Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.
Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.
Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.
Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. 28. First Kiss.
Sierra tidak mengingat bahwa sebelumnya ia baru saja menangis ketakutan. Dia juga tidak mengingat sebelumnya Daniel mengatai dirinya pembunuh dan terkutuk.
" Sungguh, aku penasaran mengapa pintu rumahku rusak." Ucap Sierra.
Saat ini mereka berdua tengah duduk di sofa ruang tv. Sierra menyajikan cup cakenya yang sudah matang keoada Arthur.
" Itu karena aku sayang, kamu tidak membuka pintumu lalu aku mendengarmu berteriak, jadi aku panik dan aku mendobraknya dan ternyata kamu pingsan." Ucap Arthur sedikit berbohong.
" Oh, jangan jangan anemiaku kambuh lagi. Huft.. untung saja kamu datang. Tapi bagaimana dengan pintuku.?" Ucap Sierra.
" Aku sudah memanggil jasa perbaikan pintu, mereka akan datang sebentar lagi." Ucap Arthur sambil mengus kepala Sierra.
' Untng dia percaya.' Batin Arthur.
" Baiklah, oiyah, apakah kamu suka makanan manis.?" Tanya Sierra.
" Suka." Ucap Arthur.
Padahal sesungguhnya Arthur tidak menyukai makanan manis, terutama sejenis kue. Tetapi demi menyenangkan Sierra yang sudah susah payah membuatkan nya cup cake, ia pun berbohong.
" Kalau begitu ayo kita makan bersama." Ucap Sierra.
Sierra memakan cup cakenya dengan begitu gembiranya, Arthur begitu senang melihat Sierra yang ceria.
"Kenapa kamu tidak memakan cup cake nya.?" Ucap Sierra.
" Aku melihatmu makan dengan senangpun sudah tahu rasanya." Ucap Arthur.
" Mana bisa, aku membuatkannya untukmu." Ucap Sierra menyedih.
Arthur yang melihat itu pun gemas sendiri.
" Baiklah, A.. Suapi aku." Ucap Arthur.
" Ish.. Kamu punya dua tangan untuk apa.? " Ucap Sierra .
" Kedua tanganku begitu sibuk, yang satu sedang memegang daguku, dan yang satu sedang mengusap kepala kekasihku tersayang." Ucap Arthur dengan senyum manisnya.
" Ck.. Tidak disangka seorang tuan muda Arthur pandai berkata manis. Baiklah, A..." Ucap Sierra.
Arthur tanpa ragu membuka mulutnya, dan Sierra pun memasukan satu sendok kecil Cup cake ke mulut Arthur.
" Bagaimana.? " Ucap Sierra.
" Hmmm.. Enak sekali, kekasihku pandai membuat makanan rupanya." Ucap Arthur memuji.
" Aku selalu membuat ini.." Ucap Sierra terhenti.
" Ketika dirumah dulu." Ucap Sierra menyendu.
Tiba tiba senyum dan keceriaan Sierra hilang. Karena Sierra kembali mengingat bagaimana dirinya di jadikan pembantu di rumahnya sendiri. Sierra selalu membuatkan sesuatu apapun itu atas suruhan Carine.
" Sayang.. " Ucap Arthur.
" Aku tidak akan membuat ini lagi, ini tidak enak." Ucap Sierra.
" Kata siapa ini tidak enak.? Ini enak sekali." Ucap Arthur.
" Tetapi makanan ini adalah makanan yang sering aku buat untuk Carine dan yang lain nya di rumah itu. Kamu tenang saja, alu akan membuat yang lain nanti." Ucap Sierra.
' Rupanya kenangan buruk.' Batin Arthur.
" Kamu membuat ini untukku, jadi ini spesial bagi ku. Kamu mau membuat ini menjadi lebih special.?" Tanya Arthur.
" Bagaimana.?" Tanya Sierra.
" Akan aku tunjukan." Ucap Arthur.
Arthur menyendok sesendok cup cake, lalu ia menyuapkan nya kepada Sierra. Sierra menurut saja, ia membuka mulutnya. Lalu dengan gerakan cepat Arthur menyatukan bibirnya ke bibir Sierra, lalu **********.
Sierra terkejut, ia benar benar sangat terkejut dengan tindakan Arthur itu. Ia sampai hanya bisa terbengong.
" Hmm.. nikmat." Ucap Arthur, setelah selesai dengan ******* nya.
" Sekarang, cup cake ini hanya akan penuh dengan kenangan manis tentang kita." Ucap Arthur.
BLUSSH..
Tiba tiba wajah Sierra memerah, sungguh Sierra benar benar tidak menyangka Arthur akan bertindak demikian.
' Astaga, ciuman pertamaku.' Batin Sierra.
" Hei, kamu kenapa? Maaf yah, aku tidak pandai berciuman. Sejujurnya ini adalah ciuman pertamaku." Ucap Arthur.
" A..aku juga." Ucap Sierra malu.
Arthur tersenyum melihat bagaimana Sierra tersipu dihadapan nya saat ini. Arthur tidak menyangka, rupanya ia menjadi orang pertama yang menikmati bibir Sierra yang plumpy itu.
" Hei, jangan malu.. Terimakasih karena memberikan ciuman pertamamu untukku." Ucap Arthur.
Di tempat lain..
Julia mengunjungi Carine dan Hailey, karena mereka tidak bisa di kunjungi secara bersamaan, jadi Julia mengunjungi mereka bergantian.
" Bagaimana bu? Sierra mau dibujuk.?" Ucap Hailey.
" Jangan kan terbujuk, dia bahkan membuat ibu ketakutan. Hailey, Sierra tahu bahwa ibu juga terlibat dengan kejadian malam itu." Ucap Julia berbisik.
" Bagaimana bisa bu? Dia bahkan tidak pernah bertemu Dante dan tidak pernah berads dirumah saat kita membuat rencana untuk menodainya." Ucap Hailey terkejut.
" Ibu tidak tahu, ibu diancam akan di masukan kedalam penjara. Dia bilang ibu harus menikmati baik baik waktu ibu yang tersisa." Ucap Julia frustasi.
" Ibu, coba ibu cari Dante, minta dia membujuk orang itu untuk membebaskan aku dan Carine serta Alden." Ucap Hailey.
" Jika ibu bisa, ibu tidak akan begini frustasi Hailey. Dante tidak bisa di temukan, anak buah ibu tidak bisa menemukan Dante. Awalnya ibu ingin membuat perhitungan kepadanya." Ucap Julia.
" Kurang ajar Dante, dia bisa lolos begitu saja. Seharusnya aku menjebaknya dengan orang lain, bukan Sierra. Jadi dia bisa tertangkap sendirian, dan aku bisa menghancurkan nya." Gumam Hailey.
Mereka tidak tahu saja, Dante yang mereka bicarakan dan mereka cari itu sudah tidak ada di dunia lagi. Bahkan Jasadnya saja tidak tahu di kemanakan.
" Entah sejak kapan Sierra mengenal Arthur Edward. Nasibnya begitu beruntung, karena bisa membuat Arthur begitu melindunginya." Ucap Julia.
" Bagaimana dengan ayah bu?" Ucap Hailey.
" Ayahmu sibuk dengan perusahaan nya yang kian hari makin merosot karena berita kalian yang menyebar keseluruh penjuru negeri. Dia menjadi sangat sibuk saat ini, tapi sejak semalam ia tidak pulang." Ucap Julia.
" Waktu kunjungan habis." ucap penjaga.
" Ibu, terus cari Dante, orang itu melindungi Dante karena Dante adalah pengedar terbaik." Bisik Hailey sebelum akhirnya pergi.
Julia menghela nafasnya, lalu tak lama muncul Carine.
" Ibu, cepat ceri cara untuk mengelurkan aku bu, aku tidak tahan lagi." Ucap Carine.
Julia terkejut melihat wajah Carine yang membiru di sudut bibirnya.
" Kenapa denganmu sayang.??" Ucap Julia.
" Mereka memaksaku bekerja, aku bahkan belum resmi menjadi tahanan, tapi mereka memperlakukan aku bagai pembantu. " Ucap Carine.
" Beraninya mereka.!" Ucap Julia.
" Ibu, ibu jangan membuat keributan." Ucap Carine.
Padahal kenyataan nya, Carine bersikap selayaknya tuan putri di dalam sel. Ia memperlakukan tahanan lain seperti sesuatu yang menjijikan. Bahkan berulang kali Carine menatap sinis mereka. Karena tersinggung, akhirnya salah satu dari mereka memberi pelajaran kepada Carine.
" Ibu.. Kenapa Dante bisa bebas begitu saja.? Dia juga terlibat." Ucap Carine berbisik.
" Dante dilindungi orang itu." Ucap Julia.
" Ck, memang pria munafik. Entah apa yang ia katakan kepada orang itu sehingga orang itu melindungi Dante. Padahal niat kita adalah membunuh dua makhluk yang mengotori mata kita ( Sierra dan Dante ), malah berujung berbalik begini." Ucap Carine.
" Kita sudah salah perhitungan, jika kita tahu bahwa Sierra memiliki Arthur sebagai pendukung, kita mana berani melibatkan Sierra." Ucap Julia.
" Arthur, seharusnya lelaki hebat sepertinya hanya bisa disandingkan denganku, atas dasar apa Sierra bisa memikat hatinya. Padahal selama ini Sierra bahkan tidak perduli dengan penampilannya." Ucap Carine.
" Sekarang kalian berdua tolong jaga diri baik baik selama masih belum ada yang membantu kita." Ucap Julia.
" Tapi aku tersiksa bu..." Rengek Carine.
" Mau bagaimana lagi, tolong bersabarlah oke." Ucap Julia.
Akhirnya Julia pun selesai dengan kunjungan nya, ia berjalan keluar dari kantor polisi dan berpapasan dengan Tobiaz. Hanya saja, karena Julia sesang buru buru, jadi ia tidak melihat Tobiaz.
Tobiaz yang melihat Julia hanya melewatinya pun hanya tersenyum smirk.
TO BE CONTINUED..
