Sagara Sanders merupakan duda kaya raya yang selalu berfoya-foya dan berpesta miras bersama dengan kawan-kawannya.
Hidup Sagara tiba-tiba saja berubah di karenakan harus menikahi seorang gadis yang sudah di hamili oleh keponakannya sendiri.
"Kak apa-apaan ini masak aku di suruh menikahi seorang gadis yang sudah di jamah oleh keponakanku sendiri," tolak Sagara ketika Widiya mulai membujuknya.
"Saga Kakak tidak tahu lagi harus minta tolong dengan siapa lagi, sementara keluarga dari pihak perempuan mendesak Kakak, karena memang perempuan itu pacar dari Jason," mohon Widiya dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata.
"Anak Kakak yang berbuat kenapa harus aku yang bertanggung jawab, lagian ada-ada saja Jason itu, habis menghamili anak orang main kabur saja," ketus Sagara yang memang sulit untuk menerima semuanya.
Akankah Saga menerima perjodohan ini. saksikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemui Kimmy
Saga mulai memberi jawaban atas permintaan dari Shena, meskipun dalam balutan amarah akan tetapi pria berrahang tegas itu mencoba untuk berpikir dingin demi keputusan yang tidak salah langkah.
"Baiklah, aku akan ke sana besok, kalau sekarang aku harus menemani istriku dulu, karena sekarang dia juga membutuhkan aku," ucap Saga dengan tegas.
"Tapi, Saga keadaannya sekarang begitu memperhatikan bahkan sampai sekarang Kimmy masih belum menemukan pendonor jantung yang tepat," sahut Shena.
"Tidak bisa, kau pulanglah sekarang, istriku di sini juga membutuhkan aku, jadi aku harap pulanglah sekarang sebelum aku berubah pikiran," tolak Saga.
Dengan perasaan yang berat akhirnya Shena mulai meninggalkan rumah Saga. Setelah kepergian Saga tadi Alina pun langsung berbicara dengan suaminya itu dari hati ke hati.
"Honey, kenapa kau tidak datang, masalah sudah genting seperti ini, aku tidak mau jika sampai kau menyesal di kemudian hari," ujar Alina.
"Tidak Sayang, mana mungkin aku bisa pergi tanpa melihatmu tidur dulu, aku tidak mau kemana-mana dalam keadaan mata terbuka yang aku khawatirkan kamu malah tidak bisa tidur karena memikirkan aku," sahut Saga.
"Baiklah, kalau begitu antarkan aku tidur, malam ini aku harus tidur cepat agar suamiku bisa pergi ke rumah sakit tanpa rasa khawatir," imbuh Alina.
Saga langsung menggendong tubuh istrinya itu, entah sihir apa yang dimiliki oleh Alina sehingga dengan cepat seorang Saga bisa sebucin itu dengan dirinya.
Diatas tempat tidur ini, Saga mulai menidurkan istrinya layaknya seorang ayah kepada anaknya, sampai-sampai membuat Alina terlalu nyaman diperhatikan oleh Saga, yang selalu mengerti apa yang dia butuhkan.
"Sayang, maaf ya malam ini aku tidak bisa menemani tidurmu," lirih Saga sambil mengelus kepala istrinya dengan lembut.
Perlakuan Saga yang begitu lembut membuat mata Alina cepat terlelap, apalagi faktor lelah karena habis kepergian jauh sehingga membuat wanita cantik itu dengan cepat memejamkan matanya.
Melihat istrinya yang sudah terlelap, tak lupa Saga berpamitan dengan Janin yang sudah menyembul di perut istrinya.
"Hai Boy, baik-baik ya kau di dalam, ingat ya jangan nakal, dan jangan ganggu tidur Mommy mu, Daddy pergi dulu ya," pamit Saga sambil mengecup perut istrinya.
******
Dengan sedikit berat hati akhirnya Saga meninggalkan istrinya yang sudah terlelap, saat ini Saga mulai kembali dihadapkan dengan masalalu yang nyatanya belum selesai dan tidak ada ujungnya.
Kenapa Elsa selalu berbuat seperti itu, bahkan dengan kabar yang barusan terjadi membuat Saga marah, dan tidak terima dengan semua ini.
"Kalau sudah seperti ini kau mencariku Elsa, kalaupun anak itu sehat-sehat saja pasti selamanya dia akan tetap kau sembunyikan, mana mungkin kau mau memberitahu putriku kalau dia sebenarnya anakku!" murka Saga sambil melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Mobil pun sudah sampai di rumah sakit tempat anaknya di rawat, segera Saga menyusuri lorong-lorong rumah sakit dengan langkah yang cepat serta wajah yang diselimuti dengan amarah.
"Mbak kamar anak atas nama Kimmy," ucap Saga, ketika sampai di sebuah resepsionis rumah sakit.
"Ada di lantai tiga di kamar VVIP 1," sahut pegawai tersebut.
Saga pun mulai melangkah lagi untuk menemui seorang anak yang sekarang tengah tengah ada di lantai tiga itu.
Saga sudah datang di depan kamar yang diduga putrinya itu, tanpa menunggu lama pria itu langsung masuk sehingga membuat orang yang menunggu anak itu begitu terkejut.
"Elsa," panggil Saga dengan raut yang penuh kekecewaan.
Sedangkan Elsa begitu terkejut pasalnya Saga menolak untuk menjenguk putrinya malam ini.
"Saga, akhirnya kau datang juga," ucap Elsa.
"Kenapa kau menyembunyikan ini semua dari aku Elsa!" tekan Saga dengan mata yang mulai memerah.
"Maafkan aku Saga," ucap Elsa.
"Kau pikir meminta maaf semudah kau membalikkan telapak tangan, kau ibu yang zholim membiarkan seorang anak untuk tidak mengetahui siapa ayah kandungnya, padahal aku masih hidup, aku masih gagah dan aku tanggung jawab Elsa," desis Saga.
Sedangkan saat ini Elsa tidak berani menatap wajah Saga yang memang masih di kuasai oleh amarah, sehingga dirinya memilih untuk menghindar.
"Jangan menghindar dariku Elsa aku butuh alasan kenapa kamu menyembunyikan ini semua terhadapku, dan kenapa baru sekarang kau memberi tahuku, heeeemb apa karena lelakimu sudah bosan denganmu, maka dari itu suntikan danamu mengurang lalu kau mulai menghubungi aku, dasar wanita licik," cetus Saga.
"Aku memang bukan wanita baik-baik, tapi ada satu hal yang perlu kau tahu, aku tidak pernah menggunakan uangmu untuk kebutuhan anakmu, bahkan anakmu bisa mendapatkan perawatan terbaik tanpa ada campur tangan darimu, jadi stop untuk menghakimi diriku," balas Elsa.
"Apa aku tidak salah dengar Elsa, kau membawa kabur separuh dari asetku bersama dengan selingkuhanmu itu, dan kamu bilang semua ini tidak ada campur tanganku, lalu kau apakan duit segitu banyaknya, hah kau apakan," cetus Saga.
Elsa hanya terdiam tidak bisa menjawab semua pertanyaan Saga, hingga pada akhirnya rengekan putrinya yang menyadarkan keduanya.
"Mommy ... Haus," lirih putrinya itu.
"Kau haus Sayang," ucap Elsa laku segera menuangkan air di gelas.
Saga begitu tercengang melihat visual putri kecilnya itu yang begitu mirip dengan dirinya, dan hal itu benar-benar membuatnya menitihkan air mata.
"A- anakku," lirih Saga dengan tatapan yang kosong.
tapi jan harap kau berhasil yak yg ada senjata makan kamu tuh..