NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemalangan Huang Long

“Dimana aku?” Setelah sekian lama tidak sadarkan diri, Huang Long membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya. Ruangan yang sangat gelap dengan dua buah lubang kecil untuk mendapatkan udara dan cahaya dari bulan yang bersinar.

“Ini… saya ditangkap dan dimasukkan ke sel?”

Melihat ke sisi sebaliknya, Huang Long dapat melihat tiang-tiang kayu berjejer yang menutupi sisi ruangan seutuhnya disertai pintu sel yang digembok dengan rantai besi besar. ‘Apa yang mereka inginkan dari orang yang hampir mati ini?’

“Ughh..” Huang Long berusaha bangkit tetapi merasakan sakit di belakang lehernya. Menahan rasa sakit yang menderanya, Huang Long berdiri dengan bersandar di pintu sel yang terbuat dari tiang kayu yang sangat tebal. Melihat keluar sel, dia dapat melihat tiga buah sel kosong lainnya. “Ada empat sel dan hanya saya sendiri disini. Dimana sebenarnya aku?”

Sel yang Huang Long tempati adalah sel yang berada di posisi jauh dari pintu ruangan. Memeriksa semua bagian sel yang digunakan untuk mengurungnya, Huang Long tidak dapat menemukan sebuah celah untuk melarikan diri.

Tidak lama kemudian, pintu ruangan sel terbuka dengan seorang pria berjalan masuk ke dalam ruangan. Huang Long yang sedang berbaring berpura-pura masih belum sadarkan diri.

“Klang klang” rantai yang terkunci dengan gembok terlepas dan pria tersebut membukakan pintu sel. Pria tersebut berjalan mendekati Huang Long dan hendak mengangkatnya.

Huang Long melancarkan sebuah tendangan yang mengarah ke kepala orang yang memasuki sel. Sayang, lawan yang dihadapi oleh Huang Long adalah seorang ahli bela diri. Dengan mengangkat tangannya, pria tersebut menangkis tendangannya dan membalas serangan Huang Long.

Dengan posisi badannya berbaring di lantai, Huang Long tidak dapat menghindari pukulan yang menyerangnya. Tendangan dan tinju yang dikerahkan lawannya hanya dapat diterima oleh Huang Long dengan pasrahnya. ‘Jika saya tidak mengalami keracunan dan dapat mengerahkan tenaga dalam. Semua ini tidak akan terjadi padaku. Menjadi orang lemah sangat tidak enak’.

“Sudah, ayo cepat bawa dia. Jangan membuat guru menunggu lama”. Seorang pria yang menunggu di luar ruangan meminta orang yang menyerang Huang Long untuk berhenti. Setelah mendapatkan perintah dari orang yang berada di luar, Huang Long dapat bernafas lega karena telah terbebas dari pukulan-pukulan yang menderanya.

Huang Long ditarik keluar oleh orang yang menyerangnya dengan menarik bajunya. Setelah berada di luar ruangan, Huang Long dapat melihat dengan jelas. Melihat ke sekelilingnya Huang Long menemukan dirinya berada di dalam hutan yang dikelilingi pohon pohon yang lebat.

Selain sel tempat Huang Long ditahan, masih terdapat dua buah rumah yang terbuat dari kayu. Huang Long melihat kedua pria yang menangkapnya tetapi tidak dapat mengenali keduanya. “Siapakah kalian? apa yang kalian inginkan dariku?”

Pertanyaan Huang Long tidak mendapatkan jawaban dan terus ditarik hingga menuju sebuah rumah kayu sederhana yang berada di dekat sel tempatnya ditahan.

“Tok tok tok.. Guru kami membawa orangnya” orang yang membawa Huang Long mengetuk pintu dan membukanya. Ruangan di dalam rumah sangatlah sederhana dengan hanya terdapat sebuah kursi besar di depan sebuah lukisan.

Huang Long dapat melihat seseorang duduk di kursi besar menunggu kedatangan mereka. Orang tersebut telah tua dan memiliki banyak bercak dan bekas luka di wajahnya. Dengan badan yang kecil, orang tua tersebut terlihat kurus dan lemah.

“Sebenarnya apa yang kalian inginkan?” Huang Ling masih tidak mendapatkan jawaban dari ketiga orang yang menangkapnya. Setelah membawa Huang Long ke hadapan orang tua tersebut, kedua murid melepaskan Huang Long dan keluar dari rumah.

Orang tua tersebut berjalan mendekati Huang Long seakan tidak takut akan diserang olehnya. Setelah berada di dekatnya, orang tua tersebut memegang tangan Huang Long dan merasakan denyut nadinya.

“Ha..ha..ha..” orang tua tersebut tertawa dengan sangat keras hingga membuat Huang Long sangat ketakutan.

Dengan meluruskan telapak tangannya, Huang Long mengeluarkan sebuah tusukan ke leher orang tua yang masih tetap memegang pergelangan tangannya. Dengan jarak yang begitu dekat, Huang Long sangat yakin serangannya tidak akan meleset.

Serangan yang hanya tersisa beberapa centimeter terpaksa dihentikan oleh Huang Long sendiri karena dia tidak dapat menggerakkan badannya lagi. ‘Orang tua jelek ini sangat kuat’ pikirnya.

Menghiraukan telapak tangan yang berada di dekat lehernya. Orang tua tersebut menarik Huang Long ke sudut ruangan dan dengan menekan sebuah posisi kecil dinding ruangan sebuah pintu tersembunyi terbuka. Huang Long dapat melihat sebuah tangga batu menurun ke ruangan tersembunyi.

Orang tua tersebut menarik badan Huang Long turun ke ruangan bawah tanah. Ruangan bawah tanah tidaklah besar, Huang Long dapat melihat sebuah kasur di satu sisi, di sisi yang lain terdapat rak kayu yang tinggi hingga langit-langit ruangan dengan pajangan beberapa botol kecil dan kotak-kotak kecil.

Di sisi lainnya, Huang Long dapat melihat beberapa jenis senjata dan banyak jenis peralatan yang tidak dikenalnya digantung di dinding. Di tengah ruangan, Huang Long menemukan sebuah panci besar yang dapat memasak seekor beruang kecil di dalamnya.

Langit-langit ruangan memiliki sebuah pengait tepat di tengah ruangan dan memiliki bekas hitam meluas sebagai saksi bisu sang orang tua sering menggunakan ruangan ini untuk memasak ataupun membuat ramuan yang tidak diketahui oleh Huang Long.

Orang tua tersebut melepaskan pergelangan tangan Huang Long dan berjalan menuju sisi dinding yang menggantung banyak perlengkapan. Anehnya tanpa pegangan tangan si orang tua, badan Huang Long tetap tidak dapat digerakkan dan membuat bulu kuduknya berdiri “Apa yang sebenarnya anda inginkan?”

Mengambil sebuah rantai besi dari kumpulan peralatan yang digantung di dinding. Orang tua tersebut mengayunkan tangannya dan membuat rantai bergerak sendiri mengikat kedua kaki Huang Long. Sesaat kemudian, Huang Long jatuh dengan kerasnya ke lantai dan tergantung terbalik tepat di atas panci besar yang telah disediakan.

Dengan kibasan tangannya, orang tua tersebut membuat luka sabetan di kedua nadi pergelangan tangan Huang Long. Darah Huang Long mengalir dengan derasnya ke dalam panci besar. Panci besar yang kosong perlahan-lahan mulai terisi dengan darah Huang Long.

Tanpa dapat menggerakkan badannya sama sekali, Huang Long hanya dapat pasrah melihat darah yang keluar dari tangannya. “Dari awal kalian tidak bicara apa-apa dan sekarang menguras darahku. Kalian semua sungguh gila.”.

’Apa yang sebenarnya orang ini inginkan? Apakah dia menginginkan darahku yang beracun?

Dari mana orang ini tahu darahku beracun?’

Segala jenis pertanyaan berputar dalam benak Huang Long yang perlahan lahan merasakan badannya menjadi lemah dan kepalanya mulai pusing dengan kegelapan mulai memakan kesadarannya secara pelan-pelan.

‘Apakah akhir hidupku akan berakhir setragis ini?’

1
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
apa cmn nonton doank huang long😅
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
akhirnya bisa juga mulut cewe itu bicara yang baik²
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
Sam
kebaikan dbalas tuba
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!