Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Marahnya Rezaldi.
Rezaldi yang sedari tadi mencari keberadaan Venera, dia dikejutkan dengan teriakan yang memanggil nama Era dari arah toilet.
"Era" Gumam Aldi pada diri sendiri, sambil menoleh ke arah keramaian di depan toilet.
Dia berlari setelah melihat Ola dan Angel sedang di hadang oleh Renata dengan Zelia.
"Ada apa nih?" Kata Aldi tajam menatap Renata yang sedang membelalak ketika melihat Rezaldi datang.
Segera mungkin dia memberi kode ke Andara, tapi tidak didengar oleh gadis itu yang sudah marah banget ke Venera.
Aldi menyerobot masuk dengan mendorong semua murid yang menghalangi jalan nya, dan melihat Venera yang sedang tertunduk tak berdaya dengan seragam yang basah akibat di guyur air pel.
BRAK!!
Aldi menendang ember di dekatnya, Andara menoleh dan membelalak "A-aldi" Gumam Andara.
"Lihat apa lagi sekarang yang kamu lakukan!, selain ngebully Della, kamu...." Kata Aldi menggantung kata, Netra nya nyasar ke arah Venera yang sedang menangis dengan kondisi yang amat berantakan.
"Lu sudah benar-benar keterlaluan, Dara!" Kata Rezaldi sambil menolong Venera bangkit dari keadaan jongkok dengan tubuh yang sudah menggigil.
Tak hanya dibentak, semua orang hampir terkejut dan terheran-heran, selain Nada bicara Rezaldi yang terdengar murka, Saat datang juga Aldi menendang ember hingga pecah. Wajah yang dikenal tenang kini sedang memerah, seperti sedang menahan amarah yang siap meledak-ledak.
"Ini sudah kelewatan batas Dara, Mau lu gue hukum berat HAH!" Sewot Rezaldi Tajam.
"Ta-tapi ini gue bela lu Al, gue marah saat cewek ini jambak rambut lu di kelas tadi" Kata Andara.
"Membela? tapi bukan seperti ini cara nya!" Kata Rezaldi meninggikan suara, Andara langsung kaget mendengar kemurkaan Aldi.
Aldi mendadak menoleh tajam, Venera lebih dulu menahan saat Aldi ingin menghampiri Andara.
"Gue gak papa Al, jangan mikirin gue" Kata Venera.
Ola dan Angel menepis halangan Renata dan Zelia saat mereka lengah. Berlari kecil untuk Menghampiri Era dan membereskan rambut nya yang semrawut.
"Maaf Ra, gue mau nolong di halang oleh kedua temannya" Kata Ola.
"Iya maaf ya Ra, tenaga mereka kuat banget buat halang kita" Timpal Angel.
"Gue tidak apa-apa kok, jangan khawatir" Kata Venera kembali meyakini.
"Ra?, gue bawa lu ke UKS ya?" Kata Angel.
Disaat Era lengah mengobrol bersama kedua teman nya, disitu lah Aldi ambil kesempatan untuk bawa Andara bersama kedua temannya menjauh dari area toilet.
Venera tidak lagi menahan, dan langsung menjawab pertanyaan dari Angel.
"Eh gausah— makasih ya kalian sudah peduli ke gue, bawain gue baju olahraga saja, ada di tas gue, gak nyaman banget pakai seragam basah kaya gini, terus gue malu untuk ke kelas nya, berasa kaya ayam kecemplung got" Kata Venera.
Ola dan Angel sedikit terkekeh, kemudian dia menuruti keinginan Venera.
**
Disana, Aldi tengah membawa Andara bersama kedua teman nya.
Menggeret satu persatu hingga sampai di depan ruang konseling.
"Cepat kalian masuk!" Titah Aldi sangat begitu tegas bercampur amarah yang mulai meluap.
"Gue mau ke kantin, belum makan dari tadi" Kata Andara.
"Gak ada alasan! Siapa suruh waktu istirahat kamu untuk melakukan aksi perundungan! Cepat masuk!" Kata Aldi dengan nada tinggi, membuka pintu konseling dan memanggil Pak Budi yang ada di dalam.
"Ada apa Al?" Tanya Pak Budi menghampiri.
"Saya bawakan murid yang bermasalah hari ini pak, ketiga orang itu beraksi lagi menjahili murid tak bersalah di sekolah" Kata Aldi.
Andara membela diri "Pak dengerin dulu, tadi itu saya di tarik rambutnya lebih dulu sama orang itu, saya kesal sama dia pak" Kata Andara.
"Andara" Tukas Pak Budi. "Dan... untuk kalian berdua juga"
"I-iya pak" Mereka kompak menjawab.
Tanpa membuat surat peringatan dan surat pemanggilan orang tua, Guru BK tersebut langsung memberikan hukuman untuk kedua gadis itu.
Pak Budi menghela nafas panjang. "Pulang sekolah kalian bersihin toilet wanita dan ruang guru sampai bersih ya, Ini hukuman dari bapak biar kalian jera" Katanya.
Rezaldi menoleh tajam ke arah Pak Budi, rasanya ingin protes mengenai hukuman yang diberikan sangat jomplang dengan apa yang sudah di perbuat oleh mereka.
"Boleh saya tambahkan hukuman untuk mereka pak?" Kata Rezaldi.
"Boleh Al" Jawab Pak Budi singkat sembari melihat jam tangan. "Oh iya, bapak kembali masuk ke dalam ruangan ya Al" Sambungnya.
"Oh Iya pak, silahkan. Maaf kalau saya sudah ganggu" Jawab Aldi dengan sopan.
Pak Budi menganggap remeh tentang laporan dari Rezaldi, karena beliau juga sedang sibuk mengurus dokumen yang ditinggal oleh Pak Rais yang sekarang berada di rumah sakit.
Setelah Pak Budi benar-benar masuk kedalam ruangan nya kembali, Aldi langsung menatap angker mengarah ketiga gadis itu.
"Al tolong jangan kasih tambahan hukuman yang berat, ini saya bela kamu loh, saya kesal sama cewek itu, baru kenal saja, sudah berani jambak rambut kamu!" Kata Andara.
"Baru kenal? Dia saudara tiri saya!" Jawab Rezaldi.
"HAH" Kata Andara terkejut parah, rahangnya mendadak terbuka— Kedua teman nya pun ikut membeku.
"Hukuman tambahan dari saya, sepulang sekolah kalian harus minta maaf ke Venera!" Kata Rezaldi tegas.
"I-iya.." Jawab Andara.
"Iya Al" Jawab Renata.
"Oke Al" Jawab Zelia.
Aldi langsung meninggalkan ketiga gadis itu, niatnya ingin pergi ke kantin untuk mengisi perut, namun dia baru sadar kalau sudah meninggalkan Venera di toilet yang keadaan nya masih berantakan sehabis di bully.
Rezaldi membalik badan, melewati ketiga siswi yang masih dalam keadaan terkejut dengan pandangan kosong.
Netranya tak sengaja melihat Ola dan Angel yang sedang membawa pakaian olahraga untuk Venera. Aldi langsung mempercepat langkah kaki agar segera sampai ke toilet itu.
Saat sudah di dalam toilet.
Venera sedang berada di dalam salah satu kamar kecil di ruang toilet itu, sedangkan Ola dan Angel sedang sibuk merias wajah di depan cermin sambil menunggu venera.
"Besok jangan bawa makeup lagi ya" Kata Aldi dari balik pintu— sedang bersandar di tembok sambil memperhatikan arah mereka.
Ola dan Angel mendadak memasukkan kembali alat-alat makeup nya.
"Sorry" Kata Ola.
"Ya" Jawab singkat Aldi
"Oh iya, gimana keadaan saudara gue?" Tanya Aldi.
"Eh saudara? Jadi benar ya apa yang dibilang Venera, gue kira dia lagi becanda" Kata Ola.
"Gak percayaan banget sih lu sama gue" Protes Venera dari balik kamar kecil.
Ceklek!!
Pintu kamar kecil terbuka, Venera kini sudah berganti pakaian olahraga, Aldi melihat Era sedang menenteng kresek hitam yang di dalam nya ada seragam basah.
"Kresek lu sini" Pinta Aldi.
"HAH" Kata Venera terkejut.
"Gue taruh di ruangan OSIS" Kata Aldi.
"Goblok lu mau mesum apa gimana?, didalam ada pakaian dalam atas bawah gue!" Sewot Venera.
"Heum... Sorry" Kata Aldi menegakkan tubuh nya kembali.
"Gue kesini mau cek keadaan lu, syukurlah kalau lu baik-baik saja, kalau Andara kurang ajar lagi sama lu, lapor aja ke gue" Kata Aldi.
"Iya oke" Jawab Venera.
"Gue mau ke kantin, kalian jangan lupa istirahat" Kata Aldi mulai melangkah meninggalkan area toilet.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"