AKU YANG KAU LAMAR, DIA YANG KAU NIKAHI

  Kanaya menggerakkan tubuhnya pelan, ia merenggangkan tangannya ke atas, perlahan matanya terbuka dan ia merasa tubuhnya sakit semua.

Setelah ia membuka mata sepenuhnya ia melihat sesosok pria berdiri di sampingnya, sontak naya langsung bangun, naya langsung meringis menahan ngilu di pangkal pahanya, naya baru tersadar kalau yang berdiri di sampingnya adalah suaminya.

" Apa masih sakit?" tanya Aisar saat melihat kanaya meringis dan memegang pahanya.

Di tanya seperti itu muka naya terlihat merah karena malu, Aisar tahu itu dia tersenyum tipis .

" Makanlah aku tadi sudah pesankan sarapan plus makan siang " kata Aisar sambil duduk di samping kanaya dan membenarkan rambut kanaya yang masih berantakan.

" Maaf sudah mengingkari perjanjian kita " kata Aisar lembut dan membelai rambut kanaya.

" Dan Terimakasih untuk yang semalam " kata Aisar dengan senyum tipisnya, kanaya semakin malu.

" Ayo, mau makan langsung atau ke kamar mandi ?" tanya aisar yang melihat kanaya masih terdiam dengan muka merahnya.

" Aku akan ke kamar mandi dulu " ucap kanaya pelan dan bergerak turun dari ranjang.

Aisar menyerahkan air putih pada naya.

" minumlah dulu, apa perlu aku antar ke kamar mandi " kanaya meraih gelas dan duduk di ranjangnya kemudian menegak airnya.

" Aku bisa sendiri, nanti kamu khilaf lagi " kata kanaya dengan muka masam, Aisar terkekeh dan mengambil gelas dari tangan kanaya.

kanaya takut kejadian semalam terulang lagi, awalnya hanya membantu membersihkan diri tapi ujung ujungnya khilaf lagi dan terulang sampai dini hari.

kanaya berjalan perlahan dengan menahan sedikit nyeri di pahanya, ia melebarkan kakinya saat jalan, melihat itu Aisar tersenyum lebar dan mem video nya sebentar.

saat kanaya sudah di kamar mandi Aisar membuka semua korden kamar dan menyiapkan baju untuk kanaya .

Aisar mengirim pesan video kepada mamanya.

" Mungkin hari ini aku sama kanaya belum bisa pulang ma, lihatlah seperti apa kanaya saat ini , ini semua karena mama, kalau twins tahu mommy seperti itu bisa di bantai aku ma sama twins, karena ini ulah mama jadi mama harus tanggung jawab jelasin sama twins " pesan Aisar dalam tekanan dan kemudian langsung mengirim ke mamanya.

Aisar kemudian berjalan ke arah kamar mandi dan menunggu kanaya di depan pintu kamar mandi.

Kanaya terkejut saat melihat Aisar ada di depan pintu kamar mandi, tanpa aba aba Aisar langsung membopong tubuh Kanaya.

kanaya yang masih terkejut semakin di buat kaget saat tubuhnya sudah melayang.

" Mas..."

" biar cepat, keburu makanannya dingin " kata aisar, kanaya berusah menutupi bagian tubuh bawahnya yang tersingkap, karena hanya menggunakan bathdrobe tanpa memakai dalam.

Aisar terkekeh saat melihat kepanikan Kanaya saat berusaha menutupi bagian intinya.

" Mas..." kata kanaya kesal.

 " tenang saja hari ini iman si phyton sedang kuat, nggak bakalan khilaf " kata aisar.

" Yakin .." Aisar mengangguk dan meletakkan tubuh kanaya di sofa.

" Aku mau ganti baju dulu" kata kanaya.

" Nanti saja, sekarang kita makan dulu, kamu sudah melewatkan sarapan dan makan siang" kata Aisar dan langsung membuat kanaya terkejut dan langsung menoleh ke arah jendela kaca besar dan nampak matahari sudah tinggi.

" Jam berapa sekarang?" tanya naya.

" setengah dua siang "

" Apa ...." kanaya langsung terlonjak.

" kenapa kamu tidak membangunkan ku, si twins pasti mencariku, kemarin aku janji mau berenang bersama " kata kanaya dan langsung hendak berdiri tapi di cegah oleh Aisar.

" mereka sudah pulang bersama dengan mama tadi pagi " kata Aisar, kanaya nampak tidak enak sudah mengingkari janjinya pada twins.

" mereka tadi sudah kesini dan berpamitan padamu, mereka tahu kamu lagi nggak enak badan jadi mereka membiarkanmu istirahat dulu, jadi sekarang Makanlah "

" aku mau pulang saja mas "

" kamu ingin aku di bantai sama Abi " kata Aisar yang membuat kanaya mengeryitkan dahinya.

" Apa maksudmu "

" Coba kamu jalan lagi, kalau dia lihat jalan kamu seperti itu, pasti mereka menyangka kalau aku telah menyakitimu " kanaya diam menatap Aisar seketika ia sadar dan langsung menunduk.

" iya memang kamu kan yang menyakiti ku " ucap pelan kanaya.

" Apa ..."

" Bukan apa apa, ayo makan ..." kata kanaya.

Aisar tersenyum tipis ia sebenarnya mendengar apa yang di ucapkan kanaya.

keduanya makan dengan tenang, kanaya menghabiskan satu porsi nasi campur, sop iga dan satu porsi sate padang, serta satu gelas jus mangga dan satu gelas susu hangat .

Aisar tersenyum lebar melihat cara makan kanaya yang nggak ada jaim jaimnya ( jaga image), sepertinya ia orang yang cuek dan tidak perduli dengan omongan orang .

" Sepertinya aku harus bekerja keras lagi kali ini untuk bisa kasih makan istriku, ternyata istriku makannya banyak jadi aku harus banyak lembur nih " goda Aisar yang melihat kanaya mengambil dessert puding dan buah.

Kanaya langsung terlihat malu, karena ia lupa kalau saat ini dia sudah punya suami, hari pertama lagi dia menjadi seorang istri.

" Aduh naya malu - malu in sekali kamu, baru juga hari pertama jadi istri sudah ketahuan kalau kamu doyan makan, ah habis banyak lagi, aduh malunya..." ucap naya dalam hati, dan naya melotot melihat piring bekas ia makan.

" Apa itu aku semua yang menghabiskan ?, alamak...banyak kali aku makan tadi, ini mulut dan perut kenapa gak bisa di ajak kompromi, jadi malu maluin " ucap dalam hati lagi.

" tapi ini kan gara-gara dia yang menguras dan menghisap energiku" lanjut batin kanaya.

" Nay, mau nambah nggak?" tanya Aisar lagi.

Kanaya menggeleng dan memasukkan puding terakhirnya.

" Sudah cukup terima kasih, ini aku makan banyak juga karena kamu juga, kamu sudah menghisap banyak energi dan tenagaku, jadi kamu harus bertanggung jawab mengembalikan tenagaku " kata naya dengan muka cemberut.

Aisar terkekeh melihat muka kanaya yang cemberut dan kemudian mengacak rambut kanaya.

" Aku akan bekerja keras untuk anak dan istriku agar mereka bisa makan banyak dan sehat semuanya " kata Aisar dan langsung membersihkan tempat mereka makan.

" Istirahatlah aku akan keluar menemui paman sebentar, katanya paman akan pergi menemui ayahmu, nanti aku langsung ke kantor sebentar untuk memberi pelajaran pada kedua kecoak got itu " kata aisar.

" nggak apa-apa kan aku tinggal sebentar, sore aku sudah kembali " kanaya mengangguk.

" ingat jangan ke mana mana, kalau butuh sesuatu langsung telepon receptition " kata aisar lagi.

" iya mas, aku tahu, apa kamu lupa kalau aku masih berstatus manager operasional di hotel ini " kata kanaya, sontak Aisar menepuk keningnya.

" hahaha...ternyata aku melupakan siapa istriku ini " kata Aisar.

" Ya sudah aku berangkat dulu, Oh iya ingat jangan keluar kamar, jangan menerima tamu siapa pun, kecuali petugas hotel, kalau mau membuka pintu lihat dulu siapa yang datang, jangan langsung buka " kata Aisar dan terlihat serius, naya mengeryitkan dahinya .

" Ada apa ?"

Aisar menghela nafasnya " Farrel menginap di sini " kanaya tersentak.

" Tolong berhati hatilah " Aisar meraih tangan kanaya dan menggegamnya erat.

" Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu, ingat kamu sudah menjadi bagian dari hidupku, kamu adalah istriku, sekarang kamu adalah tanggung jawabku " kata Aisar yang menegaskan kalau kanaya adalah miliknya.

Kanaya mengangguk pelan dan tersenyum tipis.

" Berangkatlah ...aku akan tidur lagi saja, biar tenagaku bisa pulih seratus persen lagi " kata naya.

" Baguslah....pulih kan tenagamu biar nanti malam bisa aku hisap lagi energimu " kanaya melepaskan tangannya dan langsung memukul dada Aisar.

Aisar terkekeh dan menangkap tangan kanaya kemudian keduanya saling bertatapan, dengan perlahan Aisar mendekatkan wajahnya ke wajah Kanaya dan dalam hitungan detik bibir mereka sudah menyatu.

####