Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26.Otak Mesum
"Kenapa kau melepas jas mu?" tanya Linda bingung.
"Aku akan menginap di sini." jawab Alan dengan santai nya.
"Tidak, aku tidak setuju. Kita belum menikah jadi tidak boleh seperti ini." ujar Linda menolak kehadiran Alan.
"Aku tidak peduli. Apa kau mau aku kenapa-kenapa di jalan tengah malam seperti ini?" tanya Alan membuat Linda langsung bergeleng kepala.
"Tapi, kau mau tidur di mana?" tanya Linda bingung karena apartemen ini hanya memiliki satu kamar.
"Di mana saja, cepat bersihkan riasan mu dan ganti pakaian mu!" titah Alan.
Linda yang seperti anak kecil menurut begitu saja dengan ucapan Alan. Selesai membersihkan wajah dan berganti pakaian, Linda langsung keluar kamar sambil membawa bantal dan selimut.
"Untuk apa ini?" tanya Alan.
"Untuk mu tidur!" jawab Linda dengan polos nya.
"Yang mau tidur di sofa siapa?" tanya Alan lagi semakin membuat Linda bingung.
Tiba-tiba Alan menggendong Linda lalu membawa nya masuk ke dalam kamar.
"Alan, mau apa kau. Jangan macam-macam!" Linda ketakutan.
"Hanya tidur berdua, aku janji tidak akan macam-macam pada mu." ujar Alan yang langsung merebahkan Linda di atas tempat tidur lalu memeluk nya.
"Aku tidak mau," tolak Linda.
"Harus mau, jika tidak aku akan mencincang mu!" ancam Alan.
"Kita belum menikah, tidak boleh tidur berdua seperti ini."
"Aku tidak peduli, sebentar lagi kita akan menikah. Lalu apa beda nya?"
"Nanti kau macam-macam!" seru Linda.
"Aku janji, hanya tidur memeluk mu saja. Tidak akan macam-macam!"
"Benar janji?" tanya Linda memastikan.
"Em, aku janji. Kalau tidak khilaf!" jawab Alan langsung membuat Linda mencubit perut pria itu.
"Lebih baik kau pulang saja!" usir Linda.
"Tidak sayang, aku hanya bercanda. Tidurlah, aku sangat lelah." ujar Alan yang sudah memejamkan mata nya.
Linda yang semula berontak melepaskan diri dari pelukan Alan pada akhirnya tertidur nyenyak dalam pelukan pria itu. Dengkuran halus membuat Alan tersenyum tipis, pria itu mengecup kening Linda lalu menyusul Linda ke alam mimpi.
Sementara itu, malam pertama yang seharusnya indah namun tidak berefek apa pun pada Davin. Laki-laki ini nampak tak bernafsu meskipun Helen begitu liar malam ini. Di otak Davin hanya terbayang wajah cantik Linda dengan bentuk tubuh yang sangat indah.
Hanya saja Davin yang pintar menyembunyikan tentang hal itu terus menerima permainan istri nya agar tidak membuah Helen curiga. Ketika hendak berada di puncak, bukan karena permainan liar Helen melainkan bayangan wajah Linda yang mampu membuat Davin melakukan puncak nya.
Melihat suami nya yang sudah menegang dengan mengeluarkan sejuta kenikmatan, Helen merasa jika diri nya adalah istri yang bisa memuaskan Davin.
"Apa kau puas sayang?" tanya Helen.
"Tentu saja aku puas, permainan mu sangat luar biasa sayang!" puji Davin yang tak mau mengecewakan Helen.
Ke dua nya saling berciuman, Helen tidak mengizinkan suami nya untuk membersihkan diri sebelum tidur. Wanita itu langsung mengajak Davin tidur dengan saling berpelukan tanpa mengenakan sehelai benang pun.
Malam telah berganti pagi, untung saja hari ini adalah hari minggu jadi Alan bisa bermalas-malasan. Alan sebenarnya sudah bangun sejak tadi, hanya saja ketika dia melihat Linda yang masih tidur dengan pulas dalam pelukan nya tidak tega membangunkan nya.
Menatap wajah tanpa riasan, wajah polos dengan mata terpejam bulu mata lentik membuat Alan semakin merasa aneh pada diri nya sendiri.
"Ah, sialan!" umpat Alan langsung memindahkan kepala Linda lalu buru-buru masuk ke kamar mandi.
Linda yang masih tidur sangat terkejut ketika melihat Alan yang melompat dari atas tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.
"Dia kenapa, sakit perut?" tanya Linda bingung. Wanita itu menguap karena belum sepenuhnya sadar.
Beberapa menit kemudian Alan keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar namun membuat Linda bingung.
"Sayang, apa kau sakit perut?" tanya Linda dengan polos nya.
"Tidak, seharusnya kau bertanggung jawab karena sudah membangunkan adik ku tadi." ujar Alan membuat Linda bingung.
"Adik, adik yang mana?" tanya Linda benar-benar tidak mengerti.
Alan hanya bisa menggaruk kepala nya tak gatal, pria itu menghampiri Linda yang masih duduk di tepi tempat tidur.
"Aku ingin kita segera menikah. Aku tidak bisa seperti ini terus menerus!" ujar Alan menambah bingung Linda.
"Kenapa tiba-tiba, kau membuat ku merasa aneh?"
"Aku tidak bisa menjelaskan nya!" ujar Alan.
"Jika kau tidak menjelaskan nya, aku tidak mau menikah cepat dengan mu." ancam Linda membuat Alan panik sekaligus kebingungan.
"Sayang, kau yang sekarang sangat cantik dan luar biasa. Aku tidak bisa jika harus menahan adik ku yang ini. Dia selalu bangun jika aku melihat wajah mu." jelas Alan sambil menunjuk ke arah adik nya.
Mata Linda langsung melotot, melempar Alan dengan bantal.
"Otak mesum!" umpat Linda.
"Ayo lah sayang, ayo menikah. Kalau gak aku nangis nih!" ujar Alan lalu merengek di lantai seperti anak kecil.
Linda tertawa, tingkah Alan begitu lucu pagi ini.
"Iya, mari kita menikah. Aku juga tidak mau keluar dari jalur jika bersama mu." kata Linda langsung membuat Alan senang.
Alan langsung memeluk Linda, menggendong wanita itu sambil berputar-putar bahagia di dalam kamar. Tidak henti nya Alan mencium seluruh wajah Linda, laki-laki ini terlalu bahagia dengan rencana pernikahan mereka.
apapun pasti jadi bagus
Gak nyangka sosok lain dari seorang tuan muda Alan