Adira Kirania sangat bahagia menggantikan Lestari Putri untuk menjadi pengantin untuk Arya Seno Nugroho. Tari menghilang sehari sebelum pernikahan mereka di gelar. Tidak ingin menanggung malu, kedua orang tua Arya meminta Dira putri sahabatnya menggantikan tari. Dira yang sudah lama menaruh hati kepada Arya langsung menyetujui permintaan orang tua Arya.
Sedangkan Arya terpaksa menerima pernikahan tersebut karena tidak ingin keluarganya menanggung malu akibat batalnya pernikahannya.
Pernikahan mereka berjalan lancar, walau Arya awalnya selalu dingin dan kasar kepada Dira. Tetapi berjalannya waktu Arya belajar menerima Dira sebagai istrinya, hingga badai itu datang. Tari kembali hadir dan berusaha merebut Arya kembali.
Hingga suatu hari Arya menyadari kalau hatinya sudah di penuhi oleh Dira, tetapi seolah tuhan ingin menghukumnya. Arya merasakan penyesalan saat mengetahui kebenaran tentang istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rubi Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah berapa lama
Arya dan Dira sudah sampai di sebuah restoran, keduanya di sambut hangat oleh rekan bisnis sekaligus sahabat Arya.
"Hai bro apa kabar, maaf tidak hadir di pernikahan kalian bro." Ucap Bimo memeluk Arya sahabatnya.
"Kabar baik Bim, tidak apa-apa gue tahu Lo itu sibuk bangat. Apa kalian sudah lama menunggu?" Tanya Arya.
"Oh tidak Ar kami baru sampai sekitar sepuluh menit yang lalu. Silahkan duduk." Ucap Bimo.
"Perkenalkan ini istri gue Bim" Ucap Arya.
Bimo dan Dira berjabat tangan dan memperkenalkan diri masing-masing. Begitu juga dengan Bunga istrinya Bimo yang berkenalan dengan Dira.
Setelah berkenalan ke empat orang tersebut menikmati makan siang mereka terdengar Arya dan Bimo saling berbagi cerita, kedua sahabat itu memang jarang bertemu karena Bimo tinggal di kota yang berbeda dengan Arya.
Sehingga jika keduanya bertemu Arya dan Bimo akan asyik bercerita hingga lupa dengan sekitarnya. Merasa di cuekin suami masing-masing, Bunga dan Dira juga terlihat mengobrol. Kedua wanita itu sudah terlihat akrab walau baru berkenalan. Sifat Bunga yang hangat dan ramah membuat Dira mudah berbaur dengan istri dari sahabat suaminya itu.
Bahkan mereka sudah bertukar nomor ponsel agar bisa berbagi kabar nantinya. Mendengar tawa dari dua wanita yang berada di samping mereka membuat Arya dan Bimo menghentikan sejenak pembicaraan mereka. Keduanya senang melihat kedua wanita itu tampak cocok dan sudah akrab. Jika Arya senang melihat Dira yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya berbeda dengan Bimo yang senang melihat sahabatnya mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik dari Tari.
Bimo yakin jika suatu saat nanti hubungannya dengan Tari di ketahui Arya, Bimo yakin Arya akan memaafkannya apalagi setelah Arya mengetahui sifat buruk Tari karena sejujurnya Bimo hanya ingin menyelamatkan sahabatnya dari wanita licik seperti Tari.
Bimo dan Bunga pamit setelah makan siang selesai, sepasang suami istri itu masih mempunyai agenda lain, dengan berat hati mereka berpisah.
Setelah kepergian Bimo dan Bunga, Arya mengantarkan Dira pulang baru ia kembali ke perusahaan untuk melanjutkan pekerjaannya.
Sedangkan di dalam mobil Bunga merasa kesal dengan Bimo, karena sedari tadi ponsel suaminya itu berbunyi tetapi Bimo tidak mengangkatnya.
"Ponsel kami bunyi terus mas, kenapa tidak di angkat berisik tahu." Ucap Bunga kesal.
Bunyi ponsel suaminya membuat pusing di kepala wanita itu semakin bertambah. Entah kenapa beberapa hari terakhir ini dia sering merasa lelah dan pusing di tambah emosinya yang tidak stabil membuat wanita cantik itu sering marah-marah tidak jelas.
"Biasa sayang telepon iseng, mas malas mengangkatnya." Bohong Bimo.
Bunga menghela napasnya dengan kasar, karena sejujurnya ia tahu siapa yang menghubungi suaminya itu.
"Sudah berapa lama mas?" Tanya Bunga membuat Bimo bingung.
"Maksud kamu, berapa lama apanya?" Tanya Bimo kembali.
"Tari, Lestari Putri mantan kekasih yang kamu tinggalkan demi menikah denganku. Sudah berapa lama kamu menyembunyikannya di apartemen XXX?" Tanya Bunga.
Wanita itu tampak tenang tanpa emosi dan beban saat bertanya hal yang membuat kebanyakan wanita bisa seperti orang kesetanan saat mengetahui suaminya membohonginya.
Bimo terkejut setengah mati saat istrinya ternyata mengetahui tentang Tari, bahkan Bunga mengetahui dimana Ia menyembunyikan Tari.
"Sa.... sa.... sayang, kamu ngomong apaan sih?" Tanya Arya pura-pura tidak mengerti.
"Lebih baik jujur, aku bahkan tahu kamu sering mengunjunginya. sudah berapa kali kamu meniduri wanita itu."
Jangan lupa like komentar vote dan hadiahnya agar author lebih semangat up-nya terimakasih.