fifian rasanya ingin mendebat kalau sebentar lagi Alex akan jadi mantan suaminya, tapi Fifian malas kalau harus marahan lagi. Fifian pun memilih diam dan membiarkan Alex berbicara sesuka hati nya.
"Udah," ucap Fifian setelah busa nya mengambang.
"Ya udah lepas baju kamu dan masuk ke dalam air."
"Aku ikut mandi juga?" tanya Fifian kaget
"Ya iyalah masa aku mandi sendiri. Tenang, kali ini aku nggak akan maksa. Kita berendam aja."
Fifian masih diam di tempat, sejujurnya dia tidak ingin berendam dengan suami nya. Fifian tidak percaya dengan ucapan suaminya.
"Aku janji. Hanya berendam. Ayolah, Sayang ku."
Fifian refleks membulatkan mata mendengar ucapan Alex
"Kenapa? Salting ya dipanggil sayang," Alex mengedipkan mata yang seketika langsung membuat Fifian memalingkan wajah dengan pipi bersemu merah. Sungguh, Fifian ingin terlihat biasa saja, tapi tetap saja dia salah tingkah.
Masih dengan wajah memaling, Fifian pun merutuk pada dirinya sendiri yang selalu tak berdaya jika berada di dekat suaminya. Rasa cinta nya yang begitu besar membuat Fifian seolah tak mampu menolak keinginan suami nya.
Fifian benci dirinya sendiri yang sampai detik ini, meskipun selalu diperlakukan kasar dan semena-mena, dia tidak bisa menghapus cintanya.
"Aku sudah telanjang, giliran kamu."
"Eh," Fifian menatap ke arah suaminya dan seketika matanya membulat saat menyadari suaminya sudah telanjang bulat.
"ARGG," Fifian langsung menutup mata nya
Alex tersenyum miring, lalu masuk ke dalam air. Dia menyandarkan punggung di ujung bath up dan meletakkan kedua tangan nya di sisi bath up.
"Cepetan sini." titah Alex pada Fifian yang terlihat diam saja
"Ta-tapi..." Fifian merasa ragu
"Ke sini baik-baik atau aku seret kamu." ucap Alex tak sabaran
"Iya..Aku ke sana sendiri. Kamu diem aja."
Fifian benar-benar gugup sekarang. Suaminya ini memang benar-benar menyebalkan. Sepertinya Alex memang sengaja menggodanya
"Ya udah kamu tutup mata dulu, aku mau lepas baju."
"Kenapa mesti tutup mata sih, aku kan suami kamu."
"Tutup mata!" suruh Fifian
"Ya udah oke."
Alex lalu menyandarkan kepala nya dihanduk yang ada dipinggiran bathup. Sambil terus menatap suaminya untuk memastikan suaminya tetap menutup mata, Fifian pun melepas satu persatu bajunya.
"Apa? Kenapa senyum-senyum gitu?" heran Fifian yang melihat suaminya tiba-tiba tersenyum sambil memejamkan mata.
"Ga papa," jawabnya singkat.
Selesai melepas seluruh baju nya, Fifian tidak langsung masuk ke dalam bath up, tapi menarik napas panjang dulu lalu mengeluarkan nya lagi secara perlahan untuk menguasai dirinya. Dia nggak boleh gugup. Harus tenang.
"Udah belum sih." ucap Alex yang ingin membuka mata nya
"Belum, belum, jangan buka mata dulu." teriak Fifian
Fifian pun naik ke atas bath up, dengan sangat hati-hati Fifian duduk di samping suaminya. Dingin air mulai menjalar dari kaki sampai ke atas dada nya.
"Udah boleh buka mata." tanya Alex
"Iya boleh."
Begitu Alex membuka mata, jantung nya seketika berdebar melihat Fifian tepat berada di samping nya. Alex tidak melihat tubuh Fifian karena sebatas lehernya ke bawah tertutup busa. Namun cukup melihat wajahnya saja membuat jantung Alex berdebar tak karuan.
Rasanya, ini adalah pertama kalinya jantung Alex berdebar kencang ketika berada di dekat istrinya.
"Mandinya jangan lama-lama. Nanti anak-anak cari kita," ucap Fifian
Alex hanya diam, pikiran nya tak fokus dan sejak Tadi mata nya hanya terpaku menatap wajah istrinya dari samping..
Merasa ditatap, Fifian pun menoleh dan begitu matanya bertemu dengan mata suaminya, hatinya berdesir.
Fifian seperti terhipnotis sehingga dia tidak bisa mengalikan pandangan nya dari mata elang suaminya.
"Kamu cantik," lirih Alex
"Apaan sih mas,, gombal.." Fifian pun langsung mengalihkan pandangan nya menatap ke depan.
"Gugup ya."
"Enggak. Biasa aja."
Fifian berusaha cuek kepada suami nya dan lanjut menggosok lengan nya dengan busa, seharian ini dia terkena debu dan polusi. Tapi tetap saja tidak fokus, rasanya sejak tadi, Fifian ingin menoleh dan menatap wajah suaminya lagi.
Jujur saja, Fifian sangat mengidamkan momen mandi bersama seperti ini sejak awal pernikahan mereka. Namun baru sekarang terwujud. Bagaimana hati Fifian tidak senang?
"Sini aja duduknya,lebih dekat.. aku bantu gosokin punggung kamu.." ucap Alex
"Eh."
Fifian tersentak saat tiba-tiba suaminya memegang pinggang nya dan mengarahkan tubuh nya agar berada di tengah-tengah pahanya. Fifian nyaris menjerit saat pantat nya menyentuh sesuatu..???
Padahal lagi seru-serunya🥺🥺