Milka yang seorang siswi kelas tiga SMA, yang saat cuti sekolah ikut mengunjungi orang tua dari ibu tirinya, harus menjadi kambing hitam untuk menggantikan saudara tirinya, iaitu Melody untuk menikah. Dan, pernikahan itu adalah pernikahan yang sungguh tak masuk akal. Bagaimana tidak, Milka harus menjadi pengantin pengganti, untuk mengantikan Melody menikah dengan hantu. Menikah dengan hantu adalah tradisi keluarga dari ibu tirinya. Dan, malangnya Milka yang menjadi tumbal untuk menjalani tradisi itu.
Dan, dengan terpaksa Milka menerima pernikahan itu, karena jika menolak maka dia tak lagi akan dianggap anak oleh ayahnya. bagaimanakah Milka menjalani kehidupannya di alam baka? Dan sajakah kesulitan yang di hadapi Milka? mampukah dia bertahan ataukah akan memyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikeen S.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Study Tour Milka
"Mil kamu bakalan ikut study tur juga kan?" Tanya Glydis saat mereka berjalan keluar sekolah.
"Study tur ya, aku enggak tau Dis, ikut apa enggak." Ucap Milka karena dia memang tak tau apakah akan mengikuti study tur itu atau tidak. Dia tak pasti apakah Raja akan mengizinkan dia.
"Melody aja ikut, masa kamu enggak di ijin in ikut sih sama ibu tirimu itu." Kata Glydis yang masih mengira Milka tinggal bersama dengan ibu tirinya dan ayahnya.
"Kalo Glydis pergi sedangkan kamu enggak di bolehin, itu pilih kasih namanya Mil." Ujar Glydis. Mereka memang sudah pilih kasih sejak dulu Dis. Ucap Milka dalam hati.
"Nah, lagi bicara apaan?" Dennis yang datang dari belakang merangkul Milka dan Glydis.
"Astaga, kaget aku tuh." Ucap Milka yang terkejut karena ulah Dennis yang mengagetkan.
"Iya Den, jantung hampir aja jatuh." Tambah Glydis yang juga ikut kaget. "Habisnya kalian serius banget sih." Kata Dennis yang tak melepas rangkulannya.
"Bahas apaan sih?" Tanya Dennis.
Bahas study tur minggu depan." Sahut Glydis.
"Ooh, kalian ikut kan?" Tanya Dennis memastikan apakah kedua teman barunya itu akan ikut atau tidak.
"Aku sih jelas ikut enggak usah di tanya dan di ragukan lagi. Tapi noh Milka belum tau dia ikut apa enggak, di tanya malah diannya juga enggak tau." Ujar Glydis.
"Kok gitu Mil. Pastiinlah, enggak seru dong kalo cewek se-imut kamu enggak ikut." Kata Dennis mencubit pipi Milka. Dengan sikap Dennis yang seperti itu membuat Milka sedikit risi sebenarnya. Karena ini adalah hari pertama dia mengenal Dennis, dan hari pertama mereka menjadi teman, tapi Dennis terlihat begitu berlebihan seperti sudah mengenal sangat lama.
"Kamu orangnya emang gitu ya Den, seakrab itu sama orang walaupun baru sehari kenal?" Tampaknya Glydis lebih berterus terang mengenai sikap Dennis, mungkin dia juga merasa kurang nyaman dengan perlakuan Dennis yang berlebihan itu.
"Kalian risi ya? Aku emang gini orangnya. Harap kalian maklum ya, sifat ini susah di hilangin soalnya. Lagian enggak apa-apa kan, kita kan udah temenan." Ucap Dennis meminta untuk Glydis dan Milka memakluminya.
Setelah obrolan yang bisa di kategorikan cukup panjang itu akhirnya masing-masing mereka saling pamit untuk pulang.
Seperti biasa saat Grasil datang menjemput Milka waktu akan terhenti sampai Milka menghilang dari dunia manusia itu tanpa di sadari oleh siapa pun.
****
Malam harinya Milka tengah memikirkan tentang study tur yang di adakan sekolahnya. Berpikir apakah dia harus mengatakan pada Raja? Dan apakah Raja akan mengizinkan dia untuk pergi? Namun karena pertanyaannya tak menemui jawaban dari dirinya, akhirnya dia memutuskan untuk langsung menemui Raja dan meminta izin.
Perkara di izinkan tau tidak itu urusan belakangan, yang pentingkan coba dulu, usaha dulu. Toh, bukankah pepatah mengatakan usaha tidak akan menghianati asil..
"Putri kau ingin kemana?" Tanya Clona yang melihat Milka yang akan keluar dari ruangannya.
"Aku ingin menemui Raja," Sahut Milka menoleh.
"Kami akan menemanimu." Ucap Grasil.
"Tidak perlu, kalian istirahatlah di sini. Aku akan pergi sendiri." Kata Milka tak ingin di temani. Toh, dia hanya akan ke kediaman Raja. Dan, di perjalanan kan tak ada yang berbahaya, lagi pula ada pengawal yang berjaga..
"Kami harus menemanimu Putri, itulah gunanya aku dan Grasil sebagai dayangmu." Ucap Clona bersikeras tetap harus menemani Milka. Dan, akhirnya Milka pun mengalah untuk di ikuti oleh kedua dayangnya yang setia itu.
Sesampainya di kediaman Raja, para pengawal yang berjaga pun langsung mempersilahkan Milka untuk masuk.
"Yang Mulia.." Seperti biasa Milka akan memberikan hormatnya pada suaminya itu.
"Apa kau datang untuk bertanya tentang yang di adakan oleh sekolahmu itu?" Tanya Raja yang langsung tau maksud dari kedatangan Milka ke kediamannya.
"Bagaimana kau bisa tau." Tanya Milka.
"Astaga, aku lupa ternyata kau bisa mendengar hatiku." Milka menjawab pertanyaannya sendiri. Kenapa dia bisa lupa jika Raja bisa mendengar apa yang di ucapkan oleh hatinya. Seharusnya jika tadi dia ingat, dia tak perlu berjalan untuk le kediaman Raja, dia hanya perlu langsung saja bertanya melalui suara hatinya.
"Karna kau sudah mengetahui atas kedatanganku, jadi aku tak lagi perlu bertanya, akun hanya tinggal menunggu jawabanmu." Ujar Milka.
"Aku tak mengizinkanmu." Tampaknya Milka harus kecewa karena tak mendapat izin Raja.
"Kenapa kau kejam sekali Yang Mulia." Ucap Milka dengan wajah cemberut tak terima dengan penolakan Raja yang tak mengizinkannya untuk ikut study tur sekolah.
"Kenapa kau ingin sekali pergi? Apakah karna siswa baru di sekolahmu itu yang membuatmu ingin sekali pergi?" Tanya Raja yang mengetahui tentang siswa baru itu.
"Yang Mulia bagaimana kau bisa tau ada siswa baru di sekolahku? Apa kau memata-mataiku?" Tanya Milka yang beranggapan jika Raja memata-matainya.
"Yang Mulia apa kau ini penguntit?" Sambung Milka lagi.
"Jaga ucapanmu. Aku tak memata-mataimu. Tapi apa pun yang kau lakukan bisa ku ketahui karna darahku ada di dalam tubuhmu." Jelas Raja agar Milka tak salah paham mengiri dia mengawasi Milka dengan sengaja.
"Dan, satu lagi, aku tak menyukai siswa baru itu." Tambahnya lagi memberitahu Milka.
"Kenapa? Dia baik." Ucap Milka.
"Jangan terlalu dekat dengannya. Dia bisa saja memiliki niat yang busuk." Kata Raja mengingatkan Milka.
"Baiklah, aku akan menjaga jarak dengannya. Dan akan berhati-hati. Tapi tolong Yang Mulia izinkan aku mengikuti tur yang di adakan sekolahku." Milka memasang wajah seperti kucing yang bermeong manja pada tuannya.
"Ayolah, Yang Mulia izinkan aku." Pinta Milka lagi karena Raja tak menjawab.
"Baiklah, akan aku izinkan tapi dengan syarat." Ujar Raja memberi syarat pada Milka.
"Syarat? Apa syaratnya?" Tanya Milka ingin tau syarat yang di berikan Raja.
"Kau harus membawa kedua dayangmu itu untuk ikut bersamamu." Kata Raja membuat Milka terbelalak tak percaya, bahwa Raja memintanya mengajak Clona dan Grasil untuk ikut bersamanya.
"Jika kau menolak untuk membawa keduanya bersamamu, aku tak akan mengizinkanmu untuk pergi." Sambung Raja. Milka tampak diam sejenak, memikirkan apakah dia pergi dengan mengajak Clona dan Grasil, ataukah dia akan melewati study tur itu begitu saja.
"Baiklah aku akan terima syarat itu." Sahut Milka mengalah dan setuju untuk membawa Clona dan Grasil bersamanya. Karena dia sangat ingin pergi mengikuti study tur sekolahnya itu.
Mendengar bahwa Milka menerima syarat yang ia berikan, Raja pun meminta pengawal untuk membiarkan Clona dan Grasil masuk karena ada yang ingin di sampaikannya.
"Yang Mulia.." Clona dan Grasil memberikan hormat pada Raja.
"Aku ingin kalian berdua menemani Putri Aerish mengikuti kegiatan yang di adakan sekolahnya. Jaga dan awasi dia." Kata Raja langsung pada intinya.
"Baik Yang Mulia, titah Yang Mulia akan kami laksanakan." Clona dan Grasil serentak menjawab tanpa bertanya dan juga menolak.
Milka hanya terlihat pasrah, tak ada lagi yang bisa dia lakukan. Karena perintah suaminya itu tak lagi bisa di ganggu gugat oleh siapa pun dan dengan alasan apa pun.