Vivian Terpaksa menikah dengan tunangan sahabatnya untuk mengetahui kebenaran tentang kecelakaan yang di alami sahabatny
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Vivian Dan Bayi nya.
Apa yang kita harapkan saat hati sudah tak lagi menginginkan, Membuang rasa yang tak akan pernah kita terima. Vivian berjalan gontai, keluar dari kantor yang telah memberinya pengalaman untuk pertama kalinya.
'Vivian ... jangan salah faham, Nona Queen, hanya ingin yang terbaik untuk anak mu dan juga dirimu, yakinlah ... ini semua demi kebaikan mu' bathin Vivian
Ia terus melangkah kan kakinya, hingga tanpa ia sadari, ia sudah berada di luar perusahaan, di genggaman nya masih ada amplop coklat yang di berikan oleh Queen, lain lagi dengan yang Queen transfer. Bukankah Queen sangatlah baik padanya. hanya saja Syarat nya, Vivian juga harus sedikit menjauhi Daniel.
'Tunggu, Apa maksud dari sedikit menjauh dari Daniel? Apakah Nona Queen menyukai,Danie?' bathin Vivian, saat menyadari akan ucapan Queen, sebelum ia keluar dari ruangan nya.
*****
"Vi, Vivian ..., Eh, kalian lihat Vivian,gak?" tanya Daniel pada teman seruangan dengan Vivian
"Vivian, seperti nya sudah pulang deh, mungkin ... gak enak badan," ucap teman Vivian yang ada di samping meja Vivian.
'Tidak enak badan? mungkin saja, ya. Mengingat sekarang usia kehamilan Vivian yang sudah besar.' Bathin Daniel
"Oke, Thanks ya," ucap Daniel seraya menutup kembali pintu rungan yang di tempati Vivian, Saat Daniel menyadari sesuatu, tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang.
"Nona,kau!" ucap terkejut Daniel, saat melihat siapa yang sudah menarik tangannya di depan umum lagi.
"Daniel, Maaf ... Aku terpaksa membuat Vivian berhenti dari perusahaan ini," ucap ragu Queen, Tentu itu membuat Daniel sangat dan sangat terkejut.
"Berhenti, kau memberhentikan, Vivian?" tanya tak percaya Daniel, bukanlah tadi ... Daniel mendengar bahwa para klien sangat suka dengan cara kinerja dan hasil presentase Vivian? Tapi kenapa malah di berhentikan yang ia dapat?' bathin Daniel
"Aku tahu, Kau pasti sangat terkejut dengan kabar ini, tapi ... Daniel, coba kau pikirkan sekarang kehamilan Vivian sudah 7 bulan dan sebentar lagi dia akan melahirkan, dia butuh istirahat untuk bisa menghadapi hari dimana ia akan mengeluarkan buah hatinya, aku sebagai wanita tidak tega melihat dia bekerja dengan begitu keras, apalagi saat melihat dia ber presentase di depan semua kelayak ayah,aku bukannya tidak suka memiliki karyawan sepintar Vivian, hanya saja jika ia disukai oleh banyak klien kemungkinan besar untuk dia istirahat itu sedikit, sedangkan dia butuh banyak istirahat dan kuharap kau mengerti maksudku" ucap Queen dengan mimik wajah sedih.
"Aku sudah mengatakan padanya bahwa setelah ia melahirkan dia boleh kembali ke perusahaan ini kapanpun dia mau, Daniel coba kau pikirkan lagi keputusanku ini, Bukankah ini juga demi kebaikan Vivian," ucap Queen Seraya memegang kedua tangan Daniel.
Sejenak Daniel terdiam ia memikirkan kata demi kata yang Queen ucapkan, Akhirnya ... Daniel membenarkan apa yang dikatakan oleh Queen.
"kau benar, Terimakasih ... karena sudah mau mengerti keadaan, Vivian" icao Daniel, setelah menyadari bahwa tangan mereka saling berpegangan, Daniel langsung melepaskan pegangan tangannya itu dengan terburu-buru.
Ia takut ... ada seseorang yang melihat kejadian itu dan berfikir yang tidak-tidak.
*****
"Kau sudah lama menunggu?" tanya Alka
" Lumayanlah, tapi ... ini terakhir kali kau membuat ku menunggu seperti ini," ucap Adam pada Alka
"Baiklah, Tuan Adam. Saya minta maaf atas ketidak nyamanan Tuan," ucap Alka seraya memeluk Adam dan saling melempar senyuman.
"Aku menemukan sosok yang pintar', kau pasti akan menyukainya,"
"Wanita?" tanya Adam
"Ya, tapi kita harus menunggu sekitar 4 bulanan lah, dia sedang hamil besar saat ini," ucap Alka
"Apakah sehebat itu, sehingga seorang Adam harus. menunggu selama itu? Maaf Tuan Alka saya rasa ... anda terlalu lamban" ucap Adam tersenyum meremehkan.
Alka juga tertawa melihat senyum Adam, "Silahkan di nikmati, Tuan Adam, kau selalu tidak sabaran," ucap Alka dengan di iringi tawanya.
Apakah Adam dan Vivian akan bertemu?
banyak sekali novel kayak gini, author tegas pada kesalahan sang suami ini adil tapi author apa yang dilakukan sang istri tidak dianggap salah
kita bongkar
*adam sang suami, pasti udah tau kesalahannya dan dia dapat balasan setimpal, kan ini adil
*vivian sang istri ini yang jadi masalah, istri pergi tinggalkan suaminya dan lari dari masalah itu udah suatu kesalahan tapi kita masih bisa maklumi lah dengan berbagai alasan seperti vivian pergi kita masih bisa mengerti alasan vivian pergi tapi yang jadi msalah besar dan fatal vivian pergi dengan lelaki lain, ini sudah tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun yang jadi mirisnya lagi author menganggap vivian pergi dengan lelaki lain bukan kesalahan yang perlu diluruskan
saran untuk para author dalm berkarya bukan hanya prestasi kalian bisa buat novel bagus tapi alangkah indahnya novel kalian (author wanita) jika kalian membuang jauh sifat keegoisan wanita, berlaku adil pada pelakor dan pebinor, berlaku adil pada suami buat salah dan istri buat salah, jika suami buat salah kalian laknat, begitu juga kalau istri buat salah kalian juga laknat,
author dalam berkarya jangan posisikan diri kalian sebagai wanita tapi posisikan lah diri kalian ditempat netral, maka kalian akan bisa membuat novel yang luar biasa novel bagus dari sisi karya, adil, tidak egois, dan bermoral
kalau bisa crazy up donggg
senenggg