NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Sang Pengawal

Terjerat Gairah Sang Pengawal

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:847.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: sendi andriyani

"Aku kecanduan dengan tubuh mu, Nona." Juan berbisik sensual di telinga Syera.


"Kau begitu kurang ajar, mana ada pengawal yang menikmati tubuh anak majikan nya heh!" Ketus Syera sambil mengeratkan selimutnya.


Syera Alana Lurious gadis yang nakal dan susah di atur di pertemukan dengan Juan Karessa Mahendra yang di pekerjakan oleh ayah nya menjadi pengawal nya.


Karena suatu kejadian, membuat Syera dan Juan terlibat hubungan terlarang yang membuat sang ayah murka.


Bagaimanakah kisah cinta antara anak majikan dan pengawal nya? Apakah kedua nya bisa meluluhkan hati ayah Syera? Simak hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 - TGSP

Di rumah Juan, Syera sedang mengajari Rinda yang sedang fokus mengerjakan tugas bahasa Inggris. Syera yang notabene nya dari kalangan keluarga terpandang, yang sering bertemu dengan klien sang papa dari berbagai negara, jadi dia pintar bahasa Inggris.

Syera juga menyuapi Rinda dengan bakso yang tadi dia beli dengan telaten, membuat hati Juan menghangat melihat pemandangan yang menyejukkan hati itu. Ternyata, di balik sikap jutek dan angkuh Syera, tersimpan hati yang lembut dan juga penyayang. Pantas saja Rinda merasa nyaman jika berada dekat dengan Syera.

"Dia sangat cantik jika sedang mode serius." Gumam Juan, pria itu mengambilkan teh hangat untuk Syera.

"Apa ini?" Tanya Syera saat Juan meletakan teh itu di dekat nya. 

"Teh hangat, untukmu sayang." Ucap Juan sambil tersenyum, begitu pun dengan Syera yang melempar senyuman manis nya ke arah Juan.

"Terimakasih, sayang." Jawab Syera. 

"Cieee kakak cantik manggil kakak Juan dengan panggilan sayang."

"Husshh, kamu masih kecil Rin. Jangan ikut campur sama urusan orang dewasa." Ucap Juan, membuat Syera terkekeh.

"Gak baik bicara seperti itu sama adik kamu sendiri, yang." 

"Kamu senang, kalau semisal kakak cantik sama kak Juan berhubungan dekat?" Tanya Syera pada Rinda. 

"Tentu, kenapa tidak? Kakak cantik itu sangat baik, sangat cocok dengan kak Juan." Jawab Rinda. 

"Kalau begitu, kakak cantik bakalan jadi kakak ipar Rinda dong, gimana?"

"Yeeee, Rinda suka banget kalo kakak yang jadi kakak ipar Rinda." Jawab Rinda, meskipun masih kecil tapi dia paham benar. Jika Syera menyebut nya dengan sebutan kakak ipar, artinya Syera mungkin akan menjadi istri kakak nya, Juan.

"Benarkah?"

"Iya, Rinda seneng banget." Ucap Rinda sambil bersorak kegirangan, membuat Syera tersenyum kecil.

"Udah, ayo belajar lagi. Sambil kakak suapin ya?"

"Iya Kakak cantik, makasih."

"Sama-sama, cantik." Syera mengacak rambut Rinda dengan perlahan, lalu kembali menyuapi gadis kecil itu. Katanya, biar lebih kenyang jadi Rinda menambahkan nasi di bakso itu. Tentu saja hal itu membuat Syera tersenyum, karena keadaan lah yang membuat Rinda bertindak seperti itu.

"Sayang.."

"Iya, kenapa yang?" Tanya Syera pada Juan.

"Nanti malem mau makan apa? Biar aku masakin."

"Masak seblak bisa gak, yang?"

"Bisa, tapi harus beli bahan-bahan nya dulu di toko depan." 

"Yaudah, yuk sekarang." Ucap Syera, dia beranjak dari duduknya karena tugas Rinda juga sudah selesai dan dia sudah bisa makan sendiri.

"Rinda mau ikut?" Ajak Syera pada Rinda.

"Gak usah Nak, nanti Rinda nya ngambil jajan." Ucap Romlah yang baru keluar dari kamar nya. 

"Gapapa, yuk mau ikut?" Tanya Syera lagi, Rinda mengangguk cepat. Biasa nya dia memang selalu ikut dengan Juan jika berbelanja bulanan, jika ada sisa nya dari uang belanja, barulah Rinda bisa jajan cemilan.

Juan memasangkan helm di kepala Melisa, lalu ketiga nya pun pergi dengan berboncengan motor. Melisa berpegangan di pinggang Juan dengan erat, sedangkan Rinda memilih duduk di depan.

"Sayang.."

"Iya, sayang. Ada apa?" Tanya Syera, dia menyandarkan dagu nya di pundak Juan.

"Kamu suka suasana disini?"

"Iya, aku suka karena ada kamu, yang. Kalo gak ada kamu, aku gak suka, hehe." Jawab Syera sambil terkekeh. 

"Kamu, ada-ada aja deh." Juan mengusap lembut tautan tangan Syera yang melingkar di pinggang nya. 

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka pun sampai di toko kelontong yang menyediakan aneka bahan-bahan untuk seblak yang di inginkan oleh Syera. 

"Beli kerupuk nya setengah kilo aja yang, dua macam, biar meriah." Ucap Syera, Juan menurut dan mengambil dua jenis kerupuk mentah. Sedangkan Syera, dia membeli topping nya, seperti bakso-baksoan kecil, bakso ikan, dumpling dan sayuran, juga beberapa bahan yang lain.

"Biar lebih kenyang, pake bihun kali ya?" 

"Astaga sayang, sebanyak ini?" Tanya Juan begitu melihat keranjang berisi aneka macam toping untuk seblak. 

"Hehe, kalap yang." Syera cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Yaudahlah, terserah kamu aja."

"Ambilin bihun jagung dong, yang." Pinta Syera, Juan pun menurut dan mengambil satu bungkus bihun jagung. 

"Rinda mau jajan? Ngambil aja, nanti kakak yang bayar."

"Boleh kak?" Tanya Rinda dengan senyum manis nya.

"Iya, boleh sayang. Mau apa?" Tawar Syera. 

"Mau chiki ini sama coklat yang suka ada di iklan itu lho, kak." 

"Coklat? Yuk kita nyari." Ajak Syera, sedangkan Juan hanya melihat kedua gadis berbeda generasi itu berjalan-jalan mencari coklat yang di inginkan oleh adiknya. Dirinya? Hanya mengikuti kedua nya, sambil menenteng keranjang berisi belanjaan yang di pilih oleh Syera. 

"Yang mana?" Tanya Syera, saat kedua nya menemukan etalase tempat coklat berjejer. Rinda nampak kebingungan memilih coklat yang mana, tapi yang dia inginkan itu coklat yang seperti di iklan.

"Rinda gak tau, tapi yang di iklan itu ada kacang nya, kak." 

"Kacang apa?"

"Rinda gak tau nama nya, tapi kata Mama, itu kacang asal nya dari buah jambu." 

"Hah, kacang apa yang berasal dari jambu? Aduh, kakak gak tau." Ucap Syera sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal. 

"Kacang mete lho, sayang. Kan dari jambu monyet." 

"Hah, apalagi itu? Jambu monyet?" Tanya Syera heran. Memang nya ada buah yang di sebut jambu monyet? Seperti apa rupa dan bentuk nya ya, apa mirip monyet?

"Haha, sayang. Nanti aku liatin, di belakang rumah ada pohon nya lagi berbuah."

"Seriusan ada buah jambu monyet? Apa bentukan nya kayak monyet, yang?" Tanya Syera penasaran. Pertanyaan gadis itu membuat Juan tertawa, ada-ada saja.

"Sayang, jangan karena di sebut jambu monyet, bukan berarti bentukan nya seperti monyet, sayang." Ucap Juan sambil terkekeh, dia mengacak rambut Syera dengan gemas.

"Jadi, mau beli coklat yang mana? Masih bingung, ya?"

"Hehe, iya kak."

"Kakak kalo beli coklat, suka beli merk yang ini." Ucap Syera, mengambil satu batang coklat dengan merek ratu silver. 

"Yang ini aja deh, kak."

"Mau berapa, satu, dua atau tiga?" Tanya Syera membuat Juan merasa tak enak hati pada gadis berstatus majikan sekaligus kekasih nya itu.

"Sayang, satu aja. Jangan malah di tawarin, dia tuh pasti ngambil banyak."

"Gapapa kok, yang." Jawab Syera.

"Terserah kakak aja."

"Yaudah." Syera pun mengambil tiga batang coklat dan memberikan dua di antara nya untuk Rinda.

"Dua buat kamu, satu buat kakak di bagi sama kak Juan ya? Oke?"

"Makasih kakak cantik." 

"Sama-sama cantik." Jawab Syera, lalu mencubit gemas pipi cabi gadis kecil itu.

"Sudah selesai, kita pulang yuk? Udah mendung tuh."

"Iya sayang." Jawab Syera, mereka pun melangkah ke arah kasir dan Syera membayar nya menggunakan kartu debit miliknya. 

Setelah selesai dengan pembayaran, ketiga nya pun bergegas untuk pulang karena langit sudah cukup mendung, Juan khawatir kalau mereka kehujanan di jalan. Dia sih gak masalah karena sudah tahan banting, kehujanan kepanasan sudah biasa bagi nya. Rinda juga seperti itu, tapi Syera? Bisa-bisa dia demam nanti.

Setelah sampai di rumah, Romlah menggelengkan kepala nya saat melihat Juan menenteng kresek berukuran besar. 

"Nak, itu belanjaan siapa?" Tanya Romlah.

"Punya Non Syera, Ma. Katanya mau bikin seblak." 

"Ohh, begitu ya? Itu kok banyak sekali beli bahan nya." Tanya Romlah lagi sambil mengernyitkan kening nya. Apa itu tidak terlalu banyak?

"Kalap, Ma. Hehe." Jawab Syera sambil cengengesan. 

"Mama, lihat nih Rinda di beliin coklat sama kakak cantik." 

"Rinda minta sama kakak cantik?" Tanya Romlah pelan, namun mampu membuat Rinda terlihat seperti ketakutan.

"Enggak kok, Ma. Rinda gak minta, tapi Syera yang nawarin. Jangan di marahin ya?"

"Tapi, Nak nanti Rinda nya ketagihan minta-minta di jajanin."

"Gapapa, kalau Syera ada pasti Syera beliin kok." Jawab Syera, dia tersenyum hingga mata nya menyipit.

.......

🌻🌻🌻🌻🌻

1
Falentino Fahrudin
mantap.Lanjutkan cerita nya...
Anik Suprihatin
Kecewa
Anik Suprihatin
Buruk
Juan Sastra
bagus thorrr puas juga bacanya
Juan Sastra
salah sendiri kucing di titipin ikan ya makanlah,, apa lagi ikannya emang kesenangan di makan ggak nolaklah
Juan Sastra
heemm haredang banget thorrr
Juan Sastra
kok juan ggak ada ketegasan,, lapor polisi kek atau setidaknya melaporlah sama tuannya,, percuma dong byar pengawal jika anaknya tetap dlm bahaya,, jika hanya untuk begitu doang orang lain mah bisa nolongin,
Nining Chili
👍👍👍
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
typo melisa terus 😂
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
mahasiswa pemes apaan kak?
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
serakah? 🤔
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
melisa siapa
Virgo Girl
Pelan... pelan Juan... astogeh
Dwi Winarni Wina
Makan yg banyak juan burgernya biar kenyang.....
Dwi Winarni Wina
juan dah berani maen nyosor jaa mencium bibir syera....
Dwi Winarni Wina
juan pasti sangat hot banget n menggoda bagi sera....
Dwi Winarni Wina
juan tulang keluarga kasian ibunya kakinya diaputasi tdk leluasa bergerak berada dikursi roda,,,sabar ya juan hrs ikhlas bekerja demi keluarga....
Dwi Winarni Wina
mampir thor kayaknya menarik n bikin penasaran.....
Triya Abdullah
visual juan kurang macho thorr
mma ayu
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!