NovelToon NovelToon
Ku Miskinkan Suami Penghianat

Ku Miskinkan Suami Penghianat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

bagaimana rasanya jika kamu mengetahui perselingkuhan suami mu, bahkan seluruh keluarganya mengetahui perselingkuhan itu dan menyembunyikannya darimu?
"lihat saja,, aku akan membalas semua perlakuan kalian padaku, apa yang sekarang kalian miliki adalah milikku dan aku akan mengambilnya kembali"~

simak ceritanya dari outhor, ig: @adivahalwahasanah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak tau diri.

"huuh,, apa kah satu keluarga seperti itu sampai keponakan mu pun mau menceraikan suaminya?" Tanya tante Ratih.

"kurang lebih seperti itu lah, suami ponakan ku ini sudah terbukti berselingkuh. Makanya kini ponakan ku ini tengah melayangkan gugatan untuk calon mantan suami nya itu!" kata tante sulis membuat Andine tersenyum tipis.

"pantas saja kalau begitu, perempuan itu benar-benar sudah membuat lelaki bajingan itu memporak porandakan perusahaan ku. Bahkan lelaki itu juga berhasil mengambil beberapa ratus juta dalam sebulan ini, gila tidak!!" kata tante Ratih membuat tante sulis membuka mulutnya.

"Astagaa,, kamu serius tih?" tanya tante sulis yang langsung dijawab anggukan kepala dengan mantap.

"kalau begitu, kenapa gak tante laporkan saja dia dengan tuduhan penggelapan dana perusahaan. Tuntut dia juga dengan pasal perselingkuhan, ditambah dia juga harus mengganti uang yang selama ini dia ambil" kata Andine dengan nada santai menyambungi percakapan keduanya.

"bagus juga rencana kamu! Tante akan melakukan saran kamu, ya setidaknya lelaki itu dipenjara bersama dengan jalang kecil itu. Huh, tante bener-bener tidak bisa berpikir dengan baik sekarang. Semua ini gara-gara lelaki itu!!" kata tante Ratih dengan wajah merah padam.

"sabar tante, kalau urusan perusahaan. Mungkin Andine bisa bantu tante untuk memberikan suntikan dana, tapi tante harus upayakan dulu dana perusahaan tante kembali" kata Andine membuat tante Ratih menatap temannya dengan tak percaya.

"bener apa yang di bilang Andine tih, sebaiknya kamu usahakan dulu ambil alih apa yang jadi hak perusahaan. Kalau perusahaan kamu butuh suntikan dana, aku yakin Andine bisa membantu" kata tante sulis meyakinkan tante Ratih.

"baiklah kalau begitu, nanti akan aku kabari kalian kalau aku butuh suntikan dana. Boleh aku minta nomer kalian? Kapan-kapan, biar aku yang menghubungi kalian lebih dulu" kata tante Ratih membuat Andine dan tante sulis tersenyum dan langsung memberikan nomor mereka masing-masing.

"Aku permisi dulu ya, aku harus kekantor. Tenang aja pesanan kalian biar sekalian aku bayar" kata tante Ratih yang langsung dijawab anggukan oleh keduanya.

"ga nyangka ya Ndine, ternyata adik ipar kamu jadi simpanan suami teman tante!" kata tante sulis yang juga di angguki oleh Andine.

"iyaa tan, Andine juga gak nyangka sih tan kalau Niken main sama om-om kaya gitu. Iihh amit-amittt" kata Andine.

"udah ah yuk kita pulang, kayanya udah puas seharian kita berada di mall ini. Sebentar lagi sore, om kamu pasti pulang" kata tante sulis membuat Andine menganggukan kepala.

Sementara itu Niken yang masih bersama sang kekasih, merasa kesal karna dipermalukan didepan umum. Misi nya mempermalukan Andine malah justru dia yang di permalukan, malah saat ini kekasihnya tak memiliki apapun yang bisa di banggakan.

"gimana dong sekarang Mas?!" tanta Niken pada kekasihnya itu.

"yaa gimana lagi sayang, kita pulang lah. Mas akan bujuk istri mas, mas yakin berhasil!" kata lelaki itu tanpa tau malu.

"yasudah kalau begitu, mana ongkos untuk taksinya?!" kata Niken dengan nada kesal.

Lelaki itu pun mengeluarkan dompetnya dan memberikan Niken tiga lembar uang merah yang masih berada didalamnya.

"kok cuma segini mas? Untuk jajan aku gimana??" tanya Niken yang tak rela hanya diberikan tiga ratus ribu.

"segitu dulu sayang, lagian itu pasti lebih kalau hanya untuk ongkos taksi. Nanti kalau mas sudah berhasil membujuk istri mas, mas akan transfer kamu seperti biasa" katanya membuat Niken mencebikkan bibir.

"ku fikir semuanya punya kamu, ternyata kamu juga cuma numpang sama istri. Sebelas dua belas sama Mas Rudi, huh!!" gumam Niken dalam hatinya.

Tanpa menghiraukan kekasihnya, Niken pun memesan taksi online yang tak lama langsung datang. Ia pun pulang dengan wajah terus ditekuk selama perjalanan, saat sampai dirumah Niken pun membuang nafas kesal dan menghempaskan tubuhnya di sofa kusam yang ada diruangan itu.

"kenapa wajah mu kaya gitu?" tanya bu Murni.

"kesel aku bu,,,," kata Niken dengan ketus.

"kenapa kesel, bukannya kamu habis bersenang-senang?!" tanya bu Murni membuat niken kembali menghela nafas.

"tadi aku ke mall,, ibu tau aku ketemu siapa?" tanya nya menatap wajah sang ibu yang menggelengkan kepala.

"aku ketemu mbak Andine bu, dia habis belanja. Entah sama siapa, perempuan seumuran ibu tapi masih cantik dan awet muda" kata Niken membuat bu Murni memelototkan mata.

"maksud kamu, ibu sudah gak cantik dan terlihat tua begitu?" tanya nya dengan nada tertahan.

"ck,,, memang kenyataannya seperti itu kan? Lagian bu,, apa yang aku bilang itu serius loh bu, bahkan gaya mbak Andine sama persis seperti masih banyak uang dulu. Dia juga bahkan berbelanja banyak barang dan makan di restoran mahal" kata Niken dengan nada kesal.

"bisa aja kan kalau itu dibayarin sama yang bersamanya tadi kamu bilang, mana mungkin Andine bisa beli semua itu sendiri sementara dia sudah bangkrut?!" tanya bu Murni membuat Niken terdiam.

"tapi bu,,,, selama ini, kita kan gak tau mbak Andine beneran bangkrut atau ngga. Kita hanya tau mendengar apa yang mbak Andine katakan tanpa mencari tau kebenarannya, iyakan bu?" tanya Niken membuat Bu Murni terdiam dan berfikir, sedikit membenarkan apa yang dikatakan oleh putrinya.

"lalu Maksud kamu?" tanya Bu Murni.

"bisa aja gak sih bu kalau mbak Andine itu membohongi kita, membuat kita seolah bodoh dengan bilang kalau dia bangkrut karna gak mau memberikan kita uang lagi?!" kata Niken membuat bu Murni membelalakan mata.

"kenapa kita gak kepikiran kesana dari kemarin ya? Tapi,,, kalau benar kaya gitu, untuk apa juga ken. Kan merugikan dia karna harus susah seperti ini sama kita kemarin, iyakan?" kata bu Murni.

"yaampun bu,, namanya orang udah nekat, ya pasti bisa ngelakuin apa aja bu. Mungkin aja dia mau kasih kita pelajaran kaya yang ditv tv itu!" kata Niken membuat bu Murni memutar bola mata malas.

"kamu ini, kebanyakan nonton tv makanya ngarang ceritamu bisa aja. Eh tapi,, bisa lah kita suruh mas mu buat nyelidikin, tapi kamu tau gak sekarang Andine tinggal dimana?" tanta bu Murni yang langsung di jawab gelengan kepala oleh Anaknya.

"ngga tau sih bu,,,," jawab Niken sambil memggaruk kepalanya yang tak gatal.

"yee gimana si kamu, terus gimana kita mau cari tau kalau begitu!!" kata Bu Murni dengan kesal.

"bisa aja bu, tenang. Kan kita bisa minta mas Rudi buat datang keperusahaan mbak Andine, lagian mereka kan belum pisah secara resmi. Jadi, Niken yakin kalau orang-orang di sana juga masih tau nya kalau Mbak Andine dan Mas Rudi masih suami istri!!" kata Niken membuat bu Murni tersenyum dengan mata berbinar.

"bener apa yang kamu bilang ken! Huh, lagian kenapa sih dulu Mas mu itu gak mau mengelola perusahaan Andine. Coba kalau mau, kan pasti perusahaan itu jatuh ketangan mas mu atau ya minimal bisa menuntut harta gono gini. Iyakan?!" kata bu Murni yang juga di angguki oleh niken.

"tapi bu,,, meskipun Mas Rudi tidak mengelola perusahaan itu, Mas Rudi masih bisa mendapat harta gono-gini. Mas Rudi tinggal menuntutnya aja nanti dipengadilan, iyakan?" kata Niken membuat bu Murni terdiam.

"memang iya begitu ken?" tanya bu Murni membuat Niken memutar bola mata malas.

"tentu saja bu, yang penting sekarang ibu harus yakin kan Mas Rudi untuk meminta pembagian harta gono-gini dengan mbak Andine. Dengan begitu kan kita gak akan kesulitan keuangan seperti ini, kita tetep bisa hidup dengan baik menggunakan uang hasil harta gono-gini Mas Rudi" kata Niken sambil menaik turunkan alisnya.

"iyaa kamu bener, ibu akan meyakinkan mas mu untuk menuntut harta gono-gini. Lumayan kan kalau Andine memberikan sebagian hartanya, kita bisa hidup enak tujuh turunan" kata bu Murni dengan mata berbinar.

"Nah,, itu dia bu, bagus kan ide ku? Lagian ya bu, Mas Rudi berhak lah mendapatkan sebagian harta Mbak Andine biar bagaimana pun kan Mas Rudi suaminya. Dan kita sebagai keluarganya juga berhak mendapatkan hak kita!" kata Niken dengan tak tau dirinya.

1
Nur Hafidah
perlu diselidiki itu
QueenRaa🌺
semangat up thor💪 ditunggu kelanjutannyaa
QueenRaa🌺
kok bisa si sekuat ituu😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!