Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.
Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.
Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.
Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.
Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 - SANG PEBINOR
"Apa belum selesai, sayang?" Tanya Melisa, dia sudah lemas karena terlalu banyak keluar. Sedangkan, Arvin dia belum apa-apa padahal sudah hampir dua jam mereka bermain.
"Belum, aku belum keluar, yang. Kenapa? Sakit ya?" Tanya Arvin, tanpa menghentikan gerakan nya di atas tubuh polos Melisa.
"Hmm, agak kering ini nya." Jawab Melisa sambil meringis. Arvin pun mencabut senjata nya, lalu meludahi nya agar licin dan mudah masuk, juga tak menyakiti Melisa.
"Pelan-pelan ya, sayang." Pinta Melisa lagi, Arvin pun menganggukan kepala nya dan mulai bergerak cukup cepat. Dia menahan agar tidak meledaak dengan cepat, dia tak mau kehilangan moment yang sangat indah ini, dia terlalu menikmati penyatuan ini.
Dia mati-matian menahan nya, tapi akhirnya dia merasa tak tahan juga, jadi dia mempercepat gerakan nya lalu menekan nya sedalam mungkin hingga membuat tubuh Melisa melengkung, entah sakit atau nikmat.
"Aaarrghhhh…" Arvin mengerang nikmat, dia menumpahkan semua cairan nya di dalam inti wanita nya.
"Terimakasih, sayang. Aku sangat puas dengan milik mu." Bisik Arvin di telinga Melisa, kedua nya saling melempar senyum lalu Arvin mencium bibir Melisa dengan mesra.
Setelah beberapa detik kemudian, Arvin melepaskan penyatuan nya, hingga membuat cairan yang tadi dia muntahkan rembes hingga mengotori seprei.
"Aduh, sayang.."
"Kenapa, sayang?" Tanya Arvin yang sudah berbaring di samping Melisa.
"Cairan kamu keluar lagi, kena seprei." Ucap Melisa panik.
"Gapapa sayang, bisa di cuci. Ini, punya kamu lap dulu." Arvin mengulurkan tissu basah pada Melisa. Wanita itu menerima nya dan mengelap miliknya dengan tissu, namun dia tetap merasa tak nyaman dan memutuskan untuk mencuci nya ke kamar mandi.
"Kemana, sayang?" Tanya Arvin sambil bangkit dari rebahan nya.
"Ke kamar mandi, mau nyuci ini sekalian pipis, yang."
"Jangan lama ya?" Pinta Arvin, Melisa menganggukan kepala nya dan pergi dengan langkah yang sangat perlahan. Bermain selama dua jam tanpa jeda, dengan junior sebesar milik Arvin membuat Melisa serasa di perawaani dulu. Bahkan saat ini, Melisa berjalan sedikit mengangkaang karena seperti nya milik nya membengkak karena ulah Arvin.
Stamina pria itu sangat bagus, dia bisa bermain dua jam tanpa meledaak sekali pun. Apa mungkin karena jarang di gunakan? Jadi bisa tahan lama, atau Arvin malah meminum jamu kuat seperti ucapan nya tempo hari?
Kalau iya, berarti dia berada dalam bahaya saat ini. Bisa-bisa esok hari dia tak bisa berjalan dengan normal kan? Sekarang saja jalan nya sudah begini, jujur saja dia takut kalau Arvin meminta kembali jatah nya nanti.
Tapi, rasa nikmat yang di tawarkan oleh pemuda itu memang sungguh luar biasa. Ini pertama kali nya dia sampai keluar berkali-kali, ini pengalaman yang sangat berkesan. Cara Arvin memperlakukan tubuh nya sangat berbeda dengan suami nya, Arvin begitu memuja tubuh nya, menyentuh nya dengan lembut.
Setelah di rasa selesai, Melisa pun kembali ke kamar. Ternyata Arvin belum tidur, dia sedang memainkan ponsel miliknya. Begitu mendengar pintu terbuka, dia langsung menoleh lalu tersenyum manis.
"Sudah, sayang?"
"Hmmm, sudah." Jawab Melisa, dengan perlahan dia menaiki ranjang dan berbaring di samping Arvin. Pemuda itu langsung berbaring miring menghadap ke arah Melisa, lalu memeluk perut rata nya, wajah nya langsung bersembunyi di ceruk leher Melisa.
"Sayang.."
"Hmmm, iya sayang. Kenapa?" Tanya Arvin, mulut nya sibuk mengecupi basah leher Melisa hingga membuat leher nya di hiasi banyak tanda merah hasil mahakarya nya.
"Kamu pake obat ya?"
"Enggak tuh, emang nya kenapa?"
"Atau jamu? Kamu bilang mau minum jamu waktu itu, biar tahan lama katanya."
"Enggak sayang, aku cuma bercanda waktu itu. Aku gak pake apa-apa kok, emang nya kenapa? Kamu heran ya, kenapa aku bisa main lama?" Tanya Arvin, seperti mengerti apa yang ada di dalam pikiran wanita cantik itu.
"Iya, kok bisa sih main segitu lama nya?"
"Gak tau sih, tapi tadi aku sempet pengen keluar, tapi aku tahan soalnya gak mau keluar cepet, nanti kamu nya kurang puas." Jawab Arvin.
"Kamu puas?" Tanya Melisa lirih.
"Puas pake banget, tapi belum cukup." Jawab nya membuat tubuh Melisa menegang, harus nya dia sudah bisa menebak hal ini pasti akan terjadi. Arvin akan kecanduan tubuh nya, jadi mana cukup sekali? Ya meski, satu kali nya berdurasi dua jam, atau mungkin lebih beberapa menit.
"Kamu mau bunuh aku ya?"
"Enggak dong, sayang. Kenapa ngomong gitu?"
"Ya habis nya, masa mau nambah lagi sih? Kalau satu ronde nya aja dua jam, gimana kabar milik aku? Bisa-bisa, aku gak bisa jalan besok." Jawab Melisa.
"Janji gak lama deh, ya? Kita mulai ronde ke dua, oke?" Tanya Arvin, dia tersenyum mesuum, lalu tanpa basa basi lagi dia langsung menindih tubuh Melisa dan kembali melakukan nya.
Sedangkan di tempat yang berbeda, sepasang anak manusia tengah berjalan-jalan di sebuah taman. Yaps, Dion dan kekasih baru nya sedang berjalan-jalan, seperti Dion sedang di landa puber kedua saat ini.
Kelakuan nya tak jauh seperti remaja yang sedang di mabuk cinta, atau istilah nya terserang virus bucin.
"Mas, kamu gak pulang ke rumah istri mu? Lambat laun, dia juga akan curiga jika kamu terlalu mencolok seperti ini." Ucap sang wanita sambil menggelayut manja di lengan Dion.
Padahal nyata nya dengan bantuan Arvin, Melisa mengetahui penghianatan suami nya. Dengan hal itu, dia bernekat melakukan hal yang sama juga. Jika Dion bisa selingkuh, lalu apa Melisa tidak bisa selingkuh juga? Jika Dion menyangka hal itu mustahil, maka dia salah besar! Karena Melisa lebih dulu mencuri start dengan bermain bersama Arvin, meskipun dia sempat ragu dan tak mau menghianati suami nya.
"Sudahlah, biarkan saja. Melisa itu bodooh, dia takkan pernah curiga. Dia percaya padaku, sayang."
"Kamu yakin, Mas?" Tanya nya lagi dengan manja.
"Tentu saja aku yakin, sayang." Jawab Dion sambil mengacak rambut sang wanita dengan gemas, lalu mengecup kening nya dengan mesra.
"Aku mau jajan bakso."
"Ayo, sayang. Tapi makan nya di rumah aja ya? Udah mendung, nanti hujan." Ucap Dion pada selingkuhan nya.
"Iya Mas." Kedua nya pun mengantri untuk membeli bakso, lalu pulang dari area taman ke rumah kontrakan wanita itu yang ternyata berada tepat di belakang bangunan sekolah. Di belakang sekolah itu ada beberapa rumah, dan salah satu nya adalah rumah selingkuhan pria bernama Dion.
"Sayang, mas mau jatah." Ucap Dion, membuat wanita itu tersenyum malu-malu lalu menganggukan kepala nya.
Maklum lah, wanita itu sudah cukup lama menjanda setelah kepergian suami nya. Jadi, dia menjelma menjadi sosok wanita yang kurang belaian hingga nekat menggoda pria beristri, yakni Dion.
Cukup menjijikan, tapi ya itulah realita nya. Beruntung nya, dia janda tanpa anak. Karena pernikahan nya yang baru seumur jagung, dia harus menerima kenyataan pahit saat suami nya meninggal saat bekerja.
Lalu, dia bertemu dengan Dion secara tak sengaja lalu akhirnya memutuskan untuk menggoda nya. Dion yang ternyata lemah iman, langsung tergoda dan masuk perangkap hingga akhirnya mereka menjalani hubungan simbiosis mutualisme, atau saling menguntungkan. Dion butuh hiburan, dan wanita itu butuh belaian seorang pria.
.......
🌻🌻🌻🌻🌻