NovelToon NovelToon
Bawalah Aku Pergi

Bawalah Aku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Slice of Life
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: lusi permata Sari

Kamu tau aku sangat mencintai adikmu, tapi kamu pun tau, sangat mustahil untuk aku bisa hidup bersamanya, jika memang kamu juga mencintai aku ,maka bawalah aku pergi dari kehidupan adikmu. Dobrak lah pintu hati ku agar aku bisa mencintaimu melebihi cinta ku untuk nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lusi permata Sari , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.17

 Suasana pun menjadi hening ketika Lilia memeluk Riza, karena Lilia tadi merasa sangat berterimakasih kepada Riza yang telah menyelamatkan nya dari kejadian yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya,kali ini Lilia merasa sangat aman berada di dekat Riza.

Berbeda dengan Riza,perasaannya menjadi tak karuan dan jantung nya berdebar begitu kencang,Lilia pun sampai merasakan debaran jantung Riza, karena Lilia yang sedang berada di pelukannya.

"kamu kenapa za ?", tanya Lilia langsung melepaskan pelukannya.

"kenapa apanya?" Riza yang kebingungan dengan ucapan Lilia malah balik bertanya, "jantung kamu berdebar begitu kencang ", ucap Lilia membuat Riza salah tingkah, "eeeeeee ,ga apa apa kok "jawab Riza.

Lilia pun teringat kejadian tadi bahwa Riza yang berusaha menyelamatkan dirinya dengan cara memukul kaca dengan tangan nya sendiri.

"ohh iya za, coba aku liat tangan kamu ",kata Lilia sambil mengambil tangan Riza .

"auuu ", suara Riza yang merasa kesakitan.

"kenapa kamu nekat melakukan ini semua za ", tanya Lilia sambil memegang tangan Riza

"eeeee,ya gw gak akan ngebiarin ada orang melakukan kejahatan di depan mata gw sendiri, apalagi yang melakukannya ade gw sendiri ", jawab Riza yang sudah sangat salah tingkah.

Lilia yang tak menjawab pun langsung mencari kotak P3K di Setiap laci yang ada di apartemen Riza, ketika Lilia sudah berhasil menemukan nya ,Lilia pun langsung mengobati luka yang ada di tangan Riza.

"auu ", suara Riza yang kesakitan,

"maaf ya za, gara gara aku kamu jadi harus terluka kayak gini ",ucap Lilia yang terus mengobati luka di tangan Riza.

"ya gak apa-apa, udah menjadi tugas gw kok sebagai sesama manusia, apalagi ini menyangkut ade gw sendiri", jawab Riza yang menutupi kejaiman nya, padahal sebenarnya Riza tidak rela melihat Lilia di sentuh oleh lelaki lain, walaupun kenyataannya lelaki itu adalah orang yang sangat mencintai Lilia bahkan sebenarnya Lilia pun juga masih mencintai Amar.

Riza yang terus menerus memperhatikan wajah Lilia yang sedang mengobati tangan nya, akhirnya tersadar dengan baju Lilia yang tadi hanya di tutupi oleh jaketnya.

Tubuh Lilia memang sangat mempesona, Riza yang seketika melihatnya langsung mengalihkan pandangannya, Riza takut tidak dapat mengontrol dirinya.

"baju lu Li ",kata Riza sambil membuang muka,

"oh iya, sorry za", jawab Lilia yang tidak enak karena melihat Riza yang merasa tidak nyaman.Lilia pun langsung merapihkan nya lagi dengan merapikan jaketnya Kembali.

Riza langsung sigap menelpon resepsionis apartemen dan meminta untuk di bawakan baju untuk prempuan ,dn tidak butuh waktu lama cleaning service pun datang dan memberikan baju pesanan Riza .

"nih baju untuk lu ",kata Riza sambil memberikan sebuah paper bag yang berisi baju dan celana untuk Lilia.

"terimakasih banyak ya za", jawab Lilia.

Lilia pun langsung bergegas menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian nya.

Setelah masuk ke dalam kamar mandi Lilia pun sekalian membersihkan dirinya, mengingat dirinya yang belum mandi sedari sore karena setelah pemotretan Lilia langsung bertemu dengan Amar.

Kebetulan ada beberapa stok sabun dan sikat gigi yang masih baru di sana, Lilia pun langsung menggunakan nya tanpa meminta izin kepada Riza. Lilia berpikir Riza pun akan mengijinkannya.

Setelah selesai mandi, Lilia baru menyadari bahwa dirinya tidak membawa handuk untuk mengeringkan tubuhnya.

"astaga aku lupa banget minta handuk,aduh gimana nih,masa aku harus memanggil Riza sih ",kata Lilia yang merasa sudah kedinginan,

"kalo aku langsung pakai baju nya pasti bakalan langsung basah, tapi masa aku harus menunggu tubuhku kering sendiri, yang ada nanti aku bisa masuk angin",kata Lilia yang kebingungan berbicara sendiri.

Riza yang menyadari bahwa Lilia sudah terlalu lama di dalam toilet,akhirnya memanggil Lilia dari depan pintu kamar mandi.karena Riza takut Lilia tiba-tiba pingsan karena kejadian barusan.

"Li,lu baik baik aja di dalem ",kata Riza yang berteriak agar Lilia mendengar suaranya.

Lilia pun kaget mendengar suara Riza yang terdengar sampai ke dalam toilet.

"yaaaa aku baik baik aja ", jawab Lilia.

"terus lu ngapain lama banget di toilet ", tanya Riza yang curiga.

"ini za,aku boleh minta tolong enggak ",kata Lilia dari dalam toilet.

Riza pun kaget."mau minta tolong apa nih cewek di dalam kamar mandi ",kata Riza yang sudah berpikir aneh .

"za.." ,kata Lilia memanggil Riza kembali, sehingga membuat Riza tersadar dari lamunannya.

"oh iya,mau minta tolong apa emang nya ", jawab Riza.

"aku boleh minta handuk gak ",ucap Lilia,

"oke sebentar gw ambil dulu", kata Riza yang sedikit lega karena ternyata Lilia tidak meminta yang aneh-aneh.

Riza pun kembali ke kamar mandi dan akan memberikan handuk untuk Lilia, kebetulan di lemari nya ada beberapa stok handuk yang masih baru.

"nih handuk nya ",kata Riza di depan pintu kamar mandi, Lilia yang dari balik pintu berusaha mengambil handuk nya, Riza pun memberikan handuk nya kepada Lilia yang hanya terlihat sebelah tangan nya.

Saat Riza memberikan handuk kepada Lilia, Riza mencium aroma yang sangat harum dari balik pintu yang sedikit terbuka.

"ini kenapa wanginya bikin gw jadi merasa panas dingin",kata Riza yang merasa sangat tidak nyaman dengan dirinya sendiri.

Riza pun bergegas lagi menuju ruang tengah apartemen nya,tak lama di susul Lilia yang baru selesai mandi, Riza yang melihat Sofia sangat segar merasa semakin aneh dengan dirinya sendiri, seperti ada yang mengganjal dalam hati.

"za..",kata Lilia membuat Riza semakin gelagapan.

"emmmmm iya Li", jawab Riza.

"sekali lagi aku mau ucapin banyak banyak terimakasih ya ,aku gak tau gimana jadinya kalo gak ada kamu", ucap Lilia.

"iya Li,sama sama ", jawab Riza yang tak berani memandang wajah Lilia.

Riza dan Lilia pun hanya saling diam dengan posisi duduk bersebelahan, ketika suasana menjadi hening tiba-tiba perut Lilia berbunyi, menandakan bahwa Lilia sedang lapar.

"lu lapar ?", tanya Riza tanpa basa-basi.

"eemmm enggak kok ", jawab Lilia sambil menahan malu.

"yaudah gw pesenin makanan ya,lu mau makan apa ",kata Riza bertanya,

"gak usah za, anterin aku pulang aja yuk ", jawab Lilia mengelak,

"udah malem banget ini ", jawab Riza sambil memesan makanan tanpa persetujuan dari Lilia.

"gak apa-apa za ", ucap Lilia yang kekeh ingin tetap di antarkan pulang.

"yaudah mendingan lu nginep disini dulu,besok baru gw anterin lu pulang ", jawab Riza,

"aku gak mau ganggu istirahat kamu ",kata Lilia,

"justru kalo lu maksa gw buat anterin lu pulang,itu lu udah ganggu istirahat gw "kata Riza menjelaskan,

Lilia yang mendengar ucapan Riza pun langsung terdiam,tak lama, seseorang mengetuk pintu apartemen, ternyata seseorang yang mengantarkan makanan pesanan Riza.

Riza pun segera membawanya ke Lilia.

"ini makan dulu ,baru nanti istirahat",kata Riza sambil merapihkan piring di atas meja,

Lilia yang merasa tidak enak melihat Riza akhirnya bergegas membantu Riza.

"sini biar aku , tangan kamu kan lagi sakit" , ucap Lilia yang langsung sigap merapihkan piring piring dan juga gelas .

mereka pun duduk berhadapan di meja makan.

Riza pun merasa kesulitan untuk makan karena tangan kanan nya sudah di bungkus perban oleh Lilia tadi.

"sini aku bantu ya ", ucap Lilia yang langsung menyuapi Riza.

"gak usah", jawab Riza yang semakin gugup. "yaudah gak apa-apa kok ,ini juga kan gara gara aku kamu jadi sampe kayak gini",kata Lilia yang memaksa menyuapi Riza.

Akhirnya mereka pun makan bersama.

Setelah selesai makan Lilia segera merapihkan semua piring nya ke dapur dan langsung mencucinya.

"gak usah Li,biar besok aja gw suruh orang",kata Riza melarang Lilia untuk mencuci piring.

"gak apa-apa kok,cuma sedikit", jawab Lilia sambil terus mencuci piringnya.

Dalam hati Riza berkata,"begini mungkin ya rasanya kalo gw dan Lilia menjadi pasangan suami istri", sambil tersenyum Riza memperhatikan Lilia,"ihh apaan si lu za,kok tiba-tiba kepikiran berumah tangga ", ucap Riza lagi dalam hati mengelak perkataannya sendiri..

1
wong jowo
semangat author
lusi🌼: terimakasih kakak sudah mampir ☺️🙏
total 1 replies
Araceli Rodriguez
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
lusi🌼: terimakasih kak sudah membaca novel ku .
tunggu yaa kelanjutannya ☺️
total 1 replies
Guillotine
Bikin deg-degan nih!
lusi🌼: terimakasih kakak sudah mampir, tungguin yaa cerita selanjutnya ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!