Dia tidak menyangka, kematiannya di sebuah pulau sangat membuat keluarga kandungnya merasa senang.
Saat ini, mereka sedang mengadakan pesta atas kematiannya.
Daniella Wang, yang saat ini telah menjadi arwah gentayangan melihat semua apa yang terjadi di kediaman Wang.
Tawa kedua orang tuanya, ke empat kakak laki-lakinya. Dan juga Ovellia Wang, putri palsu yang di sayangi mereka.
Ketika mereka mendengar tentang kematiannya, mereka hanya berkata;
"Itu akibat ulahnya sendiri, dia yang mencari kematiannya sendiri. Biarkan dia mati jauh-jauh."
Tiba-tiba ada kekuatan dahsyat yang menarik arwah Daniella. Kembali ke masa dia muda. Di mana ketika orang tua kandungnya ingin menjemputnya dari ayah angkatnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 16
"Ayah, ibu.. Apakah ada yang penting? Sampai kalian berdua datang dengan sedikit tergesa-gesa." Tanya Daniella.
Dia sedikit terkejut atas kedatangan kedua orang tuanya itu. Karena biasanya sebelum mereka datang, mereka akan meneleponnya terlebih dahulu.
Saat ini mereka sedang duduk di sudut ruang restoran, dimana Daniella bekerja.
"Daniella, bagaimana pekerjaan mu di sini? Ibu rasa ini terlalu berat untuk mu." ibunya tidak menjawab pertanyaan darinya. Tetapi dia sedikit resah, melihat sekitar restoran tersebut dan mengamati Daniella. Dengan pakaian seragam pelayan restoran, terlihat seperti pembantu di rumahnya. Ada rasa teriris sedikit di hatinya.
"Tidak ibu, aku sudah terbiasa dengan pekerjaan berat. Lagi pula pemilik restoran ini dan juga teman-teman karyawan lainnya, sudah seperti keluarga sendiri jadi aku tidak merasa pekerjaan ini terlalu berat." Dia menanggapi perkataan ibunya dengan santai.
"Tapi ibu masih tidak tega melihat keadaanmu di sini. Oh ya, bagaimana kalau kamu bekerja di perusahaan ayah? Nanti ayah akan memberikan jabatan yang bagus untukmu." Tambah ibunya lagi.
Walau alasan mereka datang bukan tentang pekerjaan, tapi mereka membicarakannya panjang lebar.
"Ibu, jangan seperti itu. Aku masih belum menyelesaikan sekolah. Jikalau aku memasuki perusahaan ayah tanpa ijazah apapun, pasti karyawan lain akan merasa curiga." Saat ini dia belum berniat untuk bekerja di perusahaan ayahnya itu. Karena rencananya, dia ingin membuka usaha sendiri.
Tapi jika untuk mempertahankan dari niat licik Olivia dan keluarganya. Daniella akan mengesampingkan rencana awalnya dahulu.
"Mengapa mereka harus curiga? Jika status mu diberi tahu, mereka akan mengerti."
"Mengakui seperti apa maksud ibu? Apakah kalian akan mengakui ku sebagai anak kandung kalian? Terus.. bagaimana dengan Olivia? Jika dia mengetahuinya, bukankah dia akan sakit hati dan malu. Orang-orang akan mengetahui statusnya sebagai anak angkat." Dia masih belum bisa percaya dengan orang tuanya ini.
Semua itu di sebabkan kehidupan sebelumnya. Mereka merayunya dengan segala cara untuk membawanya pulang. Tetapi sesampai di kediaman mereka, mereka acuh. Seperti bukan orang yang baru saja berkata manis kepadanya tadi.
Mereka dua akhirnya terdiam, karena ucapan Daniella benar adanya. Karena sebelum bertemu dengan Daniella, walaupun sudah mengetahui keberadaannya. Mereka berdua dan juga ketiga putranya itu, sudah membuat janji kepada Olivia. Bahwa hanya dia yang akan menjadi putri tunggal keluarga Wang.
Ibunya meremas tangannya dengan keras. Betapa bodohnya dia sampai berjanji kepada Olivia. Bahwa dia putri satu-satunya di keluarga Wang.
Sementara di hadapannya ini adalah Putri kandungnya yang sebenarnya. Bekerja dengan susah payah untuk menghidupi dirinya. 'Bukankah aku menjadi ibu yang paling buruk di dunia?' Pikirnya
Dia menyentuh tangan suaminya yang ada di sebelahnya. Dengan bermaksud apa yang harus dilakukan selanjutnya, karena dia juga tidak tahu bagaimana menjawab perkataan Daniella.
Daniella tidak melihat adegan itu, karena tangan mereka berdua ada di bawah meja.
"Ibu ayah, Kalian tidak usah memikirkan masalah status ku. Biarkan saja seperti ini adanya. Jika ayah dan ibu ingin aku bekerja di perusahaan ayah, mungkin harus menunggu beberapa tahun lagi. Sampai aku lulus dari universitas." Dia tidak ingin orang tuanya ini menjadi menyalahkan diri mereka sendiri, tentang masalah statusnya.
"Bagaimana kalau kamu jadi karyawan magang saja dulu?" Ayahnya akhirnya buka suara. Karena dia merasa sedikit sakit hati, sebab Daniella belum ingin mengakui mereka sebagai keluarganya.
"Itu akan sangat sulit ayah, karena mata kuliah yang akan aku ambil, mungkin akan berlangsung pada pagi hari. Karena aku berencana tidak mengambil kuliah di sore hari."
Kembali suasana menjadi sepi di antara mereka. Walau kenyataannya restoran itu telah dipenuhi beberapa pelanggan yang ingin makan.
"Kalau begitu, ayah mengikuti perkataanmu saja. Ayah akan menunggu sampai kau memiliki waktu untuk memasuki perusahaan." Ayahnya tidak ingin memaksakan kehendak kepada putrinya ini.
"Bagaimana dengan Olivia, apakah dia juga akan bekerja di perusahaan ayah?" Dia harus tetap mengawasi setiap gerak Olivia.
Karena ada satu hal yang belum bisa dia pecahkan di kehidupan lalu. Jadi, untuk kehidupan sekarang, dia tidak boleh kecolongan.