Lily Light Kato, yang terlahir dengan limpahan materi dan kemewahan, lebih memilih hidup mandiri dan jauh dari keluarganya.
Lily menyembunyikan status aslinya juga menutupi kecantikannya dengan berpenampilan culun dan berwajah buruk rupa.
Lily lebih memilih menjadi, tenaga relawan di salah satu panti sosial.
Niat hati ingin menolong sepasang suami-istri yang mengaku terlantar, malah menjerumuskan Lily pada sebuah pernikahan kilat, dengan putra semata wayang pasangan suami-istri itu.
bagaimana kisah Lily, putri Kimberly dan Arthur selanjutnya?
saksikan terus kisah mereka hanya di sini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uma_bhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Lily buru-buru memakai atribut wajah palsunya, saat pintu kamarnya diketuk dengan tidak sabar.
Lily berdecak kesal sambil berjalan mendekati pintu kamar. Lily berdehem terlebih dahulu dan memulai kembali antingnya sebagai, istri culun.
"Ada apa?" Tanya setelah membuka pintu kamar dan melihat Brian berdiri di hadapannya dengan raut wajah aneh menurut dalam pandangan Lily.
Lily memperbaiki letak kacamatanya dan menarik ke atas hidungnya sehingga mengkerut dan menatap suami dengan kepala miring.
Jelas saja itu membuat Brian risih dan geli sendiri melihat ekspresi wajah istrinya yang begitu buruk.
"Ada yang anda butuhkan, tuan suami?" Tanya Lily lagi. Kali ini ia memperlihat giginya yang dihiasi kawat gigi berwarna hitam dan Lily sengaja mengoreknya di depan sang suami.
Terlihat mimik wajah pria tampan di hadapannya begitu menahan rasa mual. Kalau bukan dalam misi pengalihan hak waris, Brian sudah memaki istri buruk rupa-nya ini.
Lily senagaja mencium jarinya yang ia gunakan untuk menggorek sela gigi berkawatnya. Yang sukses membuat Brian berlalu dengan suara menahan muntah.
"Dasar payah," cibir Lily sambil memandangi suaminya dengan senyum miring.
"Aku tidak yakin, dia bisa mengambil hatiku dan membuatku jatuh cinta." Lily berkata lirih dan berjalan ke arah dapur.
Lily bertepuk tangan tiga kali dan seketika dinding di depan bergeser dan terbuka. Memperlihatkan area dapur bersih dan mewah.
"Hey, buatkan aku kopi!" Pinta Selena dengan ucapan arogan.
Lily mengernyit heran dan kebingungan. Ia tidak menyangka, wanita dengan karir di dunia bintang dan gelap ini begitu minim akhlak.
Tidak ingin membuat keributan dan memilih mengalah, Lily pun membuat secangkir kopi untuk Selena yang duduk dengan santai di balkon ruangan tamu.
"Ini!" Seru Lily sambil meletakkan secangkir kopi panas di atas meja.
Selena tidak mengindahkan Lily, wanita itu asyik menikmati langit sore dengan pakaian seksinya.
Lily hanya mengidikkan kedua bahu dan bersiap untuk menjauh, namun lagi-lagi Selena memerintah dirinya.
"Ganti, aku menginginkan jus. Cuaca hangat seperti ini cocok menikmati segelas jus tomat," seloroh Selena. Wanita itu terlihat melirik Lily dengan wajah puas.
Lily pun hanya bisa menuruti permintaan wanita satu ini. Mumpung batas kesabaran nya masih ada.
Lily pun kembali ke dapur dengan langkah biasa saja dan ia berpapasan dengan Brian yang sibuk bertelepon.
"Buatkan aku kopi!" Di sela-sela perkataan di telepon, Brian memberikan perintah kepada istrinya.
Lily hanya bisa mengangguk sambil menarik nafas panjang. Semoga ia bisa mengontrol emosinya.
"Lihatlah, dia begitu cocok menjadi seorang pelayan," Selena memberikan komentar sinis kepada Lily, ketika Brian duduk di sampingnya dan lantas memeluk kekasihnya itu.
"Kamu benar, dia lebih pantas menjadi seorang pelayan," sela Brian yang mengecup pundak terbuka — Selena.
"Kita bisa membuatnya menderita terlebih dahulu," ucap Selena yang berpindah ke atas pangkuan — Brian.
Keduanya pun saling melemparkan senyum licik dan berlanjut dengan saling bercumbu.
"Cih, menjijikkan. Baiklah, kita lihat bagaimana reaksi mereka menikmati minuman segar di sore hari." Lily menambahkan satu sendok teh garam, di cangkir kopi Brian dan satu sendok teh cabe bubuk di jus tomat Selena.
"Bukankah, tomat akan terasa nikmat saat di tambahkan dengan bubuk cabe?" Gumam Lily sambil tersenyum puas.
"Mari kita lihat reaksi mereka."
Lily pun berjalan ke arah pasangan dimabuk cinta itu, yang masih terus bercumbu. Tanpa memperdulikan keberadaan Lily yang notabene adalah istri Brian.
Lily hanya memutar bola matanya sambil meletakkan pesanan kedua orang di depannya ini. Lily bahkan begitu jijik, mendengar suara cumbuan mereka.
Tiba-tiba senyum misterius Lily terlihat. Wanita itu lantas menegakkan punggungnya dan meraih ponselnya di dalam saku rok yang ia kenakan.
"Mommy!" Seru Lily dengan suara lantang.
"Apa? Mommy ingin melihat wajahku?" Ucap Lily yang suaranya sengaja ia kencangkan.
Yang berhasil, membuat Brian mendorong tubuh kekasihnya hingga terjatuh di lantai.
Brian terlihat kelabakan saat mendengar sang mommy ingin melakukan video call.
"Mommy, apa kabar?" Lily berpura-pura menatap ponselnya seakan berbicara dengan mertuanya.
"Mommy ingin melihat apartemennya? Okay, saya akan mengubah kamera depan," ujar Lily.
Wajah Brian terlihat panik dan tegang. Apalagi melihat ponsel Lily mengarah kepadanya. Dengan segera, Brian mendorong kembali tubuh Selena yang baru saja bangkit.
"Honey!" Bentak Selena.
"OH itu suara pelayan, mom," timpal Lily berpura-pura.
Selena semakin kesal dan ia begitu murka saat ini, ia ingin mendekati Lily, tapi segera ditahan oleh Brian yang hanya bisa bungkam.
"OH suamiku sedang berada di depan saya, mom," celetuk Lily dengan tersenyum kepada suaminya.
"Apa, mommy ingin melihat wajahnya!" Sentak Lily, yang berpura-pura tidak terlalu mendengar ucapan mertuanya
"Baik, baiklah. Tunggu saya akan memperlihatkan wajah suamiku." Lily kini terlihat mengotak-atik ponselnya.
Brian yang panik segera menarik Selena untuk bersembunyi terlebih dahulu di dalam dan ia mendekati Lily.
"Okeh mom, bye!" Seru Lily.
Brian hanya bisa melongo mendengar ucapan istrinya itu. Niat hati ingin menyapa sang mommy, tapi sambungan teleponnya sudah terputus.
"Salam dari mommy," bisik Lily.
Brian masih terbengong di tempatnya, entah mengapa ia merasa dipermainkan oleh istri culunnya itu.
"Sial!" Teriak Brian geram. Pria itu baru sadar sedang dikerjai oleh Lily. Ia baru sadar, sejak tadi suara sang mommy tidak terdengar, padahal sedang melakukan video call tanpa headset.
"Culun!" Teriak Brian penuh rasa kesal.
Wajah Brian begitu merah menahan kemarahan dan matanya nyalang ke arah dalam ruangan, dengan dada naik turun dengan kencang nya.
"Ada apa?" Tanya Selena yang juga ikut terkejut dengan teriakan Brian.
"Dia menipu kita." Brian menjelaskan dengan wajah begitu merah.
Selena pun ikut meradang, ia bahkan lebih mendominasi keadaan apartemen pribadi pasangan suami-istri itu.
Karena terlalu menahan rasa kesal, Selena dan Brian meraih gelas minuman mereka masing-masing dan tanpa berpikir panjang, keduanya langsung meneguk minuman mereka.
"Byur!" Selena dan Brian, bersamaan menyemburkan minuman yang sempat mereka minum.
"Apa-apa ini!" Teriak Selena.
"Kau ingin meracuni kami?" Bentaknya lagi
Selena terlihat mengibas mulutnya yang terasa panas dan wajahnya terlihat begitu merah yang sedang menahan rasa pedas.
"Dasar wanita culun licik!" Pekik Brian.
Pria itu hanya memuntahkan kopi asin tersebut, dengan wajah begitu murka.
Sedangkan Lily hanya bisa tersenyum jahat di dalam dapur, tidak lama iya mendengar suara melangkah menuju ke arahnya.
Lily sudah menduga siapa yang datang. Terlihat, pasangan itu kini menatap dirinya dengan begitu tajam. Seakan ingin mencabik-cabik seluruh tubuhnya.
"Hey, kau!" Bentak Selena sambil menyiramkan jus ketubuh Lily. Beruntung, Lily menghadir dan jus tersebut mengotori lantai.
komen
sub
iklan
bintang
kenapa selalu kak uma ga nuntasin ampe ending sih
ntar akhir jalanny ga klop
alurnya di chap 1 n lainya
kayak q nya protes
dphal nt kk bagus
spt mengantung deh..
maafkan jd curhat
tp ttp asyik kog, hny endingnya yg selalu terpotong kasar
/Facepalm//Grimace//Facepalm//Grimace//Facepalm//Grimace//Facepalm//Grimace/
biar aje org yg komen ga sesuai expect nya.
namany manusia, pastiny pemikiran beda.
kita tinggal nikmati ga usah mikir, yey..
tetap semangat.. aplg visual yg always bikin melting
cha yo kak umma bee
siapa..kau siap honey
hmmm..
bayangin
kan bobok
hmmmm
makanya dlm islam, sbg muslimah kita disuruh menutup aurot hany tampak wajah n pergeangan saja.
lakik sejati yo ngono, posesif
ga mau miliknya di maksa mata2 buaya lihat miliknya.
agar hany dia saja yg bs menikmati.
itulah indahnya islam, quran dan sunnah adlaah buku panduan lgs dr si pembuat manusia.
spt elektronik, ada buku panduan pemakaian.. logikanya begitu s n k
jd harap jgn disalah artikan para ukhty yg menutup hingga niqop wajahnya.
krn hujah marwah suaminya dipertaruhkan. agar tidak ada macam psikopat yg teropsesi jahat macam itu.
cha uo umma bee/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
gila nt k uma bee, x ini, ambil bbrp chap
action
culun bin bego
psikopat
drama ala pelakor harta
mafia underground
tp brian ttp ga sadar
emang goblok
buakkk..yg merugikan
rombak yg loyalitas