NovelToon NovelToon
System Transmigration: Love In Nusantara Myth

System Transmigration: Love In Nusantara Myth

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Romansa Fantasi / Time Travel / Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: DancingCorn

Denara baru saja menyelesaikan sebuah novel di sela-sela kesibukannya ketika tiba-tiba dia terikat pada sebuah sistem.

Apa? Menyelamatkan Protagonis?

Bagaimana dengan kisah tragis di awal tapi menjadi kuat di akhir?

Tidak! Aku tidak peduli dengan skrip ini!

Sebagai petugas museum, Denara tahu satu atau dua hal tentang sejarah asli di balik legenda-legenda Nusantara.

Tapi… lalu kenapa?

Dia hanya ingin bersenang-senang!

Tapi... ada apa dengan pria tampan yang sama disetiap legenda ini? Menjauhlah!!

———

Happy Reading ^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DancingCorn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reality (3)

Sementara itu, di MH Group, pusat kota.

Di sebuah kantor megah yang berdiri menjulang di tengah keramaian metropolitan, seorang pemuda tiba-tiba tersentak seperti baru saja terbangun dari mimpi yang nyata. Sorot matanya tajam, namun saat itu tampak goyah. Seakan baru saja melihat sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat.

Dahi Alaric Mahendra Valestrian berkerut perlahan. Sebuah sensasi aneh masih menggantung di benaknya, membekas seperti jejak tinta di atas kertas kosong. Dia menarik napas dalam, seolah mencoba mengusir bayang-bayang yang mengganggu pikirannya.

Bersamaan dengan saat Denara melangkah pulang dari tempat kerjanya, Mahendra mengambil kunci mobil sport hitamnya dari laci meja. Tanpa mengucap sepatah kata pun kepada siapapun, dia meninggalkan lantai tertinggi tempat ruangannya berada.

Dengan langkah tenang dan penuh kendali, dia menuruni lobi, membiarkan lampu-lampu gedung memantul di kaca mobilnya. Deru mesin mobil terdengar halus, namun tajam. Meluncur menuju pinggiran kota, menuju satu Rumah Sakit yang sama dengan Rumah Sakit yang dimasuki Denara.

Tanpa memberi salam atau basa-basi kepada siapapun, Mahendra melangkah masuk. Wajahnya tetap tenang, nyaris tidak terbaca. Dengan gerakan mantap, dia menekan tombol lift dan berdiri tegap menunggu.

Sesampainya di lantai tempat ruangan para dokter berada, dia berjalan menyusuri koridor yang sunyi. Sepatunya berdetak ringan di atas lantai marmer, langkahnya tidak tergesa, namun penuh arah.

Lalu, tanpa ragu, dia mendorong pintu sebuah ruangan dengan nama kecil di plakatnya: Andrean Bagaskara, Sp.KJ, seorang psikiater muda jenius di rumah sakit tersebut.

Di dalam ruangan itu ada seorang pemuda berjas putih duduk santai di balik meja kayu besar. Penampilannya rapi, bersih, dan sedikit berlebihan untuk ukuran jam kerja yang telah selesai. Kacamata baca bertengger manis di batang hidungnya sementara tangannya memegang buku berjudul 'Psikologi Abnormal: Antara Teori dan Realita'.

Suasana tenang itu pecah ketika pintu terbuka tanpa ketukan.

Andre mengangkat kepalanya dan langsung menatap sosok yang masuk. Wajahnya yang biasanya santai berubah menjadi penuh ketakutan.

"Ya. Dewa. Apa yang kamu lakukan di sini malam-malam? Jangan bilang kamu datang untuk... ngobrol?" katanya dramatis, matanya membelalak.

Pemuda yang disebut 'Dewa' itu tidak menjawab langsung. Dia berjalan ke sofa seolah-olah dunia di sekitarnya tidak berarti. Dengan gerakan tenang, dia duduk, menyilangkan kaki, dan menyandarkan tubuh dengan anggun.

"Aku tertidur. Sebentar. Dan bermimpi," ucap Mahendra pelan, nadanya datar, nyaris seperti membaca laporan keuangan.

Andre terdiam sejenak, memproses kata-kata itu seperti baru saja mendengar alien berbicara bahasa Mars.

"Kamu… mimpi?" Andre meletakkan bukunya pelan. "Tunggu, kamu tidur? Kamu? Alaric Mahendra Valestrian? Orang yang bahkan tidur dua jam sehari itu?"

"Jam biologis itu mitos," jawab Mahendra sambil melirik jam dinding seolah mengabaikan kekacauan yang baru saja dia sebabkan.

Andre menunjuk Mahendra dengan ekspresi berlebihan. "Ini akhir dunia! Jangan-jangan setelah ini kamu akan bilang kamu makan junk food dan nonton drama Korea!"

Mahendra mengangkat alis. "Kau tahu aku tidak punya waktu untuk tontonan emosional dan makanan penuh minyak."

Andre mendesah panjang, lalu bangkit dari kursinya dan menarik kursi beroda ke hadapan Mahendra, duduk bersila di atasnya seperti anak TK saat mendengar cerita.

"Baiklah. Kalau kamu sampai datang ke sini, berarti ini serius. Ceritakan mimpimu, wahai Tuan Workaholic. Katakan, apakah kau melihat unicorn? Atau mungkin dirimu sendiri... menangis?"

"Lucu."

"Aduh... Aku tidak akan bercanda lagi," Andre menjawab cepat. "Sekarang, apa yang kamu lihat."

Mahendra menatapnya sejenak, lalu berkata dengan suara pelan, "Aku melihat seorang gadis."

1
Diyah Pamungkas Sari
kui jenenge GOBLOKK .
Zizi Zizi: goblok apa tolol wkwkwk
total 1 replies
Azizah_19077
Alurnya bagus, beda dari yg lain dari segi cerita karena ada unsur cerita rakyat tapi dikemas dalam versi modern. Aku suka banget (please banyakin lagi mwuhehe) love you ka author, semangat
Azizah_19077
Okey, semangat kak author. Dan jujur ini seru banget mengadaptasikan cerita jaman dulu dalam era modern, aku suka cerita kaya gini soalnya beda dari yg lain
DancingCorn: Terimakasih atas dukungannya /Joyful/
total 1 replies
Nayla Syberia
Bagus kok Author ceritanya,lanjutin Author (SEMANGAT)🙂
DancingCorn: Terimakasih atas dukungannya /Smirk/
total 1 replies
Azizah_19077
ngikutin dari kak author aja😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!