Dania memutuskan untuk menikah dengan Denis karena jebakan dari seseorang. Dengan berat hati ia setuju dengan usulan dari para warga masyarakat yang datang menggebrek mereka berdua.
Denis sengaja melakukan hal itu agar ia mendapatkan istri secepatnya sebelum kedua orang tuanya balik dari luar negeri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 28
Tersisa sebulan lagi Dania akan wisuda dan teman-temannya merasa sangat senang dan bahagia sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Karena selama kurang lebih 4 tahun lamanya menempuh pendidikan di bangku perkuliahan akhirnya mereka akan meraih gelar sarjananya.
Hari ini, Dania berniat ingin ke kampusnya untuk menyelesaikan pembayarannya dan menyetor beberapa nilainya di Fakultas. Hari ini cuacanya sangatlah panas, matahari bersinar dengan teriknya.
"Kenapa hari ini cukup panas yah, padahal kemarin hujan dan hari ini cukup terik," gumamnya Dania.
Tiba-tiba kepala Dania pusing dan badannya terasa lelah, tetapi ia tetap berusaha untuk melangkahkan kakinya menuju ruang fakultas.
Dania memegang kepalanya yang mulai pusing dan penglihatannya kabur, "Ya Allah… kenapa kepalaku sakit sekali, perasaan semalam tidurku nyenyak dan cukup pulas apa karena mungkin pengaruh panasnya matahari yah," lirihnya yang berjalan sempoyongan dan harus berpegangan pada tembok besar yang kebetulan jalan yang dia lewati ada di sekitar tembok sehingga ia memanfaatkannya.
Belum satu langkah kakinya menaiki undakan tangga paling dasar, ia jatuh pingsan.
"Aaahhh!!" Jeritnya Dania sebelum kedua matanya terpejam.
Untung saja ada seseorang yang gerakan cepat gercep membantunya sehingga tubuhnya terselamatkan dari benturan dengan lantai.
"Kenapa ini anak keluar rumah kalau sedang dalam kondisi yang tidak sehat kan berujung seperti ini jadinya," ketusnya orang itu.
Orang itu membantu Dania ke ruang perawatan yang ada di kampusnya lalu membaringkan tubuhnya Dania ke atas bangkar dengan sesekali mengomel tidak jelas.
"Ternyata wajahmu cantik juga, pantasan kakak awalnya hanya menikahimu karena terpaksa dan sekarang itu tergila-gila kepadamu," ungkapnya orang itu yang sedari tadi terus memandangi wajahnya Dania yang ayu dan cantik alami tanpa polesan make up yang tebal.
Beberapa saat kemudian, Dania sadar dan mengeluhkan kepalanya yang agak pusing.
"Aahh!! Sakit!!" Keluhnya Dania disaat ia membuka kedua matanya.
Dania memegang kepalanya yang sedikit pusing jika ia banyak bergerak. Dia kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan itu tapi,ia keheranan karena menurut seingatnya ia tadi ingin menaiki tangga tapi tiba-tiba saja terjatuh hanya itu yang mampu ia ingat.
"Maaf aku sekarang ada di mana dan Anda siapa?" Ujarnya Dania yang heran dengan keadaannya sendiri.
Orang itu tersenyum simpul, "Ohh aku kebetulan lewat tadi, tapi aku lihat kamu jatuh jadi aku tolongin kamu dan kita harus berakhir deh disini tempat ruangan UKS kalau tidak salah," terangnya orang itu.
Dania tersenyum simpul, "Makasih banyak kamu sudah bersedia menolongku, untung ada Mbak Yuni menolongku jika tidak mungkin aku sudah terluka," pungkasnya Dania yang malu-malu karena menurutnya sudah merepotkan orang lain.
"Kamu tidak perlu bersikap seperti itu juga, itu hal yang wajar aku lakukan kok, kamu atau orang lain yang berada di posisi kamu pasti aku akan membantu siapa saja yang membutuhkan bantuanku," tuturnya panjang lebar.
"Maaf yah Mbak! Aku sudah merepotkan dan menyita waktunya yang mungkin Mbak sibuk," imbuhnya Dania.
"Ohh itu tidak masalah, santai saja, kamu kalau dengan aku tidak perlu sungkan," sanggahnya Citra.
Dania bangun dari tidurnya dan ingin mengambil tasnya tapi tangannya tidak sampai, untung saja Citra lebih sigap berdiri di dekat Dania jadi ia refleks membantu Dania mengambilkan tasnya.
"Makasih banyak, lagi-lagi kamu menolongku," tuturnya Dania yang tersipu malu karena kembali dibantu.
"Tak apa-apa, santai saja kalau sama Citra," kilahnya Citra.
"Aku permisi dulu mau nelpon teman," ucapnya Dania yang pamit mau menelpon Dea.
Citra hanya mengangguk sambil tersenyum ramah. Dania kemudian menelepon nomor hpnya Dea.
"Assalamualaikum Dessy," sapanya Dania.
"Waalaikum salam, Danai ada apa?" tanya Dea diseberang telpon.
"Dea, aku mau minta tolong sama kamu, bisa gak kamu ke ruang perawatan yang ada di lantai dasar fakultas yah, kalau bisa sekarang," pintanya Dania.
****************
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Cinta Pertama loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Baby Sitter Pilihan
Kau Hanya Milikku
Dewa dan Dewi
Merebut Hati Mantan Istri
Duren, i love you
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap CP Istri dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...
Makasih banyak all readers…
I love you all..