Di dunia kultivasi, Lin Chen, seorang pemuda dari Desa Hutan Bambu yang dianggap cacat karena tidak memiliki Dantian, menemukan sebuah kristal misterius di danau dekat rumahnya. Kristal itu menyatu dengan mata kanannya, memberinya kekuatan Mata Dewa—artefak ciptaan Sang Maha Pencipta yang mampu mengendalikan sembilan hukum di alam semesta.
Dengan kekuatan barunya, Lin Chen perlahan bangkit dari posisi terendah menuju puncak kekuasaan, menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam menjaga keseimbangan alam semesta.
Namun, warisan ini membawa tanggung jawab besar, menempatkannya di tengah takdir yang akan mengubah dunia, juga dirinya, selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Melawan Monster Ular Bercula.
Bab 26. Melawan Monster Ular Bercula.
Lima hari berlalu dengan cepat. Akhirnya, Lin Chen dan dua binatang kontraknya, Lin Kong, Gorila Tanduk Petir, dan Yuzu, Ulat Sutra Emas, tiba di Rawa Gelap, tempat di mana Herbal Akar Langit Hijau biasanya tumbuh.
Ya, setelah lima hari bersama, akhirnya Lin Chen memutuskan untuk memberi nama pada Ulat Sutra Emas itu dan memanggilnya Yuzu.
Mendengar nama itu, Ulat Sutra Emas tidak menolak, justru merasa senang. Menurutnya, nama Yuzu terdengar bagus.
Yuzu merasa sangat bahagia. Baginya, dia seperti menemukan sebuah keluarga. Benar apa yang dikatakan Lin Kong selama lima hari ini, Lin Chen, tuannya, adalah orang yang baik.
Dia sama sekali tidak menganggap Yuzu sebagai alat atau sekadar makhluk kontrak. Sebaliknya, Lin Chen memperlakukannya sebagai keluarga.
Kembali ke cerita.
Rawa Gelap adalah wilayah yang suram dan dipenuhi kabut beracun. Tanahnya berlumpur dan licin, dengan pohon-pohon tua yang akarnya menjalar liar di permukaan.
Air rawa yang hitam pekat mengeluarkan bau busuk yang menusuk hidung. Namun, di antara celah batu yang tertutup lumut, Akar Langit Hijau biasanya tumbuh, menyerap energi spiritual dari lingkungan sekitarnya.
Namun, tempat ini bukan hanya rumah bagi tanaman langka, tetapi juga sarang Ular Bercula, monster buas level 3 bintang 9.
Menurut Buku Katalog Monster yang pernah Lin Chen baca di perpustakaan sekte, Ular Bercula adalah makhluk beracun dengan gerakan gesit dan taktik berburu yang licik. Mereka tidak pernah bertarung sendirian, selalu berburu dalam kelompok dan mengepung mangsanya sebelum menyerang.
Saat mereka melangkah lebih dalam, Lin Kong menggeram rendah. Tanduk petir di kepalanya memancarkan kilatan samar, pertanda bahwa dia merasakan ancaman di sekitar.
Di bahu Lin Chen, Yuzu tampak bersemangat. Tidak seperti makhluk lain yang mungkin akan merasa takut berada di lingkungan beracun ini, Ulat Sutra Emas memiliki kekebalan alami terhadap racun. Bahkan, ia merasa sangat nyaman di sini.
"Sepertinya aku yang paling menikmati perjalanan ini," suara Yuzu terdengar melalui ikatan kontrak, penuh semangat.
Lin Chen hanya terkekeh. Yuzu memang tidak pernah menunjukkan rasa takut, justru ia ingin membuktikan bahwa dirinya juga bisa berguna dalam misi ini, dan itu terlihat jelas di matanya.
Namun, suasana tiba-tiba berubah.
"SRAK!"
Dari dalam lumpur, sebuah ekor bersisik melingkar di akar pohon tua. Beberapa pasang mata merah menyala bermunculan dari balik kabut tipis.
"Mereka ada di sini," gumam Lin Chen.
Setidaknya lima ekor Ular Bercula telah mengepung mereka!
Salah satu ular mendesis tajam, lalu melesat menuju Lin Chen dengan kecepatan luar biasa!
"Lin Kong!"
Dalam sekejap, Lin Kong yang tadinya seekor monyet kecil, segera bertranformasi menjadi Gorila Tanduk Petir yang sangat besar. Dia menghantam tanah dengan kedua tinjunya. Kilatan petir menyebar melalui lumpur, menghantam dua ular dan membuat mereka menggeliat kesakitan. Namun, tiga ekor lainnya tetap menyerang!
Salah satu dari mereka meluncur cepat ke arah Lin Chen, taringnya yang dipenuhi racun siap menancap di lehernya!
Lin Chen berputar menghindar. Energi Qi di dalam dantiannya segera berputar. Pada saat yang sama, elemen Pohon Kehidupan merespons pikirannya.
Dari tangannya, akar elemen kayu tumbuh dan membentuk sebuah pedang. Tak lama, benang sutra menyelimuti pedang itu, membuatnya semakin tajam dan kuat.
Dengan kecepatan luar biasa, Lin Chen mengayunkan pedang kayunya ke arah monster ular yang melesat ke arahnya.
"SLASH!"
Dengan sekali tebasan, tubuh ular itu langsung terbelah menjadi dua.
Namun, dua ekor lagi menyerang dari arah berbeda, mencoba memanfaatkan celah dalam pertahanannya
Sebelum mereka bisa mencapai Lin Chen, benang sutra emas melesat dari bahunya!
Yuzu telah bergerak.
Benang-benang halusnya tidak hanya tajam, tetapi juga fleksibel dan mematikan. Salah satu ular berhasil dilingkari dan dijerat dalam sekejap. Ia meronta-ronta dengan liar, tetapi semakin bergerak, semakin dalam benang sutra itu menancap ke tubuhnya
"CRRT!"
Dalam hitungan detik, tubuh ular itu terpotong-potong menjadi bagian kecil!
Ular terakhir yang melihat kejadian mengerikan itu mencoba melarikan diri, tetapi Yuzu tidak akan membiarkannya kabur begitu saja.
Ia melesatkan beberapa benang berbentuk jarum yang menancap langsung ke mata monster itu!
"SSHHKK!"
Ular itu menjerit kesakitan, sebelum akhirnya tubuhnya dibungkus kepompong emas, membuatnya tidak bisa bergerak sedikit pun.
"Hehehe, aku cukup hebat, bukan?" kata Yuzu dengan nada bangga.
Lin Chen tertawa kecil.
"Ya, kau memang luar biasa, Yuzu."
Lin Kong, yang baru saja menghancurkan kepala ular lainnya dengan tinjunya, hanya mendengus.
"Jangan sombong, ini baru awal."
Lin Chen menarik napas panjang. Mereka berhasil mengalahkan kelompok ini, tetapi ia tahu bahwa bahaya di Rawa Gelap belum berakhir.
"Kita harus cepat mencari Akar Langit Hijau sebelum lebih banyak monster datang," katanya sambil mengarahkan pandangannya ke dalam kegelapan rawa.
Lin Kong mengangguk, sementara Yuzu tetap siaga di bahunya.
Mata Yuzu menatap sekeliling dengan waspada.
...◦~●❃●~◦...
Namun, sepertinya mereka semua sudah terlambat. Baru saja melangkah dua kali, sekumpulan ular tiba-tiba keluar dari tempat persembunyian mereka dan menampakkan diri.
Awalnya, hanya sekitar sepuluh ekor, lalu jumlahnya terus bertambah—15, 20, 25… hingga mencapai 50 ekor. Yang lebih mengejutkan, jumlahnya masih terus meningkat. 60, 65, 70… sampai akhirnya berhenti di 90 ekor.
Meskipun rata-rata hanya monster level 2, jumlah sebesar itu tidak bisa dianggap remeh, terutama karena racun mereka terkenal sangat ganas.
Lin Chen akhirnya berbicara, suaranya tegas, "Yuzu, cepat bantu Lin Kong menghadapi mereka. Jika dia sendirian, cepat atau lambat dia akan terdesak. Jangan khawatirkan aku."
Yuzu awalnya ragu, tetapi setelah mendengar perintah tegas dari tuannya, dia hanya bisa menurut. Namun, sebelum pergi, dia berpesan, "Baik, Tuan. Tapi berhati-hatilah."
Setelah itu, dia langsung melesat dan tiba di samping Lin Kong.
Melihat Yuzu datang, Lin Kong hanya mengangguk singkat sebelum kembali menatap gerombolan monster ular yang mengepung mereka dari segala arah.
Kembali ke Lin Chen.
Dikelilingi puluhan monster ular, matanya memancarkan tatapan ganas. Niat bertarung dalam dirinya langsung membara.
Tak ada sedikit pun ketakutan.
Yang ada hanyalah semangat juang!
Lin Chen langsung mengaktifkan 1000 jalur meridian di dalam tubuhnya.
Seketika, jalur-jalur itu menyala terang, seperti bintang-bintang yang saling bertautan. Dalam hitungan detik, kekuatan sembilan kali lipat pun langsung meledak dalam dirinya. Auranya melonjak hingga ke ranah Pendirian Fondasi.
Pada saat yang sama…
Aura membunuh dan aura kematian terpancar dari tubuhnya, menyebar ke segala arah layaknya banjir bandang. Tekanan itu begitu kuat hingga menyebabkan gerakan monster ular melambat.
Zirah yang terbuat dari benang sutra Yuzu tiba-tiba bersinar, menyelimuti tubuh Lin Chen. Warna keemasannya yang terang tampak indah dan megah, seperti armor seorang raja perang.
Di saat yang bersamaan, sulur-sulur dari elemen Pohon Kehidupan melilit bahu kanannya, bergerak seolah memiliki kesadaran sendiri. Lin Chen hanya perlu memikirkan bentuk tertentu, dan sulur itu akan berubah sesuai keinginannya.
Pertarungan melawan para monster ular akhirnya mencapai puncaknya.
Lin Chen menerjang kawanan monster ular seperti binatang buas yang terluka. Dia mengamuk dan terus menggunakan elemen pohon untuk membentuk sebuah pedang pendek yang dialiri oleh benang sutra emas. Bukan hanya di tangan kanan, tetapi juga di tangan kirinya, sulur-sulur kayu membentuk pedang yang sama. Dengan sangat lincah, dia segera melesat ke depan.
dia menjadi mesin pembunuh yang tak terbendung.
"WUSH! WUSH!"
"SLASH! SLASH! SLASH!"
"TSUK! TSUK! TSUK!"
Lin Chen bergerak dengan kecepatan yang mustahil ditangkap oleh mata biasa. Setiap ayunannya tajam, setiap tusukannya akurat. Dengan hukum ruang dan waktu yang ia kuasai, pergerakan para monster ular semakin diperlambat. Mereka seakan terjebak dalam ilusi waktu yang membelenggu tubuh mereka.
Ketakutan merayapi mereka. Mereka ingin melarikan diri, tapi tubuh mereka kaku.
Saat mata mereka menangkap siluet Lin Chen yang semakin mendekat, yang mereka rasakan hanyalah keputusasaan.
"SRAK!"
Satu per satu tubuh mereka terkoyak. Rasa sakit yang tajam menyambar kesadaran mereka, tapi itu hanya berlangsung sesaat sebelum mereka mengembuskan napas terakhir.
Semakin banyak Lin Chen membantai monster ular itu, aura membunuhnya semakin meningkat. Energi kematian yang meresap ke dalam tubuhnya membuat auranya mengerikan. Tatapannya saja mampu membuat monster yang tersisa gemetar ketakutan.
Di sisi lain, Lin Chen sendiri kagum dengan kombinasi elemen pohon dan benang sutra emas Yuzu.
"Kombinasi ini luar biasa..." gumamnya dalam hati.
Ketajaman benang sutra yang menyatu dengan senjatanya benar-benar meningkat berkali lipat. Setiap tebasan terasa lebih cepat dan mematikan. Dalam hitungan menit, puluhan monster telah tumbang.
Para monster ular semakin putus asa. Mereka mencoba menggunakan racun mereka, tapi itu sama sekali tidak mempan!
Faktanya, elemen pohon yang dimiliki Lin Chen memiliki efek penetral racun. Ditambah dengan zirah sutra emas dari Yuzu yang meningkatkan regenerasi tubuhnya, serangan racun itu seperti angin sepoi-sepoi yang tak memiliki dampak apa pun.
Waktu terus berlalu… Hingga akhirnya, 20 menit kemudian, pertempuran berakhir!
Tak ada satu pun monster yang tersisa.
Lin Chen menarik napas dalam, lalu mengalihkan tatapannya ke arah Lin Kong dan Yuzu.
Keduanya bekerja sama dengan sangat baik—Lin Kong dengan serangan kerasnya yang dipenuhi petir, dan Yuzu dengan benang sutranya yang menjebak serta menjerat lawan, membuat pergerakan mereka terhambat.
Dengan kombinasi itu, pertempuran berlangsung jauh lebih efisien.
Lin Chen tersenyum puas.
"Dengan Lin Kong dan Yuzu di sisiku, efektivitas pertempuran menjadi jauh lebih cepat."
Jika dia bertarung sendirian, dia tetap bisa menang, tapi akan memakan waktu lebih lama.
Sekarang, pertempuran selesai dengan hasil yang sempurna.
Namun, sebelum Lin Chen bisa sepenuhnya bersantai, sebuah energi mengerikan tiba-tiba bergetar di kejauhan.
Mata Lin Chen langsung menyipit tajam.
"Akhirnya, bos para ular keluar?" ucapnya dengan semangat pertempuran yang kembali menyala di matanya. Tidak ada sedikit pun ketegangan dalam dirinya.
Karena saat ini, Mata Kehidupan terus menyerap energi Qi dari area sekitar secara otomatis. Bahkan, racun yang tersebar di udara pun diserap dan diubah menjadi energi Qi murni, yang langsung memasuki mata kanan Lin Chen.
Setelah dimurnikan, energi tersebut dialirkan ke dalam dantiannya, yang sebelumnya sempat berkurang. Kini, dantiannya kembali terisi penuh, dan dia benar-benar berada dalam kondisi puncaknya.
Napa ga sekalian aja pake nama baskom api, kaleng api, tong api, gentong api, kuali api, gayung api...???? GA ada keren2 nya nama nya 😭😭😭😭
Bikin nama yg keren dikit lah ... Pil Matahari Api kek, Pil Api Tornado kek, Pil Api Membara kek 🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️