Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.
INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Bayang Bayang
"Pengelana rupanya anda seorang Pendekar!" Jiang Yu menutup mulutnya dengan kipasnya, dia awalnya mengira jika Fang Wei hanya akan menjual tanaman herba sama seperti pengelana yang datang dari berbagai tempat.
Fang Wei hanya tersenyum menganggapi ucapan itu, reaksi Jiang Yu memang wajar melihat banyaknya permata siluman seribu tahun yang akan dijual Fang Wei bahkan pelayan yang melayaninya tadi kini memanggil pemilik cabang Asosiasi Bulan Perak langsung karena baru kali ini dia melihat seseorang yang menjual begitu banyaknya permata siluman sekelas ini. Ya, Fang Wei memang mengeluarkan 20 puluh permata siluman seribu tahun.
"Tuanku, apakah anda mengumpulkan semua ini sendirian?" pemilik cabang bertanya dengan penasaran, sebenarnya dia cukup bingung karena biasanya siluman seribu tahun jarang ditemui kecuali Masa Buas yang berlangsung sekali dalam satahun namun Masa Buas tahun ini belum berlangsung.
Masa Buas sendiri adalah masa yang melanda setiap tempat di Kekaisaran Tang, pada masa ini para siluman yang jumlahnya sangat banyak akan menyerang. Selain siluman, banyak juga binatang buas yang sedikit lagi akan berubah menjadi siluman dan pada saat inilah banyak Ketua setiap Klan memberikan misi perburuan di setiap Sekte yang berada di bawah Kota kekuasaan masing-masing.
"Ya, aku mengumpulkannya sendiri. Apa itu pertanyaan yang perlu?" Fang Wei mengerutkan alisnya.
Jiang Yu batuk pelan mendegar jawaban itu sementara Pemilik Cabang tersenyum canggung, dia lalu memerikasa setiap dari permata siluman itu sebelum dia tersenyum puas.
"Tuanku, Asosiasi kami akan membeli semua permata ini dengan harga seribu koin emas untuk setiap permata." Ucap Pemilik Cabang lalu mengatakan jika semuanya berjumlah 20.000 koin emas.
Fang Wei mengangguk setuju ia memang sudah memperkirakan jika harga pembelian tetap sama walau ia menjualnya di cabang Asosiasi Bulan Perak yang berbeda, Fang Wei cukup puas karena setiap permata itu sudah tidak berguna lagi untuknya. Bukan tanpa alasan, setiap permata itu dari seliman kera dari Hutan Kematian dan sebelumnya ia sudah banyak menyerapnya untuk meningkatkan tenaga dalamnya sehingga menggunakannya lagi tidak akan memberinya tenaga dalam lagi.
Fang Wei berani menggunakan banyak permata siluman untuk meningkatkan tenaga dalamnya tanpa takut terkena efek samping karena sebelumnya Cheng Qing pernah mengajarinya suatu cara agar terhindar efeknya. Xiao Chen juga pernah ingin mengajarinya namun Fang Wei mengatakan sudah ada cara sendiri, jadinya Xiao Chen hanya mengajarinya Aura Raja Naga untuk mengubah sebagian besar aura kematian dari tubuhnya. Xiao Chen menjelaskan jika semakin pekat aura itu maka semakin efektif jugalah dalam pertarungan, selain menghambat pergerakan musuh juga bisa menekan lawan yang kemampuan bela dirinya rendah. Namun, Fang Wei belum mempunyai kesempatan untuk menguji coba aura itu.
Pemilik Cabang lalu meminta izin untuk pergi menyiapkan uang Fang Wei sementara Jiang Yu masih sibuk menyebutkan setiap pil yang ia inginkan. Tidak lama Pemilik Cabang keluar membawa kantong kulit berisi koin emas lalu menyerahkannya ke Fang Wei.
"Jumlahnya pas Tuanku, anda bisa menghitungnya untuk memastikan jumlahnya pas." Pemilik Cabang tersenyum ramah.
"Pemilik sudah mengatakannya pas jadi tidak perlu menghitungnya lagi." Ucap Fang Wei lalu memasukkan uang itu ke dalam cincin samudranya.
Jiang Yu yang menyaksikan itu menjadi paham mengapa Fang Wei tidak terlihat seperti kebanyakan Pendekar pada umumnya karena memiliki cincin samudra, sebelumnya juga Jiang Yu hanya menebak jika Fang Wei adalah orang istimewa karena aura yang tidak biasa namun tidak mengira jika ia adalah Pendekar tingkat tinggi karena tidak terlihat membawa pedang maupun senjata seperti kebanyakan pendekar.
Jiang Yu semakin bersyukur di dalam hatinya karena memutuskan ikut campur sebelumnya, sekarang setelah menebak kemampuan Fang Wei dari setiap usia permata yang dijualnya Jiang Yu memiliki sebuah rencana. Jiang Yu tidak tahu jika isi pemikirannya itu sudah terbaca oleh Fang Wei namun ia memilih diam saja.
"Pengelana, maaf membuatmu menunggu sejenak..." Jiang Yu merasa tidak enak membuat Fang Wei menunggunya untuk membeli beberapa pil untuk persiapan penyerangan Rumah Bayang-bayang.
"Tuan Muda Jiang anda terlalu sungkan..." Fang Wei tersenyum canggung, sebenarnya ialah yang harus meminta maaf karena penyebab lambatnya pil obat Jiang Yu adalah Fang Wei. Menurut Fang Wei, Jiang Yu bersikap terlalu cepat dalam hal menjilat.
Tidak lama pelayan Asosia keluar membawa sepuluh kotak pil ke harapan Jiang Yu dan Fang Wei, setiap isi dalam kotak itu merupakan pil yang cukup langka dan harganya mahal. Dari aromanya Fang Wei cukup yakin jika beberapa pil itu adalah pil pemulih tenaga dalam yang langka.
"Tuan Muda Jiang, semua pil ini masih sangat baru dan tentunya Tuan Muda tahu jika kami tidak bisa menurunkan harganya." Pelayan Asosiasi tersenyum tipis.
Sebelumnya Jiang Yu merasa jika sepuluh kotak pil itu sangat mahal di harga seratus ribu koin emas, setiap kotak hanya berisi lima pil sebagian pil itu adalah pemulih tenaga dalam dan sisanya merupakan penawar racun yang tidak cukup langka.
"Bagaimana? Apakah Tuan Muda Jiang jadi membelinya?" tanya Pelayan Asosia setelah Jiang Yu terdiam cukup lama.
"Tuan Muda Jiang, apa ada masalah?" Fang Wei ikut bertanya-tanya, setiap pil yang diminta Jiang Yu sudah lengkap namun sekarang pemuda itu belum juga buka suara membuat Fang Wei berpikir jika pasti ada malasah.
Pikiran Fang Wei tidak salah, Jiang Yu memang sedang mengalami masalah keuangan. Dikarenakan penyerangan Lembah Hantu Putih sebelumnya, Klan Jiang harus mengeluarkan banyak uang untuk memperbaiki kerusakan Kota maupun uang duka kepada keluarga Pendekar yang bekerja dan gugur dalam insiden tersebut.
Jiang Yu batuk pelan lalu melirik Fang Wei serta Pelayan Asosiasi, "Aku akan jujur jika uang yang kubawa hanya ada setengahnya." Ucapnya.
Jiang Yu lalu mengeluarkan kantong kulit dari cincin samudranya, Pelayan Asosiasi memeriksa isinya yang ternyata hanya berjumlah 50.000 keping emas. Pelayan Asosiasi tersenyum kecut sementara Jiang Yu kini menutupi wajahnya karena malu.
Fang Wei tersenyum canggung, ia tidak menduga jika pemuda bangsawan itu ternyata dilanda kekurangan uang.
"Tuan Muda Jiang ini..." Pelayan Asosiasi tidak tahu harus bersikap apa, jumlah uang Jiang Yu hanya bisa membeli dua kotak pil saat ini.
Jiang Yu menurunkan sedikit kipas yang menutupi wajahnya, ia lagi-lagi melirik Fang Wei yang kini juga menatapnya tampa expresi. Jiang Yu sebenarnya ingin meminta bantuan Fang Wei namun tidak yakin jika Fang Wei mau membantunya karena mereka beum cukup lama mengenal bahkan Jiang Yu belum tahu nama Fang Wei.
Merasa Jiang Yu yang selalu meliriknya Fang Wei akhirnya menghela nafas pelan, "Kami akan tetap membelinya jadi siapkan saja."
"Pengelana, anda tidak perlu!" Jiang Yu pura-pura menolak namun dalam hatinya merasa sangat senang.
"Tidak perlu sungkan, jumlah uang itu tidak akan membuatku miskin." Ucap Fang Wei dengan nada santai.
Pelayan Asosiasi akhirnya bisa bernafas lega, ia menyiapkan semua pil itu dan menyerahkannya ke Jiang Yu setelah Fang Wei membayar sebagian uang yang kurang.
Jiang Yu hanya mengatakan terima kasih dan berjanji akan menganti uang Fang Wei setelah ia membawa kelompok penyerang ke Rumah Bayang-bayang, Fang Wei menolaknya dan mengatakan jika itu adalah tanda terima kasih sudah membantu sebelumnya.
"Jika Pengelana sudah berkata seperti itu, aku tidak akan sungkan lagi." Jiang Yu dipenuhi senyuman puas.
Fang Wei tersenyum tipis, tentu saja ia tidak semurah hati itu. Fang Wei berencana mengikuti kelompok Jiang Yu ke markas Rumah Bayang-bayang dan menangkap hidup salah satu anggotanya untuk ditanyainya markas Menara Hantu Putih. Fang Wei akan menghancurkan kelompok itu sebelum melanjutkan perjalanannya kembali ke Kekaisaran Han.
Fang Wei tidak akan membiarkan Menara Hantu Putih begitu saja setelah mengirim pembunuh untuknya di Hutan Adar, Fang Wei memastikan akan menghancurkan kelompok itu sampai tuntas.
☆☆☆
Di bawah Kota Kaifeng masih ada satu Kota kecil yang juga dikuasai oleh Klan Jiang dan diurus oleh Sekte Qinceng, sebuah Sekte menengah aliran putih yang cukup terkenal dengan ilmu bela diri mereka yang unik.
Di Kota itu ada sebuah tempat yang bernama Distrik Hiburan, sesuai namanya tempat itu dipenuhi oleh banyak rumah hiburan dari yang biasa saja sampai yang terkenal sekalipun. Sekte Qinceng pernah membubarkan tempat itu namun selalu kembali terbentuk hingga Sekte Qinceng tidak lagi peduli selagi area itu tidak meluas dan mengganggu Kota ini.
Di Distrik Hiburan saat ini ada sebuah rumah hiburan bernama Kupu-kupu malam yang beberapa tahun ini sangat terkenal hingga banyak rumah hiburan yang iri dan mencari masalah untuk membubarkannya namun entah mengapa setelah itu malah rumah hiburan itu yang hilang selamanya.
"Bagaimana bisa tidak ada informasi sama sekali? Kau menipu atau kemampuanmu sudah tumpul?" suara wanita yang mendayu mengisi ruangan kamar di dalam Kupu-kupu Malam.
"Selain topeng yang dikenakan oleh Gagak Besi dan Nona Ling Ying tidak ada lagi jejak baru, Nyonyaku." Jawab seorang wanita lagi di ruangan yang sama, ia sesekali melirik ke wanita dari balik tirai merah.
"Cari yang benar! Bagaimana mungkin ada orang yang bisa lolos tampa jejak setalah terkena racun kupu-kupu dari Gagak Besi?!"
"Nyonyaku anda tenang saja, saya akan menggali setiap sudut tempat untuk menemukannya!"
Wanita dari balik tirai mendengus kesal namun ia tetap menaruh kepercayaan kembali kepada bahawannya itu.
"Tidak usah banyak bicara, buktikan saja ucapanmu itu! Sekarang keluarlah... kau mengganggu!" Nada bicara sedikit meninggi.
"Baik, selamat bersenang-senang Nyonyaku!" wanita itu kemudia keluar dari kamar itu, ia bernafas lega kali ini bisa mempertahankan nyawanya.
"Ling Mei, jangan mengerutkan wajahmu... aku tidak ingin kerutan memudarkan kecantikanmu." suara lelaki terdengar setelah wanita tadi keluar.
Ya, wanita yang berada di dalam kamar dan tirai itu adalah salah satu dari tiga petinggi dari Rumah Bayang-bayang, Ling Mei adik dari pembunuh yang dihabisi oleh Fang Wei bersama Gagak Besi sebelumnya
Rumah Bayang-bayang selain terkenal dengan sistem pengumpulan informasi mereka, kelompok ini juga merupakan sekumpulan pembunuh yang hanya berisi wanita dan semuanya bekerja sebagi wanita malam untuk menutupi indentitas mereka.
Ling Mei langsung tersenyum setelah tangan lelaki itu membelai wajahnya, "Tentu saja, priaku!" nada suaranya manja.
***
Hai, Terima kasih atas like dan komentarnya... Semua dukunganmu sangatlah berharga ;)
Terima kasih juga yang sudah memberi bintang lima dan segala dukungan lainnya...
Ya, kisah ini akan terus berlanjut hingga tamat. LPPN memang menyangkut sebagian isi dari LPN dan akan berlanjut hingga tamat namun, akan banyak versi yang mungkin berbeda karena saya membuatnya sesuai dengan versi saya tapi setidaknya LPN akan disangkutkan. Terima kasih atas semua saran dan pemikiranmu yang berharga...
Gada yang mau Crazy Up kayaknya ya hahaha...
Tetap bahagia dan selamat membaca...
Berkaya itu tidak mudah tapi tetaplah bagaia...
teruslah konsisten